Anda di halaman 1dari 8

SOAL 2014

Mengapa Tenaga Nuklir perlu diatur pemanfaatannya?

Pemanfaatan tenaga nuklir selain dapat memberikan keuntungan antara


lain karena memiliki potensi energi yang sangat besar sehingga memiliki
nilai ekonomi yang sangat tinggi, juga dapat menimbulkan bahaya radiasi
atau disalahgunakan untuk kepentingan selain tujuan damai. Sebab itu,
setiap kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir harus diatur dan diawasi oleh
pemerintah dalam hal ini adalah BAPETEN, sesuai dengan ketentuan yang
dinyatakan dalam UU No. 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran.
Pengawasan tersebut dilakukan melalui penyusunan peraturan, selain
penyelenggaraan perizinan dan pelaksanaan inspeksi.
a). Proteksi thd bahaya yg terkait dg penggunaan ipteknuk
- proteksi bahaya rad
- pencegahan penyalahgunaan -> NPT, seifgards.
b). Promosi pengemb ipteknuk
- pajak instalasi nuk, asuransi,ganti rugi,

Tujuan Pengawasan BAPETEN,


pengawasan yg tertuang di UU

Aspek

yang

diawasi

Instrumen

Tujuan pengawasan
Menjamin kesejahteraan,keamanan & ketentraman masyarakat

Terjaminnya kesejahteraan, keamanan dan ketentraman


masyarakat.
Menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja dan anggota
masyarakat serta perlindungan terhadap lingkungan hidup.
Memelihara tertib hukum dalam pelaksanaan pemanfaatan
tenaga nuklir.
Meningkatkan kesadaran hukum pengguna tenaga nuklir untuk
menimbulkan budaya keselamatan di bidang nuklir.
Mencegah terjadinya perubahan tujuan pemanfaatan bahan
nuklir.
Menjamin terpeliharanya dan ditingkatkannya disiplin petugas
dalam pelaksanaan pemanfaatan nuklir

Aspek yg diawasi
a). keselamatan radiasi pengion
b). keamanan nuklir
c). Seifgards

Instrumen pengawasan :
- aturan
ketentuan/pedoman,
Berdasarkan UU No 10 Th 1997, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) sbg badan
pengawas pemanfaatan tenaga nuklir
persyaratan dan sangsi

izin
persyaratan prosedur verivikasi
peman tenuk pengop serta dekomisioning reaktor nuk dan
instalasi nuk lainnya, biaya izin Srt ijin bekerja ( SIB ) bg
operator reaktor nuk dan petugas ttt di dlm inst nuk lainnya

inspeksi
dilaks oleh Badan
Pengawas; dilakukan oleh Inspektur yg diangkat dan
diberhentikan oleh Badan Pengawas; inspeksi dilaks scr
berkala dan sewaktu waktu
metodologi,pedoman,prosedur,pelaporan

&

evaluasi

HIRARKI PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN KETENAGANUKLIRAN

Persyaratan Keselamatan Radiasi dalam pemanfaatan tenaga nuklir

Telah dijelaskan pada PP RI No. 33 Tahun 2007:


- persyaratan manajemen
a.penangg jwb kesel rad
b. budaya kesel
c. pemantauan kesehatan
d. personil
e. pelatihan
- persyaratan proteksi radiasi
- justifikasi peman tenuk
- limitasi dosis
- optimasi prot dan kesel rad
- persyaratan teknik
a. prosedur operasi;

b. spesifikasi teknis Sumber Radiasi Pengion atau Bahan Nuklir


sesuai dengan standar keselamatan radiasi;
c. perlengkapan proteksi radiasi dan/atau peralatan keamanan
Sumber Radioaktif;
d. program proteksi dan keselamatan radiasi dan/atau program
keamanan Sumber Radioaktif;
verifikasi keselamatan

