Anda di halaman 1dari 34

Identifikasi Istilah yang

tidak Diketahui
Tidak ada

Rumusan Masalah
Seorang anak perempuan 17 tahun
menderita depresi

Hipotesis
Depresi terjadi karena adanya
gangguan fungsi otak

Mind Map
Hubungan emosi, motivasi, dan memori

Depresi

Sistem Saraf
Otonom

Neurotransmitter
yang terlibat

Klasifikasi
Hipotalamus

Medulla Oblongata

Sistem Limbik

Jaringan Saraf

Jaringan Saraf
Fungsi:
Komunikasi
Neuron
(Sel Saraf)

Neuroglia
(Penyokong Saraf)

Letak: substansia grisea, pd Letak: substansia alba, dan


sistem saraf pusat
kelabu
Tidak mengalami mitosis
Komponen: Badan sel,
dendrit, akson
Jumlahnya lebih sedikit

Dapat bermitosis
Komponen: Badan sel,
juluran sitoplasma/processus
Jumlah 70-80%

Struktur Neuron
Badan Sel Saraf/Perikarion/Soma
Bentuk
: piramid, lonjong, bulat
Nukleus
: besar, bulat/lonjong.
Bagian tengah seperti mata burung hantu
Sitoplasma : Badan nissl (RE kasar), RE halus,
kompleks golgi, mitokondria, neurofibril,
neurofilamen

Akson

Neuron memiliki 1 akson


Lebih panjang dari dendrit
Aksoplasma tidak mengandung badan nissl
Pangkal akson disebut akson hillock
Sebagian besar bermielin
Ujung akson yang bercabang telodendria
Ujung ranting terdapat pembengkakan button terminaux

Dendrit
Cabang langsung dari badan sel neuron
Bagian terbesar penerima sinyal dari neuron
lain
Tebal, dan meruncing pada bagian ujung
Dapat bercabang primer, sekunder, tersier
Organel : perikarion

Jenis-Jenis Neuron
Berdasarkan Berdasarkan
Polaritasnya Fungsi
Unipolar Neuron motorik
Bipolar Neuron Sensorik
Pseudounipolar Neuron Interneuron
Multipolar
Lainnya (Neuron golgi tipe 1):
1. Neuron Stelata : di medulla spinalis
2. Sel purkinye: di serebellum
3. Sel piramid : di serebrum

Sel Neuroglia
Macam-Macam Sel Neuroglia
1. Mikroglia (mesoderm)
: Fagositosis
2. Oligodendroglia (ektoderm) : Penyokong
3. Astrosit fibrosa (ektoderm)
: Metabolisme
4. Astrosit protoplasmatis
5. Sel ependim (ektoderm)
6. Sel shwann (di SST)
7. Sel satelit (di SST)

Meninges
Lapisan
Duramater
Lapisan
Arachnoid
Lapisan
Piamater

Anatomi Otak
Terbagi menjadi
4 bagian:
Cerebri
Diencephalon
Batang otak:
mesencephal
on, pons,
medulla
oblongata
Cerebellum

Cerebrum
Lobus frontal
Lobus
Parietal
Lobur
Temporal
Lobus
Occipital

Diencephalon
Terbagi atas epithalamus, thalamus,
hypothalamus, dan subthalamus.
Berperan dalam pengendalian
motorik dan pengendalion fungsi
otonom berbagai organ tubuh.
Thalamus merupakan gerbang
rangsang sensorik untuk menuju ke
cortex cerebri

Diencephalon

Diencephalon
Hipotalamus
terletak di
bawah talamus
dan tepat di atas
batang otak.
Hipothalamus
merupakan
pusat kontrol
vicera tubuh,
mengatur sistem

Cerebellum

Cerebellum
Otak kecil (cerebellum) merupakan
bagian terbesar otak belakang. Otak
kecil ini terletak
di bawa lobus oksipital serebrum.
Otak kecil terdiri atas dua belahan
dan permukaanya
berlekuk-lekuk. Fungsi otak kecil
adalah untuk mengatur sikap atau
posisi tubuh, keseimbangan, dan
koordinasi gerakan otot yang terjadi

Sistem Limbik
Terletak di bagian
medial
hemispherium
cerebri dan dalam
diencephalon
Komponen limbik
antara lain
hipotalamus,
thalamus, amigdala,

Sistem Limbik
berfungsi menghasilkan
perasaan, mengatur produksi
hormon, memelihara
homeostasis, rasa haus, rasa
lapar, dorongan seks, pusat rasa
senang, metabolisme dan juga
memori jangka panjang.

