AIR BAHAN
PANGAN
Nunung Kurniasih, M.Si
Molekul H2O
Membentuk Struktur
tetrahedral
H
105o
Ikatan Hidrogen
Satu molekul air mengikat 4 molekul air lainnya
Merupakan penyebab naiknya titik didih, titik
beku, panas penguapan,panas jenis, tegangan
permukaan dibandingkan hidrida sejenisnya
(H2S, H2Se, H2Te)
Viskositas yg rendah disebabkan ikatan
hidrogen pd air sangat dinamis (waktu paruh
nano detik)
mobilitas dan fluiditas
18
34
81
130
100
-61
-42
-2
-86
-64
-57
25
22
55
Struktur es
Struktur Air
Tiga model yang umum : Campuran,
Lanjutan..
2. Tingkat molekul
Air dengan zat terlarut hidrofilik
-menyebabkan perubahan pada struktur
dan mobilitas air yg mengikatnya
-menyebabkan perubahan reaktivitas
dan kadang-kadang struktur zat terlarut
dirusak karena
penambahan zat terlarut
yg bisa berdisosiasi
Merusak struktur jaringan
(larutan jadi lebih
encer) ; ion : K+, Rb+, Cs+,
NH4+,Cl-, Br-, I- yaitu ion
besar dan monovalent
(medan listrik lemah)
membentuk ikatan H
dengan air seperti OH,
CO, amino dll
Pengukuran aw
suhu tertentu
Bahan pangan yang berbeda bentuk kurva berbeda
Dipengaruhi suhu
Kegunaan kurva isoterma sorpsi
Untuk proses pengeringan dan pemekatan
Formulasi campuran bahan pangan untuk
menghindari transfer air dari bahan yang dicampur
Untuk menentukan kemasan dengan karakteristik
permeabilitas yang diperlukan
Untuk menentukan kadar air yang dapat
menghambat pertumbuhan mikroorganisme
Untuk memprediksi kestabilan kimia dan fisik
bahan pangan sebagai fungsi kadar air
Tipe II
Lanjutan
Tipe III
Air dianggap seperti air dalam bentuk
cairan yang banyak
Penambahan air tidak mengubah
kondisi zat terlarut
Air pada zona ini baik terperangkap
atau bebas umumnya mengandung
>95 % total air pada bahan (bahan
berkadar air tinggi)