Anda di halaman 1dari 5

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kesehatan. Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
kabupaten / kota (UPTD) Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian
dari tugas teknis operasional dinas kesehatan kabupaten/kota dan merupakan
unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di
Indonesia.
Program KIA dan KB termasuk satu dari enam program pokok (basic six)
Puskesmas yang bertujuan untuk memantapkan dan meningkatkan mutu
pelayanan KIA secara efektif dan efisien. Upaya kesehatan Ibu dan anak
termasuk keluarga berencana mencakup kegiatan-kegiatan : kesehatan ibu,
kesehatan bayi, upaya kesehatan balita dan anak pra sekolah, upaya kesehatan
anak usia sekolah dan remaja serta keluarga berencana.

Tujuan Program KIA adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui


peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk
menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta

meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh


kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas
manusia seutuhnya.

Hasil

penelitian

(Sunawang,

tentang

2002)

pertumbuhan

menunjukkan

anak

bahwa

Indonesia
kegagalan

pertumbuhan paling gawat terjadi pada usia 6-18 bulan.


Penyebab gagal tumbuh tersebut adalah keadaan gizi ibu
selama hamil, pola makan bayi yang salah, dan penyakit
infeksi. Perkembangan anak juga dipengaruhi oleh stimulasi
dan

psikologis.

keluarga,

Rangsangan/stimulasi

misalnya

dengan

khususnya

penyediaan

alat

dalam
mainan,

sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain


akan mempengaruhi anak dlam mencapai perkembangan
yang optimal. Seorang anak yang keberadaannya tidak
dikehendaki oleh orang tua atau yang selalu merasa tertekan
akan mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan
perkembangan.

Faktor lain yang tidak dapat dilepaskan dari pertumbuhan


dan perkembangan anak adalah faktor sosial ekonomi.
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan,
kesehatan

lingkungan

yang

jelek,

serta

kurangnya

pengetahuan. (Tanuwijaya, 2003).

Angka kejadian terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan di


Amerika Serikat mencapai 15-18%. Keadaan ini memburuk diikuti tingginya
angka tidak lulus sekolah akibat kekurangan kemampuan untuk mengikuti
yang mencapai 7-10%. Diperkirakan secara global angka diatas akan
meningkat

melihat

keadaan

kondusif

lingkungan

dinegara

maju

dibandongkan dengan Negara berkembang. Gangguan tumbuh kembang


sendiri di Indonesia masih tidak terdapat data yang akurat mengenai angka
prevalensi hal ini.

Prevalensi gangguan tumbuh kembang di Indonesia berdasarkan data Badan


Pusat Statistik Kesehatan Balita di Jawa Tengah (2007), didapatkan bahwa
gangguan motorik halus atau kasar menempati prevalensi tertinggi kedua
setelah masalah gizi pada balita (>35%), prevalensi campak pada anak balita
(3,4%), prevalensi diare yang terdeteksi pada balita (16,7%). Data tersebut
menggambarkan bahwa balita beresiko tinggi terjadi masalah kesehatan.
Untuk mengukur keberhasilan suatu kegiatan dilakukan evaluasi. Salah satu
tujuan dari evaluasi Program KIA adalah untuk memantau perkembangan
pelayanan KIA di tempat pelayanan. Berdasarkan latar belakang tersebut,
penulis merasa tertarik untuk melakukan analisis Evaluasi Program
Kesehatan Ibu dan Anak Khususnya Deteksi Dini Tumbuh Kembang di
Puskesmas Gedong Tataan Tahun 2014 sehingga dapat memberikan
pelayanan yang lebih baik di bidang KIA di masa yang akan datang.

B. Permasalahan
Bagaimana evaluasi dan alternatif pemecahan masalah terkait pelaksanaan
Deteksi Dini Tumbuh Kembang di Puskesmas Gedong Tataan tahun 2014 ?
C. Tujuan dan Manfaat
Tujuan Umum
Program KIA khususnya deteksi dini tumbuh kembang mulai dipahami dari
perencanaan sampai evaluasi program, secara menyeluruh, sehingga dapat
meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan pada balita dan anak serta
tercapainya derajat kesehatan yang optimal.

Tujuan Khusus
Diketahuinya masalah dari program deteksi dini tumbuh kembang di
Puskesmas Gedong Tataan.
Diketahuinya kemungkinan penyebab masalah dari deteksi dini tumbuh
kembang di Puskesmas Gedong Tataan.

Dirumuskannya alternatif pemecahan masalah bagi pelaksanaan program


deteksi dini tumbuh kembang di Puskesmas Gedong Tataan.

Manfaat Penulisan
a. Bagi penulis (evaluator)
1) Memperdalam ilmu kedokteran komunitas mengenai evaluasi
pelaksanaan program deteksi dini tumbuh kembang.
2) Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh saat kuliah.

3) Melatih serta mempersiapkan diri dalam mengatur suatu program


khususnya program kesehatan.
4) Mengetahui sedikit banyaknya kendala yang dihadapi dalam
mengambil langkah yang harus dilakukan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, antara lain perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengawasan.
b. Bagi puskesmas yang dievaluasi
1) Mengetahui masalah-masalah yang timbul dalam program deteksi
dini tumbuh kembang di wilayah kerjanya.
2) Memperoleh masukan dari saran-saran yang diberikan sebagai
umpan balik agar keberhasilan program di masa mendatang dapat
tercapai secara optimal.
c. Bagi masyarakat
1) Terciptanya pelayanan kesehatan yang bermutu khususnya bagi
balita dan anak dalam mengurangi angka gangguan tumbuh
kembang di wilayah kerja Puskesmas Gedong Tataan.
2) Dengan tercapainya keberhasilan program diharapkan dapat
menurunkan angka gangguan tumbuh kembang di wilayah kerja
Puskesmas Gedong Tataan.

Anda mungkin juga menyukai