MiKel
NIM:
Laporan
Untuk memenuhi salah satu tugas mata Perencanaan Wilayah & Kota
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT., Pencipta dan Pemelihara alam semesta,
shalawat serta salam semoga terlimpah bagi Muhammad SAW., keluarga dan para
pengikutnya yang setia hingga akhir masa.
Atas rahmat Allah SWT., akhirnya Penulis dapat menyelesaikan makalah
ini, meskipun proses belajar sesungguhnya tak akan pernah berhenti. Makalah ini
sesungguhnya bukanlah sebuah kerja individual dan akan sulit terlaksana tanpa
bantuan banyak pihak yang tak mungkin Penulis sebutkan satu persatu, namun
dengan segala kerendahan hati, Penulis mengucapkan terima kasih kepada saudara
penulis ,yang membantu dalam pengerjaan makalah ini.
Akhirnya, Penulis berharap semoga penelitian ini menjadi sumbangsih
yang bermanfaat bagi dunia sains dan teknologi di Indonesia, khususnya disiplin
keilmuan yang Penulis dalami.
Bandung, Juni 2015
Penyusun
UNIKOM
ii
DAFTAR ISI
BAB I 8
1.1
Latar Belakang
1.2
Rumusan Masalah
1.3
Tujuan penelitian
BAB II
2.1
Tinjauan Pustaka
2.1.1
Definisi Terminal
2.1.2
Analisa Terminal
2.1.3
Fungsi Terminal
11
2.1.4
2.1.5
Berinteraksi Didalamnya
2.2
Landasan Teori
15
15
2.2.2
16
2.2.3
Teori Antrian 16
2.2.4
Proses Antrian 21
2.2.5
Tingkat Kepadatan
2.2.6
22
22
23
Subbab Pertama
BAB IV
4.1
12
2.2.1
BAB III
3.1
12
23
23
Pembahasan
24
4.1.1
Terminal Cicaheum
4.1.2
24
4.1.3
27
BAB V
24
38
5.1
Kesimpulan
38
5.2
LAMPIRAN 39
UNIKOM
iii
5.3
Saran 40
*) untuk meng-update isi daftar lakukan klik kanan pada salah satu judul,
kemudian klik Update Field, selanjutnya Update Entire Table, lalu klik OK.
UNIKOM
iv
DAFTAR TABEL
Tabel III.1. Tabel jumlah bnyaknya pertanyaan yang di jawab dan tidak di jawab
koresponden 31
Tabel III.1. Tabel Rata-Rata Umur Koresponden
32
34
35
35
36
37
37
*) untuk meng-update isi daftar lakukan klik kanan pada salah satu judul,
kemudian klik Update Field, selanjutnya Update Entire Table, lalu klik OK.
UNIKOM
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Rumusan Masalah
sebenarnya/ideal?
1
transportasi.?
Adapun tujuan penulis dalam penelitian tetang Terminal Cicaheum :
1.
2.
3.
5.
6.
UNIKOM
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN
HIPOTESIS
II.1
II.1.1
Tinjauan Pustaka
Definisi Terminal
Morlok (1978) mendefinisikan bahwa terminal merupakan titik dimana
penumpang dan barang masuk dan keluar dari sistem yang merupakan
komponen yang sangat penting dalam sistem transportasi. Penanganan
terhadap operasional terminal harus dilakukan secara menyeluruh karena
terminal ini merupakan prasarana yang memerlukan biaya yang cukup tinggi
serta merupakan titik dimana congestion (kemacetan) mungkin terjadi.
Sedangkan menurut Undang-undang no. 14 tahun 1992 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan menyebutkan bahwa pengertian terminal adalah
prasarana transportasi jalan untuk keperluan memuat dan menurunkan orang
dan atau barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan
umum, yang merupakan salah satu wujud simpul jaringan transportasi.
Walaupun terminal ini mempunyai fungsi yang penting pada semua
teknologi transportasi, tingkat pengetahuan dari karakteristik-karakteristik
operasi dan petunjuk desain berbeda-beda pada terminal yang berlainan jenis.
II.1.2
Analisa Terminal
Morlok (1978) menyatakan bahwa terminal dapat dianggap sebagai alat
untuk memproses muatan dan penumpang dan lain-lain dari sistem
transportasi yang akan mengangkut lalu lintas. Dalam proses tersebut,
terminal melakukan berbagai fungsi seperti memuat penumpang atau barang
ke dalam kendaraan dan sebagainya. Proses ini memerlukan prosedur untuk
mengatur operasi dan untuk menjamin bahwa semua fungsi dilakukan dengan
cara yang sesuai dan urutan yang benar.
uatu cara untuk menerangkan dan mengerti mengenai terminal yaitu
melalui bagan alir proses. Bagan yang paling sederhana hanya menunjukkan
terminal sebagai satu-satunya pusat kegiatan.
UNIKOM
Masukan
Alat Proses
Keluaran
Proses
Arus
Terminal
Barang
Umum
(Morlok, 1978)
II.1.3
Fungsi Terminal
Secara umum, fungsi dari terminal sebagaimana adalah sebagai
berikut :
rangkaian
Kendaraan dalam
kota tiba dengan
barang
pipa,
dan
sebagainya)
Proses untuk
kendaraan dalam kota
Proses untuk
barang yang
keluar
Penyimpanan
Kendaraan antar
Proses untuk
kendaraan
serta
membongkar/
Kendaraan
berangkat dengan
Kendaraan antar
kota berangkat
dengan atau tanpa
Kendaraan
Barang
UNIKOM
8
Menyiapkan dokumentasi perjalanan. Menimbang muatan, menyiapkan
rekening dan memilih rute. Menjual tiket penumpang, memeriksa pesanan
tempat.
II.1.4
UNIKOM
9
II.1.5
Penumpang
Kegiatan di terminal dimulai dengan datangnya penumpang, baik
datang dengan bus ataupun datang dengan
sarana
lainnya.
UNIKOM
10
3 Sebagai tempat penumpang naik bus, dan
4 Sebagai tempat penumpang berganti dengan moda lainnya menuju
tujuan akhir perjalanannya.
2
UNIKOM
11
14 Sebagai tempat dia turun dan mengakhiri perjalannya dengan bus
untuk kemudian menggunakan kendaraan yang diparkir untuk pulang
ke rumah.
4
Pejalan Kaki
Bagi seorang pejalan kaki yang ingin menggunakan bus untuk
perjalanannya, dia harus datang ke terminal dengan berjalan kaki.
sesampainya di terminal kemudian membeli tiket, sesuai dengan lintasan
rute dan tujuannya. Selanjutnya menuju ke platform yakni tempat dimana
bus yang dimaksud berada, dan menunggu beberapa saat sampai bus
yang dimaksud. Kemudian naik bus dan bersama bus pergi dari terminal.
Dengan demikian, bagi calon penumpang pejalan kaki, fungsi terminal
adalah:
15 Sebagai tempat beli tiket,
16 Sebagai tempat untuk menunggu,
17 Sebagai tempat untuk naik bus dan memulai perjalanannya, dan
18 Sebagai tempat untuk mengakhiri perjalannya dengan bus.
II.2
II.2.1
Landasan Teori
Kapasitas Terminal Terhadap Bus
Pada dasarnya terdapat dua konsep dalam kapasitas terminal, dimana
kapasitas merupakan ukuran dan volume yang melalui terminal atau sebagian
dan terminal. Untuk konsep pertama, agar kemungkinan arus lalu lintas
maksimum yang melalui terminal dapat terjadi, selalu harus terdapat
suatu satuan lalu lintas yang menunggu untuk memasuki tempat pelayanan
segera mungkin sesudah tempat itu tersedia. Kondisi ini jarang tercapai
untuk periode yang panjang, sebagian disebabkan karena arus transportasi
biasanya mempunyai puncak, seperti periode puncak untuk pergi ke
tempat pekerjaan di daerah perkotaan ataupun arus puncak pada saat
liburan. Selain itu cara praktis, tertahannya arus yang besar tadi akan
mengakibatkan berbagai kelambatan yang sangat mengganggu lalu lintas.
Setiap pengukuran praktis terhadap kapasitas ini harus menyadari
bahwa ada beberapa batasan terhadap waktu menunggu. Misal ada
sebuah kegiatan dengan waktu palayanan yang konstan atau satu-satuan
lalu lintas yang tiba dengan headway yang tetap. Oleh karena itu selama
UNIKOM
12
headway masih lebih besar dari waktu pelayanan, seluruh satu-satuan
lalu lintas akan dapat dilayani. Begitupun apabila terjadi sebaliknya,
maka akan terjadi antrian.
II.2.2
II.2.3
Teori Antrian
Teori antrian sangat perlu dipelajari dalam usaha mengenal perilaku
pergerakan arus lalu lintas baik manusia maupun kendaraan. Hal ini
disebabkan sangat banyak kejadian yang terjadi sehari-hari pada sistem
jaringan jalan. Dan hal ini dapat dijelaskan dan dipecahkan dengan
bantuan analisis teori antrian.
Antrian tersebut pada dasarnya terjadi karena proses pergerakan arus
lalu lintas (manusia dan atau kendaraan) terganggu oleh adanya suatu
kegiatan pelayanan yang harus dilalui, seperti misalnya : antrian kendaraan
yang terbentuk didepan pintu gerbang tol terjadi karena pergerakan arus
kendaraan tersebut terpaksa harus terganggu oleh adanya kegiatan
pengambilan dan/atau pengembalian (pembayaran) karcis tol.
Kegiatan tersebut akan menyebabkan gangguan pada proses
pergerakan arus kendaraan sehingga mengakibatkan terjadinya antrian
UNIKOM
13
kendaraan dimana pada kondisi tertentu, antrian kendaraan tersebut akan
dapat mengakibatkan permasalahan baik buat pengguna (dalam bentuk
waktu antrian) maupun buat pengelola (dalam bentuk panjang antrian).
Bagi pengguna biasanya hal yang perlu dipermasalahkan adalah
waktu menunggu selama proses mengantri, setiap pengendara akan selalu
berpikir bagaimana cara dapat menyelesaikan antrian ini secepatnya.
Sedangkan bagi pengelola, hal yang selalu dipermasalahkan biasanya
adalah panjang antrian yang terjadi. Sebagai contoh : antrian kendaraan
yang terlalu panjang akan menyebabkan tambahan permasalahan baru
berupa terganggunya sistem pergerakan arus lalu lintas lainnya akibat
terhambat oleh antrian yang terlalu panjang tersebut.
Teori antrian digunakan untuk mengukur tingkat pelayanan /
headway tertentu misalnya headway kedatangan, antrian pada penurunan
penumpang, parkir dan pemberangkatan.
Tujuan dasar model-model antrian adalah untuk meminimumkan
total dua biaya, yaitu biaya penyediaan fasilitas pelayanan dan biaya tidak
langsung yang timbul karena para individu harus menunggu untuk
dilayani.
Ada empat karakteristik yang harus ditentukan untuk meramalkan
prestasi (variable-variabel) diantaranya adalah:
1. Distribusi headway dari kedatangan lalu-lintas, bisa merata (headway
constan) atau bisa juga mengikuti pola kedatangan poison.
2. Distribusi waktu pelayanan (konstan, poison dan sebagainya).
3. Jumlah saluran untuk pelayanan untuk stasiun.
4. Disiplin antrian, ialah yang menentukan urutan dimana satuan lalu
lintas yang akan dilayani. FIFO (First In First Out); yang pertama
datang akan dilayani lebih dulu; LIFO (Last In First Out); yang
terakhir datang dilayani terlebih dulu, priority artinya yang lebih
penting akan didahulukan.
Dalam praktek peristiwa antrian dapat terjadi dalam sistem:
I
Katerangan:
I = input, masukan
Q = queveing, antri
UNIKOM
14
S = servicing, pelayanan
O = output, keluaran
Acak (tidak teratur), interval waktu pendatang yang satu dan yang
lainnya tidak sama.
II.2.3.1Komponen Antrian
1. Untuk dapat menjelaskan proses antrian dengan baik, diperlukan
penjelasan mengenai 3 (tiga) komponen utama dalam teori antrian yang
harus benar-benar diketahui dan dipahami, yaituTingkat Kedatangan ( )
Tingkat kedatangan yang dinyatakan dalam notasi adalah jumlah
kendaraan atau manusia yang bergerak menuju satu atau beberapa
tempat pelayanan dalam satu satuan waktu tertentu, biasa dinyatakan
dalam satuan kendaraan/jam atau orang/menit.
