Anda di halaman 1dari 22

Pendekatan Kardinal

Asumsi:
Kepuasan konsumen bisa diukur
secara kardinal
Berlaku: the law of diminishing
marginal utility
Konsumen menggunakan seluruh
anggaran yang dimiliki
Konsumen berusaha mencapai
kepuasan maksimum

Konsep Total Utility dan Marginal Utility


TU

30

Qx
ke

TUx

MUx

TU

25
20
15

0
1

0
10

18
24
28

30

6
7

30
28

0
-2

10
6
4

10
5

MU

1 2

3 4

6 7

Qx

10
8

2
0
-2

1 2

3 4

MU
6 7

Qx

Pendekatan Kardinal
Keseimbangan Konsumen
Contoh hipotetis:
Ada 2 macam barang yang dikonsumsi
yaitu barang X dan Y
Harga X dan Y sama masing-masing
Rp1000 per unit
Penghasilan Konsumen Rp10.000

Berapa X dan Y yang harus dikonsumsi

Pendekatan Kardinal

Keseimbangan Konsumen

Q ke

1
2
3
4
5
6
7

Makanan Kecil (X)


(PX=Rp1.000/unit)
MUX

TUX

10.000
8.000
7.000
6.000
5.000
4.000
3.000

10.000
18.000

Minuman Ringan (Y)


(PY=Rp1.000/unit)

MUX/PX

25.000
31.000
36.000

MUY

10
8
7
6
5
4
3

24.000
20.000
18.000
16.000
12.000
6.000
4.000

TUY

24.000
44.000
62.000
78.000
90.000
96.000
100.000

MUY/PY

24
20
18
16
12
6
4

40.000
43.000

Kombinasi X dan Y yang harus dikonsumsi adalah 4 unit X


dan 6 unit Y
MUX

MUY
=

PX

PY

Pendekatan Kardinal

Keseimbangan Konsumen
Apabila harga per unit Y menjadi Rp2.000,00
sedangkan harga per unit X dan pengahasilan
konsumen tidak berubah.
Q ke

Makanan Kecil (X)


(P=Rp1.000/unit)
MUX

1
2
3
4
5
6
7

10.000
8.000
7.000
6.000
5.000
4.000
3.000

TUX
10.000
18.000
25.000
31.000
36.000
40.000
43.000

Minuman Ringan (Y)


(P=Rp2.000/unit)

MUX/PX
10
8
7
6
5
4
3

MUY
24.000
20.000
18.000
16.000
12.000
6.000
4.000

TUY
24.000
44.000
62.000
78.000
90.000
96.000
100.000

MUY/PY
12
10
9
8
6
3
2

Kombinasi X dan Y yang harus dikonsumsi adalah 2 unit X


dan 4 unit Y

Pendekatan Kardinal

Menurunkan Kurva Permintaan


Harga
Minuman
Ringan (PY)
P

Jumlah Y yang
Diminta (QDY)

Rp1.000,00

Rp2.000,00

2000
1000
O

D
4

Qd

Mencerminkan Hukum Permintaan

Pendekatan Ordinal
Asumsi:
Konsumen mampu membuat ranking dari kombinasi konsumsi

barang yang memberikan kepuasan tertinggi sampai terendah


Konsumen memiliki anggaran penghasilan tertentu yang
semuanya akan digunakan untuk konsumsi
Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan maksimum

Pendekatan Ordinal
Alat Analisis yang
digunakan:
Kurva Indeferen
(Indeference Curve)
Garis Anggaran (Budget
Line)

IC

BL

Pendekatan Ordinal
Kurva Indiferen
Ciri-ciri kurva indiferen:
Berslope negatif
Cembung ke arah origin
Semakin jauh dari origin menunjukkan
tingkat kepuasan yang semakin besar
Dua kurva indiferen tidak mungkin
saling berpotongan
Jumlahnya tidak berhingga pada
sebuah indiference map

Y
A

Y1

Y2

IC
X1

X2

Kurva Indiferen : kurva tempat kedudukan titik-titik kombinasi


konsumsi barang X dan Y yang memberikan kepuasaan sama besar
bagi konsumen

Pendekatan Ordinal
Garis Anggaran (Budget Line)
Y
Garis anggaran : Garis yang
menunjukkan batas maksimum
kombinasi X dan Y yang dapat
dikonsumsi konsumen dengan
anggaran yang dimiliki.

Y1

Y2

BL
X1

X2

Bila kombinasi konsumsi X dan Y tepat pada garis anggran berarti


seluruh penghasilan konsumen habis dibelanjakan. Pikirkan
bagaimana kalau kombinasi konsumsi ada di sebelah kanan atau
kiri garis anggaran

Pendekatan Ordinal
Ekuilibrium Konsumen
Y
A
D

Kombinasi mana yang akan


menghasilkan ekuilibrium
konsumen?
Mengapa?

E
B

IC 3
IC 2

C
IC 1

Pendekatan Ordinal
Perubahan Garis Anggaran
Y
Penghasilan Konsumen naik,
sementara Harga Y dan X konstan.
Analisis sebaliknya bila
penghasilan konsumen turun
X

Pendekatan Ordinal
Perubahan Garis Anggaran
Y
Harga Y naik, sementara
penghasilan Konsumen dan harga X
konstan.
Analisis sebaliknya bila harga y
turun
X

Pendekatan Ordinal
Perubahan Garis Anggaran
Y

Harga X naik, sementara

penghasilan Konsumen dan harga Y


konstan.
Analisis sebaliknya bila harga
X turun
X

Pendekatan Ordinal
Perubahan Ekuilibrium Konsumen
Y
Apa yang terjadi bila
harga X naik, katakan dari
P1 menjadi P2?
Konsumen mengubah
kombinasi konsumsi
dengan mengurangi
jumlah X yang
dikonsumsi dari X1
menjadi X2

E1

X2 X1

Pendekatan Ordinal
Menurunkan Kurva Permintaan
P

P2
P1
D
O

X2

X1

QX

Mencerminkan Hukum Permintaan

Pendekatan Ordinal
Efek Substitusi dan Efek Income
Efek Substitusi
Bila Px naik, maka X menjadi relatif mahal dibandingkan barang
lain. Akibatnya jumlah X yang diminta turun karena konsumen
akan beralih membeli barang yang lain
Efek Income
Bila Px naik, maka income riil konsumen akan turun, sehingga
jumlah X yang diminta konsumen akan berubah (naik atau turun
tergantung jenis barangnya)

Pendekatan Ordinal
Efek Substitusi dan Efek Income

Apabila harga X naik.


Jumlah X yang diminta turun
dari 0X1 menjadi 0X3

E2
E3

X1X2 karena efek substitusi

E1

X2X3 karena efek income

X3 X2

X1

Karena efek substitusi lebih besar dibanding efek


income, maka barang X merupakan barang normal

Pendekatan Ordinal
Efek Substitusi dan Efek Income

Apabila harga X naik.

E3

Jumlah X yang diminta turun


dari 0X1 menjadi 0X3

E2

X1X2 karena efek substitusi

E1

X3

X2 X1

X2X3 karena efek income

Karena efek substitusi lebih kecil dibanding efek


income, maka barang X merupakan barang superior

Pendekatan Ordinal
Efek Substitusi dan Efek Income

Apabila harga X naik.


E2

Jumlah X yang diminta turun


dari 0X1 menjadi 0X3
X1X2 karena efek substitusi

E1
E3

X2 X3

X2X3 karena efek income

X1

Karena efek substitusi yang negatif lebih besar


dibanding efek income yang positif, maka barang X
merupakan barang inferior

Pendekatan Ordinal
Efek Substitusi dan Efek Income

Apabila harga X naik.


E2

Jumlah X yang diminta naik


dari 0X1 menjadi 0X3

E1

X1X2 karena efek substitusi


X2X3 karena efek income

E3

X2 X1 X3

Karena efek substitusi yang negatif lebih kecil


dibanding efek income yang positif, maka barang X
merupakan barang giffen

Anda mungkin juga menyukai