mengungkap
diskontinuitas
dengan
baik
pula
apabila
didefinisikan
sebagai
harga
logaritma
sepuluh
dari
Io
D Log10
(5.1)
dengan
Io
tersebut,
yaitu
I/Io
disebut
transmitansi,
dan
Karena nilai Log 100 adalah 2, maka I o/I adalah 100. Ini
berarti setiap 100 foton cahaya yang datang pada film, hanya satu
Teori Radiografi Industri
99
film
dan
derajat
pengembangan.
Faktor-faktor
yang
kehitaman
film
(densitas)
dapat
diukur
dengan
film
100
geometri
antara
sumber,
obyek,
dan
sistem
film
101
Bila sinar yang datang tidak tegak lurus dengan obyek atau layar,
maka akan dihasilkan bentuk bayangan yang berbeda dari bentuk
obyek. Penyimpangan bentuk bayangan dari bentuk yang sebenarnya
dinamakan distorsi (seperti Gambar 5-2a). Distorsi terjadi karena
bagian-bagian pada obyek membentuk bayangan dengan perbesaran
yang berbeda. Bagian yang terjauh dari pusat berkas akan mengalami
perbesaran paling besar, sedangkan bagian yang berada pada pusat
berkas tidak mengalami perbesaran. Distorsi selalu ada dalam
radiografi,
namun
derajadnya
dapat
dikurangi
dengan
cara
panjang
(B).
Dimungkinkan
gambar
dengan
ukuran
102
Gambar 5-2b
A. Posisi sumber tegak lurus menghasilkan gambar cacat terpisah
B. Posisi sumber tidak tegak lurus menghasilkan gambar terdistorsi
103
L
L
O
O
104
jarak
sumber
cahaya
ke
obyek
diperbesar.
Pengaruh
sumber
cahaya
terhadap
penumbra
masing-masing
Sumber radiasi
obyek
film
bayangan
105
SOD
Obyek
O
d
Film
Ug
Ug
f
Teori Radiografi Industri
d
SOD
(5-2)
106
Ug
f
d
SFD - d
(5-3)
radiografi
sering
diartikan
sebagai
kualitas
gambar
107
Namun
demikian,
istilah
sensitivitas
sering
digunakan
untuk
Kontras
Kontras subyek
1.
Perbedaan
daya-serap
radiasi dari
benda uji
(
tebal,
komposisi,densi-tas)
2.
Panjang
gelombang
(
energi)
radiasi
3. Radiasi
hamburan
Radiografi
Kontras film
1.
2.
3.
4.
Jenis film
Derajad
pengemba
ng-an
Densitas
Jenis
screen
(fluorescen
t, timbal,
tanpa
screen)
5. Fog
Definisi
Faktor Geometri
1.
Dimensi
sumber
2.
Jarak sumber
ke film
3.
Jarak benda
uji ke film
4.
Kecuraman
perubahan
tebal benda
uji
(
)
abruptness
5.
Kontak
screen dengan
film
6.
Gerakan
benda uji
Ketidaktajaman
inhern
1.
Energi
radiasi
Graininess film
dan screen mottle
1.
Kecepatan
Film
Panjang
gelombang
(
energi)
radiasi
3.
Derajad
pengembangan
4. Jenis
Screen
2.
108
material
dibandingkan
dengan
intensitas
radiasi
yang
material
dan
koefisien
atenuasi,
kontras
subyek
5-4
109
. x
I
1 s
ID
5-5
Intensitas
Radiasi primer
Kontras subyek
tinggi
Intensitas
radiasi transmisi
Kontras subyek
rendah
110
b. Energi radiasi
Dalam melakukan radiografi material yang memiliki perbedaan
ketebalan
tertentu,
penggunaan
radiasi
dengan
energi
rendah
kontras
subyek
ketika
energi
radiasi
dinaikkan
111
120 kV
200 kV
10 mm
10 mm
5 mm
1/16
5 mm
1/4
1/4
1/2
A
KV terlalu rendah
B
KV terlalu tinggi
112
c. Radiasi hamburan
Radiasi hamburan timbul akibat efek Compton. Jumlah radiasi
hamburan dipengaruhi oleh ketebalan benda uji, ukuran berkas, dan
energi radiasi. Semakin tebal material, semakain banyak jumlah radiasi
hamburan. Karena itu saat meradiografi benda uji yang tebal, radiasi
hamburan memiliki prosentase yang besar dari radiasi total yang
mencapai film. Misalnya, pada radiografi besi yang tebalnya 0,75 in,
radiasi hamburan dari benda uji hampir 2 kali intensitas radiasi primer.
