Anda di halaman 1dari 5

BAPETEN

TUGAS POKOK
Melaksanakan pengawasan terhadap segala kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir dengan menyelenggarakan
peraturan, perizinan dan inspeksi.
FUNGSI

Perumusan kebijaksanaan nasional di bidang pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir;


penyusunan rencana dan program nasional di bidang pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir.

Pembinaan dan penyusunan peraturan serta pelaksanaan pengkajian keselamatan nuklir,


keselamatan radiasi, dan pengamanan bahan nuklir.

Pelaksanaan perizinan dan inspeksi terhadap pembangunan dan pengoperasian reaktor nuklir,
instalasi nuklir, fasilitas bahan nuklir, dan sumber radiasi serta pengembangan kesiapsiagaan
nuklir.

Pelaksanaan kerja sama di bidang pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir dengan instansi
Pemerintah atau organisasi lainnya baik di dalam maupun di luar wilayah Indonesia.

Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian bahan nuklir.

Pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan terhadap upaya yang menyangkut keselamatan dan
kesehatan pekerja, anggota masyarakat dan perlindungan terhadap lingkungan hidup.

Pelaksanaan pembinaan sumber daya manusia di lingkungan BAPETEN.

Pelaksanaan pembinaan administrasi, pengendalian dan pengawasan di lingkungan


BAPETEN.

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Presiden.

TUJUAN

Terjaminnya kesejahteraan, keamanan dan ketentraman masyarakat.

Menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja dan anggota masyarakat serta perlindungan
terhadap lingkungan hidup.

Memelihara tertib hukum dalam pelaksanaan pemanfaatan tenaga nuklir.

Meningkatkan kesadaran hukum pengguna tenaga nuklir untuk menimbulkan budaya


keselamatan di bidang nuklir.

Mencegah terjadinya perubahan tujuan pemanfaatan bahan nuklir.

Menjamin

terpeliharanya

dan

ditingkatkannya

disiplin

petugas

dalam

pelaksanaan

pemanfaatan nuklir

Berdasarkan UU No 31 Th 1964
diawasi oleh BATAN ( sbg pelaksana dan pengawas )
UU ini kmd diganti dg UU No 10 Th 1997
Berdasarkan UU No 10 Th 1997, Pem bentuk 2 Badan baru.
A. Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) sbg badan pelaksana dl bidang
litbang tenaga nuklir

B. Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) sbg badan pengawas


pemanfaatan tenaga nuklir
lbh independen, Siapa yang mengawasi? : Pemerintah
Tujuan pengawasan
- jamin kesejah,keam & ketentraman masy
Aspek yg diawasi y.i.
a). keselamatan radiasi pengion
b). keamanan nuklir
c). Seifgards
Instrumen pengawasan :
-aturan
-izin
peman tenuk pemb dan pengop serta dekomisioning reaktor nuk dan
instalasi nuk lainnya, biaya izin Srt ijin bekerja ( SIB ) bg operator
reaktor nuk dan petugas ttt di dlm inst nuk lainnya
-inspeksi
dilaks oleh Badan Pengawas; dilakukan oleh Inspektur yg diangkat dan
diberhentikan oleh Badan Pengawas; inspeksi dilaks scr berkala dan
sewaktu waktu
BATAN
Tugas pokok BATAN adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
penelitian, pengembangan dan pemanfaatan tenaga nuklir sesuai
ketentuan Peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Dalam
melaksanakan tugas, BATAN menyelenggarakan fungsi:
1.
Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian,
pengembangan dan pemanfaatan tenaga nuklir;
2.

Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BATAN;

3.
Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di
bidang penelitian, pengembangan dan pemanfaatan tenaga nuklir;
4.
Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di
bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana,
kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan
dan rumah tangga.

Perubahan Undang Undang


Undang-undang No. 10 tahun 1997 tentang Ketenaganukliran,
Peraturan Pemerintah No. 63 tahun 2000 tentang Kesehatan dan
Keselamatan terhadap Pemanfaatan Radiasi Pengion,

