Firdha Triasurya Ramdhani, S
Firdha Triasurya Ramdhani, S
Identitas Pasien
Nama
: Tn. S
Usia
: 18 Tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Status Perkawinan : Belum Menikah
Pendidikan : SMA
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Tidak Bekerja
Alamat
: KP. Jembatan. Penggilingan.
Cakung.
Jakarta Timur.
Dokter yang merawat : dr. Dewi Sp.PD
Anamnesis
Keluhan Utama :
Pasien datang dengan keluhan BAK berbuih, 4
hari SMRS
Keluhan Tambahan :
Mata Bengkak setisp bangun tidur, Lemas,
Mual Muntah
Lanjutan..
Lanjutan..
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien pernah mengalami keluhan yang sama
bengkak seluruh tubuh pada bulan agustus
tahun 2014.
Hipertensi (-)
Diabetes Melitus (-)
Penyakit Jantung (-)
Asma (-)
Alergi (-)
Riwayat sindroma Nefrotik (-)
Lanjutan..
Riwayat penyakit Keluarga
Ayah Hipertensi
Ibu tidak ada keluhan
Hiperglikemia, Asma, Jantung disangkal oleh
keluarga pasien
Riwayat penyakit ginjal d keluarga di sangkal
Lanjutan..
Riwayat Alergi
Pasien tidak memiliki riwayat alergi apapun
Riwayat Psikososial
Pasien tidak bekerja.
Makan dan minum kadang teratur
Pemeriksaan Fisik
BB : 55 kg
BB Ketika sakit : 49 kg
TB: 170 cm
Kesimpulan : Underweight
TD : 110/80 mmHg
Status Generalisata
Kepala : Norrmochepal
Rambut : Hitam, tersebar merata, tidak mudah dicabut
Mata : Konjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-),
Refleks Cahaya (+/+), Pupil Isokor, Edema Palpebra
(-/-)
Hidung : Septum Deviasi (-/-), Sekret (-/-), Epistaksis
(-/-), konka normal
Telinga : Normotia, Serumen (-/-), hiperemis (-/-).
Mulut : Bibir Pucat (-), Bibir Kering (+), Sianosis (-),
Stomatitis (-), Lidah Kotor (-), Tonsil ( T1 / T1 ), Faring
Hiperemis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-), Pembesaran Kelenjar
Tiroid (-)
Thoraks
Paru :
Jantung :
Abdomen
Inspeksi :
Perut
datar
(+),lesi (-), skar(-), Spider
navi(-)
Auskultasi : Bising Usus
(+), Normal
Palpasi :
Abdomen
Supel,
nyeri
tekan
epigastrium
(-),
nyeri
tekan
pada
abdomen
regio kiri atas Hepar
Teraba (-), Lien Teraba (-)
Perkusi : Timpani pada
keempat
kuadran
Abdomen
Ekstremitas Atas :
Akral
CRT
edema
: Hangat
: <2 detik
: -/-
Ekstremitas Bawah :
Akral
: hangat
CRT
: <2 detik
edema (bawah) : +/+
ulcus
: -/-
RESUME
ASSESMENT
Sindroma Nefrotik
S: BAK berbuih, Bengkak pada kelopah maa seiap bangun tidur.
Riwayat sindroma nefrotik sebelumnya.
O: Tekanan Darah : 110/ 80 mmHg ; Nadi: 84x/menit; RR: 20x/menit;
Suhu: 37.2C. Edema +/+
A: Sindroma nefrotik
P: Non-medikamentosa
Diet untuk pasien sindrom nefrotik adalah 35 kal/kgBB/hari, sebagian
besar terdiri dari karbohidrat. Kontrol proteinuria dapat memperbaiki
hipoalbuminemia
dan
mengurangi
risiko
komplikasi
yang
ditimbulkan. Dianjurkan diet protein normal 0,8-1,0 g/kgBB/hari.
