Anda di halaman 1dari 20

J A W A B A N.

Teori Bahasa

Teori bahasa membicarakan bahasa formal (formal language), terutama untuk


kepentingan perancangan kompilator (compiler) dan pemroses naskah (text
processor). Bahasa formal adalah kumpulan kalimat. Semua kalimat dalam sebuah
bahasa dibangkitkan oleh sebuah tata bahasa (grammar) yang sama. Sebuah bahasa
formal bisa dibangkitkan oleh dua atau lebih tata bahasa berbeda. Dikatakan bahasa
formal karena grammar diciptakan mendahului pembangkitan setiap kalimatnya.
Bahasa manusia bersifat sebaliknya; grammar diciptakan untuk meresmikan katakata yang hidup di masyarakat. Dalam pembicaraan selanjutnya bahasa formal
akan disebut bahasa saja.

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Otomata dan Finite


Automata (otomata berhingga)!

o) Automata
Automata adalah mesin abstrak yang dapat mengenali (recognize),
menerima (accept), atau membangkitkan (generate) sebuah kalimat dalam
bahasa tertentu.

Beberapa Pengertian Dasar


Simbol adalah sebuah entitas abstrak (seperti halnya pengertian titik dalam
geometri). Sebuah huruf atau sebuah angka adalah contoh simbol.
String adalah deretan terbatas (finite) simbol-simbol. Sebagai contoh, jika a, b,
dan c adalah tiga buah simbol maka abcb adalah sebuah string yang dibangun
dari ketiga simbol tersebut.
Jika w adalah sebuah string maka panjang string dinyatakan sebagai w dan
didefinisikan sebagai cacahan (banyaknya) simbol yang menyusun string
tersebut.
Sebagai contoh, jika w = abcb maka w= 4.

String hampa adalah sebuah string dengan nol buah simbol. String hampa
dinyatakan dengan simbol (atau ^) sehingga = 0. String hampa dapat
dipandang sebagai simbol hampa karena keduanya tersusun dari nol buah
simbol.
Alfabet adalah himpunan hingga (finite set) simbol-simbol.

Operasi Dasar String


Diberikan dua string : x = abc, dan y = 123

Prefik string w adalah string yang dihasilkan dari string w dengan


menghilangkan nol atau lebih simbol-simbol paling belakang dari string w
tersebut.
Contoh : abc, ab, a, dan adalah semua Prefix(x)

ProperPrefix string w adalah string yang dihasilkan dari string w dengan


menghilangkan satu atau lebih simbol-simbol paling belakang dari string w
tersebut.
Contoh : ab, a, dan adalah semua ProperPrefix(x)

Postfix (atau Sufix) string w adalah string yang dihasilkan dari string w dengan
menghilangkan nol atau lebih simbol-simbol paling depan dari string w tersebut.
Contoh : abc, bc, c, dan adalah semua Postfix(x)

ProperPostfix (atau PoperSufix) string w adalah string yang dihasilkan dari


string w dengan menghilangkan satu atau lebih simbol-simbol paling depan dari
string w tersebut.
Contoh : bc, c, dan adalah semua ProperPostfix(x)

Head string w adalah simbol paling depan dari string w.


Contoh : a adalah Head(x)

Tail string w adalah string yang dihasilkan dari string w dengan menghilangkan
simbol paling depan dari string w tersebut.
Contoh : bc adalah Tail(x)

Substring string w adalah string yang dihasilkan dari string w dengan


menghilangkan nol atau lebih simbol-simbol paling depan dan/atau simbolsimbol paling belakang dari string w tersebut.
Contoh : abc, ab, bc, a, b, c, dan adalah semua Substring(x)

ProperSubstring string w adalah string yang dihasilkan dari string w dengan


menghilangkan satu atau lebih simbol-simbol paling depan dan/atau
simbolsimbol paling belakang dari string w tersebut.
Contoh : ab, bc, a, b, c, dan adalah semua Substring(x)

Subsequence string w adalah string yang dihasilkan dari string w dengan


menghilangkan nol atau lebih simbol-simbol dari string w tersebut.
Contoh : abc, ab, bc, ac, a, b, c, dan adalah semua Subsequence(x)

ProperSubsequence string w adalah string yang dihasilkan dari string w dengan


menghilangkan satu atau lebih simbol-simbol dari string w tersebut.
Contoh : ab, bc, ac, a, b, c, dan adalah semua Subsequence(x)

Concatenation adalah penyambungan dua buah string. Operator concatenation


adalah concate atau tanpa lambang apapun.
Contoh : concate(xy) = xy = abc123

Alternation adalah pilihan satu di antara dua buah string. Operator alternation
adalah alternate atau .
Contoh : alternate(xy) = xy = abc atau 123

Kleene Closure : x* = xxxxxx = xx 2 x 3


Positive Closure : x + = xxxxxx = xx 2 x 3
Beberapa Sifat Operasi

Tidak selalu berlaku : x = Prefix(x)Postfix(x)


Selalu berlaku : x = Head(x)Tail(x)
Tidak selalu berlaku : Prefix(x) = Postfix(x) atau Prefix(x) Postfix(x)
Selalu berlaku : ProperPrefix(x) ProperPostfix(x)
Selalu berlaku : Head(x) Tail(x)
Setiap Prefix(x), ProperPrefix(x), Postfix(x), ProperPostfix(x), Head(x), dan
Tail(x) adalah Substring(x), tetapi tidak sebaliknya

Setiap Substring(x) adalah Subsequence(x), tetapi tidak sebaliknya


Dua sifat aljabar concatenation :
Operasi concatenation bersifat asosiatif : x(yz) = (xy)z
Elemen identitas operasi concatenation adalah : x = x = x

Tiga sifat aljabar alternation :


Operasi alternation bersifat komutatif : xy = yx
Elemen identitas operasi alternation adalah dirinya sendiri : xx = x

Sifat distributif concatenation terhadap alternation : x (yz) = xyxz


Beberapa kesamaan :
Kesamaan ke-1 : (x*)* = (x*)
Kesamaan ke-2 : x + = x + = x*
Kesamaan ke-3 : (xy)* = xyxxyyxyyx = semua string
yang merupakan concatenation dari nol atau lebih x, y, atau keduanya.

o) Automata Hingga (Finite Automata)


Automata Hingga (Finite Automata) merupakan mesin abstrak yang terdiri
dari Head Pembaca dan Kotak Kontrol Stata Hingga. Mesin ini membaca sebuah pita
(tape), satu persatu karakter, dari kiri ke kanan. Perubahan stata terjadi pada mesin jika
suatu karakter pita dibaca.

PITA
a

Read Head
Pada saat Automata Hingga mulai membaca Pita, ia harus selalu mulai dengan berada
pada suatu stata, yang ditunjuk sebagai stata awal. Sebuah Automata Hingga
Deterministik (AHD) terdiri atas 5 tupel (K, VT, f, q0, Z).
Dimana :
1.

K adalah Himpunan Hingga berisi Stata.

2.

VT adalah Himpunan Hingga berisi Simbol Input.

3.

Sebuah fungsi f : K x VT, dimana K merupakan fungsi


next-state.

4.

q0 adalah Stata Awal anggota K.

5.

Z adalah subset dari K yang berisi Stata Akhir atau Stata


Penerima.

Contoh :
VT = (a,b) adalah himpunan simbol input.
K = (q0, q1, q2) adalah himpunan stata.
Z = (q0, q1) adalah himpunan stata penerima.
q0 adalah stata awal.
Fungsi Next-State f : K x VT K didefinisikan sebagai tabel berikut :
f
q0

a
q0

b
q1

q1

q0

q2

q2
q2
q2
Automata Hingga Deterministik dapat dinyatakan dalam diagram berupa Graph
Berarah. Pada graph berarah tersebut terdapat sebuah simpul sebagai stata awal q0.
Lingkaran berlapis dua digunakan untuk menyatakan stata penerima.
Bila f(q0, a) = q0, maka terdapat busur dari q0 ke q0 dengan label a.
Graph berarah dari Automata Hingga Deterministik di atas terlihat pada gambar berikut:

Automata M dikatakan dapat menerima atau mengenal string w jika Stata

Akhir

merupakan Stata Penerima. Himpunan semua string yang dapat diterima oleh Automata
M dinotasikan dengan L (M).
Sebagai contoh, Automata M di atas dapat menerima untai :
aabababa
aaa
baab
serta menolak untai berikut :
bbaaaa
aababb
babbaa
Ada tiga tipe Automata Hingga, yaitu :
1. Automata Hingga Deterministik (AHD)
2. Automata Hingga Non-Deterministik (AHN)
3. Automata Hingga Non-Deterministik dengan transisi hampa

