Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.
Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang hanya memiliki 2 musim
yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pada saat musim hujan, curah hujan terjadi
hampir setiap hari, sehingga pengeringan yang menggunakan sinar matahari tidak
bisa dilakukan sepanjang hari. Hal ini sangat mempengaruhi untuk pengeringan
jamur kuping. Karena hal terpenting untuk menjaga kelezatan jamur kuping adalah
pengeringan jamur kuping pasca panen.
Sifat jamur kuping pada prinsipnya sama dengan jamur dan jenis sayuran
lainnya, yakni mudah rusak. Satu hal penting yang membedakannya adalah pada
sayuran yang telah mengering kualitasnya akan menurun, sedangkan pada jamur
kuping yang telah mengering tidak mengalami penurunan kualitas, asalkan
pengeringannya dilakukan dengan sempurna.
Pada prinsipnya pengeringan jamur kuping ada dua macam. Pertama, yaitu
secara alami dengan menjemur dibawah sinar matahari dan yang kedua, yaitu
menggunakan mesin pengering. Mesin pengering biasanya menggunakan lampu
sebagai pengeringnya dan timer untuk pengontrol waktu pengeringan. Namun pada
mesin pengering ini seringkali muncul masalah-masalah dikarenakan tidak ada
pengontrol otomatis pada mesin. Masalah-masalah yang sering terjadi antara lain
jamur kuping menjadi rusak jika suhu terlalu panas, atau tumbuh jamur lain pada
badan jamur kuping jika suhu kurang panas. Proses pengeringan yang tidak tepat
mengakibatkan waktu yang dibutuhkan untuk pengeringan berlangsung lama,
sehingga biaya pengeringan akan menjadi lebih mahal.
Faktor yang mempengaruhi kesuksesan proses pengeringan jamur kuping
adalah terjaganya suhu didalam ruang pengering dan sirkulasi udara di dalam ruang

mesin pengering. Oleh karena itu dibuat mesin pengering yang memiliki pengontrol
dengan menggunakan mikrokontroller.
Proses pengeringan mula-mula suhu pada ruang pengering diatur pada suhu
37C-43C. Suhu di dalam mesin pengering harus konstan dan dicek secara teratur.
Suhu yang berubah-ubah dengan cepat akan menyebabkan kegagalan dalam proses
pengeringan. Kegagalan ini dapat diketahui dengan tumbuhnya jamur lain pada jamur
kuping dan kerusakkan pada badan jamur kuping itu sendiri. Jamur yang telah
dikeringkan jika dipegang akan cukup keras, tetapi tidak mudah patah.
1.2 Perumusan Masalah
pengeringan jamur kuping menggunakan logika fuzzy dapat
d i r u m u s k a n sebagai berikut :
a . B a g a i m a n a m i k r o k o n t r o l e r d a p a t m e n g o n t r o l s ys t e m k e r j a
r a n g k a i a n pada media pengeringan jamur kuping

Bagimana mesin pengering jamur kuping yang dilengkapi mikrokontroler


dapat

mengatur suhu sesuai set point

yang telah ditentukan dengan

menggunakan metode control fuzzy logic.

Bagimana menentukan kekeringan jamur telah memenuhi standard yang


diinginkan.

Bagaiman cara meratakan aliran suhu panas dalam ruang pemanas.

1.3 Batasan Masalah


Untuk memfokuskan penyelesaian masalah pada pembuatan alat tugas akhir ini
diperlukan beberapa batasan masalah sebagai berikut:

Perancangan dan pembuatan pengaturan suhu di dalam ruang pengering dengan


metode fuzzy logic.

Pengaturan set point suhu antara 37C sampai 43C.

Penampilan data present value suhu (C) dan kelembaban (%RH) didalam
ruang pengering.

Volume jamur kuping yang dikeringkan sebesar 0,5 kg.

Keluaran sensor berat berupa sinyal digital sehingga saat berat jamur tutun 0,2
bagian dari berat basah maka proses pengeringan telah dianggap selesai.

Sumber panas yang didapat dari filamen pemanas disebarkan melalui blower

1.4 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Membuat perancangan alat untuk pengering jamur kuping dilengkapi
dengan kontrol logika fuzzy
b. Dapat mengeringkan jamur dengan waktu yang relatip lebih cepat dibanding
proses pengeringan menggunakan sinar matahari.
1.5 Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah sebagai berikut :

Studi Literatur
Mencari, mempelajari dan merangkum berbagai macam literatur yang berkaitan

dengan rumusan masalah, teori-teori yang berhubungan dengan aplikasi yang akan
dibuat dan bahasa pemrograman yang akan digunakan untuk membuat aplikasi
tersebut.

Perancangan dan pembuatan perangkat keras (hardware) dan perangkat


lunak (software).
Untuk merealisasikan sistem yang akan dibuat, diperlukan perancangan

perangkat keras (Hardware) dan Perangkat Lunak (Software) dari sistem tersebut.
Perancangan dan pembuatan perangkat keras meliputi perancangan rangkaian power
supply, mikrokontroler, perancangan sensor, display LCD dan rangkaian solid state
relay. Pemrograman yang digunakan pada mikrokontroler AVR ATmega 32 adalah
compiler Code Vision AVR.

Pengujian dan Analisa


Pada tahap ini dilakukan pengujian sistem dari bagian-bagian yang akan dibuat,

yaitu rangkaian sensor, rangkaian mikrokontroler. Dilakukan pengukuran suhu dan


kelembaban mesin pengering. Serta membandingkan jamur kuping hasil pengeringan
dan lama waktu pengeringan antara dikeringkan langsung di bawah sinar matahari
dengan mesin pengering buatan yang dibuat ( menggunakan sensor, heater, blower,
dan pengontrol otomatis )

Penulisan laporan
Pada tahap terakhir ini penulisan laporan dilakukan sesuai dengan data yang

diperoleh pada saat pembuatan alat.


1.6 Sistematika Laporan
Laporan penelitian tugas akhir ini akan disusun secara sistematis dibagi dalam
beberapa bab, dengan rincian sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Bab ini berisikan penjelasan latar belakang, perumusan masalah, tujuan
penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika laporan.
BAB II Teori Dasar
Bab ini berisikan tentang teori-teori penunjang penelitian antara lain teori
tentang mikrokontroler, teori-teori suhu dan kelembaban, dan teori-teori yang
digunakan dalam perencanaan dan pembuatan tugas akhir.
BAB III Perancangan dan Pembuatan Sistem Alat
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai detail langkah-langkah yang harus
dilalui untuk mencapai tujuan dan simpulan akhir dari penelitian. Berisikan

perancangan rangkaian mesin pengering dan realisasi hardware dan software yang
digunakan.
BAB IV Pengujian dan Analisa Data
Bab ini berisi tentang persiapan pengujian, pengujian sistem dan hasil berupa
analisa data.
BAB V Kesimpulan
Bab ini berisi tentang kesimpulan pokok dari seluruh rangkaian penelitian yang
telah dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai