PresKas Boyol - DATD
PresKas Boyol - DATD
Oleh :
Anindita Ratna Gayatri G99141032
Nova Sari Nur Salamah G99141033
Pembimbing :
Noor Alifah, dr, SpA
BAB I
STATUS PASIEN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama
: An. AR
Umur
: 1 tahun 5 bulan
Tanggal Lahir
: 31 Oktober 2013
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Nama Ayah
: Tn. S
Pekerjaan Ayah
: Swasta
Nama Ibu
: Ny. M
Pekerjaan
Alamat
: Nogosari, Boyolali
Berat Badan
: 8,8 kg
Tinggi Badan
: 78 cm
Tanggal masuk
: 3 April 2015
: 14464998
B. ANAMNESIS
Alloanamnesis diperoleh dari ibu pasien pada tanggal 5 April 2015
1. Keluhan Utama
Buang air besar (BAB) cair (Pasien rujukan dari dokter umum)
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu pasien mengatakan pasien BAB cair sejak 1 hari sebelum masuk
rumah sakit. BAB cair seperti air kental dan berwarna kuning tua seperti
kuning telur tanpa disertai ampas, tidak ada lendir maupun darah.
Frekuensi BAB sekitar 4 kali sehari, sebanyak masing-masing sekitar
setengah gelas Aqua. Pasien rewel dan sering menangis. Pasien tidak
mau makan, namun masih mau menetek dan selalu ingin minum. Buang
air kecil (BAK) hanya kurang lebih 2 kali sehari, masing-masing sekitar
seperempat gelas Aqua. Hari saat pasien masuk rumah sakit, pasien BAB
cair 3 kali sehari, sebanyak masing-masing setengah gelas Aqua. Warna
BAB kuning tua, tanpa disertai ampas. Tidak ada lendir maupun darah
dalam feses. Pasien tetap tidak mau makan, namun masih mau menetek
dan selalu ingin minum. BAK kurang lebih 3 kali sehari, masing-masing
sekitar seperempat gelas Aqua. Selama ini pasien hanya mendapat ASI,
tidak diberi susu formula. Ibu pasien tidak mengganti makanan yang
dikonsumsi pasien. Kemudian pasien dibawa berobat ke dokter umum di
dekat rumah, dan dikatakan pasien butuh rawat inap karena dehidrasi,
selanjutnya pasien dirujuk ke RSUD Pandanarang.
Keluhan lain yang dialami pasien adalah muntah. Pasien muntah
sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit sekitar 10 kali perhari masingmasing sekitar seperempat gelas Aqua. Pasien muntah setiap setelah
diberi makan. Muntah berisi ASI dan makanan yang sebelumnya
diberikan. Hari saat pasien mulai muntah-muntah, ibu pasien
memberikan memberikan susu formula. Sebelumnya pasien tidak
mendapat susu formula, hanya minum ASI. Ibu pasien kemudian
menghentikan susu formula. Pasien tidak mengalami demam, batuk
pilek, maupun keluar cairan dari telinga.
Di IGD RSUD Pandananarang, pasien rewel, mata cekung, air mata
berkurang, turgor kulit kembali agak lambat, ADP agak lemah, akral
hangat. Pasien didiagnosis dengan diare akut dehidrasi ringan-sedang,
kemudian diberi terapi rehidrasi parenteral dengan infus RL 175
ml/kgBB/hari, pada pasien diberikan 1540 ml/hari, setara dengan 64
ml/jam. Pasien juga diberi oralit 75cc/kgBB (pasien diberi 660 cc) dalam
3 jam. Setelah dehidrasi teratasi, pasien dimondokkan di bangsal anak,
dan diberi injeksi metamizol 90 mg/8 jam, injeksi ondansetron 0,9 mg/8
jam, zinc syrup 1 dd 20 mg, probiotik 2 dd 1 sachet, dan oralit 100 ml
tiap diare dan 50 ml tiap muntah.
Saat pasien dalam perawat hari pertama, pasien sudah tidak diare
dan tidak muntah. Tanda dehidrasi sudah tidak ditemukan. Pasien
: (-)
: (-)
: (+) sering
Kejang demam
: (+)
: (-)
: (-)
obat selain yang diberikan oleh bidan. Riwayat trauma saat hamil (-),
riwayat pijat perut saat hamil (-), riwayat sakit saat hamil (-).
7. Riwayat Kelahiran
Pasien lahir ditolong oleh bidan saat usia kehamilan 40+1 minggu,
spontan, pervaginam dengan berat lahir 3100 gram, menangis (+),
sianosis (-), kuning (-), kejang (-).
8. Riwayat Postnatal
Ibu pasien rutin membawa pasien ke puskesmas setiap bulan untuk
timbang badan dan melakukan imunisasi sesuai jadwal.
9. Status Imunisasi
Pasien sudah mendapat imunisasi:
BCG
: 1 bulan
: 0, 2, 3, 4 bulan
DPT
: 3, 4, 5 bulan
Campak
: 9 bulan
Kesan
: 2 bulan
Mulai miring
: 4 bulan
Mulai tengkurap
: 4 bulan
: 6 bulan
: 1 tahun
Usia 4 12 bulan
II
III
Derajat kesadaran
: kompos mentis
Derajat gizi
2. Tanda vital
BB
: 8,8 kg
TB
: 78 cm
SiO2
: 99%
Nadi
Pernafasan : 38 x/menit
Suhu
: 37,2C
: baik
Kepala
Mata
Mulut
Ekstremitas
: edema -
- akral dingin
(normoweight)
: (78,8/81) x 100% = 97,28%
(normoheight)
: (8,8/10) x 100% = 88,00% -2 SD < Z-score < 0 SD
(gizi baik)
Status gizi secara antropometri : gizi baik, normoweight,
normoheight
4. Kepala
Mesosefal, lingkar kepala (LK): 48 cm (0SD < LK < +2SD) (Nellhaus),
wajah dismorfik (-), UUB menutup
5. Mata
Mata cekung (-/-), air mata (+/+), konjunctiva pucat (-/-), sklera ikterik
(-/-), palpebra edema (+/+), pupil isokor(+ 3 mm/ + 3mm).
