Anda di halaman 1dari 2

FASE TOKSODINAMIK

Sebagai logam berat, krom termasuk logam yang mempunyai daya racun tinggi. Daya racun
yang dimiliki oleh logam krom ditentukan oleh valensi ionnya. Ion Cr(VI) merupakan bentuk
logam krom yang paling dipelajari sifat racunnya, bila dibandingkan dengan ion-ion Cr(II)
dan Cr(III). Sifat racun yang dibawa oleh logam ini juga dapat mengakibatkan terjadinya
keracunan akut dan keracunan kronis. Keracunan yang disebabkan oleh senyawa-senyawa
ion krom pada manusia ditandai dengan kecenderungan terjadinya pembengkakan pada hati
(Pratiwi, 2013).
Sifat racun yang dibawa oleh logam ini dapat mengakibatkan terjadinya keracunan kronis,
akut dan dapat menyebabkan kanker (Palar, 2004). Cr6+ dalam sistem perairan lebih
berbahaya dan beracun dari pada Cr3+ , hal ini disebabkan karena Cr6+ mempunyai kelarutan
dan mobilitasnya sangat tinggi, sedangkan Cr3+ kelarutannya dan mobilitasnya yang rendah.
Cr6+ bersifat sangat aktif dan beracun apabila terdapat dalam sistem biologis dikarenakan
senyawa ini dapat berdifusi sebagai anion kromat CrO 42- yang mampu menembus membran
sel dan menyebabkan oksidasi.
Fase toksodinamik meliputi interaksi antara tokson dengan reseptor (tempat kerja toksik) dan
juga proses-proses terkait yang pada akhirnya muncul efek toksik/farmakologik (Wirasuta,
2006). Ion-ion Cr6+ dalam proses metabolisme tubuh akan menghalangi atau menghambat
kerja dari enzim benzopiren hidroksilase. Penghambatan kerja enzim tersebut dapat
mengakibatkan perubahan kemampuan pertumbuhan sel-sel, sehingga menjadi tumbuh secara
tidak terkontrol yang dikenal sebagai sel-sel kanker. Dengan demikian Cr dapat bersifat
karsinogenik. Enzim benzopiren hidroksilase ini berfungsi untuk menghambat pertumbuhan
kanker yang disebabkan oleh absestos. Kemampuan yang dimiliki oleh ion Cr 6+ untuk
menghalangi atau menghambat kerja enzim tersebut akan memberikan efek yang sangat
membahayakan. Percobaan laboratorium menunjukkan bahwa Cr 3+ dapat mengendapkan
RNA dan DNA pada pH 7. Cr6+ dan Cr3+ dapat menyebabkan denaturasi pada albumin (Palar.
2004).
Palar, H. 2004. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineka Cipta.
Pratiwi, Devi Tataning. 2013. Penentuan Kadar Kromium dalam Limbah Industri Melalui
Pemekatan dengan Metode Kopresipitasi Menggunakan Cu-Pirolidin Dithiokarbamat.
Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Wirasuta, I Made Agus G. dan Rasmaya Niruri. 2006. Buku Ajar Toksikologi Umum. Jurusan
Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana.

Anda mungkin juga menyukai