Anda di halaman 1dari 32

PERBANDINGAN ANTARA KONDISI EKSISTING DENGAN

KONDISI YANG SEHARUSNYA & MENGETAHUI


KARAKTERISTIK PELAKU PERJALANAN PENGGUNA
MODA TRANSPORTASI
Oleh
Fajar Dwipangestu
NIM.10613702
Ricki Wildansyah H
NIM:10610010
Rangga
NIM:10613008

MiKel
NIM:
Laporan
Untuk memenuhi salah satu tugas mata Perencanaan Wilayah & Kota

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA (UNIKOM)
KOTA BANDUNG
Tahun 2015

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT., Pencipta dan Pemelihara alam semesta,
shalawat serta salam semoga terlimpah bagi Muhammad SAW., keluarga dan para
pengikutnya yang setia hingga akhir masa.
Atas rahmat Allah SWT., akhirnya Penulis dapat menyelesaikan makalah
ini, meskipun proses belajar sesungguhnya tak akan pernah berhenti. Makalah ini
sesungguhnya bukanlah sebuah kerja individual dan akan sulit terlaksana tanpa
bantuan banyak pihak yang tak mungkin Penulis sebutkan satu persatu, namun
dengan segala kerendahan hati, Penulis mengucapkan terima kasih kepada saudara
penulis ,yang membantu dalam pengerjaan makalah ini.
Akhirnya, Penulis berharap semoga penelitian ini menjadi sumbangsih
yang bermanfaat bagi dunia sains dan teknologi di Indonesia, khususnya disiplin
keilmuan yang Penulis dalami.
Bandung, Juni 2015
Penyusun

UNIKOM

ii

DAFTAR ISI

BAB I 8
1.1

Latar Belakang

1.2

Rumusan Masalah

1.3

Tujuan penelitian

BAB II
2.1

Tinjauan Pustaka

2.1.1

Definisi Terminal

2.1.2

Analisa Terminal

2.1.3

Fungsi Terminal

11

2.1.4

Fungsi Angkutan Jalan

2.1.5

Fungsi Terminal Berdasarkan Komponen - komponen Yang

Berinteraksi Didalamnya
2.2

Landasan Teori

15

Kapasitas Terminal Terhadap Bus

15

2.2.2

Pelayanan Terminal Terhadap Bus

16

2.2.3

Teori Antrian 16

2.2.4

Proses Antrian 21

2.2.5

Tingkat Kepadatan

2.2.6

Waktu Tunggu Maksimal

22
22

23

Subbab Pertama

BAB IV
4.1

12

2.2.1

BAB III
3.1

12

23

23

Pembahasan

24

4.1.1

Terminal Cicaheum

4.1.2

Kelengkapan Terminal cicaheum

24

4.1.3

Pelayanan Terminal cicaheum

27

BAB V

24

38

5.1

Kesimpulan

38

5.2

LAMPIRAN 39

UNIKOM

iii
5.3

Saran 40

*) untuk meng-update isi daftar lakukan klik kanan pada salah satu judul,
kemudian klik Update Field, selanjutnya Update Entire Table, lalu klik OK.

UNIKOM

iv

DAFTAR TABEL
Tabel III.1. Tabel jumlah bnyaknya pertanyaan yang di jawab dan tidak di jawab
koresponden 31
Tabel III.1. Tabel Rata-Rata Umur Koresponden

32

Tabel III.1. Tabel Gender Penumpang di terminal cicaheum 32


Tabel III.1. Tabel Rata-Rata Pendidikan Penumpang di terminal cicaheum 33
Tabel III.1. Tabel Rata-Rata Pendidikan Penumpang di terminal cicaheum 34
Tabel III.1. Tabel Rata-Rata Perjalanan

34

Tabel III.1. Tabel Rata-Rata Pendapatan

35

Tabel III.1. Tabel Rata-Rata Pengeluaran

35

Tabel III.1. Tabel Rata-Rata Pendapatan perjalanan dalam 1 bulan, Penumpang


di terminal cicaheum 36
Tabel III.1. Tabel Penilaian moda transportasi

36

Tabel III.1. Tabel Penilaian moda transportasi

37

Tabel III.1. Tabel Penilaian moda transportasi

37

*) untuk meng-update isi daftar lakukan klik kanan pada salah satu judul,
kemudian klik Update Field, selanjutnya Update Entire Table, lalu klik OK.

UNIKOM

BAB I
PENDAHULUAN
I.1

Latar Belakang

Menurut Kamus Bahasa Indonesia pengertian Terminal Penumpang adalah


prasarana transportasi darat untuk keperluan menaikkan dan menurunkan
penumpang, perpindahan intra dan/atau antar moda transportasi serta pengaturan
kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum.
Sementara berdasarkan PP 41 Tahun 1993 , terminal adalah prasarana transportasi
jalan untuk keperluan memuat dan menurunkan orang dan atau barang serta
mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum, yang merupakan
salah satu wujud simpul jaringan transportasi
I.2

Rumusan Masalah

Bagaimana Perbandingan kondisi terminal cicaheum dengan yang

sebenarnya/ideal?
1

Bagaimana karakteristik pelaku perjalanan pengguna moda

transportasi.?
Adapun tujuan penulis dalam penelitian tetang Terminal Cicaheum :
1.

Untuk mengetahui sejauh mana perbandingan antara kondisi terminal


Cicaheum dengan yang ideal

2.

Untuk mengetahui karakteristik pelaku perjalanan pengguna moda


transportasi

3.

Untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Prencanaan Wilayah


Kota

I.3 Tujuan penelitian


Adapun tujuan penulis dalam penelitian tetang Terminal Cicaheum :
4.

Untuk mengetahui sejauh mana perbandingan antara kondisi terminal


Cicaheum dengan yang ideal

5.

Untuk mengetahui karakteristik pelaku perjalanan pengguna moda


transportasi

6.

Untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Prencanaan Wilayah


Kota

UNIKOM

BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN
HIPOTESIS
II.1
II.1.1

Tinjauan Pustaka
Definisi Terminal
Morlok (1978) mendefinisikan bahwa terminal merupakan titik dimana
penumpang dan barang masuk dan keluar dari sistem yang merupakan
komponen yang sangat penting dalam sistem transportasi. Penanganan
terhadap operasional terminal harus dilakukan secara menyeluruh karena
terminal ini merupakan prasarana yang memerlukan biaya yang cukup tinggi
serta merupakan titik dimana congestion (kemacetan) mungkin terjadi.
Sedangkan menurut Undang-undang no. 14 tahun 1992 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan menyebutkan bahwa pengertian terminal adalah
prasarana transportasi jalan untuk keperluan memuat dan menurunkan orang
dan atau barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan
umum, yang merupakan salah satu wujud simpul jaringan transportasi.
Walaupun terminal ini mempunyai fungsi yang penting pada semua
teknologi transportasi, tingkat pengetahuan dari karakteristik-karakteristik
operasi dan petunjuk desain berbeda-beda pada terminal yang berlainan jenis.

II.1.2

Analisa Terminal
Morlok (1978) menyatakan bahwa terminal dapat dianggap sebagai alat
untuk memproses muatan dan penumpang dan lain-lain dari sistem
transportasi yang akan mengangkut lalu lintas. Dalam proses tersebut,
terminal melakukan berbagai fungsi seperti memuat penumpang atau barang
ke dalam kendaraan dan sebagainya. Proses ini memerlukan prosedur untuk
mengatur operasi dan untuk menjamin bahwa semua fungsi dilakukan dengan
cara yang sesuai dan urutan yang benar.
uatu cara untuk menerangkan dan mengerti mengenai terminal yaitu
melalui bagan alir proses. Bagan yang paling sederhana hanya menunjukkan
terminal sebagai satu-satunya pusat kegiatan.

UNIKOM

Masukan

Alat Proses

Keluaran

Gambar 2.1 Bagan Alir Proses Sederhana Sistem Transportasi


Disamping berguna untuk menerangkan karakteristik-karakteristik
terminal, bagan alir proses juga merupakan alat yang sangat membantu untuk
mengevaluasi alternatif-alternatif desain dan rencana operasional.Gambar 2.2
Bagan

Proses

Arus

Terminal

Barang

Umum

(Morlok, 1978)

II.1.3

Fungsi Terminal
Secara umum, fungsi dari terminal sebagaimana adalah sebagai
berikut :

Memuat penumpang atau barang ke atas kendaraan transpor (atau pita


transpor,

rangkaian

Kendaraan dalam
kota tiba dengan
barang

pipa,

dan

sebagainya)

Proses untuk
kendaraan dalam kota

Proses untuk
barang yang
keluar

Penyimpanan

Kendaraan antar

Proses untuk

kota tiba dengan

kendaraan

serta

membongkar/

Kendaraan
berangkat dengan

Proses untuk barang


yang masuk

Kendaraan antar
kota berangkat
dengan atau tanpa

Kendaraan
Barang

menurunkannya. Memindahkan dari satu kendaraan ke kendaraan lain.

Menampung penumpang atau barang dari waktu tiba sampai waktu


berangkat. Kemungkinan untuk memproses barang, membungkus untuk
diangkut. Menyediakan kenyamanan penumpang (misalnya pelayanan
makan dan sebagainya).

UNIKOM

8
Menyiapkan dokumentasi perjalanan. Menimbang muatan, menyiapkan
rekening dan memilih rute. Menjual tiket penumpang, memeriksa pesanan
tempat.

Menyimpan kendaraan (dan komponen lainnya), memelihara dan


menentukan tugas selanjutnya.

Mengumpulkan penumpang dan barang di dalam grup-grup berukuran


ekonomis untuk diangkut (misalnya untuk memenuhi kereta api atau
pesawat udara) dan menurunkan mereka sesudah tiba di tempat tujuan.
Fungsi terminal adalah sebagai pelayanan umum antara lain berupa tempat
untuk naik turun penumpang dan atau bongkar muat barang, untuk
mengendalikan lalu lintas dan angkutan kendaraan umum, serta sebagai
tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi.

II.1.4

Fungsi Angkutan Jalan


Fungsi angkutan jalan dapat ditinjau dari tiga unsur, yaitu:

Fungsi terminal bagi penumpang


adalah untuk kenyamanan menunggu, kenyamanan perpindahan dari satu
moda atau kendaraan lain, tempat fasilitas informasi dan fasilitas pribadi.

Fungsi terminal bagi pemerintah


adalah dari segi perencanaan dan manajemen lalu lintas dan angkutan serta
menghindari dari kemacetan, sumber pemungutan retribusi dan sebagai
pengendali kendaraan umum.

Fungsi terminal bagi operator / pengusaha


adalah untuk pengaturan operasi bus dan sebagai fasilitas pangkalan

UNIKOM

9
II.1.5

Fungsi Terminal Berdasarkan Komponen - komponen Yang


Berinteraksi Didalamnya
Fungsi terminal berdasarkan komponen-komponen yang berinteraksi
didalamnya, adalah sebagai berikut :

Moda Angkutan Umum


Dilihat dari lintasan rutenya, moda angkutan umum (misal bus) datang di
terminal, kemudian menurunkan penumpang-penumpangnya. Setelah
menunggu beberapa lama (tergantung pada jadwal), selanjutnya bus
menaikkan penumpangnya untuk selanjutnya pergi kembali menelusuri
lintasan rutenya. Terkadang dengan alasan tertentu, bus terpaksa harus
memperbaiki atau dilakukan perawatan kecil, seperti penggantian ban,
mengganti busi ataupun penyetelan mesin. Untuk bus-bus yang harus
berangkat dari terminal dipagi hari, maka bus harus menginap ditempat
penyimpanan khusus. Dengan demikian, bagi bus fungsi terminal adalah:
Sebagai tempat bus menurunkan penumpang,
Sebagai tempat bus menaikkan penumpang,
Sebagai tempat bus mendapatkan perawatan kecil, dan
Sebagai tempat bus dapat disimpan untuk sementara

Penumpang
Kegiatan di terminal dimulai dengan datangnya penumpang, baik
datang dengan bus ataupun datang dengan

sarana

lainnya.

Sesampainya di terminal, maka penumpang turun dari bus. Jika ingin


meneruskan perjalanannya maka penumpang tersebut harus berganti
bus dengan lintasan rute yang sesuai dengan arah perjalanannya.
Sedangkan jika penumpang ingin berpindah pada lintasan rute yang lain,
maka harus membeli tiket dan menunggu kedatangan bus yang
diperlukan terlebih dulu.
Setelah bus yang dinanti datang, calon penumpang dapat naik bus dan
meninggalkan terminal. Dengan demikian fungsi terminal bagi seorang
penumpang adalah:
0 Sebagai tempat penumpang turun dan mengakhiri perjalanan,
1 Sebagai tempat penumpang dapat berganti lintasan rute (transfer),
2 Sebagai tempat penumpang menunggu bus yang akan dinaikinya,

UNIKOM

10
3 Sebagai tempat penumpang naik bus, dan
4 Sebagai tempat penumpang berganti dengan moda lainnya menuju
tujuan akhir perjalanannya.
2

Kiss & Ride


Bagi calon penumpang yang diantar (kiss & ride) dengan kendaraan oleh
orang lain, maka ketika sampai di terminal, calon penumpang segera
turun untuk segera membeli tiket sesuai dengan lintasan rute dan arah
yang dituju. Selanjutnya calon penumpang menuju ke platform dimana
bus yang dimaksud berada, dan menunggu beberapa saat sampai bus
dimaksud datang. kemudian naik bus dan bersama bus meninggalkan
terminal. Dengan demikian, bagi calon penumpang tipe kiss & ride,
fungsi terminal adalah:
5 Sebagai tempat calon penumpang turun dari kendaraan pengantar,
6 Sebagai tempat kendaraan pengantar datang dan langsung pergi,
7 Sebagai tempat beli tiket,
8 Sebagai tempat dia harus menunggu, dan
9 Sebagai tempat dia naik bus dan memenuhi perjalanannya.

Park & Ride


Bagi calon penumpang yang membawa kendaraan sendiri ke terminal
(park & ride), maka pada saat di terminal dia memarkir kendaraannya
dan masuk ke terminal untuk membeli tiket, sesuai dengan lintasan rute
dan tujuannya. Selanjutnya menuju ke platform yakni tempat dimana bus
yang dimaksud berada, dan menunggu beberapa saat sampai bus yang
dimaksud datang. Kemudian naik bus dan bersama bus pergi dari
teminal.
Dengan demikian, bagi calon penumpang tipe park & ride, fungsi
terminal adalah:
10 Sebagai tempat kendaraannya dapat diparkir selama melakukan
perjalanan,
11 Sebagai tempat beli tiket,
12 Sebagai tempat dia harus menunggu,
13 Sebagai tempat naik bus dan memulai perjalannya , dan

UNIKOM

11
14 Sebagai tempat dia turun dan mengakhiri perjalannya dengan bus
untuk kemudian menggunakan kendaraan yang diparkir untuk pulang
ke rumah.
4

Pejalan Kaki
Bagi seorang pejalan kaki yang ingin menggunakan bus untuk
perjalanannya, dia harus datang ke terminal dengan berjalan kaki.
sesampainya di terminal kemudian membeli tiket, sesuai dengan lintasan
rute dan tujuannya. Selanjutnya menuju ke platform yakni tempat dimana
bus yang dimaksud berada, dan menunggu beberapa saat sampai bus
yang dimaksud. Kemudian naik bus dan bersama bus pergi dari terminal.
Dengan demikian, bagi calon penumpang pejalan kaki, fungsi terminal
adalah:
15 Sebagai tempat beli tiket,
16 Sebagai tempat untuk menunggu,
17 Sebagai tempat untuk naik bus dan memulai perjalanannya, dan
18 Sebagai tempat untuk mengakhiri perjalannya dengan bus.

II.2
II.2.1

Landasan Teori
Kapasitas Terminal Terhadap Bus
Pada dasarnya terdapat dua konsep dalam kapasitas terminal, dimana
kapasitas merupakan ukuran dan volume yang melalui terminal atau sebagian
dan terminal. Untuk konsep pertama, agar kemungkinan arus lalu lintas
maksimum yang melalui terminal dapat terjadi, selalu harus terdapat
suatu satuan lalu lintas yang menunggu untuk memasuki tempat pelayanan
segera mungkin sesudah tempat itu tersedia. Kondisi ini jarang tercapai
untuk periode yang panjang, sebagian disebabkan karena arus transportasi
biasanya mempunyai puncak, seperti periode puncak untuk pergi ke
tempat pekerjaan di daerah perkotaan ataupun arus puncak pada saat
liburan. Selain itu cara praktis, tertahannya arus yang besar tadi akan
mengakibatkan berbagai kelambatan yang sangat mengganggu lalu lintas.
Setiap pengukuran praktis terhadap kapasitas ini harus menyadari
bahwa ada beberapa batasan terhadap waktu menunggu. Misal ada
sebuah kegiatan dengan waktu palayanan yang konstan atau satu-satuan
lalu lintas yang tiba dengan headway yang tetap. Oleh karena itu selama

UNIKOM

12
headway masih lebih besar dari waktu pelayanan, seluruh satu-satuan
lalu lintas akan dapat dilayani. Begitupun apabila terjadi sebaliknya,
maka akan terjadi antrian.

