Geodinamika
Majalah Geodinamika merupakan salah satu bentuk pelayanan informasi kepada masyarakat Provinsi Bali pada umumnya dan
kota Denpasar khususnya mengenai kondisi dinamika geofisika, meteorologi, klimatologi dan kualitas udara.
Buletin ini berisi tentang pengetahuan dan ulasan gempabumi, percepatan tanah, kelistrikan udara Pulau Bali, dinamika klimatologi Kota Denpasar, almanak tanda waktu kota Denpasar dan prakiraan musim hujan provinsi Bali. Hasilnya disampaikan dalam bentuk
informasi, tabulasi, diagram, peta dan data yang sifatnya saling melengkapi.
Harapan kami, sajian majalah ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca. Sadar bahwa majalah ini jauh dari kesempurnaan,
baik dari segi isi maupun tampilan, maka kami berharap kritik dan
saran yang bersifat konstruktif dari semua pihak untuk kualitas yang
lebih baik ke depan, terimakasih.
Denpasar,
MARET 2015
KEPALA STASIUN ,
HENDRA SUWARTA S. S.Kom
NIP. 196508311990031001
TIM
Pelindung
REDAKSI
Penasehat
Sri Winarti, SP
Penanggung Jawab
I Made Artana
Pemimpin Redaksi
I Gusti Ngurah Anik Aryanto
Wakil Pemimpin Redaksi
I Made Astika, SP
Sekretaris Redaksi
Ni Luh Desi Purnami, SST
Earthquake
3.
5.
Kejadian Gempabumi
Wilayah Bali Bulan
Februari 2015
8.
Kelistrikan Udara
11.
Anggota Redaksi
DAFTAR ISI
I Ketut Sudiarta
I Gede Made Artajaya
I Wayan Suka Asnawa, SP
Sodikin
I Made Kris Adi Astra, S.Si
Dwi Karyadi Priyanto, A.Md
Melki Adi Kurniawan, A.Md
I Putu Dedy Pratama, SST
Design
I Made Kris Adi Astra, S.Si
Melki Adi Kurniawan, A.Md
Ni Luh Desi Purnami, SST
14.
18.
Citra Satelit
Analisa Citra Satelit
Dinamika Iklim
Dinamika Iklim Kota
Denpasar
Prakiraan
Almanak
Diterbitkan Oleh :
Stasiun Geofisika Sanglah Denpasar
Jalan Pulau Tarakan no 1 Sanglah - Denpasar
Telp : 0361 226157 ; Fax : 0361 226690
Website: www.geofisika-dnp.net
Email : stageof.sanglah@bmkg.go.id
Facebook : BMKGDenpasar
Twitter : @bmkg_Denpasar
22. Geosains
Tentang Meteorologi
Lampiran
Geodinamika
Earthquake
K EJA DIA N G EM PA B U M I
W IL AYA H BA L I B U L A N
F EB R U A R I 2 0 1 5
Gambar 1. Peta sebaran kejadian Gempabumi tercatat selama Bulan Februari 2015
Geodinamika
hingga Bali, ratusan kilometer jauhnya. Hal ini disebabkan oleh kedalaman pusat gempabumi yang mencapai
544 kilometer. Perpaduan magnitudo yang kuat dan
kedalaman yang dalam menjadikannya terasa hingga
wilayah yang jauh. Gempabumi dalam di kawasan ini
adalah hasil dari subduksi lempeng Indo-Australia-Eurasia. Mekanisme gempabuminya adalah sesar normal.
Diduga pada kedalaman dalam ini, gaya tarikan slab
memegang peranan penting dalam
mekanisme pensesaran gempabumi sehingga mekanismenya adalah sesar turun.
Terakhir tercatat gempabumi pada tanggal 28 Februari
2015. Berpusat pada koordinat 9,05 LS dan 118,91 BT
yaitu di Tenggara Bima, NTT. Berkekuatan magnitudo
5,6 pada kedalaman 114 kilometer.
(red Kris)
Catatan : Waktu yang digunakan dalam UTC (Universal
Time Coordinated). Zona waktu WITA adalah UTC+8
jam.
Geodinamika
Earthquake
hake Map adalah suatu sistem software analisis yang berguna untuk memprakirakan daerah-daerah mana saja
yang merasakan gempa dalam satuan tingkat intensitas MMI (Modified Merchali Intensity) dalam bentuk peta.
Hasil analisa shake map terhadap 3 kejadian gempa yang dirasakan pada bulan Februari 2015 adalah sebagai
berikut :
(red Dwi)
Parameter Gempabumi
Tanggal
: 12/02/2015
Origin Time
: 21:38:46 WITA
Magnitudo
: 3.3 SR
Kedalaman
: 142 Km
Lokasi
: 8.45 LS 114.72 BT
Keterangan
: 14 Km Barat Daya Jembrana Bali
Nilai PGA
: 0,392 gal
Intensitas
: I MMI di Denpasar
(Metrozet TSA-100 S)
(Modified Mercalli Intensity)
(Korelasi PGA MMI (WALD,1999))
Parameter Gempabumi
Tanggal
: 15/02/2015
Origin Time
: 16:55:25 WITA
Magnitudo
: 3.4 SR
Kedalaman
: 142 Km
Lokasi
: 8.40 LS 115.63 BT
Keterangan
: 10 km tenggara Karangasem - Bali
Nilai PGA
: 0,810 gal
Intensitas
: I MMI di Denpasar
(Metrozet TSA-100 S)
(Modified Mercalli Intensity)
(Korelasi PGA MMI (WALD,1999))
Geodinamika
Earthquake
Parameter Gempabumi
Tanggal
: 20/02/2015
Origin Time
: 01:21:36 WITA
Magnitudo
: 4.0 SR
Kedalaman
: 53 Km
Lokasi
: 9.07 LS 114.98 BT
Keterangan
: 60 km Barat Daya Badung - Bali
Nilai PGA
: 2.473 gal
Intensitas
: II MMI di Denpasar
(Metrozet TSA-100 S)
(Modified Mercalli Intensity)
(Korelasi PGA MMI (WALD,1999))
Parameter Gempabumi
Tanggal
: 21/02/2015
Origin Time
: 20:21:02 WITA
Magnitudo
: 4.0 SR
Kedalaman
: 76 Km
Lokasi
: 9.09 LS 115.30 BT
Keterangan
: 47 km Barat Daya Klungkung
BALI
Nilai PGA
: 2.839 gal
Intensitas
: II MMI di Denpasar
(Metrozet TSA-100 S)
(Modified Mercalli Intensity)
(Korelasi PGA MMI (WALD,1999))
Parameter Gempabumi
Tanggal
: 25/02/2015
Origin Time
: 13:05:38 WITA
Magnitudo
: 2.6 SR
Kedalaman
: 10 Km
Lokasi
: 8.80 LS 114.13 BT
Keterangan
: 27 km Barat Daya Badung - BALI
Nilai PGA
: 2.799 gal
Intensitas
: II MMI di Denpasar
(Metrozet TSA-100 S)
(Modified Mercalli Intensity)
(Korelasi PGA MMI (WALD,1999))
Geodinamika
Earthquake
Parameter Gempabumi
Tanggal
: 27/02/2015
Origin Time
: 21:45:03 WITA
Magnitudo
: 7.1 SR
Kedalaman
: 572 Km
Lokasi
: 7.55 LS 122.60 BT
Keterangan
: 104 km Barat Laut Flores Timur
NTT
Nilai PGA
: 13.070 gal
Intensitas
: III-IV MMI di Denpasar
(Metrozet TSA-100 S)
(Modified Mercalli Intensity)
(Korelasi PGA MMI (WALD,1999))
Gambar 2. Analisa Shakemap kejadian gempabumi yang tercatat
di Stasiun Geofisika Sanglah Denpasar bulan Februari 2015
Geodinamika
Listrik Udara
TINGGI
SEDANG
RENDAH
Bali adalah daerah pariwisata unggulan di indonesia, dengan menyuguhkan berbagai daya tarik
mulai dari pantai sampai daerah pegunungan
yang indah dan unik. Dengan perkembangan pariwisata di pulau bali tentu keamanan dan kenyamanan wisatawan adalah yang paling utama. terkait dengan keamanan dan kenyamanan adalah
perlunya mengetahui adanya potensi bencana di
daerah bali, bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau fakGeodinamika
Listrik Udara
tor nonalam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan
dampak psikologis. Dengan berbagai pemetaan
daerah rawan bencana diharapkan pelaku pariwisata dan masyarakat mengetahui dan dapat
mengantisipasi adanya sumber potensi bencana. salah satu bencana adalah petir, banyak
masyarakat yang belum mengetahui potensi
bencana petir dan cara mengantisipasi sehingga
tidak sedikit yang menjadi korban sambaran.
berdasarkan pemetaan sambaran petir bulan
Februari 2015 daerah yang mempunyai kerapatan petir tinggi berada di kabupaten tabanan
dan jembrana serta singaraja.