Perhatikan gambar 5-9, radiografi material besi dengan perbedaan
material 5 mm menggunakan sinar x 200 kV menghasilkan nilai
kontras subyek 0,693. Jika hamburan diperhitungkan dengan asumsi
intensitas radiasi hamburan 2 kali intensitas radiasi primer, maka
dengan menggunakan persamaan 5-5 diperoleh nilai kontras subyek
Cs = 0,693/(1+(2/1)) = 0,231.
113
ukuran kristal AgBr dan distribusinya. Film yang memiliki ukuran kristal
halus dan distribusinya merata memiliki kontras film lebih tinggi
dibanding film yang ukuran butirnya lebih kasar.
Film tipe A
Film tipe B
Gambar
5-11
menunjukkan
sebuah
penyinaran
radiografi
114
2,7
B
A
0,5
0,56
115
b. Pengembangan
Bentuk kurva karakteristik tidak sensitif terhadap perubahan kualitas
sinar-X
atau
sinar
gamma,
tetapi
dipengaruhi
oleh
derajad
jenis
developer,
developer,
aktivitas
waktu
pengembangan
developer,
serta
dan
agitasi.
temperatur
Gambar
5-14
Gradien rata-rata
2,2
2,1
2,0
1,9
1,8
0
10
12
14
116
Densitas
4
2 menit
3 menit
2
5 menit
8 menit
1
10 menit
0
0
0,5
1,0
1,5
2,0
2,5
3,0
ditunjukkan
dalam
gambar
5-15.
Semakin
lama
waktu
penyinaran
dengan
screen
timbal
akan
memberikan
117
d. Fog
Tanpa melakukan penyinaran pada film radiografi sekalipun akan
didapatkan densitas pada film setelah film diproses. Densitas tersebut
dinamakan densitas fog atau tingkat fog film. Densitas fog terjadi
karena dua alasan yaitu densitas fog inherent yaitu densitas fog oleh
karena
filmnya
sendiri
memiliki
dasar
yang
tidak
sepenuhnya
transparan, dan densitas fog kimia yaitu butir-butir perak halida dalam
emulsi
film
terkembang
dengan
sendirinya
tanpa
melakukan
karena
berpengaruh
pada
menurunnya
kontras
film.
118
Fog
0,4
0,2
rentang yang disarankan
0
0
10
12
14
3,5
3,0
Densitas
2,5
2,0
tambahan fog
1,5
1,0
penyinaran
normal
0,5
5.5 Latitude
Meskipun kontras yang tinggi diinginkan di dalam radiografi, ada
kondisi khusus saat kontras terlalu tinggi malah menjadi tidak
menguntungkan. Misal, pada material yang mempunyai banyak variasi
ketebalan dan diinginkan untuk membuat semua cacat tampak pada
semua ketebalan, radiografi dengan kontras tinggi akan membuat film
hanya
menampilkan
beberapa
ketebalan
saja.
Untuk
dapat
119
3
1
120
energi
efektif
berkas
sinar
sehingga
dapat
5
6
7
121
untuk
lempeng
kompensasi
tebal
film
Gambar 5-20 Radiografi menggunakan lempeng kompensasi tebal
untuk memperbaiki latitude
radiografi
dapat
diartikan
sebagai
kemampuan
untuk
derajad
ketajaman
gambar
radiografi.
Gambar
5-21
122
geometri
terjadi
karena
prinsip-prinsip
dasar
yang
tidak
benar-benar
kontak
dengan
film
akan
123
Gambar 5-22 Kontak yang baik antara film dan screen memberikan
gambar lebih tajam (kiri), kontak yang jelek menghasilkan gambar
yang fuzzy (kanan)
b. Kecuraman perubahan tebal
Kecuraman perubahan tebal (abrubtness) berpengaruh pada definisi.