II.2.2

Pelayanan Terminal Terhadap Bus


Pelayanan suatu terminal terhadap bus merupakan pelaksanaan
sistem pengelolaan dari pihak pengelola terminal dalam menjalankan
aktifitas sehari-hari yang mana berhubungan langsung dengan angkutan
umum khususnya bus. Pelayanan suatu terminal terhadap bus rnulai dan
bus masuk ke terminal sampai dengan bus keluar dari terminal disebut
waktu pelayanan. Dimana dalam pelayanan terhadap bus tersebut ,
dibutuhkan fasilitas-fasilitas yang menunjang aktifitas bus didalam
terminal.
Fasilitas-fasilitas tersebut antara lain :

Areal kedatangan untuk menurunkan penumpang,


Areal parkir untuk menunggu giliran atau untuk istirahat, dan
Areal keberangkatan untuk menaikkan penumpang.
Waktu pelayanan didalam area tersebut ditentukan oleh pihak pengelola
terminal.

II.2.3

Teori Antrian
Teori antrian sangat perlu dipelajari dalam usaha mengenal perilaku
pergerakan arus lalu lintas baik manusia maupun kendaraan. Hal ini
disebabkan sangat banyak kejadian yang terjadi sehari-hari pada sistem
jaringan jalan. Dan hal ini dapat dijelaskan dan dipecahkan dengan
bantuan analisis teori antrian.
Antrian tersebut pada dasarnya terjadi karena proses pergerakan arus
lalu lintas (manusia dan atau kendaraan) terganggu oleh adanya suatu
kegiatan pelayanan yang harus dilalui, seperti misalnya : antrian kendaraan
yang terbentuk didepan pintu gerbang tol terjadi karena pergerakan arus
kendaraan tersebut terpaksa harus terganggu oleh adanya kegiatan
pengambilan dan/atau pengembalian (pembayaran) karcis tol.
Kegiatan tersebut akan menyebabkan gangguan pada proses
pergerakan arus kendaraan sehingga mengakibatkan terjadinya antrian

UNIKOM

13
kendaraan dimana pada kondisi tertentu, antrian kendaraan tersebut akan
dapat mengakibatkan permasalahan baik buat pengguna (dalam bentuk
waktu antrian) maupun buat pengelola (dalam bentuk panjang antrian).
Bagi pengguna biasanya hal yang perlu dipermasalahkan adalah
waktu menunggu selama proses mengantri, setiap pengendara akan selalu
berpikir bagaimana cara dapat menyelesaikan antrian ini secepatnya.
Sedangkan bagi pengelola, hal yang selalu dipermasalahkan biasanya
adalah panjang antrian yang terjadi. Sebagai contoh : antrian kendaraan
yang terlalu panjang akan menyebabkan tambahan permasalahan baru
berupa terganggunya sistem pergerakan arus lalu lintas lainnya akibat
terhambat oleh antrian yang terlalu panjang tersebut.
Teori antrian digunakan untuk mengukur tingkat pelayanan /
headway tertentu misalnya headway kedatangan, antrian pada penurunan
penumpang, parkir dan pemberangkatan.
Tujuan dasar model-model antrian adalah untuk meminimumkan
total dua biaya, yaitu biaya penyediaan fasilitas pelayanan dan biaya tidak
langsung yang timbul karena para individu harus menunggu untuk
dilayani.
Ada empat karakteristik yang harus ditentukan untuk meramalkan
prestasi (variable-variabel) diantaranya adalah:
1. Distribusi headway dari kedatangan lalu-lintas, bisa merata (headway
constan) atau bisa juga mengikuti pola kedatangan poison.
2. Distribusi waktu pelayanan (konstan, poison dan sebagainya).
3. Jumlah saluran untuk pelayanan untuk stasiun.
4. Disiplin antrian, ialah yang menentukan urutan dimana satuan lalu
lintas yang akan dilayani. FIFO (First In First Out); yang pertama
datang akan dilayani lebih dulu; LIFO (Last In First Out); yang
terakhir datang dilayani terlebih dulu, priority artinya yang lebih
penting akan didahulukan.
Dalam praktek peristiwa antrian dapat terjadi dalam sistem:
I

Katerangan:
I = input, masukan

Q = queveing, antri

UNIKOM

14
S = servicing, pelayanan

O = output, keluaran

Cara kedatangan (arrival, input) maupun pelayanan ada 2 (dua) macam :


1

Acak (tidak teratur), interval waktu pendatang yang satu dan yang
lainnya tidak sama.

Seragam (uniform) artinya interval waktu masing-masing pendatang


sama.

II.2.3.1Komponen Antrian
1. Untuk dapat menjelaskan proses antrian dengan baik, diperlukan
penjelasan mengenai 3 (tiga) komponen utama dalam teori antrian yang
harus benar-benar diketahui dan dipahami, yaituTingkat Kedatangan ( )
Tingkat kedatangan yang dinyatakan dalam notasi adalah jumlah
kendaraan atau manusia yang bergerak menuju satu atau beberapa
tempat pelayanan dalam satu satuan waktu tertentu, biasa dinyatakan
dalam satuan kendaraan/jam atau orang/menit.
2. Tingkat Pelayanan ()
Tingkat pelayanan yang dinyatakan dengan notasi adalah jumlah
kendaraan atau manusia yang dapat dilayani oleh satu tempat
pelayanan dalam satu satuan waktu tertentu, biasa dinyatakan dalam
satuan kendaraan/jam atau menit/orang. Sehingga bisa disimpulkan
bahwa, waktu pelayanan :
WP = 1

Selain itu, dikenal juga notasi yang didefinisikan sebagai nisbah


antara tingkat kedatangan ( ) dengan tingkat pelayanan ( ) dengan
persyaratan bahwa nilai tersebut selalu harus lebih kecil dari 1.

