Penatalaksanaan
Pedoman resusitasi dan penilaian awal
1. Menilai jalan napas : Bersihkan jalan napas dari debris dan muntahan,
lepaskan gigi palsu, pertahankan tulang servikal segaris dengan badan
dengan memasang kolar servikal, pasang guedel bila dapat ditolerir. Jika
cedera orofasial menggangu jalan napas maka pasien harus di intubasi.
2. Menilai pernapasan : Tentukan apaka pasien bernapas spontan atau tidak.
Jika tidak beri oksigen melalui masker oksigen. Jika pasien bernapas
spontan, selidiki dan atasi cedera dada berat seperti pneumotoraks,
meningkat.
Edema medula spinalis timbul segera dan menimbulkan gangguan
sirkulasi kapiler lebih lanjut serta aliran balik vena, yang menyertai
cedera primer.
Gangguan sirkulasi merupakan hasil kompresi oleh tulang atau struktur
lain pada sistem arteri spinalis posterior atau anterior.
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan neurologis lengkap secara teliti segera setelah pasien tiba di
rumah sakit
2. Pemeriksaan tulang belakang : deformitas, pembengkakan, nyeri tekan,
gangguan gerakan ( terutama leher ). Jangan banyak manipulasi tulang
belakang.
3. Pemeriksaan radiologis : foto polos vertebra AP dan lateral. Pada cervikal
diperlukan proyeksi khusus mulut terbuka ( odontoid ). Bila hasil
meragukan, lakukan CT Scan. Bila terdapat defisit neurologis, harus
dilakukan MRI atau CT mielografi.
Penatalaksanaan
1. Lakukan tindakan segera pada cedera medula spinalis. Tujuanya adalah
mencegah kerusakan lebih lanjut pada medula spinalis. Sebagaian cedera
medula spinalis di perburuk oleh penanganan yang kurang tepat, efek
hipotensi atau hipoksia pada jaringan saaraf yang sudah terganggu.
- Letakkan pasien pada alas yang keras dan datar untuk pemindahan
- Beri bantal guling atau bantal pasir pada sisi pasien untuk mencegah
-
pergeseran
Tutupi dengan selimut untuk menghindari kehilangan hawa panas.
Pindahkan pasien ke rumah sakit yang memiliki fasilitas penanganan
onset.
o Tambahkan profilaksis stres ulkus : antasid/antagonis H2
3. Tindakan operasi diindikasikan pada :
- Reduksi terbuka pada dislokasi.
- Fraktur servikal dengan lesi parsial medula spinalis
- Cedera terbuka dengan benda asing/tulanng dalam kkanalis spinalis
- Lesi parsial medula spinalis dengan hematomielia yang progresif
4. Perawatan umum
- Perwatan vesika dan fungsi defekasi
- Perawatan kutil/dekubitus
- Nutrisi yang adekuat
- Kontrol nyeri : analgetik, obat antiinflamasi nonsteroid, antikonvulsi,
kodein dll
5. Fisioterapi, terapi vokasional, dan psikoterapi sangat penting terutama
pada pasien yang mengalami sekuele neurologis berat dan permanen