Anda di halaman 1dari 4

Keramik adalah material organik dan material non metal dengan ikatan ion dan kovalen

(dengan kata lain keramik adalah paduan antara senyawa logam dan bukan logam). Kata keramik
berasal dari kata keramikos yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai burn stuff (benda-benda
yang dibakar) yang menunjukkan bahwa sifat-sifat material keramik yang ingin diperoleh, dapat
dicapai melalui proses pembakaran pada temperatur yang tinggi.
Klasfikasi keramik
1. Keramik Konvensional
Keramik ini biasanya di bagikan kepada empat bagian mengikut fungsinya:
a. Keramik Berstruktur
Keramik jenis ini mempunyai sifat mekanik yang baik. Antara bahan yang termasuk di dalam golongan ini ialah
alumina, silicon karbida, silicon nitrida, komposite dan bahan yang di lapisi dengan keramik. Bahan ini sangat
potensi di gunakan di dalam mesin diesel sebagai piston dan ruang pra pembakaran, turbo charge dan turbin gas. Ia
di gunakan juga sebagai bahan penyekat ruang pembakaran bersuhu tinggi dan mata pahat potong logam (Cutting
tool).
b. Keramik Putih
Yaitu jenis keramik yang biasanya berwarna putih dan mempunyai tekstur jaringan yang halus. Keramik ini dibuat
dari bahan dasar lempung kualitas terpilih dan fluks dalam jumlah bervariasi yang dipanaskan pada suhu 12001500oC di dalam tanur (kiln). Contohnya keraamik tanah, porselin, keramik china, ubin keramik putih,dsb.
c. Keramik Refraktori
Yakni keramik yang mencakup bahan bahan yang digunakan untuk menahan pengaruh termal, kimia dan fisik.
Refraktori dijual dalaam bentuk bata tahan api, bata silica, magnesit,dsb.
d. Keramik Listrik
Yang termasuk dalam kategori keramik ini mempunyai fungsi electromagnet dan optic dan juga fungsi kimia yang
berkaitan dengan penggunaannya secara langsung. Keramik ini digunakan sebagai bahan penyekat, magnet,
tranducer, dan pensemikonduksi.
2. Keramik Termaju
Di bagi kepada empat jenis berdasarkan bahan dasarnya.
-Keramik oksida: Alumina, zirkonia, titania, barium titanat.
-Keramik bukan oksida: Silikon karbida, silicon nitrida, borida dll
-Keramik komposit: Fiber reinforced composite, whisker-reinforced composite.
-Keramik kaca: Silika, natrium oksida, kalium oksida, kalsium oksida, kobalt oksida dll.

Ikatan Kovalen adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama
oleh 2 atom yang berikatan. Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah 1 atom yang
akan berikatan untuk melepaskan elektron (terjadi pada atom-atom non logam).
Tanah liat adalah kumpulan senyawa yang terbentuk dari kristal-kristal yang sangat kecil.
Kristal terutama terbentuk dari mineral yang disebut sebagai kaolinit. Bentuknya seperti
lempengan-lempengan kecil hampir berbentuk segi enam dengan permukaan yang rata. Bentuk
kristal seperti ini, apabila tanah liat dicampur dengan air mempunyai sifat liat (plastis), mudah
dibentuk dengan air sebagai pelumasnya. Rumus kimia dari tanah liat termasuk hidro silikat
alumnina dan dalam keadaan murni mempunyai rumus Al2O32SiO22H2O dengan perbandingan
berat dari unsur-unsurnya; 47% oksida silinium (SiO2), 39% oksida aluminium (Al2O3) dan 14%
air (H20).
Struktur kristal keramik:
Tipe AX: Jumlah kation dan anion sama
Contoh: NaCl, MgO, MnS, LiF, FeO, CsCl, ZnS

Tipe AmXp: Jumlah anion dan kation tidak sama


Contoh: ZrO2, UO2, PuO2, ThO2
Tipe AmBnXp: Keramik paduan yang memiliki tipe kation lebih dari satu
Contoh: BaTiO3
Disposisi ion:
Sudut Kubus, rasio jari-jari kation dgn anion 0,732
Sudut octahedron, rasio jari-jari kation dgn anion 0,414
Sudut tetrahedron rasio jari-jari kation dgn anion 0,225
Sudut triangle rasio jari-jari kation dgn anion 0,155
No koordinasi 2 rasio jari-jari kation dgn anion <0,155
No koordinasi 3 rasio jari-jari kation dgn anion 0,1550,225
No koordinasi 4 rasio jari-jari kation dgn anion 0,2250,414
No koordinasi 6 rasio jari-jari kation dgn anion 0,4140,732
No koordinasi 8 rasio jari-jari kation dgn anion 0,7321.0
Densitas

Zirconia (ZrO2): 6 g/cm3, Silicon Nitride (Si3N4): 3,3 g/cm3, Silicon Carbide (SiC): 3,16 g/cm3,
Alumina (Al2O3): 3,8 g/cm3
Sifat Mekanik: Keramik merupakan material yang kuat, keras dan juga tahan korosi. Selain itu
keramik memiliki kerapatan yang rendah dan juga titik lelehnya yang tinggi. Keterbatasan utama
keramik adalah kerapuhannya, yakni kecenderungan untuk patah tiba-tiba dengan deformasi

plastik yang sedikit. Di dalam keramik, karena kombinasi dari ikatan ion dan kovalen, partikelpartikelnya tidak mudah bergeser. Faktor rapuh terjadi bila pembentukan dan propagasi
keretakan yang cepat.Dalam padatan kristalin, retakan tumbuh melalui butiran (trans granular)
dan sepanjang bidang cleavage (keretakan) dalam kristalnya. Permukaan tempat putusyang
dihasilkan mungkin memiliki tekstur yang penuh butiran atau kasar. Material yang amorf tidak
memiliki butiran dan bidang kristal yang teratur, sehingga permukaan putus kemungkinan besar
terjadi. Kekuatan tekan penting untuk keramik yang digunakan untuk struktur seperti bangunan.
Kekuatan tekan keramik biasanya lebih besar dari kekuatan tariknya. Untuk memperbaiki sifat
ini biasanya keramik di-pretekan dalam keadaan tertekan
Sifat Magnetik:
Bahan diamagnetik adalah bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing
atom atau molekulnya nol, tetapi orbit dan spinnya tidak nol (Halliday & Resnick, 1989).
Bahan diamagnetik tidak mempunyai momen dipol magnet permanen. Jika bahan
diamagnetik diberi medan magnet luar, maka elektron-elektron dalam atom akan berubah
gerakannya sedemikian hingga menghasilkan resultan medan magnet atomis yang
arahnya berlawanan. Sifat diamagnetik bahan ditimbulkan oleh gerak orbital elektron
sehingga semua bahan bersifat diamagnetik karena atomnya mempunyai elektron orbital.
Bahan dapat bersifat magnet apabila susunan atom dalam bahan tersebut mempunyai spin
elektron yang tidak berpasangan. Dalam bahan diamagnetik hampir semua spin elektron
berpasangan, akibatnya bahan ini tidak menarik garis gaya. ketika dikenai medan
magnet .Sifat ini menyebabkan efek tolak menolak. Diamagnetik adalah salah satu
bentuk magnet yang cukup lemah, dengan pengecualiansuperkonduktor yang memiliki
kekuatan magnet yang kuat.
Bahan paramagnetik adalah bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing
atom/molekulnya tidak nol, tetapi resultan medan magnet atomis total seluruh
atom/molekul dalam bahan nol (Halliday & Resnick, 1989). Hal ini disebabkan karena
gerakan atom/molekul acak, sehingga resultan medan magnet atomis masing-masing
atom saling meniadakan. Bahan ini jika diberi medan magnet luar, maka elektronelektronnya akan berusaha sedemikian rupa sehingga resultan medan magnet atomisnya
searah dengan medan magnet luar. Sifat paramagnetik ditimbulkan oleh momen magnetik
spin yang menjadi terarah oleh medan magnet luar. Pada bahan ini, efek diamagnetik
(efek timbulnya medan magnet yang melawan medan magnet penyebabnya) dapat
timbul, tetapi pengaruhnya sangat kecil
Bahan ferromagnetik adalah bahan yang mempunyai resultan medan atomis besar
(Halliday & Resnick, 1989). Hal ini terutama disebabkan oleh momen magnetik spin
elektron. Pada bahan ferromagnetik banyak spin elektron yang tidak berpasangan,
misalnya pada atom besi terdapat empat buah spin elektron yang tidak berpasangan.
Masing-masing spin elektron yang tidak berpasangan ini akan memberikan medan
magnetik, sehingga total medan magnetik yang dihasilkan oleh suatu atom lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai