Anda di halaman 1dari 21

TASK READING

HIDROSEFALUS
KELOMPOK 20

HID
RO
SEF
A

LUS

DEFINISI
Hidrosefalus (kepala-air istilah dari bahasa Yunani
hydro yang berarti air dan cephalus yang
berarti kepala. Sehingga kondisi ini sering dikenal
dengan kepala air). Hidrosefalus adalah kelainan
patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya
cairan serebrospinal dengan tekanan intrakranial
yang meninggi, sehingga terdapat pelebaran
ventrikel (Harsono, 2005).

Epidimiologi
Tidak diketahui secara pasti, tetapi yang
disertai hidrosefalus sekitar 2-5/1000
kelahiran. Dapat terjadi disemua umur.

KLASIFIKASI
1.
2.

HIDROSEFALUS NON KOMUNIKAN


HIDROSEFALUS KOMUNIKAN

ETIOLOGI
Penyebab Hidrosefalus pada kasus congenital
banyak belum diketahui. Penyebab Hidrosefalus
juga dapat terjadi karena :
1. Obstruksi pada aliran cairan serebrospinal
(Hidrosefalus nonkomunikantes).
2. Gangguan absorbsi cairan serebrospinal
(Hidrosefalus komunikantes).

PATOFISIOLOGI
Hidrosefalus terjadi Karena 3 hal : (1) Obstruksi
aliran cairan serebrospinal
(CSS) di system
ventrikel otak, (2) Absorbsi CSS di vili arachnoid
yang menurun, dan (3) produksi CSS di pleksus
koroidalis yang abnormal, seperti pada papilloma
pleksus koroidalis. Meningkatnya jumlah CSS
menyebabkan pelebaran ventrikel, peningkatan
tekanan intraventrikel dan akhirnya meningkatkan
tekanan intracranial (Antonius, 2011).

Gejala Klinis
a. Pada bayi ( sufura masih terbuka pada umur kurang dari 1 tahun)
Kepala membesar
Sufura membesar
Mata kearah bawah (Sunset phenomena)
Perkusi kepala Cracked Pot Sign atau seperti semangka masak
b. Pada anak-anak sufuranya sudah tertutup, gejala kenaikan tekanan
kranial lebih menonjol
Sakit kepala
Muntah
Mual
Hiperfleksi seperti kenaikan tonus anggota gerak
Gangguan perkembangan fisik dan mental
c. Pada dewasa : tanda-tanda tekanan intrakranial meningkat pada dewasa
dapat timbul Normal pressure Hidrosefalus akibat dari :
Pendarahan subarahnoid (SAH)
Meningitis
Trauma kepala

KOMPLIKASI
Herniasi

otak

Infeksi
Malnutrisi

DIAGNOSIS
Anamnesis
a. Kepala yang tampak membesar pada anak dengan
ubun-ubun besar yang belum menutup.
b. Tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial:
Letargi,muntah, sakit kepala, iritabel, sampai penurunan
kesadaran. Terutama ditemukan pada anak dengan
ubun-ubun besar yang sudah menutup.
c. Anamnesis ke arah penyebab : riwayat trauma, infeksi
SSP seperti meningitis, riwayat hidrosefalus pada
keluarga (Antonius, 2011).

PEMERIKSAAN PENUNJANG
a.
b.
c.
d.

Pemeriksaan cairan serebrospinal


CT Scan
MRI
Transluminasi

PENATALAKSANAAN
Terapi medikamentosa ditujukan untuk membatasi evolusi
hidrosefalus melalui upaya mengurangi sekresi cairan dari
pleksus khoroid atau upaya meningkatkan resorpsinya.
Dapat dicoba pada pasien yang tidak gawat, terutama
pada pusat-pusat kesehatan dimana sarana bedah saraf
tidak ada. Obat yang sering digunakan adalah:
a. Asetasolamid (golongan deuritik)
b. Furosemid (golongan deuritik)
c. Lumbal pungsi berulang (serial lumbar puncture)
d. Tindakan operasi

PROGNOSIS
Prognosis Hidrosefalus bergantung pada dilatasi
pembesaran dari ventrikel. Dimana anak dengan
hidrosefalus memiliki resiko untuk mengalami
berbagai kelainan. Keberhasilan tindakan operatif
serta prognosis hidrosefalus ditentukan ada atau
tidaknya anomali yang menyertai, mempunyai
prognosis lebih baik dari hidrosefalus yang bersama
dengan malformasi lain (hidrosefalus komplikata)
(Golden JA, 2004).

KESIMPULAN

Hidrosefalus
adalah
kelainan
patologis
otak
yang
mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospinal dengan
tekanan intrakranial yang meninggi, sehingga terdapat
pelebaran ventrikel. Hidrosefalus terjadi Karena 3 hal : (1)
Obstruksi aliran cairan serebrospinal
(CSS) di system
ventrikel otak, (2) Absorbsi CSS di vili arachnoid yang
menurun, dan (3) produksi CSS di pleksus koroidalis yang
abnormal, seperti pada papilloma pleksus koroidalis.
Meningkatnya jumlah CSS menyebabkan pelebaran
ventrikel, peningkatan tekanan intraventrikel dan akhirnya
meningkatkan tekanan intracranial.

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai