Anda di halaman 1dari 23

CLINICAL SCIENCE SESSION

TUMOR MAMAE
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas P3D SMF Ilmu Bedah RSUD Al-Ihsan

Disusun oleh:
Kelompok XII
Presentan:
Galih Trissekti
Adjie Kurnia Maulana
Fauziyyah Karimah
Sekar Asmara D. J.
Partisipan:
Ayu Niendar P. D.
Adhitya Rizky Pratama
Serly Sriwahyuni
Iva Reina S.
Preseptor:
dr. Arief Guntara, SpB

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER


BAGIAN ILMU BEDAH
RSUD AL IHSAN BANDUNG
2015

Embriologi Mammae/Payudara
Payudara merupakan kelenjar subkutis yang berasal dari penebalan
ekodermal di minggu ke 6 masa embrio. Pertumbuhannya pada garis susu (milk
line): aksilla s.d. inguinal. Payudara wanita tumbuh sampai pubertas, laki-laki
berhenti saat lahir.
Anatomi

Setiap payudara memiliki 12-20 lobus, dikelilingi jaringan lemak, dan


jaringan ikat.

Tiap lobus teradapat satu saluran ekskresi ke papilla mammae yaitu duktus
laktiferus.

Tiap lobus terdapat beberapa lobulus, dikelilingi 10-100 asinus.

Payudara disokong oleh ligamentum Cooper

Lokasi : hemithoraks kanan dan kiri

Batas-batas:
Superior: 2nd ribs
Inferior: 6th ribs
Medial: lateral strenum
Lateral: anterior axillary line (M.latissimus dorsi Lateral)

Breast quadrant

Dari luar ke dalam:


Kulit, areola, papila
Lemak
Kelenjar Mammae
Stroma
Fascia pektoralis
M. pectoralis mayor
M. pectoralis minor
Dinding dada: Costae, m.intercostal, m.serratus anterior.

Vaskularisasi
Arteri:
Medial : a.perforantes anterior (cabang dari a. mammaria
interna).
Lateral : a. torakalis lateralis (cabang dari a.aksilaris).
A. interkostalis
Vena: bermuara ke v. Axillaris dan sebagia ke v. Toraksis interna
1.Vena superficial.
2. Vena Letak dalam.

Drainase Limfe
nipple, areola, and lobules of the gland subareolar lymphatic
plexus

SLQ axillary lymph nodes right lymphatic duct venous


system

Nerves: Cabang anterior dan lateral cutaneous setinggi intercostal nerves


ke 4 6

BENIGN BREAST DISEASE


Definisi : Abnormalities of the Normal Development and Involution of the breast
(ANDI)

I.

Fibroadenoma
- Paling sering ditemukan
- Cukup sering terjadi pada wanita muda, umumnya 21-25 tahun
- Akibat adanya pertumbuhan stroma dan kelenjar (lobulus)
- Etiologi :
Diduga ada hubungannya dengan estrogen pertumbuhan cepat pada :
-

pubertas masa kehamilan dan laktasi


Ciri dari status lokalis:
Dapat single atau multiple
Tidak nyeri
Berjalan sangat mobile, bebas dari kulit dan dasar.
Lobulated, permukaan licin
Berbatas jelas
Dapat menjadi besar tapi tetap mobile

Unilateral ataupun bilateral


Diagnosis : radiological (mamografi) / cytological (FNAC/core biopsy)
Treatment: Ekstirpasi

II . Fibrocystic disease

Sering ditemukan

Etiologi : ketidakseimbangan hormonal (estrogen yang berlebihan)

Pertumbuhan stroma berlebihan .

Unilateral, usia 30-35 tahun

Keluhan utama : sakit, terutama menjelang haid

Ciri dari status lokalis

Benjolan, kenyal
Batas tak tegas
Mobile
Nyeri tekan (+).

Diagnosis : mamografi

Terapi : medikamentosa (analgesik), operasi (aspirasi kista,eksisi


jika masa persistent setelah aspirasi)

III. Tumor Phyloides

Antara jinak dan ganas (10-15%)

Berasal dari jaringan penyokong non epitel

Semua usia,tersering usia sekitar 30 tahun

Residif namun jarang metastasis jauh.

Keluhan Utama : benjolan ukuran besar, cepat membesar,tidak


nyeri, tanda infeksi (-)

Ciri dari status lokalis : benjolan, batas tegas, konsistensi kistikkenyal.

Terapi : eksisi luas,jika tumor sudah besar mastektomi


simpel,jika ternyata ganas mastektomi radikal

IV.
-

V.

Papiloma intraduktal
Berasal dari duktus laktiferous
75 % tumbuh dibawah areola mamae
Keluhan utama : sekresi cairan berdarah dari nipple
Diagnosis : mammografi
Treatment : eksisi

Duktus ektasia
Kelainan jinak akibat kerusakan elastin dinding duktus payudara diikuti

oleh infiltrasi sel radang dilatasi dan pemendekan duktus


Keluhan utama : benjolan (duktus yang membesar),cairan keruh dari

nipple,retraksi nipple kadang terjadi


Treatment : eksisi duktus

VI.

VII.

Nekrosis lemak
- Fibrous scar pada payudara akibat trauma (50%), hematoma
- Temuan klinis :
Benjolan keras
Agak nyeri
Tidak membesar
Batas tidak rata
Retraksi kulit (kadang)
- Terapi : eksisi

Galaktokel
- Dilatasi kistik duktus saat laktasi.
- Kista retensi berisi ASI.
- Bisa timbul infeksi
- Bisa pecah, terjadi komedo mastitis.

10

Keluhan Utama : benjolan di payudara, riwayat BUSUI (6-10 bulan

setelah menyusui)
Temuan klinis : benjolan berbatas jelas dan mobile
Tindakan : aspirasi,operasi (jika terjadi infeksi)

VIII. Mastitis komedo


- Radang subakut sistim duktus mulai dibawah areola
- Keluhan utama: benjolan pada mammae, retraksi puting susu, melekat
-

ke kulit
Temuan klinis : massa konsistensi keras, melekat ke kulit (), retraksi

(), KGB aksila (+)


Terapi : operasi ( eksisi)

11

KANKER PAYUDARA

Epidemiologi
Kanker payudara merupakan salah satu kanker yang sering terjadi pada
wanita dan merupakan penyebab kematian terbanyak karena kaker pada
wanita umur 40 sampai 44 tahun

Faktor risiko
Hormonal
Faktor yang meningkatkan gangguan siklus menstruasi :
-

Menarke awal

Nulliparity

Menopause terlambat

Melahirkan usia tua

Obesitas
Non-hormonal
radiasi
Wanita dengan riwayat terapi radiasi utuk Hodgkins Lymphoma.
Konsumsi alkohol

Histopatologi
Carcinoma In Situ
-

Invasi tidak mencapai basement membrane

Invasi terlihat mecapai sekeliling stroma

Differensiasi baik, batas antara duktus normal dan alveoli terlihat

LCIS bilaterally : 50 to 70% kasus

DCIS bilaterally :10 to 20% kasus.

12

Karakteristik Pasien Pada Karsinoma In Situ Duktus dan Lobular

A. Lobular Carcinoma In Situ


Karakteristik: Distensi dan distorsi pada duktus terminal oleh sel kanker.
Rasio nukleus: sitoplasma biasanya normal.
B. Ductal karcinoma In Situ
-

Terjadi 5% pada kejadian kanker payudara pada laki laki.

Dikarakteristikan dengan proliferasi epitel yang membatasi duktus


minor, sehingga adanya pertumbuhan papillary dalam lumina duktus.

Pada pertumuhan awal, sel kanker tidak menunjukan adanya


pleomorphism, mitosis, atau atipia.

papillary growth pattern: biasanya mengisi duktus lumina

cribriform growth pattern: terlihat hiperkromasia dan kehilangan


polaritas nya.

solid growth pattern: biasanya sel kanker pleomorfik dengan terlihat


aktifitas mitosis di sekitar duktus lumina > distensi duktus.

comedo growth pattern: pertumbuhan kaker berlanjut, menutup suplai


darah yang menyebabkan nekrosis.

13

C. Invasive Breast Carcinoma


- Klasifikasi:
I.
Paget's disease of the nipple
II.
Invasive ductal carcinoma
A. Adenocarcinoma with productive fibrosis (scirrhous, simplex,
NST) 80%
B. Medullary carcinoma 4%
C. Mucinous (colloid) carcinoma 2%
D. Papillary carcinoma 2%
E. Tubular carcinoma (and ICC) 2%
III.
Invasive lobular carcinoma 10%
IV.
Rare cancers (adenoid cystic, squamous cell, apocrine)
D. Medullary carcinoma
Tipe special dari kanker payudara
Epidemiologi: 4% dari semua tipe invasive kanker payudara dan
merupakan phenotype dari BRCA-1 herediter.
Secara umum, kanker lembut dan mengalami perdarahan.
Peningkatan cepat dari ukuran dapat menyebabkan nekrosis dan
perdarahan.
Karakteristik PA:
-

lymphoreticular infiltrate padat dengan dominasil limfosit dan sel


plasma;

Nukleus polimorfik dengan aktifitas mitosis

sheet-like growth pattern dengan sedikit atau tanpa diferensiasi


duktus atau alveolar

E. Mucinous (colloid) carcinoma


66% mucinous carcinomas menunjukkan reseptor hormon
Lymph node metastases: 33%
5- year survival rate: 73%
10-year survival rate: 59%

14

STADIUM KANKER PAYUDARA


Tumor primer (T)
Tx
T0
Tis
Tis (DCIS)
Tis (LCIS)
Tis (pagets)
T1
T1mic
T1a
T1b
T1c
T2
T3
T4
T4a
T4b
T4c
T4d

Tumor primer tidak teridentifikasi


Tidak terbukti tumor primer
Cacrioma in situ
Ductal carcinoma in situ
Lobular carcinoma in situ
Pagets disease pada nipple tanpa tumor
Tumor 2 cm
Mikroinvasi 0,1 cm
Tumor > 0,1 cm; 0,5 cm
Tumor > 0,5 cm; 1 cm
Tumor > 1 cm; 2 cm
Tumor > 2 cm; 5 cm
Tumor > 5 cm
Tumor ukuran apa saja dengan ekstensi langsung ke chest wall atau
kulit
Ekstensi ke chest wall, otot pectoralis tidak terlibat
Edema (termasuk peau dorange), atau ulkus kulit payudara, atau
nodul satelit
Kedua T4a & T4b
Inflammatory carcinoma

Lymph node regional (N)


NX
N0
N1
N2

N2a
N3

N3a
N3b
N3c

Tumor primer tidak teridentifikasi (contoh: sudah diangkat)


Tidak ada metastasis ke lymph node regional
Metastasis ke lymph node axilla ipsilateral & mobile
Metastasis ke lymph node axilla ipsilateral & terfiksasi/melekat pada lymph
node berdekatan, atau jika tidak ditemukan di axilla, ditemukan pada internal
lymph node mammary ipsilateral
Metastasis ke lymph node axilla ipsilateral & terfiksasi/melekat pada lymph
node berdekatan, atau ke struktur lainnya
Metastasis ditemukan pada internal mammary lymph node ipsilateral;
infraclavicular lymph node ipsilateral, atau supraclavicular lymph node. Meski
tanpa keterlibatan axilla lymph node
Metastasis ke infraclavicular lymph node ipsilateral
Metastasis ke mammary lymph node ipsilateral, dan axillary lymph node
Metastasis ke supraclavicular lymph node

Metastasis jauh (M)


MX
M0
M1

Stadium

Metastasis jauh tidak dapat dinilai


Tidak teradapat metastasis jauh
Ada metastasis jauh

15

PEMERIKSAAN FISIK

Inspeksi
Bentuk, warna, simetris/- , terfiksir/ Ulkus, satelite skin nodul, inflamasi, peau dorange, lymfedema
Skin dimpling
Areola : krusta +/ Papilla : retraksi +/-

Palpasi
Ukuran, konsistensi, batas/tepi, mobilitas
KGB aksilla, supraklavikula

16

Abdomen kanan atas : massa +/ Vertebra : nyeri tekan +/- , gejala neurologis (+/-)

