PENDAHULUAN
1.1.
1.2.
Latar Belakang
Tujuan Penulisan
1.2.1 Untuk mengetahui jenis-jenis penelitian epidemiologis
1.2.2 Untuk mengetahui Keuntungan dari masing-masing jenis penelitian epidemiologi
1.2.3
1.2.4
BAB II
PEMBAHASAN
SISTEM KULIT
Page 1
2.1. Skenario
Penelitian Epidemiologi
Fleiss tahun 1981 melakukan penelitian tentang hubungan usia ibu hamil dan Berat
Bayi yang dilahirkan dengan melakukan wawancara terhadap ibu hamil yang telah
melahirkan. Hasil penelitian sebagai berikut :
USIA IBU HAMIL
< 20 tahun
10
40
>20 tahun
15
135
TOTAL
25
175
2.2. Pertanyaan
1. Jelaskan jenis-jenis penelitian epidemiologis
2. Keuntungan dan kerugian dari masing-masing jenis penelitian epidemiologi
3. Pada kasus diatas, termasuk jenis yang mana?
4. Hitunglah insidensi, prevalensi, RR dan OR.
2.3. Brainstorming
1. Jenis-jenis penelitian epidemiologis
A. Penelitian observasional
Penelitian observasi ini didasarkan pada kejadian/peristiwa secara alami tanpa
suatu perlakuan khusus terhadap kelompok yang diteliti. Secara garis besarnya
penelitian ini dapat dibagi dalam dua bentuk utama, yakni penelitian deskriptif
dan penelitian analitis.
a. Penelitian deskriptif
Bentuk ini sering disebut analisis deskriptif untuk mengetahui keadaan
prevalensi kejadian penyakit atau masalah kesehatan lainnya dan untuk
mengetahui sifat kejadian tersebut dalam masyarakat serta kecenderungannya
untuk masa mendatang. Tergolong juga di dalamnya penelitian prevalensi
atau cross sectional studies. Namun, kelemahan dari penelitian ini adalah
tidak dapat memberikan jawaban pasti tentang faktor penyebab dan hubungan
sebab akibat yang jelas.
b. Penelitian analisis
Penelitian analisis
(epidemiologi
analitik)
merupakan
bentuk
Page 2
risiko
dipelajari
melalui
pendekatan
retrospektif.
SISTEM KULIT
Page 3
Efek
adanya
kesulitan
dalam
menguraikan
faktor
yang
hubungan sebab-akibat
Terdapat hipotesis spesifik yang akan diuji secara statistik
c) Cohort
Penelitian cohort sering disebut penelitian prospektif adalah suatu
penelitian survei (non eksperimen) yang paling baik dalam mengkaji
hubungan antara faktor risiko dengan efek (penyakit). Artinya, faktor
risiko yang akan dipelajari diidentifikasi dahulu, kemudian diikuti ke
depan secara prospektif timbulnya efek, yaitu penyakit atau salah satu
indikator status kesehatan.
B. Penelitian eksperimental Penelitian eksperimental
Penelitian
eksperimental
merupakan
penelitian
dimana
peneliti
melakukan kegiatan intervensi atau perlakuan khusus pada objek atau sasaran
yang diteliti. Secara garis besar, dikenal dua macam penelitian eksperimental,
yaitu penelitian eksperimental murni (dengan randomisasi) dan penelitian
ekperimental semu (tanpa randomisasi).
a. Eksperimental murni
Penelitian eksperimental murni merupakan penelitian eksperimental yang
sering dilakukan di laboratorium maupun klinik dengan menggunakan
SISTEM KULIT
Page 4
c. Hubungan waktu tidak bisa ditentukan sehingga peran logika dan teori
penting
d. Tidak dapat menggambarkan perkembangan penyakit secara akurat
e. Tidak valid untuk meramalkan suatu kecenderungan (nilai prognostiknya
lemah)
f. Tidak tepat untuk meneliti penyakit yang durasinya pendek
B. Case control
Keuntungannya
SISTEM KULIT
Page 5
a.
b.
c.
d.
yang
mungkin
SISTEM KULIT
Page 6
Page 7
1/5 X 100% = 20 %
ibu hamil lebih dari 20 tahun
c / c+d
15 / 15+135 = 1/10
1/10 X 100% = 10%
Jadi bagi wanita jangan menikah dibawah usia 19 tahun.
B. Prevalensi
Rumus prevalensi
Jumlah kasus lama + jumlah kasus baru X 100%
Jumlah penduduk pertengahan tahun
Jumlah prevalensi tidak dapat dihitung karena dalam kasus ini tidak dijelaskan
berapa jumlah penduduknya.
C. Resiko relative ( RR )
Rumus RR
Incidence exposed
C1
SISTEM KULIT
Page 8
Rasio odds menunjukan besarnya peran faktor risiko yang diteliti terhadap
terjadinya penyaklit (efek).
OR = 1 : menunjukkan bahwa faktor yang diteliti ternyata tidak merupakan risiko
untuk terjadinya efek
OR > 1 : menunjukkan bahwa benar faktor tersebut menyebabkan efek
OR <1 : menunjukkan bahwa faktor yang diteliti tersebut bukan merupakan risiko
hanya bersifat protektif.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pada umumnya penelitian epidemiologis dibagi menjadi 2 yaitu penelitian
observasional dan penelitian eksperimental. Dimana penelitian observasional merupakan
penelitian yang didasarkan pada kejadian/peristiwa secara alami tanpa suatu perlakuan
khusus terhadap kelompok yang diteliti. Sedangkan penelitian eksperimental merupakan
SISTEM KULIT
Page 9
penelitian dimana peneliti melakukan kegiatan intervensi atau perlakuan khusus pada objek
atau sasaran yang diteliti.
Penelitian observasional dibagi menjadi penelitian deskriptif dan penelitian analisis.
Penelitian deskriptif bertujuan untuk mengetahui keadaan prevalensi kejadian penyakit atau
masalah kesehatan lainnya dan untuk mengetahui sifat kejadian tersebut dalam masyarakat
serta kecenderungannya untuk masa mendatang.
Penelitian analisis (epidemiologi analitik) merupakan bentuk penelitian epidemiologi
yang paling sering digunakan dalam mencari faktor penyebab dan hubungan sebab akibat
terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan lainnya. Bentuk penelitian ini pada dasarnya
dapat dibagi dalam dua bentuk utama, yakni penelitian retrospektif dan penelitian prospektif.
DAFTAR PUSTAKA
1. Azwar,A (1999): Pengantar Epidemiologi. Binarupa Aksara, Jakarta
2. Wirawan, D.N: Handout-1 Epidemiologi Dasar. Bagian IKK-IKP,FK. Udayana,
Denpasar
SISTEM KULIT
Page 10