Gambar
c. Gerakan
Dalam suatu penyinaran radiografi, jika film bergerak terhadap benda
uji menghasilkan film hasil radiografi yang tidak jelas (blurred).
Sedangkan sumber yang bergerak terhadap benda uji pengaruhnya
sama seperti bila menggunakan sumber yang ukurannya besar yaitu
meningkatkan ketidaktajaman geometri (unsharpness geometri).
124
radiasi
primer
berinteraksi
dengan
butir
emulsi
film
elektron
sekunder
ini
menyebabkan
ketidaktajaman
Ui (mm)
0,03
0,05
0,09
0,12
0,15
0,24
0,32
0,46
0,60
0,80
0,97
0,13
0,28
0,35
0,07 - 0,10a
125
kehitaman yang tidak rata. Graininess adalah kesan yang tampak dari
ketidakrataan densitas pada film hasil radiografi.
Penyebab graininnes adalah karena pengelompokan partikel-partikel
perak terjadi secara acak (random) dan statistik. Setiap kuantum
(foton) radiasi sinar x atau gamma yang diserap oleh emulsi film
menyinari satu atau lebih kristal perak bromida, penyinaran terjadi
secara
acak.
Bahkan
pada
berkas
radiasi
yang
serbasama,
126
Sebaliknya, pada kondisi lain yang sama, lebih banyak foton yang
diperlukan untuk menghasilkan densitas tertentu, graininnes kurang
tampak.
a. Energi radiasi
Graininnes semua film meningkat bila daya tembus (energi) radiasi
meningkat, meskipun laju peningkatannya berbeda untuk film yang
berbeda.
Graininnes
yang
dihasilkan
pada
energi
tinggi
Kejadian
penyerapan
lebih
sedikit
akan
menghasilkan
pengembangan
dinaikan
sampai
terjadinya
peningkatan
127
c. Jenis screen
Penggunaan screen timbal tidak memiliki pengaruh yang berarti pada
graininess. Tetapi, jika menggunakan screen fluorescent ada jenis lain
dari ketidakrataan densitas yang disebut screen motle. Screen mottle
akan meningkat dengan jelas bila digunakan energi radiasi yang lebih
besar. Hal tersebut menjadi faktor yang membatasi penggunaan
screen fluorescent pada sinar X kV tinggi atau sinar gamma.
Compton,
atau
produksi
pasangan.
Efek
Compton
128
129
130
pertama
Pengaruh
berkurangnya
intensitas
radiasi
karena
adanya
filter
berbeda-beda untuk setiap ketebalan benda uji. Hal ini dapat dilihat
pada hasil percobaan dalam Tabel 5-3, yang merupakan hasil radiografi
menggunakan filter dengan sinar-X 180 kV pada tiga ketebalan benda
uji. Pengurangan intensitas radiasi paling besar terjadi di bawah benda
uji yang tipis dan di daerah film di sekeliling benda uji. Karena itu, pada
tempat-tempat tersebut efek edge undercuting paling kecil.
Tabel 5-3. Pengaruh filter terhadap intensitas sinar X
131
Daerah penyinaran
Tebal
material
(in)
0
Persentase
Intensitas Sinar X
Yang Tersisa
Setelah Diflter
Kurang dari 5%
0,25
Kira-kira 30 %
Bagian
0,50
Kira-kira 40 %
0,75
Kira-kira 55 %
benda
uji
yang
sedang
Bagian benda uji yang tebal
Ilustrasi
132
tersebut
dapat
mengurangi
pengaruh
hamburan
berupa
133
sinar X menjadi lebih sempit dan resiko hamburan yang terjadi juga
lebih kecil.
134
Gambar 5-33
Bagaian atas, hasil radiografi tanpa screen menghasilkan efek edge
undercutting
Bagian bawah, hasil radiografi memiliki kontras dan definisi lebih baik
setelah digunakan screen
5.7.4 Difraction Mottle
Terdapat jenis hamburan khusus yakni yang disebabkan oleh difraksi
sinar x, namun jarang terjadi. Jenis hamburan ini menghasilkan pola
gambar pada film yang disebut difraction motlle. Difraction mottle
dapat dijumpai pada radiografi benda uji logam yang sangat tipis
yangmana memiliki ukuran butir cukup besar dibandingkan tebal
benda uji. Penampakan radiografi dari difraction mottle kadangkala
135
136
DIN 62 FE
10 ISO 16
Gambar 5-37: Sketsa IQI kawat standar DIN
IQI kawat ISO dibuat dari tiga bahan yaitu baja, aluminium, dan
tembaga. IQI baja digunakan untuk memeriksa besi dan produk baja,
IQI aluminium untuk memeriksa aluminium dan paduannya, sedangkan
IQI tembaga untuk memeriksa tembaga, seng, dan paduannya.
137
6 ISO 12
Nomor Diameter
10 ISO 16
Nomor
Diameter
kawat
1
(mm)
3,2
kawat
6
(mm)
1,0
kawat
10
(mm)
0,4
2,5
0,8
11
0,32
2,0
0,63
12
0,25
1,6
0,5
13
0,2
1,25
10
0,4
14
0,16
1,0
11
0,32
15
0,125
0,8
12
0,25
16
0,1
Model W6
Nomor Diamete
Model W10
Nomor Diamete
Model W13
Nomor Diamete
r (mm)
Kawat
Kawat
Kawat
Kawat
1
3,2
(mm)
1,0
10
(mm)
0,4
13
(mm)
0,2
2,5
0,8
11
0,32
14
0,16
2,0
0,63
12
0,25
15
0,125
1,6
0,5
13
0,2
16
0,1
1,25
10
0,4
14
0,16
17
0,08
1,0
11
0,32
15
0,125
18
0,063
0,8
12
0,25
16
0,1
19
0,05
138
10 FE EN
139
ASTM
IB
11
Set B
Set C
Set D
(inchi)
0,0032
(inchi)
0,010
(inchi)
0,032
(inchi)
0,1
0,004
0,013
0,04
0,126
0,005
0,016
0,05
0,16
0,0063
0,020
0,063
0,2
0,008
0,025
0,08
0,25
0,010
0,032
0,1
0,32
Jarak antara
pusat kawat
(mm)
Panjang
kawat
(mm)
140
F 02
0,10
0,25
0,125
0,32
0,16
0,40
0,20
40
F 04
0,20
0,50
0,40
1,00
0,80
2,00
1,60
4,00
0,25
0,64
0,50
1,25
1,00
2,50
2,00
5,00
0,32
0,80
0,64
1,60
1,25
3,20
2,50
6,40
0,40
40
0,80
60
1,60
10
60
3,20
15
60
F 08
F 16
F 32
F02
5.8.1.2
IQI tipe plaque hole atau pelat berlubang pertama kali diperkenalkan
oleh standar ASTM (American Standard of Testing Material). IQI
tersebut juga digunakan oleh standar ASME (American Society of
Mechanical Engineer). Terdapat dua rancangan IQI tipe plaque, yaitu
IQI plaque persegi dan IQI plaque cakram, seperti ditunjukkan
gambar 5-35.
IQI plaque persegi dirancang untuk ketebalan 0,13 mm (0,005 in.)
sampai dengan 4,06 mm (0,160 in.) dan mimiliki 3 lubang dengan
diameter T, 2T, dan 4T, dimana T adalah tebal IQI. Karena kesulitan
dalam membuat lubang yang kecil dalam material yang tipis,
Teori Radiografi Industri
141
IQI
diidentifikasi
dengan
nomor
dari
bahan
Pb
yang
2T
Nomor
Identifikasi
4T
1T
2T
4T
1T
IQI tipe plaque ASTM/ ASME juga diidentifikasi dengan takikan ditepi
plaque seperti ditunjukkan gambar 5-36. Jumlah dan posisi takikan
menunjukkan
jenis
bahan
untuk
pembuatan
IQI.
Berdasarkan
1,2,3,4,5
untuk
kelompok
logam
berat.
Tabel
5-5
142
Bahan IQI
Bahan Uji
03
02
01
1
2
3
4
Aluminium bronze
(perunggu aluminium);
Nickle-aluminium bronze
Inconel (nickelchromiumiron alloy)
Monel
(nickle-copper alloy )
Tin bronze
(perunggu timah)
143
IQI tipe step pertama kali diperkenalkan oleh standar Perancis (AFNOR,
Association Franaise de Normalisation) pada tahun 1958, kemudian
direkomendasikan oleh standar Inggris (BS:3971:1980), IIW dan ISO.
