PENYAKIT TUMBUHAN
Epidemi
(Yunani)
Epi (= di atas, di antara)
Demos (= rakyat)
A. Penyebaran Patogen
Patogen untuk berkembang ditentukan
oleh:
1.
Banyaknya inokulum yang dibentuk
2.
Pembebasan inokulum dari tubuh buah
3.
Ketahanan inokulum terhadap keadaan
yang tidak baik
4.
Luas dan lamanya penyebaran
5.
Faktor yang mempengaruhi
perkecambahan inokulum dan infeksi
Inokulum Jamur
Spora merupakan inokulum jamur yang
terpenting (ukuran kecil, jumlah sangat banyak,
dibentuk dalam ruang yang kecil, dapat
disebarkan dengan cepat dan luas oleh angin)
a. Pembebasan spora
- Kebanyakan secara pasif (hancurnya
organ pembentuk)
- Secara aktif (tekanan pada epidermis,
pecah)
b. Penyebaran spora
1. Penyebaran oleh angin
Secara teori dapat tersebar dalam jarak
yang tidak terbatas, tetapi kenyataannya
hanya disebarkan dalam jarak pendek
(mengapa?)
2. Penyebaran oleh air
Peran dalam penyebaran spora secara
lokal
c. Ketahanan inokulum
Spora merupakan inokulum yang rentan
terhadap stres lingkungan, ketahanannya
tergantung dari macam spora dan
keadaan luar
d. Faktor yang mempengaruhi
perkecambahan
Kelembapan, suhu, sinar memegang
peran penting dalam perkecambahan
spora
HALAMAN 272
C. Terjadinya Epidemi
1.
Halaman 267
D. Peramalan Epidemi
Jika datangnya epidemi dapat diramalkan
dengan jangka waktu yang cukup untuk
melakukan usaha pencegahan, kerugian besar
dapat dihindarkan.
Tetapi karena kebanyakan epidemi itu terutama
ditentukan oleh faktor-faktor cuaca yang sukar
diramalkan hanya sedikit penyakit yang sudah
dapat diramalkan epideminya
Contoh:
Peramalan epidemi penyakit cacar teh
(Huysmans, 1953)
- Peramalan berdasarkan atas kelembapan
udara
- Digunakan angka kelembapan relatif harian
rata-rata selama 5 hari yang dihitung
pada pukul 6,8,10,12,14,16 dan 18
(dijumlahkan dan dibagi 7)
E. Rumus Epidemiologi
1. Penyakit berbunga sederhana (simple
interest disease)
Pada penyakit terbawa tanah, jamur akar merah
pada teh, penyakit akan meluas dan membentuk
pola seperti lingkaran. Hanya perdu teh yag baru
terjangkit yang terdapat di tepi pola yang menjadi
sumber infeksi baru. Perdu yang berada di tengah
pola tidak lagi berperan sebagai sumber patogen
Contoh soal:
Di sebuah kebun cabai milik petani di
daerah Magelang diketahui kejadian
penyakit awal antarknosa pada varietas
lokal adalah 5%. Apabila pada setelah satu
minggu kejadian penyakitnya mencapai
25%, maka berapakah laju infeksi penyakit
antraknosa cabai varietas lokal tersebut ?
X0 = 5%
Xt = 25%
t = 7 hari
Penyakit antraknosa adalah penyakit
berbunga majemuk, maka Xt = X0. ert
ert = Xt:X0
r.t . log e = logXt log X0
r.t = (log Xt log X0) : log e
r = ((log Xt log X0) : log e)): t
= (( log 0,25 log 0,05) : log 2,7182)) : 7
= 0,23 per unit per hari
TERIMAKASIH