Medikamentosa
Kortikosteroid, ACE inhibitors dan angiotensin receptor blocker
OAINS, Siklofosfamid dan Klorambusil
Siklosporin A, Diuretik
Antikoagulan, Penurun Lemak, Antibiotik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal
Test
Hasil
03/10/2014
Albumin
L 2.8
SGPT
20.30
Test Urin
Color
Yellow
Clarity
Slightly cloudy
pH
7.0
Spesific Gravity
L 1.010
Urobilinogen
<1
Bilirubin
Negative
Albumin Urine
2+
Glucose urine
Negative
Keton
Negative
Leukosyt esterase
1+
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Nitrit
Negative
Blood urine
1+
Leukosit
Banyak
Eritrosit
3-6
Epitel
Positif
Krital urine
Negative
Bacterial
Cast
Positif
Granula 2-4
19/12/14
Cholestrol LDL
H 265 mg/dL
Cholinesterase
H 14.187kU/L
Urinalisis
Albumin Urine
4+
SINDROMA NEFROTIK
SINDROMA NEFROTIK
EPIDEMIOLOGI
Etiologi
Etiologi
Sindrom
Nefrotik
PRIMER
Sindrom
Nefrotik
SEKUNDER
Patofisiologi..
INVESTIGASI
o
o
URINALISA
Proteinuria
Dipstick test ( protein +1 sd +4)
24 jam kuantitatif test
Analisa darah
Albumin < 2,5 gr/dl
Lipid : LDL/VLDL , HDL
BUN/ creatinin
Biopsi ginjal
USG
Pemeriksaan Penunjang
KOMPLIKASI
PENATALAKSANAAN
Non-medikamentosa
Diet
untuk pasien sindrom nefrotik adalah 35
kal/kgBB/hari, sebagian besar terdiri dari karbohidrat.
Kontrol proteinuria dapat memperbaiki hipoalbuminemia
dan mengurangi risiko komplikasi yang ditimbulkan.
Dianjurkan diet protein normal 0,8-1,0 g/kgBB/hari. Pada
pasien dengan diet protein 0,6 g/kgBB/hari ditambah
dengan jumlah gram protein sesuai jumlah proteinuri
hasilnya proteinuri berkurang, kadar albumin darah
meningkat, dan kadar fibrinogen menurun.
Untuk mengurangi edema diberikan diet rendah garam (12 gram natrium/hari) disertai diuretik dan tirah baring.
Lanjutan
Medikamentosa
Kortikosteroid :
Regimen penggunaan kortikosteroid pada
sindrom
nefrotik
bermacam-macam,
di
antaranya prednison 125 mg setiap 2 hari
sekali selama 2 bulan kemudian dosis
dikurangi bertahap dan dihentikan setelah 1-2
bulan jika relaps, terapi dapat diulangi.
Regimen lain pada orang dewasa adalah
prednison/prednisolon 1-1,5 mg/kg berat
badan/hari selama 4 minggu diikuti 1 mg/kg
berat badan selang 1 hari selama 4 minggu.
Lanjutan
Lanjutan
OAINS
Obat antiinflamasi non-steroid (OAINS) dapat
digunakan pada pasien nefropati membranosa
dan glomerulosklerosis fokal segmental untuk
menurunkan sintesis prostaglandin. Hal ini
menyebabkan
vasokonstriksi
ginjal,
penurunan tekanan kapiler glomerulus, area
permukaan
filtrasi
dan
mengurangi
proteinuria sampai 75%. Selain itu OAINS
dapat mengurangi kadar fibrinogen, fibrinrelated antigenic dan mencegah agregasi
trombosit.
Lanjutan
Prognosis
Mortalitas dan prognosis pasien dengan
sindrom nefrotik bervariasi berdasarkan
etiologi, berat, luas kerusakan ginjal, usia
anak, kondisi yang mendasari, dan responnya
terhadap pengobatan
TERIMAKASIH.
Wassalamualaikum Wr. Wb