Dengan syarat <1, ini menunjukkan bahwa tingkat kedatangan lebih

UNIKOM

15
kecil dari pada tingkat pelayanan, sehingga terminal masih mampu
melayani kedatangan kendaraan tetapi dengan resiko terjadi antrian.
Jika nilai >1, hal ini berarti bahwa tingkat kedatangan lebih besar
dari tingkat pelayanan. Jika hal ini terjadi maka dapat dipastikan akan
terjadi antrian yang akan selalu bertambah panjang (tak terhingga).
3. Disiplin Antrian
Disiplin antrian mempunyai pengertian tentang bagaimana tata cara
kendaraan atau manusia mengantri. Disiplin antrian yang digunakan
dalam penelitian ini, adalah :

First In First Out (FIFO) atau First Come First Served (FCFS)

Gambar dibawah ini memperlihatkan ilustrasi bagaimana tata cara


disiplin antrian FIFO. Disiplin antrian FIFO sangat sering digunakan
dibidang transportasi dimana orang dan/atau kendaraan yang pertama
tiba pada suatu tempat pelayanan akan dilayani pertama. Sebagai
contoh displin FIFO adalah: antrian kendaraan yang terbentuk didepan
pintu gerbang tol atau antrian manusia pada loket pembayaran listrik
atau telepon, loket pelayanan bank, dan banyak contoh-contoh lainnya.
Tempat
Pelayanan
1

/ N

BUS

BUS

BUS

BUS

BUS

BUS

/ N

BUS

BUS

/ N

BUS

BUS

BUS

Gambar 2.5 Disiplin Antrian FIFO


Adapun rumus perhitungan untuk sistem antrian dengan disiplin
FIFO sebagai berikut:

Jumlah rata-rata kendaraan didalam


sistem

UNIKOM

16
n

Panjang antrian rata-rata


/N

q / N
Waktu rata-rata yang digunakan dalam antrian
1

II.2.4

/N

Proses Antrian
Proses terjadinya antrian terdiri dari empat tahap, sebagai berikut :
TEMPAT PELAYANAN
1


N

N

BUS

BUS

BUS

BUS

1
BUS

BUS

BUS

BUS


N

N

BUS

BUS

BUS

BUS

N
BUS
ANTRIAN

BUS

BUS
PELAYANAN

BUS

TAHAP III

TAHAPIV

SISTEM
TAHAP I

TAHAP II

Gambar

2.6

Tahapan

Dalam

Proses

Antrian Penjelasan proses antrian :


a. Tahap I : tahap dimana arus lalu lintas bergerak dengan kecepatan
tertentu menuju suatu tempat pelayanan. Besarnya arus lalu lintas
yang datang disebut dengan tingkat kedatangan ( ). Jika digunakan
disiplin antrian FIFO dan terdapat lebih dari satu tempat pelayanan
(multi lajur) maka dapat diasumsikan bahwa tingkat kedatangan ( )
tersebut akan terbentuk N buah antrian berlajur tunggal dimana setiap
antrian berlajur tunggal akan berlaku disiplin antrian FIFO.
b. Tahap II : tahap dimana arus lalu lintas (kendaraan) mulai bergabung
dengan antrian menunggu untuk dilayani. Jadi, waktu antrian dapat

UNIKOM

17
didefinisikan sebagai waktu sejak kendaraan mulai bergabung
dengan
antrian sampai dengan waktu kendaraan mulai dilayani oleh suatu tempat
pelayanan.
c. Tahap III : tahap dimana arus lalu lintas (kendaraan) dilayani oleh suatu
tempat pelayanan. Jadi, waktu pelayanan (WP) dapat didefinisikan sebagai
waktu sejak dimulainya kendaraan dilayani sampai dengan waktu
kendaraan selesai dilayaninya.
d. Tahap IV : tahap dimana arus lalu lintas (kendaraan) meninggalkan
tempat pelayanan melanjutkan perjalanannya.
Gabungan tahap II dan III disebut sistem antrian. Jadi, waktu dalam
sistem antrian dapat didefinisikan sebagai waktu sejak kendaraan mulai
bergabung dengan antrian sampai dengan waktu kendaraan selesai dilayani
(meninggalkan waktu pelayanan).

II.2.5

Tingkat Kepadatan
Tingkat kepadatan adalah selang waktu untuk kepadatan bus tertinggi
pada periode jam sibuk. Kepadatan bus maksimal adalah jumlah daya
tampung maksimum jalur tunggu dan jalur keberangkatan, sehingga tingkat
kepadatan dihitung berdasarkan selang waktu tertentu (tiap jam dalam satu
hari). Selang waktu yang dimaksud adalah saat bus masuk jalur sampai
keberangkatan bus pada jalur pemberangkatan.

II.2.6

Waktu Tunggu Maksimal


Waktu tunggu maksimal adalah waktu istirahat didalam jalur tunggu
ditambah dengan waktu tempuh dari jalur tunggu ke jalur pemberangkatan dan
ditambah dengan rata-rata waktu pelayanan di jalur pemberangkatan. Waktu
tunggu tidak adanya pelataran parkir kendaraan pengantar dan/atau taksi.

BAB III
METODE PENELITIAN
III.1 Subbab Pertama
Adapun langkah langkah yang penulis tempuh dalam penelitian ialah sebagai
berikut :

UNIKOM

18

1. Penentuan Lokasi Peneltiian


Dalam hal ini penulis menentukan lokasi penelitian di jalanAsia Afrika
a.

Adanya relevansi dengan masalah yang penulis bahas

2. Jenis Data
Di tinjau dari jenisnya, data dapat di kategorikan menjadi dua bagian, yaitu
data kualitatif dan kuantitatif. Dalam hal ini penulis menentukan jenis data
kualitatif. Data kualitatif adalah data yang berhubungan dengan karakteristik
misalnya, baik, sedang, kurang baik dan tidak baik. Untuk memperoleh data
kualitatif penulis melakukan kegiatan Observasi ( Penelitian ).
3. Sumber Data
Sumber data di kategorikan menjadi data primer dan data sekunder. Dalam
hal ini penulis menentukan sumber data primer dan desk study yang di ambil dari
survey langsung dan menyebarkan kuisioner pada pengguna terminalcicaheum

4. Pengumpulan Data
Dalam penulisan penelitian yang tertuang dalam Laporan ini, penulis
menggunakan tekhnik tekhnik penulisan yaitu sebagai berikut :
a.