AUTOMATA HINGGA DETERMINISTIK (AHD)


AHD dapat dilengkapi dengan fungsi Next-State berikut :
M(q, ^) = q untuk semua q anggota K
a)
b)

M(M(q, t), T), untuk semua t anggota VT dan T anggota VT

Dari definisi pertama, terlihat bahwa sebuah AHD tidak bisa mengubah stata tanpa
membaca sebuah karakter masukan. Definisi kedua adalah sebuah definisi yang bersifat
rekursif, yang menunjukkan di stata mana AHD berada pada saat di mulai di stata q
dengan mendapat input berupa string w = tT.
Sebuah string w adalah diterima oleh sebuah F = (K, V T, M, S, Z) jika M(S, W) =
p, sedemikian hingga w adalah anggota VT dan p anggota Z.

Atau dengan kata lain, string w diterima oleh AHD jika setelah membaca habis semua
karakter dari untai, AHD berada pada sebuah Stata Akhir. Himpunan semua untai w
anggota VT yang diterima oleh AHD F dinotasikan sebagai L(F).

Gambar berikut merupakan digraph Transisi dari sebuah AHD.

AHD pada contoh ini merupakan sebuah AHD yang menerima untai yang terdiri dari
simbol 0 dan 1. AHD tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut :
F = ( {S, A, B, C}, {0, 1}, M, S, {S} ) dimana fungsi next state M adalah :
M(S, 0) = B

M(S, 1) = A

M(A, 0) = C

M(A, 1) = S

M(B, 0) = S

M(B, 1) = C

M(C, 0) = A

M(C, 1) = B

Fungsi stata berikut dari AHD kadang-kadang lebih mudah disajikan dalam bentuk
tabel. Untuk contoh di atas tabel yang terbentuk adalah :
INPUT
STATA

S
A
B
C

Contoh dari string yang diterima AHD di atas adalah 110101 dan contoh string yang
tidak dapat diterima adalah 11101. Bagan operasi AHD pada kedua untai di atas adalah
sebagai berikut :
Penelusuran string 110101 :

Penelusuran string 11101 :

M(S, 110101) = M(A, 10101)

M(S, 11101) = M(A, 1101)

= M(S, 0101)

= M(S, 101)

= M(B, 101)

= M(A, 01)

= M(C, 01)

= M(C, 1)

= M(A, 1)

= M(B, ^)

= M(S, ^)

= B (ditolak)

= S (diterima)

AUTOMATA HINGGA NON-DETERMINISTIK (AHN)


AHN pada hakekatnya adalah sama seperti AHD, hanya saja pada AHN
dimungkinkan adanya transisi dari suatu stata ke lebih dari satu stata, untuk sebuah
karakter input yang sama. Sebagai contoh, AHN berikut menerima untai dalam bentuk
ambn, dimana m dan n bilangan bulat positif.

Sebuah untai akan diterima AHN, jika sedikitnya satu urutan transisi state berakhir pada
Stata Akhir. Untuk AHN di atas terlihat bahwa jika AHN menerima sebuah string, maka
penelusuran akan tetap di Stata A sampai dengan karakter a yang terakhir selesai dibaca.
AHN kemudian berubah mencapai stata B dan tetap pada stata B tersebut sampai
karakter b yang terakhir selesai dibaca. Selanjutnya terjadi transisi ke stata C.
AHN terdiri dari 5 tupel (K, VT, M, S, Z) dengan :
1.

K adalah Himpunan Hingga Stata.

2.

VT adalah Himpunan Simbol Input.

3.

M adalah fungsi (pemetaan) next-state.

4.

S adalah Stata Awal (anggota K).

5.

Z adalah himpunan Stata Akhir (subset dari K).

