Aspek
yang
diawasi
Instrumen
Tujuan pengawasan
Menjamin kesejahteraan,keamanan & ketentraman masyarakat
Aspek yg diawasi
a). keselamatan radiasi pengion
b). keamanan nuklir
c). Seifgards
Instrumen pengawasan :
- aturan
ketentuan/pedoman,
Berdasarkan UU No 10 Th 1997, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) sbg badan
pengawas pemanfaatan tenaga nuklir
persyaratan dan sangsi
izin
persyaratan prosedur verivikasi
peman tenuk pengop serta dekomisioning reaktor nuk dan
instalasi nuk lainnya, biaya izin Srt ijin bekerja ( SIB ) bg
operator reaktor nuk dan petugas ttt di dlm inst nuk lainnya
inspeksi
dilaks oleh Badan
Pengawas; dilakukan oleh Inspektur yg diangkat dan
diberhentikan oleh Badan Pengawas; inspeksi dilaks scr
berkala dan sewaktu waktu
metodologi,pedoman,prosedur,pelaporan
&
evaluasi
o Reaktor Nuklir
o Fasilitas yang digunakan untuk pemurnian, konversi,
pengayaan bahan nuklir, fabrikasi bahan bakar nuklir dan /
atau pengolahan ulang bahan bakar nuklir bekas, dan / atau
o Fasilitas yang digunakan untuk menyimpan bahan bakar nuklir
dan bahan bakar nuklir bekas.
13.
Reaktor Nuklir : adalah alat atau instalasi yang dijalankan
dengan bahan bakar nuklir yang dapat menghasilkan reaksi inti
berantai yang terkendali dan digunakan untuk pembangkitan daya,
atau penelitian, dan / atau produksi radioisotop.
14.
Dekomisioning : adalah suatu kegiatan untuk menghentikan
beroperasinya reaktor nuklir secara tetap, antara lain, dilakukan
pemindahan bahan bakar nuklir dari teras reaktor, pembongkaran
komponen reaktor, dekontaminasi, dan pengamanan akhir.
15.
Kecelakaan Nuklir : adalah setiap keiadian atau rangkaian
kejadian yang menimbulkan kerugian nuklir.
16.
Kerugian Nuklir : adalah setiap kerugian yang dapat berupa
kematian, cacat, cedera, atau sakit, kerusakan harta benda,
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup yang ditimbulkan oleh
radiasi atau gabungan radiasi dengan sifat racun, sifat mudah
meledak, atau sifat bahaya lainnya sebagai akibat kekritisan bahan
bakar nuklir dalam instalasi nuklir atau selama pengangkutan,
termasuk kerugian sebagai akibat tindakan preventif dan kerugian
sebagai akibat atau tindakan untuk pemulihan lingkungan hidup.
17.
Pengusaha Instalasi Nuklir : adalah orang perseorangan
atau badan hukum yang bertanggung jawab dalam pengoperasian
instalasi nuklir.
18.
Pihak Ketiga : adalah orang atau badan yang menderita
kerugian nuklir, tidak termasuk pengusaha instalasi nuklir dan
pekerja instalasi nuklir yang menurut struktur organisasi berada di
bawah pengusaha instalasi nuklir.
19.
Dosis Radiasi : adalah jumlah energi yang dipindahkan
dengan jalan ionisasi kepada suatu volume tertentu atau kepada
seluruh tubuh, yaitu biasanya disamakan dengan jumlah energi
yang diserap oleh jaringan atau zat lainnya tiap satuan massa pada
tempat pengukuran, sedangkan satuannya ialah rad, saat ini satuan
yang digunakan = satuan internasional ialah : Gray, ekivalen
dengan Joule/kg ekivalen dengan iumlah energi yang diserap
sebesar 100 erg tiap gram zat yang terkena radiasi.
20.
Nilai Batas yang diizinkan : adalah dosis radiasi yang
masih dapat diterima oleh seseorang tanpa menimbulkan kelainankelainan genetik atau somatik yang berarti menurut tingkat
kemajuan / pengetahuan pada dewasa ini, tidak termasuk untuk
tujuan kedokteran.
21.
Petugas Proteksi Radiasi : adalah petugas yang ditunjuk
oleh Penguasa Instalasi Atom dan oleh Instansi Yang Berwenang
dinyatakan mampu melaksanakan pekeriaan-pekeriaan yang
berhubungan dengan persoalan proteksi radiasi.
22.
Ahli Radiograf : adalah orang yang berwenang melakukan
pekerjaan radiografi dengan mempergunakan pesawat/sumber
radiasi, yang bertanggung iawab kepada pemegang izin pemakaian
zat radioaktif dan/atau sumber radiasi lainnya.
23.
Operator Radiograf : ialah orang yang bekerja di bawah
pengawasan Ahli Radiografi, dengan menggunakan pesawat/sumber
radiasi serta perlengkapan radiografi dan alat ukur radiasi.
24.
Pekeria Radiasi : adalah setiap orang yang karena
jabatannya atau tugasnya selalu berhubungan dengan medan
radiasi dan oleh instansi yang berwenang senantiasa memperoleh
pengamatan tentang dosis-dosis radiasi yang diterimanya.
25.
Kecelakaan : ialah suatu kejadian diluar dugaan yang
memungkinkan timbulnya bahaya radiasi dan kontaminasi, baik
bagi pekeria radiasi maupun bukan pekerja radiasi.
26.
Instansi yang Berwenang : adalah Badan Tenaga Nuklir
Nasional.
27.
Pengangkutan : adalah memindahkan dari suatu tempat ke
tempat lain dengan menggunakan jaringan lalu lintas umum,
termasuk hal-hal mengenai pemuatan, penyimpanan dalam
perjalanan dan pembongkaran.
28.
Pengirim : adalah orang atau badan yang mengirimkan zat
radioaktif berdasarkan perjanjian pengangkutan.
29.
Pengangkut : adalah orang atau badan yang berdasarkan
suatu perjaniian, mengikatkan diri untuk menyelenggarakan
pengangkutan zat radioaktif, seluruhnya atau sebagiannya melalui
darat, air, dan udara.
30.
Penerima : adalah orang atau badan yang menerima kiriman
zat radioaktif yang dituiukan kepadanya atau atas kuasa pihak lain.
Dalam
pengertian
penerima
termasuk
pula
agen
atau
Instalasi Reaktor :
o dalam hal Pusat Listrik Tenaga Nuklir meliputi sistim
pembangkitan uap dengan tenaga nuklir sistim turbin dan
generator, sistim pendingin sistim tambahan (auxiliary), serta
sistim keselamatan.
o dalam hal reaktor uji meliputi sistim pembangkitan panas,
fasilitas peneli tian, sistim pendingin, sistem tambahan
(auxiliary) dan sistim keselamatan.
36.
Daerah Eksklusif : ialah daerah langsung di sekitar reaktor
dimana penguasa instalasi berwenang menentukan semua kegiatan,
termasuk menutup masuknya dan pindahan orang atau barang dari
daerah tersebut. Daerah ini boleh dilintasi oleh jalan raya atau jalan
air dengan ketentuan bahwa :
o letaknya tidak terlalu dekat
mengganggu operasi reaktor.
dengan
instalasi
sehingga
mengakibatkan
tinggal di situ.
bahaya
bagi
penduduk
yang
bertempat
37.
Daerah Penduduk Rendah : ialah daerah di sekitar Daerah
Eksklusif dimana diperbolehkan untuk bertempat tinggal. Jumlah
penduduk, kepadatan dan sarananya adalah sedemikian dalam hal
teriadi kecelakaan tindakan penyelamatan dapat segera dilakukan.
Pedoman ini tidak menentukan berapa batas jumlah atau kepadatan
penduduk di daerah ini sebab situasinya setiap kali akan berbeda.
Apabila sejumlah penduduk misalnya dapat diinstruksikan untuk
mencari perlindungan, tergantung pada banyak faktor seperti lokasi,
jumlah dan besarnya jalan, perencanaan mengenai daerah itu, dan
distribusi penduduk pada daerah itu.
38.
Jarak Pusat Penduduk : ialah jarak dari reaktor sampai
daerah berpenduduk padat dengan lebih dari 25.000 orang.
39.
Importir : adalah orang atau badan yang bidang usahanya
meliputi pengadaan dan memperdagangkan penangkal petir
radioaktif baik pengadaan isotopnya bagian yang mengandung
isotop, maupun pengadaan penangkal petir beserta isotopnya.
40.
Instalatir : ialah orang atau badan yang bidang usahanya
meliputi perakitan penangkal petir radioaktif, dan atau pemasangan
penangkal petir radioaktif pada suatu tempat/rumah/bangunan.
41.
Pemilik : orang atau badan yang memiliki/menguasai tempat
rumah/bangunan dimana penangkal petir radioaktif dipasang/akan
dipasang