Pada bulan Februari matahari berada di sekitar
belahan bumi selatan, sehingga wilayah Indonesia bagian selatan dari katulistiwa memiliki
waktu siang yang lebih banyak dengan suhu
udara yang cukup tinggi, sehingga proses pengangkatan uap air berjalan lebih cepat ditambah
dengan tekanan udara yang rendah sehingga
arus pergerakan angin menuju ke arah selatan
katulistiwa dimana membawa kumpulan awanawan konvektif.
Proses sambaran
petir dapat berdampak secara langsung
kepada benda atau
tidak langsung yaitu
melalui radiasi, konduksi atau induksi
gelombang elektromagnetik.
Geodinamika
Listrik Udara
ANALISA TEMPORAL
Berdasarkan grafik jumlah petir terhadap waktu
dibawah menunjukan bahwa terdapat fluktuasi
jumlah kejadian petir terhadap waktu di daerah
bali dan sekitarnya. Pola yang dihasilkan oleh
grafik tersebut berkaitan dengan efek lokal yang
mempengaruhi pertumbuhan awan konvektif di
daerah Bali. Peningkatan frekuensi sambaran petir pada siang hari pukul 13.00-15.00 waktu lokal, dipengaruhi oleh pengangkatan massa udara
akibat dari pengaruh orografi dimana pada siang
hari dengan puncaknya pukul 12.00 terjadi angin lembah yang bertiup dari lereng ke gunung
atau bukit. Perlu waktu bagi uap air untuk membentuk awan Cumulonimbus (Cb). Pada wilayah
perairan disebabkan adanya pengaruh panasnya
permukaan daerah perairan yang memicu peningkatan uap air dan pergerakan massa udara ke
atas sehingga terbentuk awan konvektif.
Pada dini hari pukul 01.00-02.00 waktu lokal,
aktivitas petir meningkat karena desakan massa
udara dingin dari angin darat yang bertemu dengan massa udara hangat di lautan pada malam
hari menimbulkan naiknya massa udara hangat
yang mengandung uap air. Pengangkatan ini
menimbulkan pembentukan awan cumulonimGambar 5. Jumlah Flash dan Nerby Bulan Februari 2015
Dari hasil analisa Lightning Detector yang terpasang
di Stasiun Geofisika Sanglah Denpasar terlihat bahwa
pada tanggal 20 Februari 2015 pukul 11:00 13:00
WITA terdapat aktivitas petir yang tinggi. Dan dari
citra satelis MTSAT IR EH pada tanggal 20 Februari
2015 pukul 11:00 WITA menunjukkan bahwa awanawan konvektif memenuhi langit Bali dan sekitarnya.
Curah hujan yang terukur pada tanggal tersebut juga
tergolong tinggi yaitu sebesar 59.7 mm.
Geodinamika
10
Citra Satelit
A.
Berdasarkan data citra petir Stasiun Geofisika Sanglah Denpasar. Tercatat kejadian hujan,
kejadian petir terbanyak dan sambaran petir terdekat dengan radius 25 Km dari sensor (Nearby
Flashes) terbanyak di daerah Bali dan sekitarnya
pada bulan Februari 2015 yaitu pada tanggal 20
Februari 2015 diantara jam 11:00 13:00 WITA.
Hasil citra petir dan citra satelit NOAA memiliki
kesesuaian. Dalam analisis citra satelit NOAA di
dapat bahwa jenis awan, suhu permukaan air laut
dan data citra satelit NOAA yang lain juga memiliki
kesesuaian dengan kondisi petir yang digambarkan pada citra petir.
Berikut merupakan hasil Pengamatan Citra Satelit Menggunakan Ground Satelite Receiver
(GSR) NOAA yang dipasang di Stasiun Geofisika
Sanglah Denpasar. Menampilkan citra klasifikasi
jenis awan, suhu permukaan awan, perbedaan
tinggi awan, suhu permukaan laut, dan suhu permukaan daratan.
Geodinamika
11
Citra Satelit
B.
C.
Geodinamika
12
Citra Satelit
D.
E.
Geodinamika
13
Dinamika Iklim
1.
SUHU UDARA
Berikut
grafik
perbadingan
suhu
rata-rata.:
28.2
28.1
28
27.9
27.8
27.7
27.6
27.5
27.4
27.3
28.1
27.7
Rata2 15 th
2015
27.6
Rata2
15 th
2015
2014
2.
TEKANAN UDARA
C. Suhu udara minimum terendah: suhu minimum B. Tekanan udara maksimum: tekanan udara
maksimum pada bulan Februari 2015 sebesar
terendah pada bulan Februari 2015 sebesar 22.6
1011.8 mb jika dibandingkan dengan tekanan
C jika dibandingkan dengan rata-rata 15 tahun
udara maksimum 15 tahun terakhir 1016.3
terakhir 19.6C, lebih tinggi 3.0 C, namun jika
mb, lebih rendah 4.5 mb, demikian juga jika
dibandingkan dengan data tahun yang lalu pada
dibandingkan dengan data tahun yang lalu pada
periode yang sama 23.2 C lebih rendah 0.6C.
periode yang sama 1014.4 mb, lebih rendah 2.6
mb.
C. Tekanan udara minimum: tekanan udara
minimum pada bulan Februari 2015 sebesar
1005.4 mb jika dibandingkan dengan tekanan
Geodinamika
14
Dinamika Iklim
udara minimum terendah 15 tahun terakhir 998.5
mb, lebih tinggi 6.9 mb, demikian juga jika
dibandingkan dengan data tahun yang lalu pada
periode yang sama 1001.6 mb, lebih tinggi 4.8 mb.
78
77
HAV
76
75
1009
74
73
1008.5
72
1008
71
Rata2 15 th
PAV
1007.5
1007
Rata2
15 th
2015
2014
3.
2014
Gambar 8.
Perbandingan Kelembaban Udara Rata-rata
1006.5
1006
2015
4.
KELEMBABAN UDARA
CH
150
100
50
0
Rata2 15 th
2015
2014
Geodinamika
15
Dinamika Iklim
sedikit 2 hari.
19.5
5.2
19
5.15
18.5
5.05
5.1
5
18
17.5
CH
4.95
4.9
4.85
17
4.8
4.75
16.5
Rata2 15 th
Rata2 15 th
2015
2014
5.
2015
2014
Gambar 12.
Perbandingan Jumlah Penguapan
16
PENYINARAN MATAHARI
DAN PENGUAPAN
6.
KESIMPULAN
Dari uraian data dan grafik di
atas dapat disimpulkan bahwa
70
68
66
64
SUN
62
60
58
Rata2 15 th
2015
2014
Geodinamika
16
Prakiraan
Berdasarkan hasil perhitungan statistik dan analisis kondisi fisis dan dinamis atmosfer
di wilayah Bali dan sekitarnya serta kondisi lokal masing-masing Zona Musim (ZOM)
terutama topografi daerah Bali, maka curah hujan daerah Bali untuk bulan Maret 2015
diprakirakan sebagai berikut :
Geodinamika
17
Prakiraan
PRAKIRAAN SIFAT HUJAN BULAN MARET 2015
Berdasarkan hasil perhitungan statistik dan analisis kondisi fisis dan dinamis atmosfer di wilayah Bali dan sekitarnya serta kondisi
lokal masing-masing Zona Musim (ZOM) terutama topografi daerah Bali, maka secara umum Sifat Hujan bulan Maret 2015 untuk
daerah Bali diprakirakan Normal (N) - Atas Normal (AN).
Geodinamika
18
Almanak
Ketinggian
: 15 meter
Geodinamika
19
Minimoon
Almanak
Bulan Purnama pada Maret 2015 dijuluki Minimoon, ini disebabkan pada puncak
fase Bulan Purnama. Bulan baru saja berada di titik Apogee yaitu titik terjauhnya dari Bumi.
Kejadian Apogee dan Bulan Purnama hanya memiliki selisih 10 jam 32 menit. Puncak Purnama
sebenarnya adalah pukul 02:05 WITA tanggal 6 Maret 2015. Namun, detik-detik mencapai
Bulan Purnama ini sudah dapat disaksikan sekitar beberapa menit setelah Matahari terbenam
tanggal 5 Maret 2015. Peristiwa ini menyebabkan ukuran Bulan Purnama nampak lebih kecil
daripada ukuran biasanya.