Pembebasan/ Pengecualian kewajiban memiliki izin pemanfaatan


radiasi
- Terdapat pada PP RI no. 29 tahun 2008
Pasal 70
Pemanfaatan zat radioaktif, pembangkit radiasi pengion, dan
peralatan yang mengandung zat radioaktif untuk produk konsumen
dikecualikan dari kewajiban memiliki izin Pemanfaatan Sumber
Radiasi Pengion.
- Klirens
Pembebasan zra terbuka, lira atau bhn dan peralatan
terkontaminasi dan atau teraktivasi dari pengawasan
Tingkat klirens
Nilai konsentrasi dan atau aktivitas total radionuklida tunggal atau
campuran yg ditetapkan oleh BAPETEN yg apabila kons aktiv dan
atau aktiv total radionuklida di bawah nilai tsb dapat dibebaskan
dari pengawasan
Sanksi Administratif
1. pelanggaran thd ketent di luar ketent pidana sbgmn diatur pd ps 41
sd 44 UU No 10 Th 1997, dikenakan sangsi administratif
2. sangsi adm berupa
peringatan tertulis
penghentian sementara beroperasinya inst; dan/atau
pencabutan izin
Jenis perizinan pembangunan reaktor nuklir PP 43 th 2000enam
a.Izin Tapak;
b.Izin Konstruksi;
c.Izin Komisioning;
d.Izin Operasi; dan
e.Izin Dekomisioning.
Yang dikategorikan termasuk bahan NUKLIR
Pasal 2 Ketenaga nukliran
(1) Bahan nuklir terdiri atas:
a. bahan galian nuklir,
b. bahan bakar nuklir, dan
c. bahan bakar nuklir bekas.
(2) Bahan nuklir dikuasai oleh Negara

ISTILAH-ISTILAH DALAM BIDANG NUKLIR


1. Ketenaganukliran :
adalah
hal
yang
berkaitan
dengan
pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi nuklir serta pengawasan kegiatan yang berkaitan
dengan tenaga nuklir.
2. Tenaga Nuklir : adalah tenaga dalam bentuk apapun yang
dibebaskan dalam proses transformasi inti, termasuk tenaga yang
berasal dari sumber radiasi pengion.
3. Radiasi pengion : adalah gelombang elektromagnetik dan partikel
bermuatan yang karena energi yang dimilikinya mampu
mengionisasi media yang dilaluinya.
4. Pemanfaatan : adalah kegiatan yang berkaitan dengan tenaga
nuklir yang meliputi penelitian, pengembangan, penambangan,
pembuatan, produksi, pengangkutan, penyimpanan, pengalihan,
ekspor, impor, penggunaan, dekomisioning, dan pengelolaan limbah
radioaktif untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
5. Bahan nuklir : adalah bahan yang dapat menghasilkan reaksi
pembelahan berantai atau bahan yang dapat diubah meniadi bahan
yang dapat menghasilkan reaksi pembelahan berantai.
6. Bahan galian nuklir : adalah bahan dasar untuk pembuatan bahan
bakar nuklir.
7. Bahan Bakar Nuklir : adalah bahan yang dapat menghasilkan
proses transformasi inti berantai.
8. Limbah Radioaktif : adalah zat radioaktif dan bahan serta
peralatan yang telah terkena zat radioaktif atau meniadi radioaktif
karena pengoperasian instalasi nuklir yang tidak dapat digunakan
lagi.
9. Zat Radioaktif : adalah setiap zat yang memancarkan radiasi
pengion dengan aktivitas jenis lebih besar dari pada 70 kBq / kg ( 2
nCi/g)
10.
Pengelolaan Limbah Radioaktif : adalah pengumpulan,
pengelompokan,
pengolahan,
pengangkutan,
penyimpanan,
dan/atau pembuangan limbah radioaktif.
11.
Radioisotop : adalah isotop yang mempunyai kemampuan
untuk memancarkan radiasi pengion.
12.