Di sini fungsi next state dapat ditulis :


M(q, t) = {p1, p2, .., pn}
Yang berarti bahwa pada saat pembacaan simbol input dapat terjadi transisi dari stata q
menjadi stata p1 atau p2 atau pn. Sebagai contoh, sebuah AHN menerima untai yang
huruf awal dan huruf akhirnya sama. AHN tersebut dideskripsikan sebagai berikut :
F = ( {q0, q1, q2, q3, q4}, {a, b, c}, M, q0, {q0} )
Digraph AHN adalah sebagai berikut :

Tabel transisi yang ekuivalen dengan graph di atas adalah sebagai berikut :

STATA
q0

INPUT
b

{q0, q1} {q0, q2} {q0, q3}


q1

{q1,q4}

{q1}

{q1}

q2

{q2}

{q2,q4}

{q2}

q3

{q3}

{q3}

{q3,q4}

q4

Sebagai contoh, dengan input aca, nilai dari M(q0, aca) dapat ditentukan sebagai
berikut :

Karena diketahui
M(q0, a) = {q0, q1}
Maka
M(q0, aca) = M(q0, ca) M(q1, ca)
Dan karena
M(q0, c) = {q0, q3}
M(q1, c) = {q1}
Maka
M(q0, ca) = M(q0, a) M(q3, a)
= {q1,q2} M(q3)
= {q0, q1, q3}
M(q1, ca) = M(q1, a) = {q1, q4}
Sehingga
M(q0, aca) = {q0,q1,q3} {q1,q4}
= {q0,q1,q3,q4}
dan karena stata yang tercapai memuat q4 yaitu stata akhir, maka untai aca diterima.
Jadi, perbedaan antara AHD dan AHN adalah bahwa AHD banyaknya lintasan
penelusuran untuk suatu untai adalah unik. Sementara pada AHN banyaknya lintasan
mungkin lebih dari satu. Pada kenyataannya AHN dapat dikonversi menjadi AHD yang
ekuivalen.
Berikut ini sebuah contoh AHN F(K, V T , M, S, Z), dimana :
K = {q 0 , q1, q 2 ,q 3 , q 4 } M diberikan dalam tabel berikut :
VT = {a, b,c} a b c
S = q 0 q0 {q 0 , q1} {q 0 , q 2 } {q 0 , q 3 }
Z = {q 4 } q1 {q1, q 4} {q1} {q1}
q 2 {q2} {q 2 , q 4} {q2 }
q 3 {q3} {q 3} {q3 , q 4 }
q4
Ilustrasi graf untuk AHN F adalah sebagai berikut :
a, b, c a, b, c
a
q0 q1
cba
b
q3 q2 q4
a, b, c a, b, c
c

Contoh kalimat yang diterima AHN di atas : aa, bb, cc, aaa, abb, bcc, cbb
Contoh kalimat yang tidak diterima AHN di atas : a, b, c, ab, ba, ac, bc
Fungsi transisi M sebuah AHN dapat diperluas sebagai berikut :
1.
M(q, ) = {q} untuk setiap q K
2.
M(q, t T) = M(p i , T) dimana t V T , T adalah V T *, dan M(q, t) = {p i }
3.
M({q1, q 2 , , q n }, x) = M(q i ,x), untuk x V T *
Sebuah kalimat di terima AHN jika :
salah satu tracing-nya berakhir di stata penerima, atau
himpunan stata setelah membaca string tersebut mengandung stata penerima
Contoh :
Telusurilah, apakah kalimat-kalimat berikut diterima AHN : ab, abc, aabc, aabb
Jawab :
i) M(q0 ,ab) M(q 0 ,b) M(q1 ,b) {q 0 , q 2 } {q1} = {q 0 , q1, q 2 }
Himpunan stata tidak mengandung stata penerima kalimat ab tidak diterima
ii) M(q0 ,abc) M(q 0 ,bc) M(q1 ,bc) {M(q 0 ,c) M(q 2 ,c)} M(q1, c)
{{ q 0 , q 3}{ q 2 }}{ q1} = {q 0 , q1, q 2 ,q 3 }
Himpunan stata tidak mengandung stata penerima kalimat abc tidak diterima
iii) M(q0 ,aabc) M(q 0 ,abc) M(q1 ,abc) {M(q 0 ,bc) M(q1 ,bc)} M(q1 ,bc)
{{M(q 0 , c) M(q 2 ,c)} M(q1, c)} M(q1, c)
{{{ q 0 , q 3} { q 2 }} {q1}} {q1} = {q 0 , q1, q 2 ,q 3 }
Himpunan stata tidak mengandung stata penerima kalimat aabc tidak diterima
iv) M(q0 ,aabb) M(q 0 ,abb) M(q1 ,abb) {M(q 0 ,bb) M(q1 ,bb)} M(q1 ,bb)
{{M(q 0 , b) M(q 2 ,b)} M(q1, b)} M(q1, b)
{{{ q 0 , q 2 } { q 2 , q 4 }} {q1}} {q1} = {q 0 , q1, q 2 , q 4 }
Himpunan stata tidak mengandung stata penerima kalimat aabb diterima
Equivalensi 2 AHD
Dua buah AHD dikatakan equivalen jika keduanya dapat menerima bahasa yang
sama. Misalkan kedua AHD tersebut adalah A dan A. Misalkan pula bahasa yang
diterima adalah bahasa L yang dibangun oleh alfabet V T = {a1, a2, a3, ..., an}.

Berikut ini algoritma untuk menguji equivalensi dua buah AHD.


1.

Berikan nama kepada semua stata masing-masing AHD dengan nama berbeda.
Misalkan nama-nama tersebut adalah : S, A1, A2, ... untuk AHD A, dan : S,
A1, A2, ... untuk AHD A.

2.

Buat tabel (n+1) kolom, yaitu kolom-kolom : (v, v), (v a 1 , v a 1 ), ..., (v a n ,


v a n ), yaitu pasangan terurut (stata AHD A, stata AHD A).

3.

Isikan (S, S) pada baris pertama kolom (v, v), dimana S dan S masingmasing adalah stata awal masing-masing AHD.

4.

Jika terdapat edge dari S ke A1 dengan label a1 dan jika terdapat edge dari S
ke A1 juga dengan label a1, isikan pasangan terurut (A1, A1) sebagai pada

baris pertama kolom (v a 1 , v a 1 ). Lakukan hal yang sama untuk kolomkolom berikutnya.
5.

Perhatikan nilai-nilai pasangan terurut pada baris pertama. Jika terdapat nilai
pasangan terurut pada kolom (v a 1 , v a 1 ) s/d (v a n , v a n ) yang tidak
sama dengan nilai pasangan terurut (v, v), tempatkan nilai tersebut pada
kolom (v, v) baris-baris berikutnya. Lakukan hal yang sama seperti yang
dilakukan pada langkah (4). Lanjutkan dengan langkah (5).

6.

Jika selama proses di atas dihasilkan sebuah nilai pada kolom (v, v), dengan
komponen v merupakan stata penerima sedangkan komponen v bukan, atau
sebaliknya, maka kedua AHD tersebut tidak ekuivalen. Proses dihentikan.

7.

Jika kondisi (6) tidak dipenuhi dan jika tidak ada lagi pasangan terurut baru
yang harus ditempatkan pada kolom (v, v) maka proses dihentikan dan kedua
AHD

tersebut ekuivalen.

Contoh :
Periksalah ekuivalensi kedua AHD berikut :
a
b
1a45
a
baba
aa
23b76b
aa
AHD A AHD A
Jawab :
Dengan menggunakan menggunakan algoritma di atas maka dapat dibentuk tabel
berikut :
(v, v) (v a , v a ) (v b , v b ) Keterangan :
(1, 4) (1, 4) (2, 5) (2, 5) adalah pasangan terurut baru
(2,5) (3, 6) (1, 4) (3, 6) adalah pasangan terurut baru
(3, 6) (2, 7) (3, 6) (2, 7) adalah pasangan terurut baru
(2, 7) (3, 6) (1, 4) tidak adal lagi pasangan terurut baru

2. Jelaskan apa yang di maksud dengan Regular Expresion (RE) !

Regular Ekspresi (RE)


Bahasa regular dapat dinyatakan sebagai ekspresi regular dengan menggunakan
3 operator : concate, alternate, dan closure.
Dua buah ekspresi regular adalah ekuivalen jika keduanya menyatakan bahasa
yang sama
Contoh :
L1 = {a n ba m n 1, m 1} er 1 = a + b a +
L 2 = {a n ba m n 0, m 0} er 2 = a* b a*
Perhatikan bahwa kita tidak bisa membuat ekspresi regular dari bahasa
L3 = {a n ba n n 1} atau L 4 = {a n ba n n 0}, karena keduanya tidak dihasilkan
dari grammar regular.
Kesamaan 2 ekspresi regular :
(a b)* a = a (b a)*
Bukti :
(a b)* a = ((ab)(abab)) a
= ( a(aba)(ababa))
= (a(aba)(ababa))
= a ((ba)(baba)) = a (b a)*

3. Diketahui Grammar, dengan himpuinan simbol terminal {a, b} dan


produksi sebagai berikut (huruf kecil menyatakan simbol terminal)
S a
S Sa
S b
S bS

Jelaskan bagaimana bentuk umum dari untai yang dibentuk oleh


Grammar tersebut!