Menurut suku Indian yang merupakan penduduk asli Amerika Bulan Purnama Minimoon
dikenal sebagai Full Worm Moon (Bulan Purnama Cacing) karena terjadi di penghujung musim
dingin. Hal ini karena pada saat terjadi bulan purnama ini adalah saat ketika tanah mulai
melunak dan cacing tanah akan kembali muncul. Selain dikenal dengan kedua sebutan di
atas, bulan purnama ini juga dikenal sebagai Full Crow Moon, Full Crust Moon, dan Full Sap
Moon.
Kejadian ini akan terulang lagi pada 22 April 2016. Perulangan dari Minimoon terjadi
setiap tahun dengan kelebihan selisih sekitar satu bulan 18 hari. Jadi Minimoon tahun 2017
akan terjadi pada 9 Juni, kemudian Minimoon tahun 2018 akan terjadi pada 27 Juli, dan
seterusnya.
Kebalikan dari Minimoon adalah Supermoon, dimana Bulan Purnama nampak lebih besar
daripada ukuran biasanya. Supermoon merupakan kondisi dimana Bulan Purnama berada
pada titik Perigee yaitu titik terdekatnya dari Bumi. Siklus Perigee dan Apogee terjadi setiap
bulan. Namun, pertemuan antara Bulan Purnama dengan Perigee dan Apogee merupakan
kejadian yang cukup jarang terjadi. Supermoon pada 2015 terjadi pada 27 September
2015. Perbandingan ukuran Minimoon dan Supermoon sekitar 12%. (red ded)
Geodinamika
20
Geosains
Tentang Meteorologi
Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari
atmosfer bumi khususnya untuk keperluan
prakiraan cuaca.
Periode ulang
Siklon/Typhoon/Hurricane
Selalu di laut, diatas lintang
10 LU maupun LS
Puting Beliung
Sering di darat, di laut namanya Water spout
Lebih sering di musim transisi, bisa juga pada musim
penghujan,
Arah gerakan
Proses terjadinya
Deteksi
3 hari sebelumnya
Waktu terjadinya
Kecepatan Angin
Geodinamika
21
Geosains
Lamanya
1 3 hari
Sifat
200 km
Kecepatan angin 25
knots
Geodinamika
22
Geosains
biasanya berada antara 10 LU 10 LS dekat equator. Pada daerahdaerah yang dilintasi ITCZ pada
umumnya berpotensi terjadinya
pertumbuhan awan-awan hujan
lebat.
Konveksi adalah Proses pemanasan
vertical yang membawa uap air
pada siang hari sehingga dapat
membantu
pembentukanawan
tebal menjulang tinggi, biasanya
terjadi hujan tiba-tiba, petir dan
angin kencang.
Konvergensi adalah Gerakan
angin dalam bentuk arus masuk
horizontal ke suatu daerah atau
mengumpulnya massa udara di
suatu daerah yang membantu
untuk pembentukan awan tebal.
Konvergensi
jg
merupakan
penurunan kecepatan angin.
Geodinamika
23
Lampiran
Mengenal skala
Modified Mercalli Intensity (MMI)
kala Mercalli adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Satuan ini diciptakan oleh seorang
vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada tahun 1902. Skala Mercalli terbagi menjadi 12 pecahan berdasarkan informasi dari orang-orang yang selamat dari gempa tersebut dan juga
dengan melihat serta membandingkan tingkat kerusakan akibat gempa bumi tersebut. Pada tahun 1931, skala
Mercalli dimodifikasi oleh ahli seismologi Harry Wood dan Frank Neumann, sehingga skala tersebut diberi
nama Modified Mercalli Intensity (MMI).
Geodinamika
24
Lampiran
Mengurangi resiko
akibat gempabumi
alam upaya mengurangi resiko akibat gempabumi, dapat dilakukan beberapa tindakan sebelum, saat dan setelah terjadinya
gempabumi. Berikut ini adalah upaya yang dapat
dilakukan untuk menguranginya:
A.
SEBELUM TERJADI
GEMPABUMI
1. Kunci Utama adalah
Mengenali apa yang disebut gempabumi; Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda
dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh
gempabumi (longsor, liquefaction dll); Mengevaluasi
dan merenovasi ulang struktur bangunan Anda agar
terhindar dari bahaya gempabumi.