Obsevasi
Observasi adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan
pengamatan

terhadap

objek,

baik

secara

langsung

maupun

tidak

langsung.Observasi ini bertujuan untuk mengumpulkan data-data yang diinginkan


penulis tetang sejarah Museum Asia Afrika.
b. Studi Pustaka
Tekhnik penulis lakukan dengan melalui penelaahan atau mempelajari buku-buku
sumber yang ada kaitannya dengan masalah-masalah yang sedang penulis teliti
hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data teoritis yang akhirnya dapat
mendukung kebenaran data yang diperoleh melalui penelitian empiric serta dapat
mendukung terhadap pemikiran-pemikiran yang diajukan.

UNIKOM

19

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Pembahasan
IV.1.1 Terminal Cicaheum
Terminal Cicaheum saat ini memegang peranan penting dalam transportasi di
Kota Bandung karena fungsinya yang melayani berbagai jenis perjalanan, baik
AKAP, AKDP, maupun perjalanan dalam kota. Karena itu Terminal Cicaheum
memegang status sebagai salah satu terminal tipe A Kota Bandung. Sebagai
terminal tipe A, Terminal Cicaheum harus memenuhi berbagai persyaratan yang
telah terangkum dan tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan no. 31
tahun 1995, sehingga layak memberikan pelayanan transportasi umum sebagai
terminal tipe A.
IV.1.2 Kelengkapan Terminal cicaheum
Fasilitas utama adalah fasilitas yang dimiliki :
19

Jalur pemberangkatan kendaraan umum,

20

Jalur kedatangan kendaraan umum,

21

Tempat parkir kendaraan umum selama menunggu keberangkatan,

termasuk didalamnya tempat tunggu dan istirahat kendaraan umum,


22

Bangunan kantor terminal,

23

Loket penjualan karcis,

24

Tempat tunggu penumpang dan atau pengantar,

25

Rambu-rambu dan papan informasi yang sekurang-kurangnya

memuat petunjuk jurusan, tarif, dan jadwal perjalanan,


26

Pelataran parkir kendaraan pengantar dan atau taksi.

Keterangan :
1). Areal Keberangkatan, yaitu pelataran yang disediakan bagi kendaraan
angkutan penumpang umum untuk menaikkan dan memulai perjalanan.
Untuk penentuan areal pemberangkatan dapat dihitung sebagai berikut :
a) Model parkir dengan posisi tegak lurus (90 0 ), dengan
menggunakan rumus luas sebagai berikut :
L = 27 x {20,6 + [4 x (n-1)]}
dengan :
L : Luas parkir

UNIKOM

20
n : Jumlah kendaraan
2). Areal Kedatangan,
. Untuk perhitungan kebutuhan areal kedatangan dapat dihitung sebagai
berikut :
a) Model parkir di terminal Cicaheum dengan posisi bis sejajar, rumus
yang digunakan adalah :
L = 7 x (20 x n)
3). Areal Sirkulasi,
4). Areal Tunggu Bis
5). Loket Penjualan Karcis,
6). Areal Tunggu Penumpang,

FASILITAS PENDUKUNG
No

Nama Fasilitas

Tahun

Luasan/Jumlah Satuan

Pembangunan/Pengadaaan

1 TAMAN

220

m2

UNIT

UNIT

TEMPAT
2 IBADAT /
MUSHOLLAH
3 POS KEAMANAN

FASILITAS UTAMA
No

Nama Fasilitas

1 AKSES MASUK

Luasan/Jumlah

Tahun
Pembangunan/Pengadaaan

Satuan

40

68

m2

3 LUAS LAHAN

11500

m2

4 MENARA PENGAWAS

UNIT

5 AKSES KELUAR

65

6 EMPLASEMEN

7900

m2

UNIT

RUANG TUNGGU
PENUMPANG

TEMPAT PARKIR
7 KENDARAAN
PENGUNJUNG/PENUMPANG

UNIKOM

21
KANTOR OPERASIONAL

TERMINAL

600

m2

FOTO FASILITAS UTAMA DAN PENDUKUNG


No

File Foto

Nama Foto

TEMPAT NAIK TURUN PENUMPANG

RUANGAN TUNGGU PENUMPANG

AKSES JALUR KEDATANGAN KENDARAAN


TERMINAL
TEMPAT PARKIR KENDARAAN
PENGUNJUNG/PENUMPANG

PAPAN NAMA TERMINAL

AKSES JALUR PEMBERANGKATAN


KENDARAAN TERMINAL

AKSES JALAN RAYA DEPAN TERMINAL

MUSHOLLAH TERMINAL

KANTOR OPERASIONAL TERMNAL

10

RUANGAN TAMU KANTOR OPERASIONAL


TERMINAL

UNIKOM

22

11

AREA BISNIS (KIOS, KANTIN)

AKSES JALAN MASUK KENDARAAN

12

TERMINAL

13

AKSES JALUR ANGKOT KELUAR TERMINAL

14

PENGENDAPAN/PARKIR BUS

15

LOKET PENJUALAN TIKET

16

TOILET UMUM TERMINAL

IV.1.3 Pelayanan Terminal cicaheum


Pelayanan di terminal terhadap bus di termnal cicheeum rnulai dari
bus masuk ke terminal sampai dengan bus keluar dari terminal. Dimana
dalam pelayanan terhadap bus tersebut , Dan di tunjang dengan Fasilitas
Fasilitas .
Fasilitas-fasilitas tersebut antara lain :

Areal kedatangan untuk menurunkan penumpang,


Areal parkir untuk menunggu giliran atau untuk istirahat, dan
Areal keberangkatan untuk menaikkan penumpang.
Waktu pelayanan didalam area tersebut ditentukan oleh pihak pengelola
terminal.

UNIKOM

23
IV.1.4 Permasalahan Terminal cicaheum
Sebagai terminal tipe A, Terminal Cicaheum perlu dapat megikuti perkembangan
transportasi yang terjadi di Kota Bandung. Namun pada saat ini, kelihatannya
Terminal Cicaheum tidak dapat mengikuti perkembangan tersebut dengan baik,
sehingga kondisinya semakin lama semakin tidak sesuai untuk menjadi terminal
tipe A. Perlu dilihat seberapa besar ketidaksesuaian yang terjadi pada Terminal
Cicaheum tersebut. Analisis ketidaksesuaian Terminal Cicaheum sebagai terminal
tipe A tersebut dapat dilihat dari kesesuaiannya dengan kriteria terminal tipe A
yang tertuang dalam Kepmen no. 31 tahun 1995. Selain itu analisis juga dilihat
berdasarkan daya tampung Terminal Cicaheum terhadap volume kendaraan yang
menggunakan Terminal Cicaheum, yang dihitung dengan metode perbandingan
volume dan kapasitas.
Berdasarkan analisis yang dilakukan, terlihat bahwa kondisi Terminal Cicaheum
saat ini tidak sesuai untuk memberikan pelayanan sebagai terminal tipe A. Banyak
kriteria sebagai terminal tipe A yang tidak dapat dipenuhi oleh Terminal
Cicaheum.
Selain itu, kapasitas yang disediakan oleh Terminal Cicaheum tidak lagi dapat
menampung kendaraan-kendaraan yang beroperasi jika Terminal Cicaheum
memberikan pelayanan sebagai terminal tipe A, terlihat dari nilai volume yang
mendekati nilai kapasitasnya yang tersedia.
Permasalahan utama yang menyebabkan Terminal Cicaheum tidak lagi sesuai
untuk memberikan pelayanan sebagai terminal tipe A adalah bahwa Terminal
Cicaheum memiliki luas lahan yang sangat terbatas, sehingga kapasitas kendaraan
yang ada tidak lagi mencukupi volume kendaraan yang beroperasi, dan Terminal
Cicaheum tidak memiliki lahan yang cukup untuk memberikan fasilitas yang
dibutuhkan sesuai dengan kriteria terminal tipe A yang ada. Dan karena Terminal
Cicaheum tidak mungkin menambah luasan lahannya akibat tingginya tingkat
aktivitas di sekitar Terminal Cicaheum, maka yang dapat dilakukan adalah
menurunkan jumlah aktivitas di Terminal Cicaheum, yaitu dengan memindahkan

UNIKOM

24
sebagian pelayanan di Terminal Cicaheum dan menurunkan status Terminal
Cicaheum menjadi tipe B atau C.

IV.2 Hasil Koresponden


Bahwa Rata-Rata Umur penumpang di Terminal cicaheum
Dengan 30 kuisioner yang di sebar ke penumpang di terminal cicaheum
umur

Kelamin

STATISTIK
pendidikan

Pekerjaan

Perjalanan

Jumlah Rata2
pendapatan
perbulan

Valid
Missing

30
0

30
0

30
0

30
0

jumlah rata2

STATISTIK
berapakali
penilaian

pengeluaran

perjalanan

untuk ongkos

dalam 1 bulan

terhadap moda

satu bulan

30
0

30
0

penilaian

penilaian

terhadap moda

terhadap

transportasi ,jika transportasi ,jika


dari segi waktu

terminal ,jika di

dari segi ongkos

lihat dari
konstruksi

Valid
Missing

30
0

30
0

30
0

30
0

Tabel IV.1. Tabel jumlah bnyaknya pertanyaan yang di jawab dan tidak di jawab
koresponden

TABEL UMUR KORESPONDEN


Frequency
Percent
Valid Percent
Valid

22

3,3%

3,3%

Cumulative
Percent
3,3%

UNIKOM

30
0

25
23
25
28
30
32
33
34
35
38
39
40
43
45
46
50
54
55

2
1
2
2
2
3
2
3
2
1
1
1
1
2
2
1
1

6,7%
3,3%
6,7%
6,7%
6,7%
10%
6,7%
10%
6,7%
3,3%
3,3%
3,3%
3,3%
6,7%
6,7%
3,3%
3,3%

6,7%
3,3%
6,7%
6,7%
6,7%
10%
6,7%
10%
6,7%
3,3%
3,3%
3,3%
3,3%
6,7%
6,7%
3,3%
3,3%

Total

30

100%

100%

10%
13,3%
20%
26,7%
33,3%
43,3%
50%
60%
66,7%
70%
73,3%
76,7%
80%
86,7%
93,3%
96,7%
100%

Tabel IV.2. Tabel Rata-Rata Umur Koresponden

Frequency

Kelamin
Percent

Valid Percent

Cumulative
Percent

Valid

Pria
Wanita

18
12

60%
40%

60%
40%

Total

30

100%

100%

60%
100%

Tabel IV.3. Tabel Gender Penumpang di terminal cicaheum

Frequency

Pendidikan
Percent
Valid Percent

Cumulative
Percent

Valid

SMP
SMA
PT

3
14
13

10%
46,7%
43,3%

10%
46,7%
43,3%

Total

30

100%

100%

10%
56,7%
100%

Tabel IV.4. Tabel Rata-Rata Pendidikan Penumpang di terminal cicaheum

UNIKOM

26
Pekerjaan
Percent

Frequency

Valid Percent

Cumulative
Percent

Valid

Ibu RT
IBU RT
Mahasisw
Pegusaha
Pengusah
PNS
Siswa
TNI
Wira usaha
wiraswas
Wiraswasta

1
1
5
1
2
2
1
2
1
1
13

3,3
3,3
16,7
3,3
6,7
6,7
3,3
6,7
3,3
3,3
43,3

3,3
3,3
16,7
3,3
6,7
6,7
3,3
6,7
3,3
3,3
43,3

Total

30

100%

100%

3,3
6,7
23,3
26,7
33,3
40%
43,3
50%
53,3
56,7
100%

Tabel IV.5. Tabel Rata-Rata Pendidikan Penumpang di terminal cicaheum

Frequency

Perjalanan
Percent

Valid Percent

Cumulative
Percent

Valid

Bekerja
BeKerja
Belanja
pendidik
Pendidik
Pulang K
Rekreasi
wisata
Wisata

17
1
2
3
3
1
1
1
1

56,7
3,3
6,7
10%
10%
3,3
3,3
3,3
3,3

56,7
3,3
6,7
10%
10%
3,3
3,3
3,3
3,3

Total

30

100%

100%

56,7
60%
66,7
76,7
86,7
90%
93,3
96,7
100%

Tabel IV.6. Tabel Rata-Rata Perjalanan


Jumlah Rata2 pendapatan perbulan
Frequency
Percent
Valid Percent

Cumulative
Percent

Valid

500-1jt
1-2jt
2-3jt
3-4jt
5-6jt
Total

7
9
7
6
1

23,3
30%
23,3
20%
3,3

23,3
30%
23,3
20%
3,3

30

100%

100%

23,3
53,3
76,7
96,7
100%

Tabel IV.7. Tabel Rata-Rata Pendapatan

jumlah rata2 pengeluaran untuk ongkos satu bulan

UNIKOM

27
Frequen

Percent

Valid Percent

cy
Valid

Cumulative
Percent

1<250
250-500rb

13
17

43,3
56,7

43,3
56,7

Total

30

100%

100%

43,3
100%

Tabel IV.8. Tabel Rata-Rata Pengeluaran


berapakali perjalanan dalam 1 bulan
Frequen
Percent
Valid Percent
cy

Valid

Cumulative
Percent

1-5 kali
6-10 kali
11-15 kali
416-20 kali
21-25 kali

14
1
1
3
11

46,7
3,3
3,3
10%
36,7

46,7
3,3
3,3
10%
36,7

Total

30

100%

100%

46,7
50%
53,3
63,3
100%

Tabel IV.9. Tabel Rata-Rata Pendapatan perjalanan dalam 1 bulan, Penumpang di


terminal cicaheum

penilaian terhadap moda transportasi ,jika dari segi waktu


Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent

Valid

Baik
Cukup
Baik
Total

21

70%

70%

70%

30%

30%

100%

30

100%

100%

Tabel IV.10. Tabel Penilaian moda transportasi


penilaian terhadap moda transportasi ,jika dari segi ongkos
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Sangat

Valid

baik
Baik
Cukup
baik
Total

3,3

3,3

3,3

30%

30%

33,3

20

66,7

66,7

100%

30

100%

100%

Tabel IV.11. Tabel Penilaian moda transportasi

penilaian terhadap terminal ,jika di lihat dari konstruksi


Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative
Percent

Valid

Baik

11

36,7

36,7

36,7

UNIKOM

28
Cukup
baik
buruk
Total

18

60%

60%

96,7

3,3

3,3

100%

30

100%

100%

Tabel IV.12. Tabel Penilaian moda transportasi

UNIKOM

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
V.1

Kesimpulan

Dapat kami simpulkan Bahwa Terminal cicahem Terminal Cicaheum saat ini
memegang peranan penting dalam transportasi di Kota Bandung karena fungsinya
yang melayani berbagai jenis perjalanan, baik AKAP, AKDP, maupun perjalanan
dalam kota. Karena itu Terminal Cicaheum memegang status sebagai salah satu
terminal tipe A Kota Bandung. Sebagai terminal tipe A, Terminal Cicaheum harus
memenuhi berbagai persyaratan yang telah terangkum dan tertuang dalam
Keputusan Menteri Perhubungan no. 31 tahun 1995, sehingga layak memberikan
pelayanan transportasi umum sebagai terminal tipe A,karena kurangnya lahan
maka pemerintah dan menurunkan status Terminal Cicaheum menjadi tipe B atau
C.
Dan hasil survey memberikan kuisioner kepada 30 penumpang kami dapat
menyimpulkan bahwa Rata-Rata Umur penumpang di terminal cicahem >30 th
dan Rata-rata Pria dari 30 koresponden ada 60% pria dan 40%wanita juga ratarata penumpang di terminal cicahem berpendidikan trahir SMA 46,7% SMP
47,3% dan Perguruan tingi 10% ,Rata-Rata pekerjaan 43% wirasuasta dan 3,3%
Ibu Rumah tangga 16,7% mahasiswa/wi dan sisanya PNS dll.
Dan rata-rata perjalanan yang mreka tuju ialah Bekerja dengan persentase paling
besar 56%, jumlah pendapatan penumpang Rata-Rata pendapatan 1-2jt dari 30
koresponden 30% .
Untuk jumlah pengeluaran penumpang dalam 1 bulan persentase menunjukan
250-500 ribu dalam 1 bulan dari 30 koresponden ada 56,7% sisanya kebnyakan
<250rb .
Untuk slanjutnya dapat kami simpulkan dari 30 koresponden yang paling bnyak
persentase bepergian dalam 1 bulan ada 1-5 kali dan sianya 46% 21-25kali dalam
1 bulan .
Penilaian terhadap moda tranportasi jika di pertimbangkan dari segi waktu tempuh
30 koresponden memberikan penilaian 90% Baik pada pelayanan dalam segi
waktu tempuh,dalam segi biaya koresponde memberikan penilaian Cukup baik
dengan persentase 66% dan penilaian dalam segi kondisi,konstruksi terminal dari

UNIKOM

30
30 koresponden memberikan penilaian Cukup baik persentase sebanyak 60% dari
100%
Maka dapat di simpulkan dari keseluruhan bahwa Terminal cicahem masih bnyak
di minati dan di nilai baik oleh masyarakat dalam segi pelayanan dan fasilitas .
V.2

LAMPIRAN

V.3

Saran
Tingkatkan lagi keamanan ,kenyamanan dan ketertiban agar dapat menjadi

terminal terbaik dan berguna bagi masyarakat kota bandung

UNIKOM

DAFTAR PUSTAKA

UNIKOM

Anda mungkin juga menyukai