GAMBARAN KASUS
A. Pengkajian
Tn.H berusia 28 tahun, alamat : Jl. Tenaga listrik RT 014/016 kelurahan kebun melati,
tanah abang. klien anak kedua dari enam bersaudara , belum menikah. Klien tinggal dengan
ibu klien dan adik perempuan klien yang paling kecil, ayah klien sudah meninggal sejak
klien berusia 10 tahun. klien beragama Islam. Klien diantar oleh ibu klien ke RSJ Dr.
Soeharto Heerdjan dengan alasan : klien marah-marah, klien tampak gelisah, klien tidak bisa
tidur dan klien terlihat mondar-mandir.
Sebelumnya klien pernah dirawat satu kali di RSJ Dr. Soeharto Heerdjan, pada tahun
2010, dengan alasan klien memukul ibunya. Dan pada akhirnya klien dirawat untuk yang
kedua kalinya pada tanggal 29april 2015 di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan.
Dari hasil wawancara dengan klien pada tanggal 05 Mei 2015, kelompok melakukan
pengkajian dan mendapatkan data: klien mengatakan tidak suka dengan keramaian, klien
mengatakan tidak mengenal teman satu kamarnya, klien merasa takut untuk berkenalan
dengan orang lain. Klien terlihat menyendiri, klien terlihat tidak pernah mengobrol dengan
temannya.
Klien mengatakan pernah mendengar suara-suara banci yang berisik sehingga
menggangu klien, suara itu terdengar pada malam hari, selama 15 menit, klien merasa takut,
kesal dan terganggu dengan suara tersebut. Jika klien mendengar suara tersebut klien
melakukan cara menghardik dan berwudhu supaya suaranya hilang.
Klien merasa tidak disayang oleh ibu klien, klien merasa dibeda-bedakan dengan
saudara klien yang lain. Klien merasa dibatasi aktivitasnya. Karena klien tidak diperbolehkan
keluar pada saat siang hari, klien merasa teman-teman klien menjauhinya dan tidak ingin
berteman dengan klien.
Klien mengatakan merasa kesal dengan ibu klien karena klien tidak diberi uang untuk
membeli rokok. Klien tampak tegang, klien terlihat gelisah.
Regiment terapeutik
Inefektif
Isolasi Sosial
Koping Keluarga
Inefektif
C. DiagnosaKeperawatan
1. Isolasi sosial
2. GSP Halusinasi pendengaran
3. Harga Diri Rendah
4. Koping Keluarga Inefektif
5. Regimen terapeutik
6. Resiko Perilaku Kekerasan
Core problem