Jawab :
Grammar diatas terdiri dari produksi berbentuk :
dengan . Dimana ialah string dan ialah panjang dari
string demikian juga ialah string dan ialah panjang dari string . String disini
adalah merupakan deretan simbol baik terminal maupun non terminal.

4. Buatlah pohon derivasi untuk ekspresi bentuk berikut :


A. ( x y * 2 + z ) div ( x div z )
B. a * ( 2 * c b ) * 2
C. x * ( y 5 ) * ( y div 4 + x )
D. ( x * 2 * y ) ( ( z + 32 ) div y )

POHON DERIVASI
Pohon derivasi pada ekspresi aritmatika
Ada beberapa ketentuan yang sering dipakai dalam suatu penyusunan
pohon derivasi untuk ekspresi aritmatika
Rumus :
<ekspresi> <ekspresi> <asop> <suku> <suku>

A.

<suku>

<suku> <mdop> <faktor> <faktor>

<faktor>

<asop>

+ -

<mdop>

* div

<ekspresi>

) operand

( x y * 2 + z ) div ( x div z )
KETERANGAN :
<ekspresi>

<ekspresi> <asop> <suku> <suku>

<suku>

<suku> <mdop> <faktor> <faktor>

<faktor>

<asop>

+ -

<mdop>

* div

<ekspresi>

DERIVASI
<ekspresi> <ekspresi>
<suku> <mdop> <faktor>
<Faktor> <mdop> <faktor>

) operand

<faktor> <mdop> <faktor>


<faktor>

div( <ekspresi> )

( <ekspresi> ) div (<suku> <mdop> <faktor>)


`

( <ekspresi> ) div (<faktor> <mdop> <faktor>)

( <ekspresi><adop><suku> ) div( x div z

(<ekspresi><adop><suku> <mdop> <faktor> )div(

x div z

(<suku> - <suku> <mdop> <faktor> + z ) div( x div z )


(<faktor> - <faktor> * 2 + z ) div( x div z )
(x - y * 2 + z ) div( x div z )

B.

a*(2*cb)*2
<ekspresi>
<suku>
<suku>

<mdop>

<faktor>

<suku> <mdop> <faktor>

<faktor>
a

( <ekspresi> )

<ekspresi> <asop> <suku>


<suku>

<suku> <mdop> <faktor>


<faktor>
2

<faktor>
b

C.

x * ( y 5 ) * ( y div 4 + x )
<ekspresi>
<suku>
<suku>

<suku> <mdop> <faktor>

<faktor>

<mdop>

<faktor>

( <ekspresi> )

( <ekspresi> )

<suku>

X
<ekspresi> <asop> <suku>
<suku>
<faktor>
y

<faktor>
5

<ekspresi>

<asop>

<suku> <mdop> <faktor> +


<faktor> div
y

<suku>
<faktor>
x

D.

( x * 2 * y ) ( ( z + 32 ) div y )

5. Diketahui bentuk AHD seperti terlihat pada gambar.


Tuliskan tupel dari AHD
Buatlah tabel dari AHD
Telusuri untai berikut apakah diterima atau ditolak :
aabbaba
baaaba
abbbaab

Jawab :
K = {q0, q1, q2}
VT = {a, b}
S = q0
Z = {q0, q2}
Tabel

q0
q1
q2

a
q0
q2
q2

B
q1
q1
q1

Pertanyaan String Dibawah yang diterima atau ditolak :


aabbaba
M(q0, aabbaba) = M(q0,abbaba)
= M(q0, bbaba)
= M(q1, baba)
= M(q1, aba)
= M(q2, ba)
= M(q1, a)
= M(q2, ^)
= q2 ( Diterima )
baaaba
M(q0, baaaba) = M(q1,aaaba)
= M(q2, aaba)
= M(q2,aba)
= M(q2, ba)
= M(q1, a)
= M(q2, ^)
= q2 (Diterima )

abbbaab
M(q0, abbbaab)

= M(q0,bbbaab)
= M(q1,bbaab )
= M(q1,baab)
= M(q1,aab)
= M(q2,ab)
= M(q2,b)
= M(q1,^)
= q1 ( Ditolak )

Anda mungkin juga menyukai