Instalasi Nuklir : adalah

o Reaktor Nuklir
o Fasilitas yang digunakan untuk pemurnian, konversi,
pengayaan bahan nuklir, fabrikasi bahan bakar nuklir dan /
atau pengolahan ulang bahan bakar nuklir bekas, dan / atau
o Fasilitas yang digunakan untuk menyimpan bahan bakar nuklir
dan bahan bakar nuklir bekas.
13.
Reaktor Nuklir : adalah alat atau instalasi yang dijalankan
dengan bahan bakar nuklir yang dapat menghasilkan reaksi inti
berantai yang terkendali dan digunakan untuk pembangkitan daya,
atau penelitian, dan / atau produksi radioisotop.
14.
Dekomisioning : adalah suatu kegiatan untuk menghentikan
beroperasinya reaktor nuklir secara tetap, antara lain, dilakukan
pemindahan bahan bakar nuklir dari teras reaktor, pembongkaran
komponen reaktor, dekontaminasi, dan pengamanan akhir.
15.
Kecelakaan Nuklir : adalah setiap keiadian atau rangkaian
kejadian yang menimbulkan kerugian nuklir.
16.
Kerugian Nuklir : adalah setiap kerugian yang dapat berupa
kematian, cacat, cedera, atau sakit, kerusakan harta benda,
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup yang ditimbulkan oleh
radiasi atau gabungan radiasi dengan sifat racun, sifat mudah
meledak, atau sifat bahaya lainnya sebagai akibat kekritisan bahan
bakar nuklir dalam instalasi nuklir atau selama pengangkutan,
termasuk kerugian sebagai akibat tindakan preventif dan kerugian
sebagai akibat atau tindakan untuk pemulihan lingkungan hidup.
17.
Pengusaha Instalasi Nuklir : adalah orang perseorangan
atau badan hukum yang bertanggung jawab dalam pengoperasian
instalasi nuklir.
18.
Pihak Ketiga : adalah orang atau badan yang menderita
kerugian nuklir, tidak termasuk pengusaha instalasi nuklir dan
pekerja instalasi nuklir yang menurut struktur organisasi berada di
bawah pengusaha instalasi nuklir.
19.
Dosis Radiasi : adalah jumlah energi yang dipindahkan
dengan jalan ionisasi kepada suatu volume tertentu atau kepada
seluruh tubuh, yaitu biasanya disamakan dengan jumlah energi
yang diserap oleh jaringan atau zat lainnya tiap satuan massa pada
tempat pengukuran, sedangkan satuannya ialah rad, saat ini satuan
yang digunakan = satuan internasional ialah : Gray, ekivalen
dengan Joule/kg ekivalen dengan iumlah energi yang diserap
sebesar 100 erg tiap gram zat yang terkena radiasi.

20.
Nilai Batas yang diizinkan : adalah dosis radiasi yang
masih dapat diterima oleh seseorang tanpa menimbulkan kelainankelainan genetik atau somatik yang berarti menurut tingkat
kemajuan / pengetahuan pada dewasa ini, tidak termasuk untuk
tujuan kedokteran.
21.
Petugas Proteksi Radiasi : adalah petugas yang ditunjuk
oleh Penguasa Instalasi Atom dan oleh Instansi Yang Berwenang
dinyatakan mampu melaksanakan pekeriaan-pekeriaan yang
berhubungan dengan persoalan proteksi radiasi.
22.
Ahli Radiograf : adalah orang yang berwenang melakukan
pekerjaan radiografi dengan mempergunakan pesawat/sumber
radiasi, yang bertanggung iawab kepada pemegang izin pemakaian
zat radioaktif dan/atau sumber radiasi lainnya.
23.
Operator Radiograf : ialah orang yang bekerja di bawah
pengawasan Ahli Radiografi, dengan menggunakan pesawat/sumber
radiasi serta perlengkapan radiografi dan alat ukur radiasi.
24.
Pekeria Radiasi : adalah setiap orang yang karena
jabatannya atau tugasnya selalu berhubungan dengan medan
radiasi dan oleh instansi yang berwenang senantiasa memperoleh
pengamatan tentang dosis-dosis radiasi yang diterimanya.
25.
Kecelakaan : ialah suatu kejadian diluar dugaan yang
memungkinkan timbulnya bahaya radiasi dan kontaminasi, baik
bagi pekeria radiasi maupun bukan pekerja radiasi.
26.
Instansi yang Berwenang : adalah Badan Tenaga Nuklir
Nasional.
27.
Pengangkutan : adalah memindahkan dari suatu tempat ke
tempat lain dengan menggunakan jaringan lalu lintas umum,
termasuk hal-hal mengenai pemuatan, penyimpanan dalam
perjalanan dan pembongkaran.
28.
Pengirim : adalah orang atau badan yang mengirimkan zat
radioaktif berdasarkan perjanjian pengangkutan.
29.
Pengangkut : adalah orang atau badan yang berdasarkan
suatu perjaniian, mengikatkan diri untuk menyelenggarakan
pengangkutan zat radioaktif, seluruhnya atau sebagiannya melalui
darat, air, dan udara.
30.
Penerima : adalah orang atau badan yang menerima kiriman
zat radioaktif yang dituiukan kepadanya atau atas kuasa pihak lain.
Dalam
pengertian
penerima
termasuk
pula
agen
atau

