DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .
JUDUL

i
Halaman

1. Deskripsi Proyek .
1
1.1
Tujuan dan Batasan Proyek
1
2. Kerangka Kerja Logis Proyek .
3
2.1 Matriks 1 :Tujuan-tujuan
3
2.2 Matriks 2 : Masukan bagi Proyek dan Hasil-hasilnya
7
3. Spesifikasi Kebutuhan Informasi
10
3.1 Matriks Informasi ..
10
4. Rencana Penelitian ..
11
4.1.
Pengukuran
Perubahan
..
Pengumpulan

11

4.2.

11

4.3.

.
Teknik
Analisa

Data
Data

5. Waktu Penelitian .
5.1.
Waktu
Monitoring
dan

12
13
Evaluasi

.
Pelaksanaan
Monitoring
dan

13
Evaluasi

5.2.

6. Rencana Pelaporan .

13
14

Monitoring dan Evaluasi Proyek 1 Program Investasi Pengelolaan

Sumber Daya Air Citarum Terpadu
1. Deskripsi Proyek
Proyek 1 Program Investasi Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu / Integrated
Citarum Water Resources Management Investment Program (ICWRMIP) merupakan tahap
pertama dari keseluruhan proyek yang tersusun dalam kesatuan program. Proyek 1
ICWRMIP terdiri dari berbagai kegiatan lintas sektor yang berkaitan dengan pengelolaan
lahan dan air untuk memperkuat pengelolaan Sumber Daya Air di wilayah Sungai Citarum.
Proyek tahap 1 ini dilaksanakan selama 6 tahun, dimulai dari tahun anggaran 2009
hingga akhir tahun 2014, dengan sumber pendanaan berasal dari pinjaman dan hibah Asian
Bank Development (ADB), dengan perkiraan total biaya investasi setara dengan $ 103,43
juta, termasuk pajak, bea, bunga, dan biaya-biaya lainnya. Terdapat 6 kementerian lintas
sektoral sebagai pelaksana ICWRMIP, meliputi : Direktorat Pengairan dan Irigasi
Bappenas, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum melalui
Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC), Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana
Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Direktorat Kawasan dan Bina Hutan
Lindung Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kementerian
Kehutanan, dan Deputi Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim
Kemnterian Lingkungan Hidup.
Terkait dengan prinsip pengelolaan terpadu dan tujuan dari Undang-undang Sumber
Daya Air Nomor 7 tahun 2014. Proyek 1 ICWRMIP telah didesain untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan prioritas dalam pengelolaan wilayah sungai.
1.1 Tujuan dan Batasan Proyek
Sebelum mengacu pada sistem monitoring dan evaluasi, hal penting yang perlu
dilakukan adalah mendefinisikan tentang tujuan-tujuan, serta batasan dari proyek
tersebut, agar dapat mencegah timbulnya keragu-raguan terhadap pembahasan
menyangkut masalah-masalah lain dengan sistem monitoring dan evaluasi program /
proyek.
Secara keseluruhan, tujuan dari program ICWRMIP yang merupakan keseluruhan dari
proyek ICWRMIP, termasuk proyek 1 adalah untuk bersama-sama secara partisipatif
1

mengelola dan menangani permasalahan Wilayah Sungai Citarum, dengan visi

Pemerintah dan masyarakat bekerja bersama demi terciptanya sungai yang bersih,
sehat dan produkif, serta membawa manfaat berkesinambungan bagi seluruh masyarakat
di wilayah Sungai Citarum.
Sedangkan tujuan dari proyek 1 ICWRMIP adalah untuk mengelola intervensi yang
menjadi prioritas, termasuk rehabilitasi Kanal Citarum Barat sebagai upaya untuk
memperbaiki aliran dan kualitas air. Jadi, berdasarkan tujuan program dan proyek secara
garis besar, dapat diuraikan beberapa batasan dari proyek 1 ICWRMIP, yakni sebagai
berikut:
a) Maksud dari pelaksanaan proyek 1 ICWRMIP adalah agar terciptanya perbaikan
aliran dan kualitas air Sungai Citarum, yang merupakan upaya awal dalam
mewujudkan visi program ICWRMIP lewat berbagai kegiatan, seperti pembangunan
teknis dan pengembangan manajemen Sumber Daya Air, seperti halnya rehabilitasi
waduk, pemberdayaan masyarakat, penanggulangan bencana, serta pengelolaan
program.
b) Manfaat yang dihasilkan dari proyek 1 ICWRMIP sangat beragam, dikarenakan
memiliki cakupan yang sangat luas dan kompleks. Adapun yang menerima manfaat
dari proyek 1 adalah para penduduk di wilayah DAS Sungai Citarum serta penduduk
Jabodetabek, pengguna air di sektor pertanian dan industri yang mendapat pasokan
air melalui Saluran Tarum Barat.
c) Dari manfaat yang ada, tentu di sisi lain juga akan menimbulkan adanya kesenjangan,
dimana pihak tertentu tidak dapat merasakan manfaat dari proyek 1 baik secara
langsung maupun tidak langsung, seperti halnya penduduk yang bertempat tinggal
jauh dari area sungai. Akan tetapi, dengan berkembangnya pelaksanaan proyek,
manfaat dari proyek 1 akan semakin meluas dan dapat dirasakan oleh seluruh
masyarakat.
d) Berbagai manfaat proyek 1 ICWRMIP yang terbilang kompleks dan beragam dapat
dirasakan apabila setiap komponen proyek yang dilaksanakan berhasil, sehingga
tanpa harus menunggu keseluruhan program ICWRMIP selesai, masyarakat sudah
dapat mendapatkan manfaat dari proyek yang berlangsung, dengan catatan seluruh
pihak dapat saling berkoordinasi dengan baik dan aktif. Selain itu, terkait biaya
proyek, seperti yang telah dirangkum pada Roadmap ICWRMIP, mulai dari tahun
2

anggaran hingga selesainya proyek 1 akan dibiayai oleh ADB dan juga lembaga
donor, dengan prosedur pembiayaan berkala mengingat proyek 1 terdiri dari beragam
sub-komponen proyek yang berkesinambungan.