DEFINISI
Adalah suatu keadaan dari suatu persalinan yang mengalami kemacetan dan
berlangsung lama sehingga timbul komplikasi pada ibu maupun janin.
Partus lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam pada primi,
dan lebih dari 18 jam pada multi.
Partus kasep menurut Harjono adalah merupakan fase terakhir dari suatu
partus yang macet dan berlangsung terlalu lama sehingga timbul gjala-gejala seperti
dehidrasi, infeksi,kelelahan ibu, serta asfiksia dan kematian janin dalam kandungan.
Partus lama adalah fase laten lebih dari 8 jam. Persalinan telah berlangsung
12 jam atau lebih, bayi belum lahir. Dilatasi serviks dikanan garis waspada
persalinan aktif (Syarifuddin, AB.,2002).
Sedangkan pada persalinan dan kelahiran normal yaitu proses pengeluaran
janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik
pada ibu maupun pada janin.
ETIOLOGI
Dibagi menjadi 3 golongan :
1. Kelainan tenaga (Kelainan His) : His yang tidak normal kekuatan atau sifatnya.
Jenis-jenis kelainan His :
a. Inersia Uteri : Kelainannya terletak pada kontraksi uterus berlangsung lebih
singkat dan jarang daripada biasanya. Sedangkan kontraksinya masih kuat dan
fundus dominan. Dibagi menjadi 2, primer dan sekunder. Primer : kelemahan his
timbuk sejak dari permulaan persalinan ; Sekunder : kelemahan his yang timbul
setelah adanya his yang kuat teratur dan dalam waktu yang lama.
b. His terlampau kuat (Hypertonic uterine contraction)
c. Incoordinate uterine action : Disini sifat his berubah. Tonus otot uterus terus
meningkat, namun tidak ada sinkronisasi kontraksi bagian-bagian uterus (atas,
tengah dan bawah) sehingga menyebabkan his tidak efisien dalam mengadakan
pembukaan. Tonus otot yang terus meningkat menyebabkan rasa nyeri yang lebih
keras dan lama bagi ibu, sementara itu pada janin dapat terjadi hipoksia.
2. Kelainan Janin : Dalam hal ini adalah kelainan letak dan bentuk janin
3. Kelainan jalan lahir : Kelainan dalm ukuran atau bentuk jalan lahir yang bisa
menghalangi kemajuan persalinan atau menyebabkan kemacetan.
Faktor panggul :
- Kesempitan pada pintu atas panggul (PAP) : PAP dianggap sempit apabila
conjugate vera kurang dari 10 cm atau diameter transversa kurang dari 12 cm
- Kesempitan pada pintu tengah panggul
Kelainan Kala 1
a. Fase laten memanjang (prolonged latent phase)
- Awal fase laten (menurut Friedman) : saat ketika ibu mulai merasakan kontraksi
yang teratur. Selama fase ini kontraksi uterus terus terjadi bersamaan dengan
pendataran dan perlunakan serviks.
- Perubahan dari fase laten ke fase aktiif / pembukaan serviks (menurut Friedman) :
1,2 cm/jam (nulipara) ; 1,5cm/jam (multipara). Kalau di VK, kecepatan pembukaan
serviks : 1cm/jam (nulipara) ; 2cm/jam (multipara)
- Fase laten berkepanjangan (menurut Firedman) : apabila fase ini berlangsung lebih
dari 20 jam (nulipara) atau lebih dari 14 jam (multipara)
- Faktor-faktor yang memperngaruhi :
* anesthesia atau sedasi yang berlebihan
* keadaan serviks yang buruk ( missal tebal, tidak mengalami oendataran
atau tidak membuka)
* persalinan palsu
b. Fase aktif memanjang
- Batas fase aktif persalinan : saat serviks mengalami pembukaan 3-4cm atau lebih
disertai dengan adanya kontraksi uterus.
- Permasalahan pada fase aktif :
a. protraction (berkepanjangan/berlarut-larut) :
nulipara : kecepatan pembukaan serviks kurang dari 1,2 cm per jam atau penurunan
kurang dari 1 cm per jam.
Multipara : kecepatan pembukaan serviks kurang dari 1,5 cm per jam atau
penurunan kurang dari 2 cm per jam.
b. Arrest of dilatation (kemacetan pembukaan) : didefinisikan sebagai tidak adanya
perubahan serviks dalam 2 jam
c. Arrest of descent (kemacetan penurunan) : didefinisikan sebagai tidak adanya
penurunan janin dalam 1 jam.