Pemeriksaan KGB Regional

Metastasis Jauh
Paru

: batuk, sesak; foto thorax

Hati

: hepatomegaly; USG hepar

Tulang : nyeri ketok; foto polos, scan

17

Otak

: nyeri kepala hebat; scan

PEMERIKSAAN PENUNJANG SEDERHANA


Laboratorium
Tes fungsi hati
Radiologis
USG payudara / mammografi/ ductography

Foto thorax
Foto polos tulang
USG hati
PENULISAN DIAGNOSIS KLINIS

18

Contoh kasus : Tumor mammae dextra suspek maligna, T2N0M0, suspek invasif
ductal carcinoma (Stadium II A)

PENANGANAN
Terapi Tumor Jinak

Mastitis : antibiotik

Mastitis TBC: regimen terapi TBC

Abses: insisi-drainase

Galaktocle: ekstirpasi

Tumor Jinak (FAM): ekstirpasi

Biopsi Ekstirpasi: tumor jinak

Biopsi Insisi: mengambil sample tumor sedikit, pada tumor suspek ganas .

Biopsi Eksisi: mengambil seluruh tumor, ukuran kecil dengan jaringan


sehat sekitarnya.

Terapi Tumor Ganas

Ada 4 Jenis Terapinya : Pembedahan, Radioterapi, Kemoterapi, Dan


Terapi Hormonal. Pemilihan terapi tergantung :
Stadium kanker
Hasil pemeriksaan PA:
Jenis PA
Jumlah KGB aksilla (+) : - / 1-3 / > 3
Imunohistokimia
Estrogen Reseptor (ER)
Progesteron Reseptor (PR)
C-erb-B2

19

Pembedahan:

Modified radikal mastektomi

Radikal Mastektomi

Breast Conserving Surgery


-

Tumor < 2 cm
Letak tidak di sentral
Fasilitas radioterapi
Mampu follow up teratur

BCS

20

Rekonstruksi:
-

Silikon

Tramp flap

Radioterapi
Penyinaran yang dilakukan selama 1 bulan.

21

Kemoterapi
Diberikan obat yang disuntikkan selama beberapa siklus, dengan waktu interval
tertentu. Pemberian misal: 6 siklus, dengan interval setiap 3 minggu sekali. Obat
Kombinasi, dosis dan waktu pemberian tepat. Kemoterapi :
Neoadjuvant :
Diberikan sebelum dilakukan operasi
Stadium II / III
Inoperable menjadi operable
Adjuvant
Diberikan sesudah operasi
Meningkatkan survival
Mengurangi resiko terjadinya kekambuhan
Primer
Stadium IV.

Mekanisme Kerja :
Memblok sintesa DNA
Antibiotik anti tumor (DNA breaks)
Anti metabolites (biosintesa asam nukleat)
Mitotic spindle inhibitors

Terapi Kombinasi
Contoh : CMF ( cyclophosphamid,Methotrexate,5 Fluoro Uracil / 5 FU).
AC : Doxorubicin, Cyclophosphamid
FAC : 5 FU, Doxorubicin, 5 FU

Efek Samping :
-

Terutama jaringan proliferasi tinggi

Supresi sumsum tulang: lekopeni, anemi, trombositopeni, Infeksi,


perdarahan

Gastrointestinal: Mual,muntah, diare, mukositis

Rambut: Kerontokan

Jantung: Kardiomiopati, payah jantung, hipertensi.

22

DETEKSI DINI
Mammografi

BSE : Breast Self Examination


(SADARI : Periksa payudara Sendiri).

PROGNOSIS
5-year survival rate:

stage I

: 94%

stage IIa

: 85%

stage IIb

: 70%

stage IIIa

: 52%

stage IIIb

: 48%

stage IV

: 18%

23

DAFTAR PUSTAKA
Tortora GJ. Principles of anatomy and physiology. Edisi ke-12. Hoboken, NJ:
John Wiley & Sons; 2010.
Moore KL. Clinically oriented anatomy. Edisi ke-6. Philadelphia: Wolters
Kluwer/Lippincott Williams & Wilkins; 2010.
Bunicardi FC. Schwartz Principles of Surgery. Edisi ke-9. United States of
America: The McGraw-Hill Companies, Inc; 2010.
Abraham, Jame. Bathesda Handbook of Clinical Oncology. Edisi ke-2. Lippincott
Williams & Wilkins: 2005.
Heriady, Yusuf. Tumor dan Karsinoma Mammae. Bandung: 2013.

Anda mungkin juga menyukai