2. Tingkat Pelayanan ()
Tingkat pelayanan yang dinyatakan dengan notasi adalah jumlah
kendaraan atau manusia yang dapat dilayani oleh satu tempat
pelayanan dalam satu satuan waktu tertentu, biasa dinyatakan dalam
satuan kendaraan/jam atau menit/orang. Sehingga bisa disimpulkan
bahwa, waktu pelayanan :
WP = 1
UNIKOM
15
kecil dari pada tingkat pelayanan, sehingga terminal masih mampu
melayani kedatangan kendaraan tetapi dengan resiko terjadi antrian.
Jika nilai >1, hal ini berarti bahwa tingkat kedatangan lebih besar
dari tingkat pelayanan. Jika hal ini terjadi maka dapat dipastikan akan
terjadi antrian yang akan selalu bertambah panjang (tak terhingga).
3. Disiplin Antrian
Disiplin antrian mempunyai pengertian tentang bagaimana tata cara
kendaraan atau manusia mengantri. Disiplin antrian yang digunakan
dalam penelitian ini, adalah :
First In First Out (FIFO) atau First Come First Served (FCFS)
/ N
BUS
BUS
BUS
BUS
BUS
BUS
/ N
BUS
BUS
/ N
BUS
BUS
BUS
UNIKOM
16
n
q / N
Waktu rata-rata yang digunakan dalam antrian
1
II.2.4
/N
Proses Antrian
Proses terjadinya antrian terdiri dari empat tahap, sebagai berikut :
TEMPAT PELAYANAN
1
N
N
BUS
BUS
BUS
BUS
1
BUS
BUS
BUS
BUS
N
N
BUS
BUS
BUS
BUS
N
BUS
ANTRIAN
BUS
BUS
PELAYANAN
BUS
TAHAP III
TAHAPIV
SISTEM
TAHAP I
TAHAP II
Gambar
2.6
Tahapan
Dalam
Proses
UNIKOM
17
didefinisikan sebagai waktu sejak kendaraan mulai bergabung
dengan
antrian sampai dengan waktu kendaraan mulai dilayani oleh suatu tempat
pelayanan.
c. Tahap III : tahap dimana arus lalu lintas (kendaraan) dilayani oleh suatu
tempat pelayanan. Jadi, waktu pelayanan (WP) dapat didefinisikan sebagai
waktu sejak dimulainya kendaraan dilayani sampai dengan waktu
kendaraan selesai dilayaninya.
d. Tahap IV : tahap dimana arus lalu lintas (kendaraan) meninggalkan
tempat pelayanan melanjutkan perjalanannya.
Gabungan tahap II dan III disebut sistem antrian. Jadi, waktu dalam
sistem antrian dapat didefinisikan sebagai waktu sejak kendaraan mulai
bergabung dengan antrian sampai dengan waktu kendaraan selesai dilayani
(meninggalkan waktu pelayanan).
II.2.5
Tingkat Kepadatan
Tingkat kepadatan adalah selang waktu untuk kepadatan bus tertinggi
pada periode jam sibuk. Kepadatan bus maksimal adalah jumlah daya
tampung maksimum jalur tunggu dan jalur keberangkatan, sehingga tingkat
kepadatan dihitung berdasarkan selang waktu tertentu (tiap jam dalam satu
hari). Selang waktu yang dimaksud adalah saat bus masuk jalur sampai
keberangkatan bus pada jalur pemberangkatan.
II.2.6
BAB III
METODE PENELITIAN
III.1 Subbab Pertama
Adapun langkah langkah yang penulis tempuh dalam penelitian ialah sebagai
berikut :
UNIKOM
18
2. Jenis Data
Di tinjau dari jenisnya, data dapat di kategorikan menjadi dua bagian, yaitu
data kualitatif dan kuantitatif. Dalam hal ini penulis menentukan jenis data
kualitatif. Data kualitatif adalah data yang berhubungan dengan karakteristik
misalnya, baik, sedang, kurang baik dan tidak baik. Untuk memperoleh data
kualitatif penulis melakukan kegiatan Observasi ( Penelitian ).
3. Sumber Data
Sumber data di kategorikan menjadi data primer dan data sekunder. Dalam
hal ini penulis menentukan sumber data primer dan desk study yang di ambil dari
survey langsung dan menyebarkan kuisioner pada pengguna terminalcicaheum
4. Pengumpulan Data
Dalam penulisan penelitian yang tertuang dalam Laporan ini, penulis
menggunakan tekhnik tekhnik penulisan yaitu sebagai berikut :
a.
