Anda di halaman 1dari 25

ISOLASI ACTINOMYCETES LAUT PENGHASIL

METABOLIT SEKUNDER YANG AKTIF


TERHADAP SEL KANKER A549

Salmawati B.
Ayu Ika Pratiwi
Annisa Nur Khaeruni
Darmawati
Ripka Saputri
Nur Aqlia
Nur Faiizah Aqiilah Firman

H311 12 009
H311 12 018
H311 12 285
H311 12 285
H311 12 286
H311 12 287
H311 12 289

Penyakit Kanker

Sel Kanker A549

Anti Kanker

Actinomycetes

Back to Nature

Metabolit sekunder

Keragaman Hayati

Klasifikasi Actinomycetes

Kingdom : Bacteri
Filum : Acnobacteria
Kelas
: Actinobacteria
Ordo
: actinomycetales
Famili : Actinomycetaceae
Genus : Streptomyces
Spesies : Streptomyces sp

METODE PENELITIAN

Pengambilan dan preparasi sampel


1 gram sampel
padat

Dipisahkan dengan cara dekantir


Ditambahkan 4 mL air dan diaduk selama 10 menit
Didiamkan hingga suspensi mengendap
Diambil 1 mL sampel dan diencerkan dengan 4 mL air demineral steril
Dipanaskan pada suhu 65 oC selama 60 menit
Hasil

Cairan sampel

Diencerkan secara seri dari 10-1 sampai dengan 10-5 menggunakan air demineral

steril
disebarkan pada permukaan agar media isolasi

ditambahkan 100 mg/mL cycloheximide, 25 mg/mL nistatin, 100 mg/mL antibakteri

nalidixic acid, dan 5 mg/mL rifampisi


diinkubasi pada suhu 30oC selama 21 hari
Hasil

Persiapan Kultur Cair untuk Produksi Senyawa


Aktif

Koloni Bakteri
ditumbuhkan pada medium broth YEME selama 2 hari pada suhu
300C
ditransfer ke medium fermentasi dengan komposisi medium bacto
peptone 15 g/L, ekstrak yeast 3 g/L, Fe(III) sitrat hidrat 0,3 g/L, air
demineral 250 mL, dan air laut 750 mL dan diatur pH diatur pada 7,6.
difermentasi dilakukan selama 5 hari dengan inkubasi
pada suhu 30 oC.

Hasil

Persiapan Kultur Cair untuk Produksi


Senyawa Aktif
Koloni murni

ditumbuhkan pada medium broth YEME selama 2 hari pada suhu 30 oC


dipindahkan pada medium fermentasi dan difermentasi selama 5 hari
diinkubasi pada suhu 30 oC
Hasil

Uji Toksisitas terhadap Sel A549 (bioassay)


Koloni murni

Fraksi aktif

Dikulturkan dalam medium (DMEM) yang mengandung 10% (FBS)


Didistribusikan ke 96-well microplate (4.000 sel/200 mL/sumur)
Diinkubasi dalam inkubator CO2 selama 14 jam
Sampel uji dengan konsentrasi 1 g/200 L ditambahkan ke setiap
sumur, masing-masing 5 mL kecuali blanko yang hanya ditambahkan
5 mL pelarut metanol
Sel dikulturkan selama 48 jam dalam inkubator CO2
Jumlah sel yang hidup dihitung dengan metode Alamar Blue

Pemisahan dan Pemurnian Senyawa Aktif


dari Broth Fermentasi
Broth fermentasi

dipisahkan dengan cara sentrifugasi pada kecepatan 14000 x g selama


15 menit
diekstraksi menggunakan etil asetat dengan perbandingan etil asetat :
air (1:1)

Fase Air 1

diekstraksi dengan etil asetat dengan

Fase Etil Asetat 2

Fase Etil Asetat 1

Dicampurkan dengan fase etil


asetat 1

Fase Air 2

Disisihkan

Ekstrak Etil Asetat

dipekatkan dalam kondisi vakum


difraksinasi menggunakan kolom kromatografi (f 25 x 500 mm) (fase
diam silika gel 60 (0,063-0,200 mm) dan fase gerak adalah campuran
metanol-kloroform)
dengan elusi gradien bertahap menggunakan 0100%
metanol/klorofom

