PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Infeksi saluran nafas bawah, termasuk pneumonia dan influensa,
masih menjadi masalah kesehatan di negara berkembang maupun negara
maju. Menurut laporan dari International Vaccine Access Center
(2)
At The
kualitas
rasionalitas
penggunaan
penggunaan
antibiotika
antibiotika.
dilakukan
Gyssens
untuk
et.
al.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pneumonia
2.1.1. Definisi Pneumonia
Pneumonia adalah peradangan pada parenkim paru, yaitu
bagian distal dari bronkhiolus terminalis yang mencakup bronkhiolus
respiratorius dan alveoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan
paru dan gangguan pertukaran gas setempat. Istilah pneumonia lazim
dipakai bila peradangan terjadi oleh karena proses infeksi akut
sebagai penyebab tersering, sedangkan istilah pneumonitis biasa
dipakai untuk proses non infeksi.(6)
Pneumonia
disebabkan
oleh
hal
lain
Pneumonia
dapat
disebabkan
oleh
berbagai
macam
Mikroorganisme
tersering
sebagsi
penyebab
saja
diekstrapolasikan
pada
Indonesia
atau
negara
Streptococcus group B
Listeria monocytogenes
Bakteri
Chlamydia trachomatis
Streptococcus pneumonia
Virus
3 Minggu-3 Bulan
Virus Adeno
Virus Influenzae
Virus Parainfluenza1,2,3
Respiratory Syncytial virus
4 Bulan-5 Tahun
Bakteri
Chlamydia pneumonia
Mycoplasma pneumonia
Streptococcus pneumonia
Virus
Virus Adeno
Virus Influenzae
Virus Parainfluenzae
Virus Rino
Respiratory Syncytial virus
Bakteri
Chlamydia pneumonia
Mycoplasma pneumonia
Streptoccocus pneumonia
5 Tahun-Remaja
Streptococcus group D
Haemophilus influenza
Streptococcus pneumonia
Ureaplasma urealyticum
Virus
Virus Sitomegalo
Virus Herpes simpleks
Bakteri
Bordetella pertussis
Haemophilus influenza tipe B
Moraxella catharalis
Staphylococcus aureus
Ureaplasma urealyticum
Virus
Virus Sitomegalo
Bakteri
Haemophilus influenza tipe B
Moraxella catharalis
Neisseria meningitides
Staphylococcus aureus
Virus
Virus Varisela-Zoster
Bakteri
Haemophilus influenza
Legionella sp
Staphylococcus aureus
Virus
Virus Adeno
Virus Epstein-Barr
Virus Influenza
Virus Parainfluenza
Virus rino
Respiratory Syncytial
Virus
Virus Varisela-Zoster
aureus,Haemophilus
2.
3.
virus sitomegalik.
Jamur : Histoplasma capsulatum, Cryptococcus neoformans,
Blastomyces dermatitides, Coccidiodes immitis, Aspergillus
4.
degenerasi,
menghilang.
Stadium
fibrin
ini
menipis,
disebut
kuman
stadium
dan
debris
resolusi.
Sistem
hal
mengobati
penderita
pneumonia
perlu
obat
simptomatik
antara
lain
antipiretik,
mukolitik
d. Pengobatan antibiotik harus diberikan (sesuai bagan) kurang
dari 8 jam
3. Penderita rawat inap di Ruang Rawat Intensif
Bila dengan pengobatan secara empiris tidak ada perbaikan / memburuk maka
pengobatan
disesuaikan dengan bakteri penyebab dan uji sensitiviti.
2.2. Antibiotik
adalah
senyawa
yang
dihasilkan
oleh
kemampuan
untuk
membunuh
atau
menghambat
topikal,
oral,
dan
maupun
10
11
kondisi
berikut
harus
dipertimbangkan
sebelum
hati-hati,
karena
waktu
paruh
obatobat
tersebut
12
esensial
didahulukan
dengan
mempertimbangkan
efektivitas,
jika
pada
pemberian
pertama
respons
sirkulasi
13
14
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian dilakukan secara non eksperimental (observasional) yaitu
penelitian dengan menggunakan data-data yang telah ada tanpa memberikan
intervensi terhadap subjek uji.Hasil penelitian disusun berdasarkan metode
deskriptif non-analitik yaitu suatu metode yang dilakukan untuk
mendapatkan gambaran tentang suatu keadaan secara objektif. Data
diperoleh dari penelusuran catatan rekam medik pasien secara retrospektif
yaitu menelusuri data dari rekam medik pasien pada kasus yang telah
lampau
3.2. Alat penelitian
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar pengumpulan
data pasien,diagram
dan pedoman
tercatat dalam
kartu rekam
medik
15
3.5.2. Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah pasien pneumonia anak di
RSPAD Gatot Soebroto DITKESAD Jakarta pusat yang terpilih.
Sampel yang dipilih adalah sampel yang memenuhi criteria inklusi
(pasien rawat inap, pasien dengan diagnosa pneumonia.
3.6. Tempat dan Waktu Penelitian
3.6.1. Tempat Penelitian
Pengambilan data dilakukan di RSPAD Gatot Soebroto
DITKESAD Jakarta pusat.
3.6.2. Waktu Pelaksanaan Penelitian
Pengambilan data ini berlangsung selama kurang lebih 30
hari pada Juni - Juli 2015.
3.7. Cara Pengambilan Data
Berikut langkah-langkah penelitian yang dilakukan:
a. Penelusuran catatan rekam medik pasien pneumonia.
b. Mencatat data pasien.
c. Evaluasi penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia dengan
menggunakan metode Gyssens. Diagram alur penilaian kualitas
pemberian antibiotik metode Gyssens dapat dilihat pada Gambar 1
16
Evaluasi antibiotika dimulai dari kotak yang paling atas, yaitu dengan
melihat
antibiotika.
1. Bila data tidak lengkap, berhenti di kategori VI
Data tidak lengkap adalah data rekam medis tanpa diagnosis kerja, atau
ada
17
18
19