Anda di halaman 1dari 3

Review Pemodelan Membran Prevaporasi pada Dehidrasi Bioetanol

Tugas Matakuliah Teknologi Rekayasa Bioproses

Oleh:
Ahib Assadam

F351140201

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

Pemodelan pada operasi membran ini pada dasarnya dengan teori perpindahan massa. Pada
membran pervaporasi (PV) umumnya dikenal dengan dua pendekatan, yaitu (i) model pelarutan dan
difusi (solution-diffusion) yang dikembangkan oleh Wijman dan Baker (1995) dan (ii) model aliran
dalam pori (pore flow) yang dikembangkan oleh Okada dan Matsura (1991). Pada studi kasus
pemodelan ini, model yang dikembangkan didasarkan pada mekanisme solution-diffusion. Fluksi dari
komponen i (Ji) dinyatakan dengan Model I (Rautenbach, et al. 1991), dikembangkan menjadi Model
II (Valentnyi and Mizsey, 2013):
Model I:
Ji =
dengan

(1.1)

adalah koefisien dilusi, yang diperoleh dari persamaan:


Di =

(1.2)

exp : eksponensial.
Model II:

Simulasi Model:

(a)

(b)

Gambar 1. Fluks hasil percobaan () dengan membran PERVAP 2210 (lightly cross-linked PVA-PAN)
dikomparasikan dengan Model I (-) dan Model II (--).
Kesesuaian Model 1 terhadap hasil percobaan masih terlau rendah, hal ini menunjukkan
bahwa Model 1 yang digunakan pada operasi membran PV sangat tidak fit (tidak representatif). Pada
Model II sudah nampak terdapat kesesuaian dengan akurasi yang relatif tinggi antara hasil percobaan
dengan simulasi model. Walaupun sebenarnya, perbedaan antara Model I dengan Model II hanya
terdapat pada faktor B yang dimasukkan pada Model II dan tidak dimasukkan pada Model I. Faktor B
dalam Model II adalah faktor eksponensial pada koefisien dilusi yang diperoleh dari perhitungan
konsentrasi komponen-komponen permeat.
Operasi yang dikembangkan dengan model pada kasus PV ini merupakan operasi membran
yang terjadi pada concentration controlled region. Hal ini nampak dari Model I, persamaan fluksi
yang tidak menyertakan faktor konsentrasi larutan tetapi menyertakan faktor tekanan tidak dapat
menghasilkan simulasi data yang valid seperti hasil percobaan. Oleh sebab itu, faktor eksponensial
koefisien dilusi dari konsentrasi larutan yang disertakan pada Model II mampu menghasilkan simulasi
yang merepresentasikan hasil percobaan.

Daftar Pustaka:
Rautenbach R., Herion C., Meyer-Blumenroth U. 1991. Chapter 3, In Pervaporation membrane
separation processes (ed. Huang R. Y. M.). Jurnal Membrane Science and Technology Series
Elservier. 1: 181191.

Anda mungkin juga menyukai