Obsevasi
Observasi adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan
pengamatan
terhadap
objek,
baik
secara
langsung
maupun
tidak
UNIKOM
19
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Pembahasan
IV.1.1 Terminal Cicaheum
Terminal Cicaheum saat ini memegang peranan penting dalam transportasi di
Kota Bandung karena fungsinya yang melayani berbagai jenis perjalanan, baik
AKAP, AKDP, maupun perjalanan dalam kota. Karena itu Terminal Cicaheum
memegang status sebagai salah satu terminal tipe A Kota Bandung. Sebagai
terminal tipe A, Terminal Cicaheum harus memenuhi berbagai persyaratan yang
telah terangkum dan tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan no. 31
tahun 1995, sehingga layak memberikan pelayanan transportasi umum sebagai
terminal tipe A.
IV.1.2 Kelengkapan Terminal cicaheum
Fasilitas utama adalah fasilitas yang dimiliki :
19
20
21
23
24
25
Keterangan :
1). Areal Keberangkatan, yaitu pelataran yang disediakan bagi kendaraan
angkutan penumpang umum untuk menaikkan dan memulai perjalanan.
Untuk penentuan areal pemberangkatan dapat dihitung sebagai berikut :
a) Model parkir dengan posisi tegak lurus (90 0 ), dengan
menggunakan rumus luas sebagai berikut :
L = 27 x {20,6 + [4 x (n-1)]}
dengan :
L : Luas parkir
UNIKOM
20
n : Jumlah kendaraan
2). Areal Kedatangan,
. Untuk perhitungan kebutuhan areal kedatangan dapat dihitung sebagai
berikut :
a) Model parkir di terminal Cicaheum dengan posisi bis sejajar, rumus
yang digunakan adalah :
L = 7 x (20 x n)
3). Areal Sirkulasi,
4). Areal Tunggu Bis
5). Loket Penjualan Karcis,
6). Areal Tunggu Penumpang,
FASILITAS PENDUKUNG
No
Nama Fasilitas
Tahun
Luasan/Jumlah Satuan
Pembangunan/Pengadaaan
1 TAMAN
220
m2
UNIT
UNIT
TEMPAT
2 IBADAT /
MUSHOLLAH
3 POS KEAMANAN
FASILITAS UTAMA
No
Nama Fasilitas
1 AKSES MASUK
Luasan/Jumlah
Tahun
Pembangunan/Pengadaaan
Satuan
40
68
m2
3 LUAS LAHAN
11500
m2
4 MENARA PENGAWAS
UNIT
5 AKSES KELUAR
65
6 EMPLASEMEN
7900
m2
UNIT
RUANG TUNGGU
PENUMPANG
TEMPAT PARKIR
7 KENDARAAN
PENGUNJUNG/PENUMPANG
UNIKOM
21
KANTOR OPERASIONAL
TERMINAL
600
m2
File Foto
Nama Foto
MUSHOLLAH TERMINAL
10
UNIKOM
22
11
12
TERMINAL
13
14
PENGENDAPAN/PARKIR BUS
15
16
UNIKOM
23
IV.1.4 Permasalahan Terminal cicaheum
Sebagai terminal tipe A, Terminal Cicaheum perlu dapat megikuti perkembangan
transportasi yang terjadi di Kota Bandung. Namun pada saat ini, kelihatannya
Terminal Cicaheum tidak dapat mengikuti perkembangan tersebut dengan baik,
sehingga kondisinya semakin lama semakin tidak sesuai untuk menjadi terminal
tipe A. Perlu dilihat seberapa besar ketidaksesuaian yang terjadi pada Terminal
Cicaheum tersebut. Analisis ketidaksesuaian Terminal Cicaheum sebagai terminal
tipe A tersebut dapat dilihat dari kesesuaiannya dengan kriteria terminal tipe A
yang tertuang dalam Kepmen no. 31 tahun 1995. Selain itu analisis juga dilihat
berdasarkan daya tampung Terminal Cicaheum terhadap volume kendaraan yang
menggunakan Terminal Cicaheum, yang dihitung dengan metode perbandingan
volume dan kapasitas.
Berdasarkan analisis yang dilakukan, terlihat bahwa kondisi Terminal Cicaheum
saat ini tidak sesuai untuk memberikan pelayanan sebagai terminal tipe A. Banyak
kriteria sebagai terminal tipe A yang tidak dapat dipenuhi oleh Terminal
Cicaheum.