6. Hidung
Napas cuping hidung (-), sekret (-/-), daah (-/-)
7. Mulut
Mukosa basah (+), bibir sianosis (-) , lidah kotor dan hiperemis (-)
8. Telinga
Serumen (-/-)
9. Tenggorok
: normocolli
Trakea
: di tengah
Kelenjar tiroid
: tidak membesar
Tekanan venosa
: tidak meningkat
11. Limphonodi
Retroaurikuler
: tidak membesar
Submandibuler
: tidak membesar
12. Toraks
Bentuk : normochest, retraksi (-)
Pulmo :
Cor :
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: sonor/sonor
Auskultasi
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
13. Abdomen
Inspeksi
: timpani
Palpasi
: supel, hepar dan lien tidak teraba, asites (-), pekak alih (-),
Akral dingin -
ADP kuat
CRT < 2 detik
17. Status Neurologis
Refleks Fisiologis
R. Biceps
: +2/+2
R. Triceps
: +2/+2
R. Patella
: +2/+2
R. Achilles
: +2/+2
Refleks Patologis
R. Babinski
: (-/-)
R. Chaddock
: (-/-)
R. Gordon
: (-/-)
R. Oppeiheim
: (-/-)
R. Schaefer
: (-/-)
Meningeal Sign
Kaku kuduk
: (-)
Brudzinski I
: (-)
Brudzinski II
: (-)
Kernig
: (-)
Motorik
5555
5555
5555
5555
edema
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium Darah Tanggal 4 April 2015
Pemeriksaan
Hb
Hct
AE
AT
AL
Limfosit
Monosit
Eosinofil
Basofil
Netrofil
MCV
MCH
MCHC
E.
Hasil
8,6
26,1
4,1
472
13
24,8
6,9
1
0
68,3
63,7
21
33
Satuan
g/dL
%
.106/uL
.103/uL
.103/uL
%
%
%
%
%
fL
Pg
%
Rujukan
11,5 13,5
34 40
3,9 5,3
150 - 450
6 17,0
20 - 40
2-8
12
0 1,5
50 70
80 100
27 32
33 36
RESUME
Pasien datang dengan keluhan BAB cair 4 kali sehari sejak 1 hari
sebelum masuk rumah sakit. Lendir darah (-). Pasien rewel, intake sulit. BAK
(+) 2 kali masing-masing seperempat gelas Aqua. Hari saat pasien masuk
rumah sakit, BAB cair 3 kali sehari, sebanyak masing-masing setengah gelas
Aqua. Lendir darah (-). Pasien rewel, intake tetap sulit BAK kurang lebih 3
kali sehari, masing-masing sekitar seperempat gelas Aqua. Selama ini pasien
hanya mendapat ASI, tidak diberi susu formula. Ibu pasien tidak mengganti
makanan yang dikonsumsi pasien. Keluhan lain yaitu muntah 10 kali perhari
sejak 1 hari sebelum pasien masuk rumah sakit. Demam(-), batuk pilek (-),
keluar cairan dari telinga (-). Di IGD RSUD Pandananarang, pasien
didiagnosis dengan diare akut dehidrasi ringan-sedang, kemudian dilakukan
resusitasi cairan. Kemudian pasien dimondokkan di bangsal anak, dan diberi
terapi lanjutan. Saat pasien dalam perawat hari pertama, pasien sudah tidak
diare dan tidak muntah. Tanda dehidrasi tidak ditemukan. Pasien didiagnosis
dengan diare akut tanpa dehidrasi. Pasien diberi infus maintenance dan terapi
dilanjutkan.
Diare
2.
Vomitus
3.
Tanda dehidrasi :
a. Ubun-ubun besar menutup
b. Mata tidak cekung
c. Air mata cukup
d. Mukosa bibir basah
e. Turgor kulit abdomen kembali cepat
f. Akral hangat,
g. ADP kuat
h. CRT < 2 detik
i. BAK (+) normal
4.
G. DIAGNOSIS BANDING
1. Diare akut tanpa dehidrasi et causa Rotavirus
E. coli
Intoleransi makanan
2. Anemia mikrositik hipokromik et causa infeksi
defisiensi besi
H. DIAGNOSIS KERJA
1.
2.
3.
4.
I. PENATALAKSANAAN
1.
Diet ASI/ASB
2.
3.
4.
5.
Zinc syrup 1 dd 20 mg
6.
Probiotik 2 dd 1 sachet
7.
J. MONITORING
1. Keadaan umum dan tanda vital tiap 8 jam
2. Balans cairan dan diuresis tiap 8 jam
3. Status hidrasi tiap 8 jam
K. PLAN
Cek feses rutin
L. EDUKASI
1.
2.
3.
4.
M. PROGNOSIS
Ad vitam
: dubia ad bonam
Ad sanam
: dubia ad bonam