SHOCK

Hermin Prihartini
1

SHOCK
suatu keadaan yang ditandai dengan
gagalnya sistem sirkulasi untuk
mempertahankan perfusi sel yang
adekuat sebagai akibat menurunnya
pengangkutan oksigen dan nutrien lain ke
jaringan.

Hermin Prihartini

JANTUNG

VOLUME
DARAH

PEMBULUH
DARAH

NORMAL
CARDIAC
ARREST
SHOCK

Hermin Prihartini

JANTUNG

VOLUME
DARAH
Hypovolemic shock

Cardiogenik shock

PEMBULUH
DARAH
Distributive shock

Hermin Prihartini

ARTERIAL
RESISTANCE
AFTERLOAD

VENOUS
RETURN

CONTRACTILITY

ARTERIAL
BLOOD
PRESSURE

STROKE
VOLUME

PRELOAD
HEART
RATE

CARDIAC
OUTPUT

Hermin Prihartini

 Life is oxygenation
To support life, support
oxygenation
To support oxygenation :
Support ventilation and
Support circulation

Hermin Prihartini

KEHIDUPAN= rantai transport oksigen

yang normal
Ventilasi&distribusi
udara difusi sirkulasi
alveoli
Kapiler sirkulasi
sirkulasi
paru
arterial
Kapiler
SHOCK jaringan difusi
intrasel
Terapi shock perlu memperhatikan mata-rantai
yang lain dari transport oksigen
Hermin Prihartini

Oksigen dari udara ke darah.

Udara

20% O2 + 80 % N2

pO2 150.

Alveoli 16% O2 +80% N2 +4% CO2

paO2 120

Darah.
paO2 100

Hipoksia = paO2 < 90 mmHg

Terapi oksigen =meningkatkan pAO2 dengan cara me
Hermin Prihartini

kan pO2udara
8

GLUCOSE

W/O2

CO2 + H2O+ 38 ATP.

aerobic

Energy
debt

WO / O2

Asam laktat + 2 ATP.

An aerobic

Lactic Acidosis.

Hermin Prihartini

 Hypovolemic :
kehilangan volume darah
Cardiogenic :
gangguan miokard
Obstructive :
gangguan aliran darah masuk dan keluar
jantung
Distributive :
gangguan distribusi darah di perifer
Hermin Prihartini

10

 GANGGUAN PERFUSI PERIFER

Raba telapak tangan
Hangat,Kering,Merah: NORMAL
Dingin,Basah,Pucat: SHOCK
Tekan-lepas ujung kuku / telapak tangan
o Merah kembali < 2 detik : NORMAL / > 2 detik :
SHOCK
o Bandingkan dengan tangan pemeriksa

NADI MENINGKAT : raba nadi radialis

* nadi < 100 : NORMAL / nadi > 100 : SHOCK

TEKANAN DARAH MENURUN
* Sistolik > 90 : NORMAL / < 90 : SHOCK
Hermin Prihartini

11

ATLS

American College of Surgeons ATLS : classification of

haemorrhage severity
Class I

Class II

Class III

Clas IV

Blood Loss
(mL)

< 750

750 - 1500

1500 - 2000

>2000

Blood Loss
(%BV)

< 15%

15% - 30%

30% - 40%

>40%

Pulse Rate

<100

>100

>120

>140

Blood Pressure

Normal

Normal

Decreased

Decreased

Pulse Pressure
(mmHg)

Normal or
decreased

Decreased

Decreased

Decreased

Respiratory rate

14 - 20

20 - 30

30 - 40

>40

Urine output
(mL/hr)

>30

20 - 30

5 - 15

Negligible

CNS/Mental
status

Slightly
anxious

Mildly anxious Anxious and

confused

Confused and
lethargic

Fluid
replacement (3:1

Crystalloid

Crystalloid
Crystalloid
Hermin Prihartini
and blood

Crystalloid
12
and blood

Gejala dan Tanda Shock

Kesadaran
Takhikardia
Takhipnea
Tekanan Darah
Akral dingin

Hermin Prihartini

13

Derajat Shock
Kls I

< 15 % vol darah hilang

< 750 cc

Kls II 15 30 % vol darah hilang

750-1500 cc
Kls III 30 40 % vol darah hilang
1500 2000 cc
Kls IV > 40% vol darah hilang
> 2000 cc
Hermin Prihartini

14

Kls I

< 15 % vol darah hilang

< 750 cc

HR
BP
Resp
Urin
Kesadaran

< 100
normal
14 20 x/mnt
> 30 cc/jam
gelisah +

Hermin Prihartini

15

Kls II

15 30 % vol darah hilang

750 1500 cc

HR
BP
Resp
Urin
Kesadaran

> 100
normal
20 30 x/mnt
20 - 30 cc/jam
gelisah ++
Hermin Prihartini

16

Kls III

30 40 % vol darah hilang

1500 - 2000 cc

HR
BP
Resp
Urin
Kesadaran

> 120
turun
30 40 x/mnt
5- 15 cc/jam
gelisah +++
bingung
Hermin Prihartini

17

Kls IV > 40% vol darah hilang

< 750 cc
HR
BP
Resp
Urin
Kesadaran

> 140
turun
> 40 x/mnt
0 - 10 cc/jam
bingung,mengantuk

Hermin Prihartini

18

Tata-laksana mengatasi perdarahan

hebat
Airway
Breathing
Circulation and hemorrhage control

Shock position
Replace blood lose
Stop / minimize the bleeding process
Hermin Prihartini

19

Pasien shock/perdarahan.

Posisi shock

Angkat kedua tungkai

Pasang infus jarum besar ( G16/18 , 2 jalur).
Ambil sampel darah untuk cari donor

infus RL 1000 (+1000)

Perfusi HKM

Nadi < 100.

Sistol > 100.

Lambatkan
infus.

Perfusi, Nadi, Sistol

belum naik, masih shock.
Tambah RL lagi sampai
2 4 x volume yang
hilang.
( kalau ada: transfusi ).
Hermin Prihartini

20

TUJUAN RESUSITASI JARINGAN

RESTORASI PERFUSI JARINGAN &
PENGIRIMAN 02 KE SEL
MENGURANGI : IKSEMIA JARINGAN &
KEGAGALAN ORGAN

Hermin Prihartini

21

Kecukupan transport oksigen.

( Available O2 ).
Rumus Nunn Freeman.
Av O2 : CO x CaO2
Av. O2 = CO { (Hb x SaO2x 1.34) + (pO2 x 0.003)}
Disederhanakan menjadi :

Av.O2 = (CO x Hbx 1.34).

Jika CO dapat naik menjadi 2 x , maka

Hb boleh tinggal setengahnya.

Av.O2 tidak berkurang !.
Av. O2 = (CO x Hb x 1,34)
Av.O2 = (50 x 15 x 1.34 ).= 1005.
Av.O2 = (100 x 7,5 x 1.34 ).= 1005.

Hermin Prihartini

22

End-point of fluid resuscitation

Perfusi kembali hangat kering merah
BP sekitar 90-100 mmHg (MAP 65 90
mmHg
Urine 0,5 cc/kg/jam
CVP 12 mmHg
Ht 30%
Bukan BP normal resiko re-bleeding
Hermin Prihartini

23

Hermin Prihartini

24