Anda di halaman 1dari 2

BAB III

MASALAH DAN PEMBAHASAN

Diagnosis awal kasus saat di Poliklinik adalah Para 2 Abortus 0 usia 31 tahun dengan
disgerminoma metastase ke corpus uteri dan ovarium kiri ( Ca ovarium stadium III), datang
untuk kontrol post op suboptimal debulking (HSU dan SOS). Rencana akan dilakukan
kemoterapi jika setelah konsultasi ke bagian Ilmu Penyakit Dalam dianggap layak. Beberapa
hal yang perlu dibahas berkaitan dengan diagnosis ini antara lain :

a. Riwayat obstetri P2A0 : Multigravida, riwayat melahirkan dua kali tanpa riwayat abortus
sebelumnya (Cunningham et al, 2006).
b. Pasien berusia 31 tahun. Kanker ovarium dapat dijumpai pada semua golongan umur,
bahkan pada kasus yang jarang, juga dapat ditemukan pada bayi bawah lima tahun
(balita) dan anak-anak. Namun angka kejadian baru paling banyak ditemukan pada
rentang umur 60 sampai 74 tahun dengan median umur saat terdiagnosis adalah 59 tahun.
Resiko tumor ovarium untuk mengalami keganasan juga meningkat seiring dengan
bertambahnya umur, dimana risiko keganasan didapatkan sebesar 13% pada wanita pre
menopause dan 45% postmenopause. Sebanyak 80% dari kejadian kanker ovarium
ditemukan pada umur wanita lebih dari 45 tahun, namun pada beberapa kasus kanker
ovarium juga dapat ditemukan pada umur relative muda yakni 20-30 tahun (Fauzan,
2009).
c. Ca ovarium
Kanker ovarium merupakan tumor dengan histiogenesis yang beraneka ragam, dapat
berasal dari ketiga dermoblast (ektodermal, endodermal, mesodermal) dengan sifat-sifat
histiologis maupun biologis yang beraneka ragam (Smeltzer & Bare, 2002).
Pada pasien ini didapati Ca ovarium stadium III. Hal ini berarti terdapat tumor pada
satu atau dua ovarium disertai dengan perluasan tumor pada rongga peritoneum di luar
pelvis dengan atau metastasis ke kelenjar getah bening regional.
Stadium kanker ovarium diklasifikasikan menurut International Federation of
Gynecologist and Obstetricians (FIGO) 2000. Stadium kanker ovarium ditentukan setelah
pembedahan laparatomy surgical staging.

Tabel 1. Stadium kanker ovarium


Stadium Gambaran Patologi-Bedah

I Tumor terbatas pada ovarium

IA Pertumbuhan terbatas pada satu ovarium

IB Pertumbuhan terbatas pada kedua ovarium

IC Tumor terbatas pada satu atau dua dengan salah satu faktor dari kapsul
tumor yang pecah, pertumbuhan tumor pada permukaan kapsul, ditemukan
sel tumor ganas pada cairan asites ataupun bilasan rongga peritoneum.
II Tumor pada satu atau dua ovarium dengan perluasan di pelvis

IIA Tumor meluas ke uterus dan atau ke tuba tanpa sel tumor di cairan asites
ataupun bilasan rongga peritoneum
IIB Tumor meluas ke jaringan organ pelvis lainnya tanpa sel tumor di cairan
asites ataupun bilasan rongga peritoneum
IIC Perluasan di pelvis (IIA atau IIB) dengan ditemukan sel tumor di cairan
asites atau bilasan rongga peritoneum
III Tumor pada satu atau dua ovarium disertai dengan perluasan tumor pada
rongga peritoneum di luar pelvis dengan atau metastasis ke kelenjar getah
bening regional.
IIIA Metastasis mikroskopis di luar pelvis

IIIB Metastasis makroskopis di luar pelvis dengan besarnya lesi metastasis yang
kurang atau sama dengan 2 sentimeter
IIIC Metastasis makroskopis di luar pelvis dengan besarnya lesi metastasis yang
lebih dari 2 sentimeter dan atau metastasis ke kelenjar getah bening regional.
IV Metastasis jauh, termasuk efusi pleura maligna atau metastasis parenkim
liver.

Anda mungkin juga menyukai