Disusun Oleh:
Sekar Pratiwi 1604 2114 0009
Pembimbing:
Prof. Dr. Suryana Soemantri, Drs., MSIE
Berikan tanggapan saudara mengenai teori komunikasi dalam praktik dokter gigi, baik
dengan pasien maupun dengan asisten.
lingkungan sosial, dalam arti bahwa individu yang terlibat saling mempengaruhi,
dipengaruhi, dan memberikan kontribusi.
Ada 4 model komunikasi antara dokter-pasien, yaitu :
1. Model of activity passivity Relationship
2. Model of Guidance cooperation Relationship
3. Model of Mutual Participation Relationship
4. Model of Provider Consumer Relationship
Model pertama, dapat diibaratkan seperti komunikasi antara orang tua dengan
anak kecil atau anak balita, dimana dokter bertindak sebagai orang tua yang aktif
memerintah ini itu, dan pasien sebagai anak kecil yang hanya menurut dan tidak dapat
mengungkapkan berbagai keluhan rasa sakit yang dia rasakan dan menyebabkan dia
berobat ke dokter.
Model kedua, diibaratkan seperti komunikasi antara orang tua dengan anak
yang sudah beranjak dewasa. orang tua tetap penentu kebijakan tunggal, namun
bersifat arahan bukan perintah.
Model ketiga, ibarat dua orang yang bekerjasama. saling melengkapi satu sama
lain. Dokter bukanlah satu-satunya pihak aktif, karena pasien juga aktif dalam
menyampaikan berbagai hal yang ingin dia ungkapkan kepada dokter sehubungan
dengan penyakit yang dideritanya.
Model yang keempat, pasien diibaratkan sebagai konsumen. dimana konsumen
adalah raja dan dokter adalah pelayan. jadi tugas dokter adalah memberikan pelayanan
terbaiknya untuk si konsumen.
Model yang disarankan untuk diterapkan dalam komunikasi kesehatan tentunya
model ketiga dan keempat. Ini dimaksudkan untuk meningkatkan tingkat kesehatan
masyarakat, karena berbagai survei sudah membuktikan bahwa sebenarnya salah satu
faktor penting yang menentukan kesembuhan pasien adalah sikap positif yang
ditunjukkan oleh sang dokter dalam berkomunikasi dengan sang pasien.
Komunikasi kesehatan yang berlangsung positif memberikan dampak penting
bagi pasien, dokter, dan orang lain. Seorang dokter lebih cenderung untuk membuat
diagnosis yang lebih akurat dan komprehensif guna mendeteksi tekanan emosional pada
pasien, pasien memiliki rasa puas dengan perawatan dan kurang cemas, dan setuju
dengan mengikuti saran yang diberikan (Lloyd dan Bor, 1996). Selain itu, pasien yang
ditangani oleh dokter dengan keterampilan komunikasi yang baik telah terbukti
meningkatkan Indeks Kesehatan dan Tingkat Pemulihan (Ong, dkk, 1995).
DAFTAR PUSTAKA