PICO
Prinsip PICO digunakan untuk mencapai manajemen pasien yang
paling
baik
memberikan
dalam
dunia
pertanyaan
medis.
yang
Prinsip
telah
di
ini
adalah
dengan
formulasikan
untuk
C : Comparator
Adalah alternatif atau strategi kontrol, eksposur atau tes sebagai pembanding
dengan apa yang kita ingin tahu (apa yang menarik bagi kita).
O : Outcome
Menunjukkan apa yang kita paling pikirkan akan terjadi (atau berhenti terjadi)
dan atau apa yang pasien paling pikirkan. (Chris dan Janet, 2007)
terhadap
X?
(Membandingkan)
(Swarjana, 2012)
8. belom
a. 16. Naturalisme
Sebuah pendekatan untuk penelitian lapangan berdasarkan asumsi bahwa realitas
sosial obyektif ada dan dapat diamati dan dilaporkan secara akurat. Dalam desain ini
dilakukan observasi menyeluruh pada sebuah latar tertentu tanpa sedikitpun
mengubahnya.
b. Ethnomethodology
Ethnomethodology (etnometodologi) adalah metode penelitian dengan mengamati
perilaku subyek dalam mengambil tindakan, cara mengambil tindakan atau cara
subyek belajar dalam mengambil tindakan. Etnometodologi masuk dalam kategori
penelitian kualitatif karena etnometodologi memusatkan kajian pada kenyataan yang
memiliki penafsiran praktis dan menghasilkan data deskriptif. (Moleong, 2004)
c. Grounded Theory
Dengan menggunakan grounded theory, peneliti dapat menemukan teori yang berasal
dari data observasi empirik di lapangan dengan menggunakan metode induktif
(menemukan teori berdasarkan data), generatif (menemukan teori menggunakan data
sebagai evidensi), konstruktif (menemukan teori menggunakan analisis dan proses
mengabstraksi), dan subyektif (menemukan teori berdasarkan konseptualisasi
masyarakat yang dijadikan subyek studi). (Sudira, 2009)
d. Case Study
Creswell (1998) mengatakan bahwa fokus studi kasus (case study) adalah spesifikasi
kasus dalam suatu kejadian baik itu yang mencakup individu, kelompok budaya
ataupun suatu potret kehidupan. Dalam case study juga mempelajari secara intensif
tentang latar belakang masalah keadaan dan posisi suatu peristiwa yang sedang
berlangsung saat ini, serta interaksi lingkungan unit sosial tertentu yang bersifat apa
adanya (given).
e. Case Extended Theory
Metode mengaplikasikan ilmu refleksif untuk etnografi untuk mengambil sesuatu
yang umum dari yang unik, untuk berpindah dari "mikro" ke "makro", dan untuk
menghubungkan saat ini ke masa lalu dalam mengantisipasi masa depan, semua itu
dilakukan dengan cara membangun teori yang sudah ada sebelumnya. (Burawoy,
1998)
f. Etnografi
Etnografi biasanya digunakan untuk meneliti perilaku-perilaku manusia berkaitan
dengan perkembangan teknologi komunikasi dalam setting sosial dan budaya
tertentu. Informasi yang didapatkan dari desain studi ini adalah informasi secara
mendalam dengan sumber-sumber yang luas. Desain studi ini menuntut partisipasi
langsung dari peneliti dalam sebuah masyarakat atau komunitas sosial tertentu.
Etnografi ini adalah akar dari lahirnya ilmu antropologi.
g. Penelitian Aksi Partisipatif
Penelitian ini menuntut adanya partisipasi masyarakat yang diteliti dalam berbagai
kegiatan. Bagi peneliti, metode dan pendekatan ini akan sangat membantu untuk
memahami dan menghargai keadaan dan kehidupan di lokasi/wilayah secara lebih
i. Observasi Partisipatif
Dalam observasi partisipatif peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang,
mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan berpartisipasi dalam aktifitas
mereka. Jadi Observasi partisipasi merupakan metode pengumpulan data yang
digunakan untuk mendapatkan data penelitian melalui pengamatan dan
pengindraan dimana observer atau peneliti benar-benar berada dalam keseharian
pelaku yang diteliti atau informan, keberadaan peneliti dapat terlibat secara aktif
maupun tidak aktif. (Sugiyono, 2006)
j. Dokumentasi
Kajian dokumen dilakukan dengan cara menyelidiki data yang didapat dari
dokumen, catatan, file, dan hal-hal lain yang sudah didokumentasikan
(Faisal,1990)
Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrumen utama penelitian, di
mana peneliti sekaligus sebagai perencana yang menetapkan fokus, memilih
informan, sebagai pelaksana pengumpulan data, menafsirkan data, menarik
kesimpulan sementara di lapang dan menganalisis data di lapangan yang alami
tanpa dibuat-buat. (Sudarwin, 2002)
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta
Faisal, Sanafiah. (1990). Penelitian Kualitatif, Dasar dan Aplikasi. Malang: YA3.