Saat ini IQI AFNOR (NF A04-304-1958) dan BS digantikan oleh standar
Eropa EN 462-2 (Gambar 5-41).
Tabel 5-10: Ketebalan dan diameter IQI tipe step British Standard
No.
Diameter dan
No.
Diameter dan
No.
Diameter dan
Step
Tebal
Step
Tebal
Ste
Tebal
mm
0,125
mm
0,500
p
13
Mm
2,00
0,160
0,630
14
2,50
0,200
0,800
15
3,20
0,250
10
1,00
16
4,00
0,320
11
1,25
17
5,00
0,400
12
1,60
18
6,30
144
IQI ASTM
Level kualitas dalam standar ASTM dinyatakan dengan lambang MNT. Bagian pertama dari pernyataan tersebut adalah M menunjukkan
tebal IQI yang dinyatakan dalam persentase tebal material yang diuji.
Bagian kedua adalah NT menyatakan lubang IQI yang dikehendaki.
Misal, level kualitas 2-2T artinya bahwa tebal IQI (T) adalah 2% dari
tebal material yang diuji dan diameter lubang IQI yang dikehendaki
adalah lubang 2T. Tabel
standar ASTM.
Pemilihan
nomor
IQI
plaque/
lubang
ASTM
ditentukan
dengan
persamaan :
T M % . . 1000
(5-6)
Dengan,
T = nomor IQI
X = tebal benda uji (las) dalam inchi
M = persentase tebal IQI terhadap tebal material
Contoh :
145
Diameter
lubang terkecil
Tebal IQI
yang
dipersyaratkan
Tingkat kualitas standar
1T
2% dari tebal benda uji
2T
4T
Tingkat kualitas spesial
1T
1% dari tebal benda uji
2T
4% dari tebal benda uji
2T
Sensitivitas
ekivalen
1,4
2,0
2,8
0,7
1,0
4,0
Level kualitas M-NT juga diberlakukan untuk IQI tipe kawat ASTM.
Diameter IQI kawat ASTM diperoleh dengan menghitung kesetaraannya
terhadap IQI tipe plaque, yang dirumuskan dengan persamaan6):
F 3 3 l T 2 H 2
4
(5-7)
Dengan,
F = 0,79 (konstanta faktor bentuk kawat)
= diameter kawat (inchi atau mm)
l = 0,3 inchi atau 7,6 mm (panjang efektif kawat)
T = tebal IQI tipe lubang (inchi atau mm)
H = diameter lubang IQI tipe plaque
Contoh :
Material tebal 0,6 inchi diradiografi dengan level kualitas 2-2T. Berapa
diameter kawat IQI tipe kawat ASTM yang digunakan?
Teori Radiografi Industri
146
Jawab
-
IQI ASME
Standar ASME menetapkan level kualitas seperti yang ditunjukkan
dalam Tabel 5-12. Dalam standar ASME level kualitas didasarkan pada
penampakan lubang 2T, serta dibedakan untuk penempatan IQI pada
sisi sumber dan sisi film. Penentuan IQI didasarkan pada Tabel 5-12,
misalnya untuk radiografi material dengan ketebalan 0,5 inchi dengan
posisi IQI pada sisi sumber digunakan IQI plaque No. 17 atau IQI kawat
No. 7 (diameter 0,013 in.).
Tabel 5-12 Level kualitas ASME
Rentang tebal (in)
Penetrameter
Sisi sumber
Sisi film
No. IQI
No. IQI
No. IQI
No. IQI
Lubang
Kawat
Lubang
Kawat
147
Sampai/termasuk
0,25 in.
