Anda di halaman 1dari 22

Karsinoma

nasofaring

tumor ganas yang paling banyak dijumpai di


antara tumor ganas THT di Indonesia
termasuk dalam lima besar tumor ganas
dengan frekuensi tertinggi, sedangkan
didaerah kepala dan leher menduduki
tempat pertama.

Tumor ini berasal dari fossa Rosenmulleri


pada nasofaring yang merupakan daerah
transisional dimana epitel kuboid berubah
menjadi epitel skuamosa.

Secara global, pada tahun 2000 terdapat


lebih kurang 65.000 kasus baru dan 38.000
kematian yang disebabkan penyakit ini.
Indonesia termasuk salah satu negara
dengan prevalensi penderita karsinoma
nasofaring yang tinggi di luar Cina.

Anatomi dan Histologi Nasofaring

Nasofaring
suatu ruang atau rongga yang berbentuk
kubus yang terletak di belakang hidung.

Rongga ini sangat sulit untuk dilihat, sehingga dahulu disebut


rongga buntu atau rongga tersembunyi.
Batas-batas rongga nasofaring :
Depan

: koana (nares posterior).

atas

:basis cranii.

Belakang

: jaringan mukosa di depan vertebra servikal.

Bawah
: ismus faring dan palatum mole, dan batas lainnya
adalah dua sisi lateral.3

Bangunan-bangunan penting
yang terdapat di nasofaring
Adenoid atau Tonsila Lushka
Fosa Nasofaring atau Forniks Nasofaring
Torus Tubarius
Fosa Rosenmulleri

Moch. Zaman mengemukakan bahwa keganasan


nasofaring dapat juga terjadi pada:

Dinding atas nasofaring atau basis kranii dan


tempat di mana terdapat adenoid.
Di bagian depan nasofaring yaitu terdapat di
pinggir atau di luar koana.
Dinding lateral nasofaring mulai dari fosa
Rosenmulleri sampai dinding faring dan palatum
molle.

Epidemiologi
Di semua pusat pendidikan dokter di
Indonesia dari tahun ke tahun, karsinoma
nasofaring selalu menempati urutan
pertama di bidang THT. Frekuensinya
hampir merata di setiap daerah.

Etiologi
Virus Epstein-Barr

Faktor resiko
letak geografis
ras
jenis kelamin
Genetik
Pekerjaan
lingkungan
kebiasaan hidup
Kebudayaan
sosial ekonomi
infeksi bakteri atau parasit
Faktor lingkungan

Lebih sering ditemukan pada laki-laki

patofisiologi
1. pemendekan waktu siklus sel sehingga
akan menghasilkan lebih banyak sel yang
diproduksi dalam satuan waktu.
2. penurunan jumlah kematian sel akibat
gangguan pada proses apoptosis.
Gangguan pada berbagai protoonkogen
dan gen penekan tumor (TSGs) yang
menghambat penghentian proses siklus
sel.

Manifestasi klinis
gejala hidung/nasofaring,

gejala telinga,

gejala tumor di leher,

gejala mata dan gejala saraf.

klasifikasi
Berdasarkan sistem TNM menurut UICC (1992)
a. Stadium I : T1 N0 M0
b. Stadium II

: T2 N0 M0

c. Stadium III : T1/2/3 N1 M0 atau T3 N0 M0


d. Stadium IV : T4 N0 M0 atau T1/2/3/4 N2/3 M0
atau T1/2/3/4 N0/1/2/3 M1

Berdasarkan gambaran histopatologinya,


karsinoma nasofaring dibedakan menjadi 3
tipe menurut WHO :
a. Tipe WHO 1
b. Tipe WHO 2
c. Tipe WHO 3

DIAGNOSIS

Anamnesis dan
Pemeriksaan Fisik
Ada sebuah patokan agar selalu ingat dan curiga akan adanya
nasofaring, seperti di bawah ini:
Setiap ada tumor di leher, ingatlah selalu adanya karsinoma nasofaring.
Lebih-lebih jika tumor terletak di bawah prosesus mastoid dan di
belakang angulus mandibula.

Dugaan karsinoma nasofaring akan lebih kuat jika:


Disertai gejala hidung dan telinga
Disertai gejala mata dan saraf

Dugaan karsinoma nasofaring hampir pasti bila ada gejala lengkap


Bila memakai pedoman yang berpatokan pada tumor leher ini maka kita
sudah mendapatkan stadium lanjut, sebab tumor leher merupakan
perluasan atau metastase tumor induk.

Px penunjang
CT scan kepala dan leher
Pemeriksaan Serologi IgA untuk infeksi virus
Epstein-Barr
Biopsi

Penatalaksanaan
Pencegahan
Pengobatan

Pencegahan
penggunaan vaksin virus Epstein-Barr

mengurangi dan menghindari bahan-bahan


atau polutan yang dapat mempengaruhi
timbulnya karsinoma nasofaring, dan
perbaikan sosial ekonomi.

Pembedahan
Dalam pengobatan kanker umumnya
meliputi tindakan bedah atau operasi,
penggunaan obat-obatan sitostatika dan
hormon, radioterapi dan imunoterapi

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai

  • Korupsi
    Korupsi
    Dokumen7 halaman
    Korupsi
    Raisa Maria Jeand'arct Warouw
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Tinea Korporis
    Laporan Kasus Tinea Korporis
    Dokumen17 halaman
    Laporan Kasus Tinea Korporis
    Raisa Maria Jeand'arct Warouw
    Belum ada peringkat
  • Air Bersih
    Air Bersih
    Dokumen14 halaman
    Air Bersih
    Raisa Maria Jeand'arct Warouw
    Belum ada peringkat
  • Air Bersih
    Air Bersih
    Dokumen14 halaman
    Air Bersih
    Raisa Maria Jeand'arct Warouw
    Belum ada peringkat
  • BPJS
    BPJS
    Dokumen20 halaman
    BPJS
    Raisa Maria Jeand'arct Warouw
    Belum ada peringkat
  • Korupsi Dan Tanggung Jawab Moral
    Korupsi Dan Tanggung Jawab Moral
    Dokumen24 halaman
    Korupsi Dan Tanggung Jawab Moral
    Raisa Maria Jeand'arct Warouw
    100% (1)