Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PRAKTIK KLINIK

DISAHKAN OLEH
DIREKTUR

Tentang
Sepsis Neonatorum
Jl. Demang Lebar Daun No. 70
Palembang

dr. Halipah Mahyuddin,


SpTHT,MM

Telp. 0711 - 311866 / 312866


Fax. 0711 - 355553
No. Dok: 09/PPK-1/X/ 2014

TANGGAL : 11 Nopember 2014

REVISI KE :

NOMOR REVISI :

TANGGAL :

A. Pengertian
( Definisi )

Sepsis neonatorum adalah sindrom klinis yang terjadi akibat


invasi mikroorganisme ke dalam aliran darah, dan timbul pada
satu bulan pertama kehidupan. Dibedakan menjadi sepsis
neonatorum awitan dini dan sepsis neonatorum awitan lambat.

B. Anamnesis

1. Riwayat ibu mengalami infeksi intrs uterin, demam dengan


kecurigaan infeksi berat atau ketuban pecah dini.
2. Riwayat
persalinan
tindakan,
penolong
persalinan,
lingkungan persalinan yang kurang higienis.
3. Riwayat lahir asfiksia berat, bayi kurang bulan, berat lahir
rendah.
4. Riwayat air ketuban keruh, purulen atau bercampur
mekonium.
5. Riwayat bayi malas minum, penyakitnya cepat memberat.
6. Riwayat keadaan bayi lunglai, megantuk atau aktivitas
berkurang atau iritabel/rewel, muntah, perut kembung, tidak
sadar, kejang.

C. Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum
- suhu tubuh tidak normal
- letargi atau lunglai, mengantuk atau aktivitas berkurang
- malas minum sebelumnya minum dengan baik
- iritabel atau rewel
- kondisi memburuk secara cepat dan dramatis
Gastrointestial
- muntah, diare, perut kembung, hepatomegali
- tanda mulai muncul sesudah hari ke empat
Kulit
-perfusi kulit kurang, sianosis, pucat, petekie, ruam, sklerm,
ikterik
Kardiopulmooal
-takipneu, distress respiratori ( merintih, retraksi) takikardi,
hipotensi
Neurologis
- iritabilitas, penurunan kesadaran, kejang, ubun - ubun

menonjol, kaku kuduk sesuai meningitis


D. Kriteria Diagnosis

1. Sepsis Neonatorum Awitan Dini : terjadi pada usia < 72jam


2. Sepsis Neonatorum Awitan Lmbat : terjadi pada usia > 72 jam

E. Diagnosis

Sepsis Neonatorum

F. Diagnosis Banding
G. Pemeriksaan
Penunjang

Pemeriksaan jumlah lekosit dan hitung jenis secara serial


untuk menilai perubahan akibat infekdi, netropeni,
peningkatan rasio netrofil imatur/total (I/T) lebih 0.2

Peningkatan protein fase akut ( C-reactive protein) ,


peningkatan
IgM
Ditemukan kuman pada pemeriksaan kultur, pengecatan
gram dari darah, urin, dan cairan serebrospinal serta
dilakuksn uji kepekaan kuman.

Analisa gas darah ditemnuksn hipoksia, ssidosis metabolik,


asidosis laktat.

Pemeriksaan cairan serebrospinal ditemuksn peningkatan


jumlah lekosit terutama PMN, jumlah lekosit 20/ml ( umur
kurangvdari 7 hari), meningkatnya jumlah protein ,
penurunan kadar glukosa serta pada pengecatan grm
ditemukan kuman. Gambaran ini sesuai dengan meningitis
yang sering terjadi pada sepsis.

Gangguan metabolik seperti hipoglikemi atau hiperglikemi,


asidosis metabolik.

Peningkatan kadar bilirubin.

Radiologis:
Pada foto dada dapat ditemukan :

Pneumonia kongenitaldan infeksi intrauterin ditemukan


gambaran konsolidasi bilateral atau efusi pleura
Pneumonia dan infeksi intra partum infiltrasi dan
destruksi jaringan bronkopulmoner, atelektasis segmental
atau lobaris, gambaran retikulogranuler difus ( seperti
penyakit membran hialin) , efusi pleura.

Pneumonia dan infeksi postnatal gambarannya sesuai


dengan pola kuman tempat dimana bayi dirawat.