Sudarwin Danim. (2002). Menjadi Peneliti Kualitatif; Ancangan Metodologi,
presenta-si dan Publikasi Hasil Penelitian untuk Mahasiswa dan Peneliti Pemula
Bi-dang Ilmu-ilmu Sosial, Pendidikan dan humaniora. Bandung: Penerbit Pustaka
Setia.
k. 24. Populasi Target
Populasi target adalah populasi yang memenuhi criteria sampling dan menjadi sasaran
akhir penelitian. Populasi target bersifat umum dan biasanya pada penelitia klinis
dibatasi oleh karakteristik demografis (meliputi jenis kelamin atau usia). Misalnya,
kita mempunyai kelompok populasi target pada klien diabetes mellitus di Surabaya.
l. Populasi studi atau terjangkau
Populasi studi atau terjangkau adalah populasi yang memenuhi criteria penelitian dan
biasanya dapat dijangkau oleh peneliti dari kelompoknya. Misalnya, semua klien
diabetes mellitus yang menjadi anggota BPJS di Surabaya. Peneliti biasanya
menjadikan sampel pada populasi target tersebut dan diharapkan dapat dipergunakan
untuk mewakili kelompok klien diabetes mellitus yang ada di Surabaya.
(Nursalam, 2008)
26. Teknik sampling merupakan rancangan yang dibuat peneliti untuk memperoleh
sampel dari seluruh anggota populasi.
Random Sampling
Dalam random sampling, setiap anggota populasi memiliki peluang untuk terpilih
dalam sampel. Peluang yang dimiliki adalah peluang buta (blind chance). Ada 2
kategori random sampling, yaitu:
Random sampling sederhana
Metode pemilihan sampel di mana tiap anggota populasi memiliki peluang
masing strata.
Sampling bertingkat (multi-stage sampling)
Metode sampling di mana peneliti mengambil sampel melalui proses
bertingkat. Pertama, populasi dibagi dalam strata. Kedua, peneliti
mengambil dari sampel tingkat pertama untuk mendapat sampel tingkat
Sampling Seenaknya
Mentode sampling yang dilakukan dengan bebas tanpa restriksi atau rencana
khusus dari peneliti.
Sampling Purposif
Metode sampling di mana peneliti melakukan pendekatan masalah sampling
dengan rencana spesifik tertentu sesuai dengan masalah dan hipotesis
penelitian. Teknik pemilihan subyek dalam sampling purposif dibagi menjadi
7, yaitu:
a Fixed-exposure sampling
Metode sampling berdasarkan status paparan subyek. Prosedur ini biasanya
b
kriteria eksklusi).
Pencocokan
Teknik memilih kelompok pembanding agar sebanding dengan kelompok
indeks dalam hal faktor-faktor perancu. Kelompok indeks adalah kelompok
yang akan dibandingkan. Kelompok indeks dalam studi case-control adalah
kelompok kasus, sedangkan dalam studi kohort adalah kelompok terpapar.
Kelompok pembanding adalah kontrol dalam studi case-control dan
Murti, Bhisma. 2003. Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
penelitian kepustakaan.
Data Sekunder
Data sekunder ialah bukti teoritik yang diperoleh melalui studi pustaka. Data ini
mendasari kajian teoritik yang digunakan sebagai landasan kerangka berfikir.
Berdasarkan kajian teoritik ini dapat disusun hipotesis (kerangka konsep) yang
mendasari keseuruhan karangan. Oleh karena itu, data ini tergolong penting
dalam penulisan ilmiah. Sumber teori dapat berupa buku, jurnal mutakhir, jurnal
pada internet dan referensi lainnya.
Untuk menghasilkan kajian teoritik yang baik, lakukanlah.
- Penelitian kepustakaan: kajian teoritik sampai dengan menghasilkan
-
deskripsi teori
Mekanisme studi kepustakaan dengan mempert=hatikan: kartu katalog,
buku referensi
Pencatatan data; data/informasi, sumber daa secara teliti:nama penulis,