40 Fraksi

dipekatkan dalam kondisi vakum


difraksinasi menggunakan kolom kromatografi (f 25 x 500 mm) (fase
diam silika gel 60 (0,063-0,200mm) dan fase gerak adalah campuran
metanol-kloroform)
dengan elusi gradien bertahap menggunakan 0100%
metanol/klorofom
diuji (bioassay) terhadap sel kanker A549 untuk menentukan fraksi
mana yang memiliki sifat toksisitas

Fraksi Aktif

Fraksi Aktif
dimurnikan kembali menggunakan HPLC preparatif
v
Fraksi Murni

Data

dikumpulkan
ditentukan bobot dan struktur molekulnya menggunakan ESI-LCMS
dan 1HNMR

Elusidasi Struktur Kimia Senyawa Aktif


Bobot molekul dan rumus molekul
senyawa aktif

ditentukan dengan ESI-LCMS Jeol JMS-SX102A

Hasil

Struktur molekul senyawa aktif

ditentukan dengan 1HNMR (Varian UNITY INOVA 750)

Hasil

Analisis Sekuen Gen 16S rRNA


Analisis sekuen gen 16S rRNA dilakukan
di Laboratorium Teknologi Gen Marine
Biotechnology Institute (MBI) Kamaishi-shi,
Jepang. Analisis bioinformatics pencarian
kemiripan sekuen dilakukan dengan program
BLASTN yang terdapat di NCBI

Tabel 1. menunjukkan bahwa ada 9 isolat


Actinomycetes

Hasil identifikasi menggunakan 16S Rrna


menunjukkan bahwa isolat RS02-085 memiliki
kemiripan terhadap Streptomyces tsukubaensis
sebesar 98%. S. tsukubaensis dikenal mampu
menghasilkan senyawa aktif
immunosuppresan FK506

Elusidasi IR
Bilangan Gelombang (cm-1)

Gugus

3400

-OH

2950

-CH sp3

1730

-C=O

1665

-C=C-

1640

-CONH-

1495

-CH2

1315

-CH3

1280

-C-O-

1120

-C-O-

Kromatografi HPLC

Dari hasil pemurnian menggunakan kromatografi


kolom dan HPLC preparatif diperoleh senyawa aktif
tunggal.
Senyawa aktif ini memiliki serapan panjang
gelombang maksimum pada 240 nm. Serapan pada
panjang gelombang 240 nm umumnya adalah
senyawa yang tidak berwarna atau berwarna putih.
Hal yang sama ditunjukkan oleh senyawa aktif hasil
pemurnian pada percobaan ini yang menunjukkan
warna putih.

Spektrum LC-MS isolat RS02-085

Hasil analisis menggunakan LC-MS menunjukkan


bahwa senyawa tersebut memiliki bobot molekul
1036,0 g/mol dengan rumus molekul C50H82N8O15.
Spektrum LC-MS senyawa aktif yang dihasilkan oleh
isolat RS02-085
Hasil penelusuran referensi memberikan informasi
bahwa senyawa ini mirip dengan citropeptin yang
telah ditemukan sebelumnya oleh Hayakawa et al.,
1990.

H NMR Spektrum Citropeptin

Struktur senyawa

Kesimpulan
1. 71 isolat yang diperoleh, hanya 9 isolat menunjukkan aktivitas
terhadap sel kanker A549 pada konsentrasi 1 g/200 L.
2. Hasil studi lebih lanjut menunjukkan bahwa isolat RS02-85
yang merupakan isolat terpilih adalah Streptomyces
tsukubaensis dengan tingkat kemiripan 98%.
3. Berdasarkan hasil identifikasi senyawa aktif, diduga senyawa
tersebut adalah citropeptin dengan m/z (M+H)+ 1035,4 g/mol
dan rumus molekul C50H82N8O15.

Anda mungkin juga menyukai