Pada pencitraan ( CT scan ) dapat ditemukan obstruksi


aliran cairan serebrospinal, infark atau abses. Pada
ultrasonografi dapat ditemukan vntrikulitis.

Pemeriksaan lain sesuia penyakit yang menyertainya.

H. Terapi

Manajemen umum
Dugaan sepsis
Pengobatan
menggunakan
daftar
tabel
temuan
yang
berhubungan dengan sepsis. Pada dugaan sepsis pengobatan
pengobatan ditujukan pada temuan khusus ( misalnya kejang)
serta dilakukan pemantauan.
Kecurigaan besar sepsis
A. Antibiotik
Antibiotik awal diberikan ampisilin dan gentamisin, bila
organisme tidak dapat ditemukan an bayi tetap menunjukkan
tanda infeksi sesudah 48 jam , ganti ampisislin dan beri
sefotaksim disamping tetap beri gentamisin.
Jika ditemukan organisme penyebab infeksi, digunakan
antibiotik sesuai uji kepekaan kuman. Antibiotik diberikan
sampai 7 hari setelah ada perbaikan ( dosis lihat tabel ).
Pada sepsis dengan meningitis,pemberian antibiotik sesuai
dengan pengobatan meningitis.
B. Respirasi
Menjaga patensijalan nafas dan pemberian oksigen untuk
mencegah hipoksia.pada kasus tertentu membutuhkan
ventilator mekanik.
C. Kardiovaskuler
Pasang jalur IV dan beri cairan IV dengan dosis rumatan serta
pemantauan tensi ( bila tersedia fasilitas ) dan perfusi
jaringan untuk cegah syok.
D. Hematologik
Transfusi komponen jika diperlukan. Atasi kelainan yang
mendasari.
E. Tunjang Nutrisi adekuat
Manajemen Khusus
Pengobatan terhadap tanda khusus lain atau penyakit
penyerta serta komplikasi yang terjadi. ( misal kejang,
gangguan
metabolik,
hematologi,
respirasi,
gastrointestinal, kardiorespirasi, hiperbilirubin )
Pada kasus tertentu dibutuhkan imunoterapi dengan
pemberian imunoglobulin,antibodi monoklonal atau
transfusi tukar ( bila fasilitas memungkinkan.
Bedah
Pada kasus tertentu misalnya hidrosefalus dan akumulasi
progresif, enterokolitis nekrotikans, diperlukan tindakan bedah.
Lain-lain ( rujuakan subspesialis dll)
Pengelolaan bersama dengan subbagian neurologic anak,
pediatri sosial, bagian mata, bedah syaraf dan rehabilitasi
medik.

I. Edukasi

J. Prognosis

Ad vitam : dubia ad bonam


Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad funsionam : dubia ad bonam

K. Tingkat Evidens

I/II/III/IV

L. Tingkat Rekomendasi

A/B/C

M. Penelaah kritis

1.
2.
3.
4.
5.
6.

dr. Soni Hakkun Harsono, SpA


.
.
.

N. Indikator Medis

O. Kepustakaan :

1. Buku ajar Ilmu Kesehatan Anak : Infeksi dan penyakit


tropis, edisi pertama. Sumarmo PS, Garna H, Hadinegoro
SR, penyunting. Edisi pertama. Jakarta, Ikatan Dokter
Anak Indonesia, 2002.
2. Red book. Report of the committee on infectious
diseaseas. Pickering LK, Peter G, Baker CJ, Gerber MA,
Macdonald NE, Orenstein WA, Patriarca P, penyunting.
Edisi ke 25. Elk Grove Village, Philadelphia: American
Academy of Pediatrix,2000.
3. Krugman Textbook of Infectious Diseases of Children.
Gershon AA, Hotes PJ, Katz SL. Edisi ke 10. Philadelphia:
Mosby, 2004.
4. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag SMF Ilmu Kesehatan
Anak: Divisi Tropik dan Menular, edisi III. Darmawandono
Widodo, Kaspan Faried. Surabaya,2006.
5. Nelson Textbook of Pediatric. Behrman RE, Vaughan III VC,
Nelson WE, penyunting.Edisi ke 13. Philadelphioa: WB
Saunders 2002.

Disetujui oleh :
Ketua Komite Medis

Dibuat Oleh :
Ketua SMF Anak

--------------------------------------------------------------

-----------------------------------------------------------

Anda mungkin juga menyukai