G1A010057
G1A010039
G1A010029
G1A010046
G1A010026
G1A010048
G1A010030
G1A010022
G1A010102
G1A010108
G1A010095
DAFTAR PERTANYAAN
1. Bagaimana pemrosesan informasi /data visual / penglihatan pada otak bayi?
2. Faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang dalam penguasaan
pengetahuan / keterampilan?
3. Bagaimana mekanisme penyimpanan memori?
4. Apa saja yang mempengaruhi peningkatan / penguatan dan penghapusan
ingatan?
5. Bagaimana cara tubuh mengatasi kerusakan pada bagian otak?
6. Mengapa harison dapat mengembangkan kemampuan bicaranya setelah
mengalami operasi pengangkatan hemisfer sinistra?
7. Apakah otak memiliki prosedur yang sama pada berbagai usia dalam
menyimpan informasi / ingatan?
8. Mengapa kita tidak mampu mengingat informasi yang tersimpan di otak?
9. Mengapa kadang kala kita mampu mengingat secara jelas detil peristiwa
tertentu dan melupakan peristiwa yang lain?
10. Apakah yang dimaksud dengan ingatan semantik? Dan apakah yang terjadi
kalau timbul ganguan?
JAWABAN :
1. Otak sudah mengalami perkembangan sejak masa kandungan. Saat bayi
berusia 1 bulan, bayi sudah mampu mengingat suara ibunya. Ketika berusia tiga
tahun, ingatan bayi sudah dapat melibatkan visual dan emosi. Perkembangan
otak semakin lama semakin cepat. Hal ini juga terjadi dalam penerimaan
informasi dan semakin banyak pula area otak atau lobus yang turut berperan.
Pada bayi juga menyukai gambar yang berbentuk mirip wajah. Informasi, data
visual, dan penglihatan pada bayi dapat diterima dan diingat oleh bayi jika
semua data tadi akrab di kehidupan bayi. Saat sebuah informasi menjadi akrab
pada bayi, koneksi dari sirkuit neuron diperkuat setiap kali mereka selaras.
Tetapi ingatan bayi tidak dapat bertahan lama. Saat sudah dewasa ingatan
masa kecil akan hilang. Untuk membuka ingatan tersebut menbutuhkan sebuah
kunci, dan pada akhirnya memori pada waktu kecil dapat di ingat kembali.
2. Faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang dalam penguasaan
ketrampilan yaitu gen dan pengalaman. Gen secara khusus mempengaruhi
ketrampilan yang bersifat mental. Sedangkan setiap pengalaman yang konstan
akan memperkuat koneksi saraf di otak. Selain itu, pengalaman meninggalkan
tanda di otak dengan merangsang lebih banyak koneksi di otak sehingga dapat
mempengaruhi penguasaan ketrampilan seseorang.
REFERENSI
Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia : dari Sel ke Sistem. EGC. Jakarta. 129,
134 hal.
Martini, Frederic H. 2007. Fundamentals of Anatomy and Physiology Seventh
Edition.San Francisco: Benjamin Cummings