Selain itu, kapasitas yang disediakan oleh Terminal Cicaheum tidak lagi dapat
menampung kendaraan-kendaraan yang beroperasi jika Terminal Cicaheum
memberikan pelayanan sebagai terminal tipe A, terlihat dari nilai volume yang
mendekati nilai kapasitasnya yang tersedia.
Permasalahan utama yang menyebabkan Terminal Cicaheum tidak lagi sesuai
untuk memberikan pelayanan sebagai terminal tipe A adalah bahwa Terminal
Cicaheum memiliki luas lahan yang sangat terbatas, sehingga kapasitas kendaraan
yang ada tidak lagi mencukupi volume kendaraan yang beroperasi, dan Terminal
Cicaheum tidak memiliki lahan yang cukup untuk memberikan fasilitas yang
dibutuhkan sesuai dengan kriteria terminal tipe A yang ada. Dan karena Terminal
Cicaheum tidak mungkin menambah luasan lahannya akibat tingginya tingkat
aktivitas di sekitar Terminal Cicaheum, maka yang dapat dilakukan adalah
menurunkan jumlah aktivitas di Terminal Cicaheum, yaitu dengan memindahkan
UNIKOM
24
sebagian pelayanan di Terminal Cicaheum dan menurunkan status Terminal
Cicaheum menjadi tipe B atau C.
Kelamin
STATISTIK
pendidikan
Pekerjaan
Perjalanan
Jumlah Rata2
pendapatan
perbulan
Valid
Missing
30
0
30
0
30
0
30
0
jumlah rata2
STATISTIK
berapakali
penilaian
pengeluaran
perjalanan
untuk ongkos
dalam 1 bulan
terhadap moda
satu bulan
30
0
30
0
penilaian
penilaian
terhadap moda
terhadap
terminal ,jika di
lihat dari
konstruksi
Valid
Missing
30
0
30
0
30
0
30
0
Tabel IV.1. Tabel jumlah bnyaknya pertanyaan yang di jawab dan tidak di jawab
koresponden
22
3,3%
3,3%
Cumulative
Percent
3,3%
UNIKOM
30
0
25
23
25
28
30
32
33
34
35
38
39
40
43
45
46
50
54
55
2
1
2
2
2
3
2
3
2
1
1
1
1
2
2
1
1
6,7%
3,3%
6,7%
6,7%
6,7%
10%
6,7%
10%
6,7%
3,3%
3,3%
3,3%
3,3%
6,7%
6,7%
3,3%
3,3%
6,7%
3,3%
6,7%
6,7%
6,7%
10%
6,7%
10%
6,7%
3,3%
3,3%
3,3%
3,3%
6,7%
6,7%
3,3%
3,3%
Total
30
100%
100%
10%
13,3%
20%
26,7%
33,3%
43,3%
50%
60%
66,7%
70%
73,3%
76,7%
80%
86,7%
93,3%
96,7%
100%
Frequency
Kelamin
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
Pria
Wanita
18
12
60%
40%
60%
40%
Total
30
100%
100%
60%
100%
Frequency
Pendidikan
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
SMP
SMA
PT
3
14
13
10%
46,7%
43,3%
10%
46,7%
43,3%
Total
30
100%
100%
10%
56,7%
100%
UNIKOM
26
Pekerjaan
Percent
Frequency
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
Ibu RT
IBU RT
Mahasisw
Pegusaha
Pengusah
PNS
Siswa
TNI
Wira usaha
wiraswas
Wiraswasta
1
1
5
1
2
2
1
2
1
1
13
3,3
3,3
16,7
3,3
6,7
6,7
3,3
6,7
3,3
3,3
43,3
3,3
3,3
16,7
3,3
6,7
6,7
3,3
6,7
3,3
3,3
43,3
Total
30
100%
100%
3,3
6,7
23,3
26,7
33,3
40%
43,3
50%
53,3
56,7
100%
Frequency
Perjalanan
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
Bekerja
BeKerja
Belanja
pendidik
Pendidik
Pulang K
Rekreasi
wisata
Wisata
17
1
2
3
3
1
1
1
1
56,7
3,3
6,7
10%
10%
3,3
3,3
3,3
3,3
56,7
3,3
6,7
10%
10%
3,3
3,3
3,3
3,3
Total
30
100%
100%
56,7
60%
66,7
76,7
86,7
90%
93,3
96,7
100%
Cumulative
Percent
Valid
500-1jt
1-2jt
2-3jt
3-4jt
5-6jt
Total
7
9
7
6
1
23,3
30%
23,3
20%
3,3
23,3
30%
23,3
20%
3,3
30
100%
100%
23,3
53,3
76,7
96,7
100%
UNIKOM
27
Frequen
Percent
Valid Percent
cy
Valid
Cumulative
Percent
1<250
250-500rb
13
17
43,3
56,7
43,3
56,7
Total
30
100%
100%
43,3
100%
Valid
Cumulative
Percent
1-5 kali
6-10 kali
11-15 kali
416-20 kali
21-25 kali
14
1
1
3
11
46,7
3,3
3,3
10%
36,7
46,7
3,3
3,3
10%
36,7
Total
30
100%
100%
46,7
50%
53,3
63,3
100%
Valid
Baik
Cukup
Baik
Total
21
70%
70%
70%
30%
30%
100%
30
100%
100%
Valid
baik
Baik
Cukup
baik
Total
3,3
3,3
3,3
30%
30%
33,3
20
66,7
66,7
100%
30
100%
100%
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
Baik
11
36,7
36,7
36,7
UNIKOM
28
Cukup
baik
buruk
Total
18
60%
60%
96,7
3,3
3,3
100%
30
100%
100%
UNIKOM
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
V.1
Kesimpulan
Dapat kami simpulkan Bahwa Terminal cicahem Terminal Cicaheum saat ini
memegang peranan penting dalam transportasi di Kota Bandung karena fungsinya
yang melayani berbagai jenis perjalanan, baik AKAP, AKDP, maupun perjalanan
dalam kota. Karena itu Terminal Cicaheum memegang status sebagai salah satu
terminal tipe A Kota Bandung. Sebagai terminal tipe A, Terminal Cicaheum harus
memenuhi berbagai persyaratan yang telah terangkum dan tertuang dalam
Keputusan Menteri Perhubungan no. 31 tahun 1995, sehingga layak memberikan
pelayanan transportasi umum sebagai terminal tipe A,karena kurangnya lahan
maka pemerintah dan menurunkan status Terminal Cicaheum menjadi tipe B atau
C.
Dan hasil survey memberikan kuisioner kepada 30 penumpang kami dapat
menyimpulkan bahwa Rata-Rata Umur penumpang di terminal cicahem >30 th
dan Rata-rata Pria dari 30 koresponden ada 60% pria dan 40%wanita juga ratarata penumpang di terminal cicahem berpendidikan trahir SMA 46,7% SMP
47,3% dan Perguruan tingi 10% ,Rata-Rata pekerjaan 43% wirasuasta dan 3,3%
Ibu Rumah tangga 16,7% mahasiswa/wi dan sisanya PNS dll.
Dan rata-rata perjalanan yang mreka tuju ialah Bekerja dengan persentase paling
besar 56%, jumlah pendapatan penumpang Rata-Rata pendapatan 1-2jt dari 30
koresponden 30% .
Untuk jumlah pengeluaran penumpang dalam 1 bulan persentase menunjukan
250-500 ribu dalam 1 bulan dari 30 koresponden ada 56,7% sisanya kebnyakan
<250rb .
Untuk slanjutnya dapat kami simpulkan dari 30 koresponden yang paling bnyak
persentase bepergian dalam 1 bulan ada 1-5 kali dan sianya 46% 21-25kali dalam
1 bulan .
Penilaian terhadap moda tranportasi jika di pertimbangkan dari segi waktu tempuh
30 koresponden memberikan penilaian 90% Baik pada pelayanan dalam segi
waktu tempuh,dalam segi biaya koresponde memberikan penilaian Cukup baik
dengan persentase 66% dan penilaian dalam segi kondisi,konstruksi terminal dari
UNIKOM
30
30 koresponden memberikan penilaian Cukup baik persentase sebanyak 60% dari
100%
Maka dapat di simpulkan dari keseluruhan bahwa Terminal cicahem masih bnyak
di minati dan di nilai baik oleh masyarakat dalam segi pelayanan dan fasilitas .
V.2
LAMPIRAN
V.3
Saran
Tingkatkan lagi keamanan ,kenyamanan dan ketertiban agar dapat menjadi
UNIKOM
DAFTAR PUSTAKA
UNIKOM