Peraturan Pemerintah No. 64 tahun 2000 tentang Perizinan Pemanfaatan


Tenaga Nuklir, Peraturan Pemerintah No. 134 tahun 2000 tentang Tarif
atas Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di Bapeten,
Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 2002 tentang Pengangkutan Zat
Radioaktif, Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 2002 tentang Pengelolaan
Limbah Radiaoktif,
Salah satu peraturan pelaksanaan dari undang undang ketenaganukliran
tersebut adalah Peraturan Pemerintah No. 63 tahun 2000 tentang
Keselamatan dan Kesehatan terhadap Pemanfaatan Radiasi Pengion dan
secara operasionaldiatur lagi dengan
Keputusan Kepala BAPETEN No. 01/Ka-BAPETEN/V-99 yaitu tentang
Ketentuan Keselamatan Kerja terhadap Radiasi (SK ini segera akan direvisi
agar sesuai dengan Basic Safety Standard (BSS) No. 115 tahun 1996).
Peraturan Pemerintah ini adalah sebagai pengganti Peraturan Pemerintah
No. 11 Tahun 1975 tentang Keselamatan kerja terhadap Radiasi yang
mulai diberlakukan sejak diundangkan pada tanggal 21 Agustus 2000
yang baru lalu.
Peraturan pelaksanaan lain dari Undang-undang Ketenaganukliran adalah
Peraturan Pemerintah No. 64 tahun 2000 tentang Perizinan Pemanfaatan
Tenaga Nuklir tanggal 21 Agustus 2000 yang lalu, bersamaan dengan PP
63
tahun 2000.
PENGANGKUTAN ZAT RADIOAKTIF
Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2002 tentang Keselamatan
Pengangkutan Zat Radioaktif (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2002 No. 51 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.
4201) mencabut
Peraturan Pemerintah No. 13 tahun 1975 tentang Pengangkutan Zat
Radioaktif adalah peraturan yang mengatur khusus pengangkutan zat
radioaktif di seluruh Indonesia.
Pengelolaan Limbah Radioaktif
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Limbah
Radioaktif (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 No. 52 dan
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4202), dan telah ada
peraturan pelaksanaannya yaitu
Keputusan Kepala BAPETEN No. 03/Ka-BAPETEN/V-99 tentang Ketentuan
Keselamatan Pengelolaan Limbah Radioaktif, dan telah pula dipersiapkan
juga Keputusan Kepala BAPETEN tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Limbah Radioaktif oleh Pemakai.

Undang Undang No. 10 tahun 1997


Berdasarkan UU No 31 Th 1964
diawasi oleh BATAN ( sbg pelaksana dan pengawas )
UU ini kmd diganti dg UU No 10 Th 1997
Berdasarkan UU No 10 Th 1997, Pem bentuk 2 Badan baru.
A. Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) sbg badan pelaksana dl bidang
litbang tenaga nuklir
B. Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) sbg badan pengawas
pemanfaatan tenaga nuklir
tentang Ketenaganukliran adalah pengganti undang undang Pokok Tenaga
Atom No. 31 tahun 1964 yang mengatur seluruh masalah pemanfaatan
tenaga nuklir di Indonesia. Adapun penggantian undang undang ini
dilakukan mengingat perkembangan
pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia sudah semakin pesat dan meluas
sehingga perlu dilakukan perubahan untuk mengakomodasi kepentingan
pemanfaatan tersebut.
Undang undang ini memuat dan mengatur ttg.
Ketentuan
Umum,
Kelembagaan,
Penelitian
&
Pengembangan,
Pengusahaan,
Pengawasan,
Pengelolaan
Limbah
Radioaktif,
Pertanggungjawaban Kerugian Nuklir, Ketentuan Pidana, Ketentuan
Peralihan, Ketentuan Penutup, Penjelasan
Perubahan Kelembagaan
1. Badan Pelaksana (ps.3)
melaksanakan peman tenuk
menyelenggarakan penelitian serta pembangunan, penyelidikan
umum, eksplorasi & eksploitasi bhn galian nuk, produk bhn baku utk
pembuatan dan produk bhn bkr nuk, .... dst.
2. Badan Pengawas (ps.4)
melaksanakan pengawasan thd sgla kegiatan peman tenaga nuklir
menyelenggarakan peraturan, perizinan dan inspeksi
3. Majelis Pertimbangan Tenaga Nuklir (ps.5)
- memberi saran dan pertimb ttg peman tenuk kpd Pemerintah (samp skr
blm dibentuk)
4. Badan Usaha Milik Negara (BUMN), (ps.6)
- pemerintah dpt membentuk BUMN yg berkaitan dg peman tenuk
PP RI NO. 33 TAHUN 2007
TENTANG KESELAMATAN
SUMBER RADIOAKTIF

RADIASI

EVOLUSI

PENGION

DAN

KEAMANAN

Amanat ps 16 UU No. 10 Th 1997:


Setiap keg. Yg berkaitan dg pemanfaatan tenuk wajib memperhatikan
keselamatan, keamanan dan ketentraman, kesehatan pekerja dan
anggota masy, serta perlindungan thd lingk hidup
PP No 63 Tahun 2000
Tentang Keselamatan dan Kesehatan terhadap Pemanfaatan Radiasi
Pengion
PP No 33 Tahun 2007
Tentang Keselamatan Radiasi Pengion Dan Keamanan Sumber Radioaktif
PP RI NO 61 TAHUN 2013
TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF
PERTIMBANGAN
Amanat ps 27 ayat 2 UU No. 10 Th 1997, Ketentuan tentang pengelolaan
limbah radioaktif termasuk pengangkutan dan penyimpanan diatur
dengan PP
PP No 27 Tahun 2002, Tentang Pengelolaan Limbah Radioaktif
PP No 61 Tahun 2013, Tentang Pengelolaan LimbahRadioaktif
PERKA BAPETEN NO. 4 TAHUN 2013
TENTANG PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI DALAM
PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR

Anda mungkin juga menyukai