Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manjemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif
dalam menjalankan suatu kegiatan organisasi. Sedangkan manajemen
keperawatan adalah proses bekerja melalui anggota staff keperawatan untuk
memberikan asuhan keperawatan secara professional. Proses manajemen
keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai suatu metode
pelaksanaan asuhan keperawatan secara professional, sehingga diharapkan
keduanya

saling

menopang.

Manajemen

keperawatan

mempunyai

kekhususan terhadap mayoritas tenaga seorang pegawai, maka setiap tahapan


di dalam proses manajemen lebih rumit jika dibandingkan dengan proses
keperawatan. Manajemen keperawatan harus dapat diaplikasikan dalam
tatanan pelayanan nyata di Rumah Sakit, sehingga perawat perlu memahami
bagaimana konsep dan aplikasinya di dalam organisasi keperawatan itu
sendiri (Gillies, 1998).
Manajemen keperawatan

diartikan

sebagai

proses

pelayanan

keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan


keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien atau keluarga serta
masyarakat (Triwibowo, 2013). H. Weihrich dan H. Koontz dalam Suarli
(2013) mengatakan bahwa manajemen adalah suatu proses merancang dan
memelihara suatu lingkungan dimana orang-orang yang bekerja sama
didalam suatu kelompok dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan
seefisien mungkin.Pengertian manajemen menurutpara ahli diatas dapat
disimpulkan bahwa manajemen merupakan suatu ilmu dan seni dalam proses
mengatur, merancang, dan memelihara lingkungan kerja sama didalam suatu
kelompok untuk mencapai suatu tujuan.
Profesi perawat juga merupakan suatu bentuk organisasi dimana
dalam suatu organisasi memerlukan manajemen untuk mencapai tujuan
organisasi tersebut, aplikasi ilmu manajemen dalam keperawatan dikenal

dengan manajemen keperawatan. Manajemen keperawatan merupakan suatu


proses yang dilaksanakan sesuai dengan pendekatan sistem terbuka, oleh
karena itu manajemen terdiri atas beberapa komponen yang tiap-tiap
komponen saling berinteraksi (Triwibowo, 2013).
Kurniadi (2012) mengemukakan bahwa manajemen keperawatan
adalah pola kerja yang menerapkan tahapan pendekatan yang sistematik
dimana pekerjaan itu dimulai dengan membuat perencanaan, melakukan
pengorganisasian dan pengarahan diikuti pengendalian serta evaluasi. Penulis
menyimpulkan bahwa manajemen keperawatan adalah aplikasi ilmu
manajemen dalam profesi keperawatan yang meliputi proses perencanaan,
pengorganisasian dan staffing, pengarahan, serta proses pengawasan dan
evalusi, yang dijalankan dengan sistematis. Proses manajemen mulai
perencanaan sampai dengan pengawasan dan evaluasi dikenal dengan fungsi
manajemen.
Fungsi manajemen merupakan proses mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, staffing, memimpin dan pengawasan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan organisasi. Banyak pandangan-pandangan yang
berbeda dari para ahli mengenai rumusan-rumusan fungsi-fungsi manajemen,
diantaranya pandangan dari George R. Terry dan Marquis dan Huston G. R.
Terry penggerakan (actuating), pengendalian atau pengawasan (controlling).
Fungsi manajemen menurut Marquis dan Huston (2012) merumuskan
teori

manajemen

(organizing),

menjadi

ketenagaan

perencanaan
(staffing),

(planning),

penggerakan

pengorganisasian
(actuating),

dan

pengendalian atau pengawasan (controlling)


Hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh Mahasiswa Fakultas
Keperawatan UPN yang sedang berpraktek manajemen keperawatan di
ruangan rawat inap Flamboyan atas Rumah Sakit Marinir Cilandak,
ditemukan data bahwa pengelolaan manajemen pelayanan dan manajemen asuhan
keperawatan masih ada yang tidak sesuai dengan proses penerapan manajemen yang
benar. Hal ini dapat dilihat mulai dari proses perencanaan (planning),
pengorganisasian

(organizing),

kepegawaian

(staffing),

pengarahan

(directing), dan pengawasan (controlling). Selain itu, masih ada masalah


manajemen keperawatan yang ditemukan di ruangan ini antara lain masalah
kekurangan alat logistik, sehingga hal ini dapat menghambat kinerja perawat

dalam

memberikan

asuhan

keperawatan.

Tapi

hal

ini

sudah

direkomendasikan ruangan kepada pihak Rumah Sakit.


Profesionalisme keperawatan merupakan proses dinamis dimana
profesi keperawatan yang telah terbentuk mengalami perubahan dan
perkembangan karakteristik sesuai dengan tuntutan profesi dan kebutuhan
masyarakat. Dengan adanya tenaga kesehatan professional nurse maka akan
meningkatkan

mutu

dalam memberikan

pelayanan

kesehatan

demi

meoptimalkan dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap pasien.