Depresi
Bentuk gangguan suasana hati yang
mempengaruhi kepribadian seseorang.
Keadaan atau suasana yang melibatkan
kesedihan, rasa kesal, tidak mempunyai
harga diri, dan tidak bertenaga.
Akibatnya aktifitas fisik menurun,
berpikir sangat lambat, kepercayaan diri
menurun, semangat dan minat hilang,
kelelahan yang sangat, insomnia, atau
gangguan fisik seperti sakit kepala,
gangguan pencernaan, rasa sesak didada,
hingga keinginan untuk bunuh diri

Sistem Saraf Otonom


Sistem saraf simpatis
Sistem saraf parasimpatis

Serat praganglion
dan pascaganglion

pragangli
on

Saraf
Simpatis

Melepaskan asetilkolin (Ach)

Nicotinik recepto
Ganglion otonom
Melepaskan norepinefrin

pascaganglion Adrenergic receptor

Saraf Parasimpatis
Saraf dari sistemsaraf parasimpatis meninggalkan
sistem saraf pusat melalui saraf-saraf kranial III, VII,
IXdan X serta saraf sakral spinal II dan III
Fungsi:
Merangsang sekresi kelenjar air mata, kelenjar
sublingualis, submandibularis dan kelenjar-kelenjar dalam
mukosa rongga hidung
Mensarafi kelenjar air mata dan mukosa rongga hidung
Menpersarafi kelenjar ludah
Mempersarafi parotis
Mempersarafi sebagian besar alat tubuh yaitu jantung,
paru-paru, GIT, ginjal, pancreas, lien, hepar dan kelenjar
suprarenalis
Mempersarafi kolon desendens, sigmoid, rectum, vesika
urinaria dan alat kelamin

Saraf
Parasimpatis

reganglion
Melepaskan asetilkolin (Ach)

Ganglion otonom

Nicotinic
receptor

Melepaskan asetilkolin (Ach)


Muscarinic
receptor

postganglion

Hipothalamus
fungsi homeostasis
pusat sistem saraf
otonom,
pusat sirkadian,
pusat osmolaritas,
pusat terjadi
mekanisme tubuh
pusat control vicera
tubuh.

Fungsi Hipothalamus:
(1) mengontrol suhu tubuh
(2) mengontrol rasa haus dan pengeluaran
urin
(3) mengontrol asupan makanan
(4) mengontrol sekresi hormon-hormon
hipofisis anterior
(5) menghasilkan hormone-hormon posterior
(6) mengontrol kontraksi uterus dan
pengeluaran susu
(7) berfungsi sebagai pusat koordinasi sistem
saraf otonom utama, yang kemudian
mempengaruhi semua otot polos, otot
jantung, dan kelenjar eksokrin

Tampaknya keterlibatan hipotalamus


yang luas pada sistem limbik
bertanggung jawab terhadap responsrespons internal involunter berbagai
sistem tubuh dalam mempersiapkan
berbagai tindakan yang sesuai untuk
menyertai keadaan emosional tertentu.
Perubahan keadaan internal
sebagai persiapan tersebut tidak
memerlukan kontrol kesadaran.

Neurotransmitter
Bahan dasar pembentuk neurotransmiter
adalah asam amino.
Asam amino merupakan salah satu nutrisi
otak terpenting, yang berfungsi
meningkatkan kewaspadaan, mengurangi
kesalahan, dan memacu kegesitan
pikiran.
Pada reseptor bisa terjadi Excitatory
Postsynaptic Potential (EPSP) dan
Inhibitory Postsynaptic Potential
(IPSP)

Depresi dipengaruhi terutama oleh


norepinefrin.
Serotonin dan dopamine.
Norepinefrin juga berfungsi untuk
mempengaruhi kerja hipotalamus.
Hipotalamus mengendalikan sistem
otonom yg mengirimkan impuls ke
berbagai organ tubuh.
Kecemasan dapat mempengaruhi
berbagai gejala fisik seperti,
meningkatnya detak jantung, sakit perut,
dll. Juga mempengaruhi sistem kekebalan
tubuh.

Kesimpulan
Depresi merupakan kelainan pada otak
khususnya bagian sistem limbik. Depresi
yang dirasakan oleh wanita yang baru
saja putus cinta itu kemungkinan besar
terjadi
karena
penurunan
kadar
neurotransmitter norepinefrin (NE) yang
menyebabkan
depresi
sehingga
menyebabkan sang penderita sering
melamun
dan
terlihat
kehilangan
motivasi dalam menjalani hidupnya.

Thank
You

Anda mungkin juga menyukai