Jbptunikompp GDL Agusriyant 23524 10 Pertemua 3
Jbptunikompp GDL Agusriyant 23524 10 Pertemua 3
perantara
inidapat
juga
disebut
lingkungan
kerja
yang
mempengaruhinya
sehingga
pada
gilirannya
kita
menciptakan
rancangan sistem kerja yang mendekati ideal. Adapun lingkungan fisik yang
harus kita perhatikan sangat banyak, namun disini kita hanya membahas
enam hal saja, antara lain :
1. Temperatur dan kelembaban ruangan
Dalam keadaan normal, tiap anggota tubuh manusia mempunyai temperatur
yang berbeda-beda. Adapun beberapa temperatur disetiap anggota tubuh
manusia dalam keadaan normal dalah sebagai berikut :
Mulut = 37 0 C
Dada (kulit) = 34.4 35 0 C
Garis pinggang (kulit) = 35 36 0 C
Rectum (rambut) = 37.5 0 C
Betis (kulit) = 36.5 38.3 0 C
Kaki = 36.5 38.3 0 C
Tubuh manusia akan selalu berusaha untuk mempertahankan keadaan
normal dengan suatu sistem tubuh yang sangat sempurna sehingga dapat
menyesuaikan temperatur tubuh sesuai dengan perubahan-perubahan
temperatur yang ada diluar tubuh. Akan tetapi kemampuan manusia untuk
menyesuaikan diri ada batasnya.
Temperatur dan kelembaban akan mempengaruhi sistem kerja yang ada, baik
terhadap pekerja itu sendiri dan juga terhadap peralatan atau mesin yang
digunakan oleh pekerja itu. Sehingga ukuran ideal untuk tiap sistem kerja
akan berbeda-beda tergantung pada manusia yang menjalaninya dan
peralatan yang digunakan atau dioperasikan. Misalnya saja temperatur dan
kelembaban yang digunakan untuk laboratorium Sistem Produksi dengan
laboratorium Komputer akan berbeda karena sifat dari peralatan yang
berbeda pula.
Namun secara umum menurut Tichaver tempertur yang akan berpengaruh
terhadap kerja menusia sehingga mampu bekerja secara optimal dan pada
akhirnya menimbulkan produktifitas yang tinggi adalah pada tingkat 24 0 C
sampai 27 0 C. Sedangkan menurut DR. Sumamur bahwa suhu nikmatkerja
Penerangan alami
Cahaya diperoleh dari sinar matahari pada siang hari sebagai ukurannya
adalah faktor cahaya siang hari atau faktor langit terang. Faktor cahaya siang
hari adalah perbandingan kuat penerangan (lux) pada satu titik didalam
ruangan pada bidang kerja dengan kuat penerangan dilapangan terbuka
(biasanya 3000 lux atau 5000 lux). Sedangkan faktor langit terang adalah
perbandingan antara kuat penerangan langsung disuatu titik pada bidang
kerja dalam ruangan dengan kuat penerangan di lapangan terbuka dari langit
cerah.
b.
Penerangan buatan
alami
tidak
dominan,
seperti
pada
malam
hari,
ruang
upaya
mata
yang
berlebihan,
perlu
diusahakan
perbaikan
kontras,
kerja terus menerus ditempat yang bising ini akan berakibat hilang daya
dengar yang menetap dan tidak akan pulih kembali, biasanya dimulai pada
frekuensi sekitar 4000Hz dan khirnya untuk percakapan biasa sudah tidak
terdengar lagi. Nilai ambang batas untuk kebisingan adalah 85 dB, padanilai
tersebut menerima kebisingan kurang dari delapan jam tidak akan
mengakibatkan kerusakan pada pendengaran.
4. Kadar debu
Debu adalah pertikel-petikel zat padat yang disebabkan oleh kekuatankekuatan
alami
atau
mekanis
seperti
pengolahan,
penghancuran,
penglembutan, pengepakan yang cepat, peledakan dan lain-lain dari bahanbahan organik maupun non organik misal batu, kayu, biji logam, dan
sebagainya.
Kadar debu diudara dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain iklim, pola
peredaran udara (angin) disuatu ruangan dan lingkungan disekitar sistem
kerja lainnya. Debu yang berlebihan dapat mengganggu pernafasan dan
penglihatan sehingga akan menimbulkan penyakit yang membahayakan
pekerja.
Debu-debu yang hanya mengganggu kenikmatan kerja adalah debu yang
tidak berakibat fibrosis pada paru-paru, melainkan berpengaruh sangat sedikit
atau tidak sama sekali pada penghirupan normal. Kadar-kadar yang
berlebihan dari debu yang biasanya tidak berakibat sakit ini dapat mengurangi
penglihatan (oksida besi), menyebabkan endapan tidak menyenangkan pada
mata, hidung, dan telinga (debu semen), atau berakibat kerusakan pada kulit
oleh efek kimiawi atau mekanis atau juga oleh cara pembersihan.
Debu juga memiliki ukuran yang berbeda-beda. Debu ukuran 5-10 mikron
akan tertahan pada jalan pernafasan bagian atas, debu ukuran 3-5 mikron
ditahan oleh bagian tengah pernafasan. Partikel-partiken yang besarnya
antara1dan 3mikron akan ditempatkan langsung kepermukaan alviolo, oleh
karena itu debu ukuran ini tidak mengendap. Apabila banyak debu disekitar
kita maka pada akhirnya akan mengganggu pernafasan kita juga dapat
merusak peralatan yang sensitif terhadap debu. Baku mutu debu yang
dijinkan di Indonesia adalah 0,2 mg/m, sedangkan di Amerika 2,28 mg/m.
5. Sirkulasi Udara
Oksigen sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup terutama untuk menjaga
kelangsungan hidupnya, yaitu untuk proses metabolisme dalam tubuh. Udara
disekitarkita dikatakan kotor apabila kadar oksigen dalam udara tersebut telah
kurang dan bercampur dengan gas-gas yang berbahaya bagi kesehatan.
Udara kotor ini akan mengakibatkan terjadinya gangguan pernafasan
sehingga akan mempercepat terjadinya proses kelelahan.
7. Bau-bauan
Adanya bau-bauan di sekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai
pencemaran, apalagi kalau bau-bauan tersebut sedemikian rupa sehingga
dapat mengganggu konsentrasi bekerja. Lebih jauh lagi, bau-bauan yang
terjadi terus menerus bisa mempengaruhi kepekaan penciuman.