Ruangan atau bangsal sebagai salah satu unit terkecil pelayanan kesehatan
merupakan tempat yang memungkinkan bagi perawat untuk meningkatkan
ilmu dankiatnya secara optimal. Salah satu ruangan yang memerlukan tenaga
perawat profesional adalah ruang rawatan interne, karena pada umumnya
pasien penyakit dalam memerlukan penanganan yang lebih dibandingkan
dengan ruangan lainnya, terutama pasien total care. Ruang Interne
Flamboyan Atas RSMC adalah ruang rawat yang terdiri dari 4 ruangan, 2
ruangan untuk laki- laki dan 2 ruangan untuk perempuan. langkah awal dari
manajemen keperawatan ini adalah pengumpulan data yang dilakukan
melalui observasi, wawancara, dan pengisian kuesioner yang telah dibuat.
Mahasiswa/i program profesi FIKES UPN melaksananakn praktek
manajemen keperawatan di Rumah Sakit Marinir Cilandak di Ruangan
Flamboyan Atas yang merupakan ruang rawat keperawatan umum kelas 2,
yaitu ruang rawat inap pria dan wanita. Implementasi praktik profesi
manajemen profesi keperawatan di Rumah Sakit Marinir Cilandak khususnya
di ruang Flamboyan Atas menggunakan strategi 5 fungsi manajemen
(perencanaan,

pengorganisasian,

ketenagaaan,

pengarahan,

dan

pendelegasian). Strategi ini dilakukan dengan melibatkan perawat ruangan


secara aktif dalam menyelesikan masalah dan hambatan yang terjadi di
ruangan tersebut. Maka dalam hal ini mahasiswa/i melakukan praktik
keperawatan profesi manajemen di ruangan Flamboyan Atas terdiri dari
beberapa tahap yaitu pengkajian, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan evaluasi. Mahasiswa/i juga melakukan role play dan berperan sebagai
Kepala Ruangan, Kepala Tim dan Perawat Pelaksana.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan praktek kepemimpinan dan manajemen keperawatan
selama 32 hari dinas, Mahasiswa memahami dan mampu menerapkan
konsep teori dalam aplikasi pengorganisasian serta prinsip-prinsip
manajemen

keperawatan

dalam

pelaksanaan

manajemen

asuhan

keperawatan dan manajemen pelayanan keperawatan di ruang rawat inap


Flamboyan Atas Rumah Sakit Marinir Cilandak.

2. Tujuan Khusus
Selama berlangsungnya praktek manajemen keperawatan mahasiswa
diharapkan mampu untuk :
a) Mengidentifikasi masalah

yang

tidak sesuai dengan prinsip

manajemen keperawatan yang terdapat di ruang rawat inap


Flamboyan Atas Rumah Sakit Marinir Cilandak.
b) Mempraktekkan konsep teori manajemen asuhan keperawatan, baik
manajemen pelayanan maupun manajemen asuhan keperawatan.
c) Mengaplikasikan model keperawatan modular dengan cara bermain
peran (Role play) di salah satu ruangan di ruang rawat inap
Flamboyan Atas Rumah Sakit Marinir Cilandak.
d) Memudahkan perawat yang ada di ruangan rawat inap Flamboyan
Atas Rumah Sakit Marinir Cilandak dalam mengatasi masalah yang
terkait dengan manajemen keperawatan dengan metode 4M (Man,
Methode, Material, dan Money) yang di paparkan dalam analisa
SWOT.
C. MANFAAT
Dengan diadakannya praktek manajemen keperawatan ini diharapkan akan
memberikan manfaat kepada :
1. Mahasiswa

a) Mahasiswa lebih terampil dalam penerapan aplikasi prinsip-prinsip


manajemen keperawatan di lapangan.
b) Mahasiswa mendapat pengalaman baru di lapangan dalam hal
penerapan manajemen keperawatan.
2. Perawat
1) Membantu meringankan beban kerja perawat selama praktek
berlangsung di ruang rawat inap Flamboyan Atas Rumah Sakit
Marinir Cilandak.
2) Menambah pengetahuan tenaga perawat tentang manajemen pelayanan dan
manajemen asuhan keperawatan melalui bermain peran oleh
mahasiswa (role play) dan penyegaran yang diberikan sesuai dengan masalah
yang ditemukan.
3. Rumah Sakit
Data yang diperoleh dari hasil pengkajian akan membantu sebagai bahan masukan bagi
Rumah Sakit, dalam upaya peningkatan mutu manajerial pelayanan
rumah sakit.

4. Masyarakat
Meningkatkan kepuasan kepada semua pasien maupun keluarga pasien
dalam pemberian pelayanan asuhan keperawatan di unit rawat inap.

Anda mungkin juga menyukai