Efusi
Efusi
Oleh:
Nadhiela Adani
Anatomi
Definisi
Efusi pleura adalah cairan patologis dalam rongga
pleura
Patofisiologi
Patofisiologi terjadinya efusi pleura tergantung pada
keseimbangan antara cairan dan protein dalam
rongga pleura.
Diagnosa
Anamnesis: Keluhan yang dirasakan berupa sesak, nyeri
dada, kesulitan bernapas, peningkatan suhu tubuh bila ada
infeksi, keletihan dan batuk
Pemeriksaan Fisis:
Inspeksi: pencembungan hemithorax yang sakit, ICS
melebar, pergerakan pernafasan menurun pada sisi sakit,
mediastinum terdorong ke arah kontralateral.
Foto X-ray :
Permukaan daerah
lateral lebih tinggi
daripada bayangan
medial. Tampak pada
cairan >300cc, sudut
kostoprenikus tumpul,
pendorongan ke arah
yang sehat, dan sela iga
melebar
Torakosintesis
Aspirasi cairan pleura (torakosistesis) berguna sebagai
sarana untk diagnostic maupun terapeutik.
Pengeluaran cairan pleura sebaiknya tidak melebihi 10001500 cc pada setiap kali aspirasi. Aspirasi lebih baik
didikerjakan berulang-ulang daripada 1 kali aspirasi
sekaligus yang dapat menimbulkan pleura shock (hipotensi)
atau edema paru akut. Edema paru dapat terjadi karen
aparu-paru mengembang terlalu cepat.
Transudat
Bila tekanan hubungan normal antara tekanan kapiler
hidrostatik dan koloid osmotic menjadi terganggu,
sehingga terbentuknya cairan pada satu sisi pleura
akan melebihi reabsorpsi oleh oleh pleura lainnya.
Eksudat
Berisi protein berkonsentrasi tinggi dibandingkan
protein transudate.
Terjadinya
Protein
Sitologi:
Bakteriologi
Biasanya cairan pleura steril, tapi kadang mengandung
organisme, apalagi bila cairannya purulent. Efusi
purulent dapat menganding kuman aerob atau anaerob.
Jenis
kuman
Pneumokokus,
enterobacter.
yang
E.coli,
paling
sering
ditemukan:
klebsiela,
pseudomonas,
Biopsi Pleura
Pemeriksaan histopatologi satu atau beberapa
contoh jaringan pleura dapat menunjukkan 50%75% diagnosis kasus pleuritis Tb dan tumor pleura.
Komplikasi
Infeksi sekunder
Schwarte: gumpalan fibrin yang melekatkan
pleura viseralis dan pareitalis setempat.
Schwarte akan mengurangi ekspansi paru
sehingga
akan
menurunkan
kemampuan
bernapas penderita karena ganguan restriksi
berupa penurunan kapasitas vital.
Prognosis
Dengan semakin majunya ilmu kedokteran,
dunia farmasi dan teknologi kedokteran, pada
umumnya prognosis efusi pleura adalah baik,
tentunya kecuali bila penyakit dasarnya adalah
suatu keganasan.
Jenis WSD
Penyusunan sederhana
Memudahkan untuk mobilisasi pasien
Kerugian :
Tempat Pemasangan
Apikal: Letak selang pada ICS 2 mid klavikula.
Dimasukkan secara antero lateral. Fungsi untuk
mengeluarkan udara dari rongga pleura.
Persiapan Alat:
Sarung tangan steril
Doek steril
Kassa
Obat anatesi (lidocaine)
Povidone iodine dan alcohol
Spuit 5 cc/10 cc steril
Pisau bedah steril
Klem arteri lurus 15-17 cm steril
Needle holder = klem pemegang jarum dan jarum jahit kulit
steril
Teknik Pemasangan
Bila mungkin penderita dalam posisi duduk. Bila
tidak mungkin setengah duduk, bila tidak
mungkin dapat juga penderita tiduran dengan
sedikit miring ke sisi yang sehat.
Komplikasi
Perdarahan intercosta
Empisema
Kerusakan pada saraf interkosta, vena, arteri
Pneumothoraks kambuhan
Nyeri akan terasa setelah efek dari obat bius lokal
habis, terutama 12-48 jam setelah insersi. Setelah
24 jam pasien dapat menyesuaikan diri dan dapat
diatasi dengan analgetik.
Robeknya pleura
Daftar Pustaka
Danusantoso, Halim. 2000. Buku Saku Ilmu Penyakit Paru.
Jakarta: Hipokrates.