Hasil Pengamatan
Effluent
Putih keruh
Reaksi
AgNO3 + NaCl
Bening
AgCl +
Resin Anion
Warna
Influent
Effluent
Bening kekuningan
Reaksi
Fe2+ + KSCN
Bening
Fe(SCN)2 + 2K+
NaNO3
Ion Exchange adalah proses penyerapan ion-ion oleh resin dengan cara ion-ion dalam fasa
cair (biasanya dengan pelarut air) diserap lewat ikatan kimiawi karena bereaksi dengan
padatan resin. Resin sendiri melepaskan ion lain sebagai ganti ion yang diserap. Selama
operasi berlangsung, setiap ion akan dipertukarkan dengan ion penggantinya hingga seluruh
resin jenuh dengan ion yang diserap.
Alat penukar ion ada 2 macam : Alat penukar ion dengan kolom ganda dan alat penukar
ion kolom tunggal.
Cara kerja kolom ganda yaitu pada proses kolom ganda, air mentah mula-mula masuk
kedalam penukar kation. Disini semua kation yang terkandung dalam air (terutama ion
kalsium, magnesium, dan natrium) ditukar dengan ion hidrogen. Dalam kolom berikutnya
yang berisi penukar anion, maka anion (terutama ion khlorida, sulfat dan bikarbonat) ditukar
dengan ion hidroksil. Ion hidrogen yang berasal dari penukar kation dan ion hidroksil dari
penukar anion akan membentuk ikatan dan menghasilkan air. Setelah air terbentuk maka
resin penukar ion harus diregenerasi. Pelaksanaan regenerasi pada proses kolom ganda sangat
sederhana. Kedalam kolom penukar kation dialirkan asam khlorida encer dan kedalam kolom
penukar anion dialirkan larutan natrium hidroksida encer. Regeneran yang berlebihan
selanjutnya dibilas dengan air.
Cara kerja kolom tunggal yaitu pada proses kolom tunggal, resin penukar kation dan
penukar anion dicampur menjadi satu dalam sebuah kolom tunggal. Dengan proses ini dapat
dicapai tingkat kemurnian air yang jauh lebih tinggi daripada dengan proses kolom ganda.
Sebaliknya, pada proses kolom tunggal regenerasi resin penukar lebih kompleks.
Dalam proses resin penukar ion larutan yang akan dimurnikan dimasukkan kedalam kolom
yang didalamnya terdapat resin dan glass woll. Glass woll sebagai salah satu komponen
untuk menjernihkan larutan, glass woll dapat diganti dengan bulu angsa namun harga bulu
angsa yang relatif mahal, menyebabkan glass woll banyak digunakan. Larutan yang melalui
kolom disebut influent, sedangkan larutan yang keluar kolom disebut effluent. (Khopkar,
1990).
Langkah-langkah kerja regenerasi kolom tunggal diantaranya pemisahan resin penukar
kation dan penukar anion dengan klasifikasi menggunakan air (pencucian kembali dari bawah
ke atas). Dalam hal ini resin penukar anion yang lebih ringan (berwarna lebih terang) akan
berada diatas resin penukar kation yang lebih berat (berwarna lebih gelap).
Sedangkan proses regenerasi dalam kolom tunggal yaitu untuk regenerasi, regeneran
bersama dengan air dialirkan melewati kedua lapisan resin, asam khlorida encer (HCl)
dialirkan dari bawah ke atas melewati resin penukar kation dan dikeluarkan dari kolom pada
ketinggian lapisan pemisah. Larutan natrium hidroksida encer (NaOH) dialirkan dari atas ke
bawah melewati resin penukar anion, juga dikeluarkan pada ketinggian lapisan pemisah.
Kelebihan kedua regeneran kemudian dicuci dengan air. Ketinggian permukaan air dalam
kolom diturunkan dan kedua resin penukar dicampur dengan cara memasukkan udara tekan
dari ujung bawah kolom. Pencucian ulang kolom tunggal dengan air dari atas ke bawah
sampai alat ukur konduktivitas menunjukkan kondisi kemurnian air yang diinginkan.
Resin penukar ion sering digunakan untuk menghilangkan kesadahan dalam air. Air yang
banyak mengandung mineral kalsium dan magnesium dikenal sebagai air
sadah. Kesadahan air dapat dibedakan atas dua macam, yaitu kesadahan sementara yang
disebabkan oleh garam-garam karbonat (CO3-) dan bikarbonat (HCO3-) dari kalsium (Ca) dan
magnesium (Mg) dan kesadahan tetap yang disebabkan oleh adanya garam-garam khlorida
(Cl-) dan sulfat (SO42-) dari kalsium (Ca) dan magnesium (Mg).
Dari percobaan yang dilakukan yaitu pemurnian air yang diduga Fe 2+ dan air yang
mengandung AgNO3 dengan metode resin didapatkan hasil yaitu pada resin kation
influentnya berwarna putih keruh dan effluentnya bening dengan reaksi :
AgNO3 + NaCl
AgCl +
NaNO3
Sedangkan hasil yang didapat pada resin anion yaitu influentnya berwarna kekuningan dan
effluentnya tidak berwarna (bening), dengan reaksi :
Fe2+ + KSCN
Fe(SCN)2 + 2K+
Faktor kesalahan pada resin penukaran ion adalah ketika resin ion kation dan anion tidak
di regenerasi, maka akan menimbulkan lewat jenuh pada resin, berdampak pada larutan yang
akan di murnikan.
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil percobaan resin penukar ion, bahwa anion akan mengikat yang positif (+)
dan kation akan mengikat negatif (-). Resin penukar ion digunakan dalam proses pembuatan
air mineral. Setelah dilakukan resin penukar ion dihasilkan effluent yang bebas dari logamlogam berat. Terutama dalam pembuatan air mineral, karena manusia tidak boleh
mengkonsumsi air mineral yang mengandung logam. Kita dapat melakukan pemurnian air
dengan metode resin penukar ion melalui proses penyerapan ion-ion oleh resin dengan cara
ion-ion dalam fase cair yang diserap lewat ikatan kimiawi karena bereaksi dengan padatan
resin.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2012.Anion dan Kation.http://auroracahya.wordpress.com/2012/03/15/an ion-dan-kation/.
Access: 10 Desember 2012.
Anonim.2012.Macam-macam
Resin.http://pelatihanguru.net/tag/macam-macam-resinAccess:10
Desember 2012.
Harjadi, W.1993.Ilmu Kimia Analitik Dasar.Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
Khopkar.1990.Konsep Dasar Kimia Analitik. UI Press : Jakarta.
Sutrisno, E.T. dan Nurminabari, I.S.2010.Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Universitas Pasundan :
Bandung.