Lebih 0.25 hingga
0.375
Lebih 0.375 hingga
0.50
Lebih 0.50 hingga
0.75
Lebih 0.75 hingga
1.00
Lebih 1.00 hingga
1.50
Lebih 1.50 hingga
2.00
Lebih 2.00 hingga
2.50
Lebih 2.50 hingga
4.00
Lebih 4.00 hingga
6.00
Lebih 6.00 hingga
8.00
Lebih 8.00 hingga
10.00
Lebih 10.00 hingga
12.00
Lebih 12.00 hingga
16.00
Lebih 16.00 hingga
20.00
12
15
17
20
25
30
35
40
50
60
80
100
120
160
200
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
16
17
18
20
21
10
12
15
17
20
25
30
35
40
50
60
80
100
120
160
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
16
17
18
20
inchi
06
68
8 10
10 16
16 25
25 32
32 40
40 50
50 80
80 200
80 150
150 170
170 180
180 190
190 200
>0 0,25
0,25 0,30
0,30 0,40
0,40 0,60
0,60 1,00
1,00 1,25
1,25 1,60
1,60 2,00
2,00 3.15
3,15 8,00
3,15 6,00
6,00 6,70
6,70 7,00
7,00 7,50
7,50 8,00
1,7 min.
2,0 1,6
2,0 1,6
2,0 1,3
1,6 1,0
1,3 1,0
1,3 1,0
1,3 1,0
1,3 0,8
1,0 0,4
5
4
3
2
1
2,7 min.
3,3 2,5
3,1 2,5
3,2 2,0
2,5 1,6
2,0 1,6
2,0 1,6
2,0 1,6
2,0 1,3
1,6 0,8
1,1 0,9
1,2 1,1
1,4 1,3
1,7 1,6
148
IQI DIN
Tabel 5-13 menunjukkan level kualitas IQI kawat minimal yang
dipersyaratkan oleh DIN. Level kualitas dibedakan menjadi dua macam
yaitu level kualitas tinggi dan level kualitas normal. Nomor IQI DIN
ditentukan dengan menggunakan tabel tersebut. Misalnya, untuk
melakukan uji radiografi dengan level kualitas normal pada material
dengan ketebalan 10 mm, nomor IQI yang digunakan adalah No. 12
(diameter 0,25 mm) atau No. 11 (diameter 0,32 mm).
Berbeda dengan IQI plaque ASTM, level kualitas IQI kawat DIN tidak
memiliki sensitivitas yang tetap, tetapi bervariasi dengan ketebalan.
Seperti ditunjukkan dalam
IQI BS
Level kualitas British Standard dibedakan antara sumber sinar X dan
sinar gamma, dan juga antara teknik single wall dan double wall.
Tabel 5-14 menunjukkan level kualitas British Standard untuk teknik
SWSI dan nilai sensitivitas terkait yang dinyatakan sebagai persentase
terhadap ketebalan las. Untuk ketebalan las yang berada diantara nilai
dalam tabel, harus digunakan level kualitas dibawahnya.
Tabel 5-14 Level kualitas dan sensitivitas British Standard
untuk teknik single wall
Tebal
las
IQI step
149
mm
2
3
6
12
25
35
50
75
100
mm
mm
0,05
0
0,06
3
0,10
0
0,20
0
0,32
0
0,40
0
0,50
0
0,63
0
0,80
0
2,5
2,0
1,6
0,12
5
0,16
0
0,20
0
0,40
0
0,63
0
0,80
0
1,00
0
1,25
0
1,60
0
6,3
5,3
3,3
1,6
1,3
1,1
1,0
0,85
0,8
3,2
2,5
2,0
2,0
1,7
1,6
Ytterbium169
Thulium170
Iridium-192
Cobalt 60
mm
mm
0,06
3
0,08
0
0,12
5
0,25
0
0,40
0
0,50
0
0,63
0
0,80
0
1,00
3,1
2,7
2,1
0,16
0
0,16
0
0,25
0
0,50
0
0,80
0
0,80
0
1,00
0
1,25
0
1,60
0
8,0
5,3
4,2
2,1
1,6
1,4
1,3
1,1
1,0
4,1
3,2
2,3
2,0
1,7
1,6
150
Kelas A
0,125
0,16
Kelas P2
0,10
0,20
0,25
0,125
0,25
0,32
0,20
0,16
0,32
0,40
0,25
0,20
0,40
0,50
0,32
0,50
0,40
0,25
0,63
0,63
0,50
0,32
0,80
0,80
0,40
1,0
---
0,63
0,50
1,25
0,80
0,63
1,6
radiografi
mensyaratkan
pemeriksaan
dengan
nilai
(5-8)
Dengan
= diameter IQI kawat/ diameter lubang IQI step
Teori Radiografi Industri
151
152