petugas/pegawai dari penerima yang diberi kuasa olehnya untuk


melakukan penerimaan.
31.
Bungkusan ialah pembungkus beserta isi zat radioaktif yang
telah memenuhi syarat-syarat pembungkusan dan telah siap untuk
diangkut.
32.
Pembungkus ialah seperangkat komponen yang diperlukan
untuk menjamin dipenuhinya syarat-syarat pembungkusan. Dalam
pengertian pembungkus termasuk wadah bahan absorbsi kerangka,
penahan radiasi, peralatan pendinginan, penyerap goncangan dan
isolasi panas.
33.
Kendaraan Darat : adalah kendaraan untuk perjalanan di
darat (termasuk traktor dan semi trailer), kendaraan di atas rel atau
gerbong-gerbong kereta api. Gerbong gandengan dianggap sebagai
sebuah kendaraan darat.
34.
Operator ialah seorang ahli yang telah mendapat izin dari
Pemerintah untuk menjalankan Reaktor Atom dan alat-alat tenaga
atom lainnya.
35.

Instalasi Reaktor :
o dalam hal Pusat Listrik Tenaga Nuklir meliputi sistim
pembangkitan uap dengan tenaga nuklir sistim turbin dan
generator, sistim pendingin sistim tambahan (auxiliary), serta
sistim keselamatan.
o dalam hal reaktor uji meliputi sistim pembangkitan panas,
fasilitas peneli tian, sistim pendingin, sistem tambahan
(auxiliary) dan sistim keselamatan.

36.
Daerah Eksklusif : ialah daerah langsung di sekitar reaktor
dimana penguasa instalasi berwenang menentukan semua kegiatan,
termasuk menutup masuknya dan pindahan orang atau barang dari
daerah tersebut. Daerah ini boleh dilintasi oleh jalan raya atau jalan
air dengan ketentuan bahwa :
o letaknya tidak terlalu dekat
mengganggu operasi reaktor.

dengan

instalasi

sehingga

o dapat diatur pengawasan lalu lintas dalam terjadi keadaan


darurat. Persyaratan ini perlu agar supaya dalam hal terjadi
keadaan
darurat
dapat
lebih
mudah
memberikan
perlindungan terhadap keselamatan dan kesehatan penduduk.
Bertempat tinggal di daerah itu adalah terlarang, kecuali
dalam hal-hal/keadaan tertentu dengan jaminan bahwa tidak

mengakibatkan
tinggal di situ.

bahaya

bagi

penduduk

yang

bertempat

37.
Daerah Penduduk Rendah : ialah daerah di sekitar Daerah
Eksklusif dimana diperbolehkan untuk bertempat tinggal. Jumlah
penduduk, kepadatan dan sarananya adalah sedemikian dalam hal
teriadi kecelakaan tindakan penyelamatan dapat segera dilakukan.
Pedoman ini tidak menentukan berapa batas jumlah atau kepadatan
penduduk di daerah ini sebab situasinya setiap kali akan berbeda.
Apabila sejumlah penduduk misalnya dapat diinstruksikan untuk
mencari perlindungan, tergantung pada banyak faktor seperti lokasi,
jumlah dan besarnya jalan, perencanaan mengenai daerah itu, dan
distribusi penduduk pada daerah itu.
38.
Jarak Pusat Penduduk : ialah jarak dari reaktor sampai
daerah berpenduduk padat dengan lebih dari 25.000 orang.
39.
Importir : adalah orang atau badan yang bidang usahanya
meliputi pengadaan dan memperdagangkan penangkal petir
radioaktif baik pengadaan isotopnya bagian yang mengandung
isotop, maupun pengadaan penangkal petir beserta isotopnya.
40.
Instalatir : ialah orang atau badan yang bidang usahanya
meliputi perakitan penangkal petir radioaktif, dan atau pemasangan
penangkal petir radioaktif pada suatu tempat/rumah/bangunan.
41.
Pemilik : orang atau badan yang memiliki/menguasai tempat
rumah/bangunan dimana penangkal petir radioaktif dipasang/akan
dipasang

Anda mungkin juga menyukai