SARS
Wabah penyakit pernafasan sangat akut alias severe acute respiratory syndrome (SARS) bersaing
merebut rasa cemas dengan serangan AS ke Irak. Apakah itu SARS? Bagaimana mengelola
penyakit itu? Inilah sekelumit informasi yang perlu Anda ketahui tentang seluk-beluk SARS.
DEFINISI:
Adalah Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan yang disebabkan oleh Virus Family Paramyxovirus.
GEJALA:
1. Demam tinggi (> 38 C), dengan satu atau lebih gangguan pernapasan: yaitu batuk, sesak
napas, napas pendek, dan kesulitan bernapas.
2. Gejala lain: sakit kepala, kaku otot, tidak nafsu makan, lesu, kemerahan pada kulit, diare.
3. Satu atau lebih dari gejala berikut:
Dalam 10 hari terakhir sebelum sakit, mempunyai riwayat kontak erat dengan seseorang yang
telah didiagnosa sebagai penderita SARS (yang dianggap sebagai kontak erat adalah orang
yang merawat, tinggal serumah atau berhubungan langsung dengan cairan saluran pernapasan
atau jaringan tubuh seorang penderita SARS). Dalam 10 hari terakhir sebelum sakit, melakukan
perjalanan ke tempat yang dilaporkan adanya penderita SARS.
KEMUNGKINAN KASUS:
Kasus suspek dengan gambaran foto thorax menunjukkan tanda-tanda pneumonia atau respiratory
distress syndroma atau seseorang yang meninggal karena penyakit saluran pernapasan yang tidak
jelas penyebabnya dan pada pemeriksaan autopsi ditemukan tanda patologis berupa "Respiratory
Distress Syndroma" (RDS).
Selain demam dan gejala gangguan pernapasan, SARS dapat pula menimbulkan gejala-gejala
sebagai berikut: sakit kepala, kaku otot, kehilangan nafsu makan, lemah, gangguan kesadaran
(confusion), bercak merah (rash) dan diare.
1. Kasus ditempatkan di rumah sakit diruang isolasi atau digabungkan dengan kasus yang sama.
2. Pengambilan sample spesimen pemeriksaan laboratorium untuk membedakan dengan kasus
pneumonia atypik adalah usap hidung dan tenggorok.
A. Sample darah untuk biakan dan pemeriksaan serum
B. Sample Urine.
C. Sample Broncho Alveolar Lavage (Cairan Broncho Alveoli)
D. Pemeriksaan Postmortem jika dimungkinkan.
3. Dianjurkan agar pengambilan spesimen dilakukan setiap dua hari, beberapa laboratorium bisa
memproses spesimen.
4. Memonitor Hitung Darah Tepi setiap dua hari.
5. Foto Thorax sesuai Indikasi Klinis.
Sampai saat ini, efektifitas dari penggunaan antibiotik berspektrum luas belum bisa dibuktikan
dalam mengatasi perluasan SARS. Ribavirin IV dan steroit dapat menstabilkan kondisi seorang
pasien dalam keadaan kritis.
http://www.klikpdpi.com/images/contents/agenda/sars-rspi.html
PROTAB
SEVERE ACUTE RESPIRATORY SYNDROME (SARS)
PDPI CABANG JATIM
DAFTAR ISI
1. Suspect Case
2. Probable Case
3. Penatalaksanaan
4. Penatalaksanaan Kontak
5. Penatalaksanaan Kontak dengan Probable Case
6. Pengendalian Lingkungan Penderita SARS
7. Penatalaksanaan Kontak dengan Suspect Case
SUSPECT CASE
1. Panas tinggi (>380c), dan.
2. Satu atau lebih keluhan ini : batuk, sesak napas, kesulitan bernapas dan.
3 Satu atau lebih berikut ini :
a. Kontak erat, dalam 10 hari terakhir dengan orang yang terdiagnosis SARS.
b. Riwayat bepergian dalam 10 hari sejak awal keluhan, ke daerah yang dilaporkan sebagai
sumber SARS (China, Hongkong, Hanoi, Singapore).
PROBABLE CASE
1. Suspect Case plus kelainan toraks foto (Pneumonia atau ARDS) atau.
2. Suspect Case dengan sakit pernapasan yang tidak dapat dijelaskan yang berakibat kematian.
Dengan pemeriksaan patologi respiratory distress syndrome.
PENATALAKSANAAN
1. Probable case :
2. Masuk rumah sakit, isolasi ruang khusus SARS.
3. Ambil sampel untuk menyingkirkan penyebab Pneumonia lainnya termasuk Pneumonia Atipikal.
4. Laboratorium : leukosit, trombosit, kreatin fosfokinase (CPK), fungsi hati, bun, elektrolit, c-
reactive protein (CRP).
5. Pada waktu masuk, beri antibiotik untuk Pneumonia Atipikal.
6. Perhatian terhadap pengobatan. Intervensi penggunaan aerolisasi seperti nebulisasi dengan
bronkodilator, fisioterapi dada, bronkoskopi, gastroskopi mengganggu saluran napas. Hati-hati
bila penderita membutuhkan intervensi/terapi ini.
7. Pada SARS, beberapa antibiotika tidak memberi hasil. Penggunaan ribavirin dengan / tanpa
steroid cenderung meningkat. Tetapi tanpa indikator klinis efektivitasnya belum terbukti.
Penggunaan ribavirin masih dalam penelitian.
PENATALAKSANAAN KONTAK
1. Kontak adalah seseorang yang mempunyai kontak erat dalam 10 hari mulai awal serangan
dengan Probable/Suspect Case.
2. Kontak erat adalah seseorang yang merawat, tinggal bersama, atau mempunyai kontak langsung
dengan sekret sal. Napas atau cairan tubuh Probable/Suspect Case.