2. Kenali Lingkungan Tempa Anda Bekerja
Perhatikan letak pintu, lift serta tangga darurat, apabila
terjadi gempabumi, sudah mengetahui tempat paling
aman untuk berlindung; Belajar melakukan P3K; Belajar
menggunakan alat pemadam kebakaran; Catat nomor
telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi
gempabumi.
3. Persiapan Rutin pada tempat Anda bekerja dan tinggal
Perabotan (lemari, cabinet, dll) diatur menempel pada
dinding (dipaku, diikat, dll) untuk menghindari jatuh,
roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi. Simpan
bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak
mudah pecah agar terhindar dari kebakaran. Selalu
mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang
digunakan.
4. Penyebab celaka yang paling banyak pada saat gempabumi adalah akibat kejatuhan material
Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada
bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung
yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi (misalnya lampu dll).
5. Alat yang harus ada di setiap tempat
Kotak P3K; Senter/lampu baterai; Radio; Makanan
suplemen dan air.
B.
Saat Terjadi
Gempabumi
1. Jika Anda berada di dalam bangunan
Geodinamika
25
Lampiran
C.
Setelah Terjadi
Gempabumi
1. Jika Anda berada di dalam
bangunan
Keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan
tangga biasa; Periksa apa ada yang terluka, lakukan
P3K; Telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
Keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran; Lakukan point 2.
5. Mendengarkan informasi.
Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio
(apabila terjadi gempa susulan); Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
6. Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait
untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang
terjadi
7. Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada
Tuhan YME demi keamanan dan keselamatan kita
semuanya.
Geodinamika
26
Lampiran
ika petir datang segeralah mencari tempat tertutup yang aman untuk berlindung,
seperti rumah dan mobil. Perhatikan pula tempat-tempat yang sebaiknya dihindari,
seperti lapangan dan kolam renang.
1. Jika Anda terperangkap di luar segera masuk ke dalam bangunan. Tidak ada tempat
yang aman di luar. Larilah ke mobil atau bangunan yang aman setelah Anda mendengar
guntur.
2. Jangan berada di sawah, lapangan, taman. Karena petir mencari tanah untuk melepaskan energinya.
3. Jika sedang di kolam renang dan terlihat tanda-tanda awan sudah gelap segeralah ke
luar karena kolam renang adalah sasaran petir melepas energi.
4. Jangan berlindung di bawah pohon karena pohon yang tersambar petir energinya bisa
melompat ke tubuh.
5. Jauhi tiang listrik, menara atau sesuatu yang tinggi yang dapat menarik sambaran
petir.
6. Jika sedang berteduh di luar ruangan jangan terlalu dekat dengan orang lain setidaknya beri jarak 3-5 meter untuk menghindari lontaran energi jika ada petir.
7. Jika sedang mengendarai motor segeralah berhenti dan cari tempat berlindung.
Geodinamika
27
Lampiran
PELAYANAN JASA
1. Informasi gempabumi
2. Informasi percepatan tanah
3. Informasi kejadian petir
4. Informasi meteorologi, klimatologi dan kualitas udara
5. Survey gempabumi mikro
Geodinamika
28
Lampiran
DAFTAR ISTILAH
1.
2.
3.
Geofisika,
adalah
ilmu
yang
mempelajari
bumi
6.
Magnitude,
adalah
parameter
gempabumi
yang
disebabkan
ilmu
yang
mempelajari
gempabumi.
13. Accelerograph, adalah alat untuk mencatat percepatan tanah
14. Accelerometer, adalah sensor untuk mendeteksi percepatan
tanah
15. Astronomi, adalah ilmu yang mempelajari tentang bendabenda langit.
16. Thunderstorm, adalah badai petir
17. Flashes, adalah petir
18. CG, adalah singkatan dari Cloud to Ground adalah petir
yang menyambar dari awan ke bumi.
19. IC, adalah singkatan dari Inter Cloud adalah petir yang
menyambar di dalam awan
20. CC, adalah singkatan dari Cloud to Cloud adalah petir yang
menyambar antar awan / awan ke awan.
tahun
12. Seismologi,
9.
sumbernya.
7.
21. CA, adalah singkatan dari Cloud to Air adalah petir yang
Geodinamika
29