Sap Oksitosin
Sap Oksitosin
Pokok Bahasan
Waktu
: 20 menit
Hari / Tanggal
Tempat
Penyuluh
A. LATAR BELAKANG
Banyak ibu post partum yang kurang mengetahui tentang perawatan payudara dan
pijat oksitosin untuk memperlancar ASI. Untuk itu perlu diberikan pembelajaran tentang
hal tersebut agar pengetahuan ibu bertambah dan dapat hidup lebih sehat dan baik.
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Agar ibu dapat memahami tentang cara melakukan perawatan payudara dan pijat
oksitosin untuk memperlancar ASI.
C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
1). Ibu mengerti tentang cara perawatan payudara .
2). Ibu mengerti tentang cara dan manfaat pijat oksitosin.
4. METODE
-
5. MEDIA
-
Leaflet
6. ISI MATERI
1). Menjelaskan cara perawatan payudara
2). Menjelaskan cara dan manfaat pijat oksitosin
7. SUSUNAN ACARA
N
o
1.
KEGIATAN
RESPON PESERTA
WAKTU
Pendahuluan
a.
Menyampaikan
salam
b.
Menjelaskan
Membalas salam
3 menit
Memperhatikan
Memberikan respon
Mendengarkan dan
Tujuan
2.
c.
Penyampaian materi
Apersepsi
a.
Menjelaskan
dan menguraikan materi
Menjelaskan
cara
memperhatikan
merawat
penyuluhan dengan
baik
payudara
Menjelaskan cara dan manfaat
pijat oksitosin
Menjelaskan teknik menyusui
10 menit
yang benar
b. Memberikan kesempatan bertanya c.
Menjawab
d.
Mengevaluasi
cara
Menjawab
pertanyaan
memberikan
kepada
Memperhatikan
jawaban penyuluh
pertanyaan
hal
kepada peserta
dengan
Menanyakan
peserta
penyuluhan.
Penutup
a.
Menyimpulkan
hasil materi
Mendengarkan dan
memperhatikan
penjelasan
b.
Menutup
penyuluhan dengan mengucap salam
Menjawab salam
7 menit
8. SETTING TEMPAT
-
9. METODE EVALUASI
a. Formatif :
1).
2).
b. Sumatif :
1) Peserta mampu menjelaskan dan mempraktekkan cara perawatan payudara 75%
2) Peserta mampu menjelaskan manfaat dan cara melakukan pijat oksitosin 75 %.
LAMPIRAN MATERI
PERAWATAN PAYUDARA
a. Definisi
Melakukan perawatan payudara setelah melahirkan atau pada masa nifas. Perawatan
payudara pada ibu post partum sangat diperlukan untuk merawat puting payudara
agar bersih dan tidak mudah lecet, mempertahankan kelancaran ASI serta
menstimulasi reflex oksitosin untuk memperlancar produksi ASI.
b. Tujuan
Tujuan perawatan payudara antara lain :
- Membantu mengurangi pembengkakan payudara
- Memperlancar pengeluaran ASI
- Menjaga kebersihan payudara, terutama kebersihan puting susu agar terhindar dari
infeksi
- Mengetahui secara dini kelainan puting susu (datar) dan memperbaiki bentuk
puting susu sehingga bayi dapat menyusu dengan baik
- Mencegah bendungan ASI
Segeralah atasi keluhan yang muncul agar tidak semakin parah. Adapun keluhan
yang umum terjadi saat menyusui adalah :
1) Payudara bengkak atau keras
Hal ini biasanya ditimbulkan akibat produksi ASI yang berlebihan tetapi belum
dihisap oleh bayi atau akibat adanya sumbatan. Kompreslah payudara dengan air
hangat selama beberapa menit, setelah itu keluarkan ASI sedikit secara manual
lalu menyusui bayi.
2) Puting terasa perih
Bila hal ini terjadi, batasi setiap waktu menyusu selama 10 menit atau hentikan
kegiatan menyusui (minimal 24 jam) agar tidak terjadi infeksi. Jaga payudara
dalam kondisi kering, saat masih terluka gunakan pelindung puting yang terbuat
dari bahan karet lunak saat menyusui. Pastikan cara dan posisi menyusui bayi
sudah tepat , masukkan semua bagian puting sampai areola ke dalam mulut bayi.
3) Air susu merembes
Adanya air susu yang merembes selain mengurangi keindahan penampilan juga
kurang baik bagi kesehatan ibu dan bayi. Payudara yang lembab bisa menjadi
media yang efektif bagi bakteri dan jamur sehingga mudah menimbulkan iritasi
dan infeksi. Untuk menghindarinya pilihlah breast pad (bantalan dalam BH)
dengan bahan yang halus dan berdaya serap baik. Jangan lupa sering mengganti
breast pad minimal 2 kali sehari. Pemakaian BH tidak boleh terlalu ketat karena
dapat menekan payudara dan membuat tidak nyaman.
4) Puting tenggelam
Bagi ibu yang memiliki puting susu datar dianjurkan untuk melakukan gerakan
menarik puting susu secara manual dan dilakukan rutin hingga puting susu
menonjol.
PIJAT OKSITOSIN
a. Tujuan
Membantu melancarkan pengeluaran ASI
Relaksasi bagi ibu
b. Perawatan Payudara dengan Message ( Pijat Oksitosin )
- Anjurkan ibu untuk duduk santai bersandar ke depan dan bertumpu pada bantal
- Membuka pakaian ibu bagian atas dan memasang handuk di pangkuan ibu
- Memposisikan ibu dalam posisi membungkuk
- Gunakan lotion atau baby oil untuk melakukan massage
- Melakukan pemijatan dengan kedua ibu jari pada daerah punggung sejajar dengan
tulang belakang, pijatan pertama ke arah atas sampai leher, pijatan kedua ke bawah
sampai tulang koksigis, masing-masing pijatan dilakukan 20-30 kali
- Menepuk-nepuk scapula selama 5 menit
- Massage dari belakang sejajar dengan payudara selama 5 menit
- Melakukan pemijatan ringan pada payudara yang mengalami bendungan
- Melakukan kompres payudara dengan air hangat dan dingin secara bergantian pada
kedua payudara
- Merangsang pengeluaran puting secara manual pada puting yang tidak menonjol
- Membersihkan dan mengeringkan payudara
c. Beberapa cara untuk merangsang reflex oksitosin yaitu :
Kompres panas untuk mengurangi sakit
Ibu harus rileks
Pijat leher dan punggung belakang sejajar payudara
Pijat ringan pada payudara yang bengkak
Stimulasi payudara dan puting
DAFTAR PUSTAKA
Mawarti, Retno., Trisetiyaningsih, Yanita., Nazila, Zuzun. 2012. Buku Panduan Praktek
Laboratorium Keperawatan Maternitas. PSIK STIKES A. Yani Yogyakarta :
Yogyakarta.
Waktu
: 20 menit
Hari / Tanggal
Tempat
Penyuluh
: Yuliani Kurniasari
LATAR BELAKANG
Banyak ibu post partum yang kurang mengetahui tentang teknik menyusui yang benar.
Untuk itu perlu diberikan pembelajaran tentang hal tersebut agar pengetahuan ibu
bertambah dan dapat hidup lebih sehat dan baik.
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Agar ibu dapat memahami tentang cara dan teknik menyusui yang benar.
3. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Ibu mengerti tentang cara dan teknik menyusui yang benar.
4. METODE
Ceramah dan tanya jawab
5. MEDIA
Leaflet
6. ISI MATERI
Menjelaskan teknik menyusui yang benar.
7. SUSUNAN ACARA
N
o
1.
KEGIATAN
RESPON PESERTA
WAKTU
Pendahuluan
Menyampaikan salam
b.
Menjelaska
n Tujuan
c.
Apersepsi
Membalas salam
Memperhatikan
Memberikan
respon
3 menit
2.
Penyampaian materi
a. Menjelaskan dan menguraikan materi
Mendengarkan dan
memperhatikan
penyuluhan dengan
baik
payudara
Menjelaskan
cara
dan
teknik
10 menit
b.
c.
Memperhatikan
jawaban penyuluh
Menjawab
pertanyaan peserta penyuluhan. -
d.
hal
Menanyakan
Menjawab
pertanyaan
Mengevalu
asi dengan cara memberikan
pertanyaan
kepada
peserta
penyuluhan.
Penutup
Mendengarkan dan
memperhatikan
penjelasan
b.
Menutup
menit
Menjawab salam
METODE EVALUASI
a. Formatif :
Antusiasme peserta dalam mengikuti penyuluhan
Keaktifan peserta dalam mengikuti penyuluhan
b.
Sumatif :
LAMPIRAN MATERI
TEKNIK MENYUSUI
1) Lama dan Frekuensi Menyusui
Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam
lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya bayi akan menyusu
dengan jadwal yang tak teratur dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1-2 minggu.
Menyusui yang dijadwalkan akan berakibat kurang baik karena isapan bayi sangat
berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Dengan menyusui sesuai
dengan kebutuhan bayi akan mencegah masalah yang mungkin timbul.
2) Posisi menyusui
Ada beberapa posisi menyusui yang biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri, dan
berbaring. Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu pasca SC
maka bayi diletakkan di samping ibu. Pada ASI yang memancar/penuh bayi bisa
diposisikan tengkurap di atas dada ibu dan tangan ibu sedikit menahan kepala bayi,
dengan posisi ini bayi tidak akan tersedak.
3) Langkah-langkah Menyusui yang Benar
-
Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan ke pitung dan areola.
Cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan dan menjaga kelembapan putting
susu.
Ibu duduk/berbaring dengan santai, bila duduk lebih baik menggunakan kursi yang
rendah (kaki ibu tidak tergantung) dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi
Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada
lengkung siku ibu (kepala tidak boleh menengadah dan bokong bayi dditahan dengan
telapak tangan)
Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu dan yang satu di depan
Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang di bawah,
jangan menekan puting susu atau areolanya
Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut dengan cara menyentuhkan puting atau
jari ke mulut bayi
Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan payudara ibu
dengan puting serta areola dimasukkan ke mulut bayi
Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit dan dioleskan ke puting dan areola
Menyendawakan bayi, untuk mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak
muntah setelah menyusu, dengan cara :
Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggungnya
ditepuk perlahan
Di Susun Oleh :
Yuliani Kurniasari NIM : 3213064
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh :
Yuliani Kurniasari
NIM : 3213064
Tanggal
Pembimbing Akademik
Pembimbing Klinik
Mahasiswa
DAFTAR PUSTAKA
Mawarti, Retno., Trisetiyaningsih, Yanita., Nazila, Zuzun. 2012. Buku Panduan Praktek
Laboratorium Keperawatan Maternitas. PSIK STIKES A. Yani Yogyakarta :
Yogyakarta.