Jourding Anastesi
Jourding Anastesi
Oleh
:
Mutiara Rachel
Rizki Ovianti
Suci Utami
Pembimbing : dr. Eva Susana Putri,SpAn
PENDAHULUAN
Propofol (2,6-diisopropyphenol) merupakan anastesi dan
sering digunakan sebagai sedasi jangka pendek ketika
pembedahan yang juga baik sebagai kombinasi terapi bagi
pasien dengan penyakit yang kritis. Propofol memberikian
efek farmakodinamik yang beragam, dimulai dari hipnosis
pada general anastesi, dan juga amnestik yang baik dan
memberikan efek relaksasi otot.
Propofol juga memiliki peran sebagai imunomodulator
dengan menurunkan produki dari proinflamasi sitokin dan
mengubah biosintesi nitrit oxida (NO). Propofol menghambat
fungsi neutrofil (chemotaxis, attachment, migrasi,
fagositosis, dan produksi dari reactive oxygen species/ROS).
Lebih lanjut propofol menekan produksi proinflamasi sitokin dan sintesis NO/biosintesis NO pada
aktivasi endotoxin lipopolisakarida (LPS) makrofag
dan sel mononuklear darah perifer in vitro.
Propfol memiliki efek anti-inflamasi pada LPSinduced alveolar tipe II ephitelial cell injury dengan
menurunkan regulasi CD14 dan menekan TLR 4.
Propofol memoulasi LPS induce inflamasi pada sel
monosit THP1 dengan menghambat aktivitas
cyclooxygenase..
Tujuan Penelitian
Penelitian ini mencari tau mekanisme
molekuler dari propofol terhadap LPS/TLR4
yang merangsang aktivas inflamasi pada
murine macrophage RAW264.7
Animal Treatment
Penelitian ini menggunakan 6 anak tikus
jantan berusia 6 minggu, diberimakan seperti
biasa dan air yang ditambah libitum, masingmasing disuntikan 15mg/kg LPS derivat E-coli
yang dilarutkan kedalam PBS steril,
konsetntrasi dari volume total yaitu
20uL/injeksi.
Untuk membuktikan peran anti-inflamasi
pada propofol, anak tikus diberi 5mg/kgb
propofol yang diencerkan dengan PBS
Kultur cell
RAW264.7 murine makrofage, dibiakan didalam cawan
petri dengan 2mM L-glutamine, dan 15mM HEPES
disuplementasi dngan 10% serum bivine fetal (FBS), 100
unit penisilin dan 100ug/ml streptomisin. Disimpan
dengan suhu 37C dangan atmosphere CO2 5%
Penilaian Viabilitas
Menggunakan penilaian WST-8, sel dikultur dalam 96
jaringan didalam medium DMEM baik dengan adanya
propofol dan tanpa propofol. Reagent diberikan setelah
24 jam
Penilaian Citotoxixitas
Penilaain colorimetric digunakan untuk mengevaluasi
kerusakan sel dan aktivitas lactac dehydrogenase.
Penilaian Apoptosis
Apoptosis dianalisa menggunakan propidium iodide (PI)
Western Blotting
Cell yang telah dikumpulkan di lisis dengan buffer
mengandung 1% Triton X-100, Tris (pH7.5) 50mM, EDTA
10mM, 0.02% sodium azide dan protease inhibitor
coctail selama 5 menit.
Deteksi produksi NO
Produksi NO diukur sebagai akumulasi nitrin
(NO2) didalam medium menggunakan reaksi
kolometrik dengan reagen Griess. Sampel
dicampur dengan perbandingan 1:1. Sodium
nitrit dilarutkan dakam double-distlled kemudian
digunakan sebagai standar (1-50nM)
Cell kultur supernatants dan murine ascites
dikumpulkan dan dilihat kadar TNF-a, IL-6 dan IL10 dengan perangkat ELISA
Immunocytochemistry staining
Seldidiamkan dalam 3.7% formaldehyd PBS selama 10 menit, setlah
dibersihkan 2x dengan PBS, lalu sel dicampurkan dengan nti-NF-kB p65
antibodi, dinkubasi dalam semalam dengan suhu 4C. Selanjutnya dicuci
lagi kemudian diinkubasi kembali selama 1 jam dalam suhu ruangan,
lalu dicucikembali dan dilihat melalui mikroskop fluroroscent. Kemudian
dihitung sell positif dalam tiga lapang pandang.
Analisa Statistik
Tiap kelompok diabndikan menggunakan ttest dua sisi atau analisa ANOVA satu sisi,
diikuti dengan test post-hic Dunnets.
Hasil analisis dianggap signifikan dengan p
value <0.05
Findings
Kadar non-cytotoxic propofol menurunkan inducible nitrit oxida sintase (iNOS)
dan NO yang dipengaruhi oleh LPS.
Propofol menurunkan produksi Tumor Nekrosis Faktor-a (TNF-a), IL-6 dan IL-10
yang terdeteksi melaluin pengukuran ikatan enzim immunosorbent. Analisis
wastern blot menampakan propohof menghambat aktivasi dan phosporilasi
IKKB (Ser180) dan nuklear factor (NF(-kB yang dipengaruhi oleh LPS,
translocasi nuklear NF-kB p65 menurun.
Propofol menghambat aktifasi dan phosphorilasi Akt sebagian dengan
mengurangi reactive oxygen species (ROS).
ROS meregulasi Akt diikuti oleh aktivasi NF-kb merupakan hal krusial pada LPS
dalam menimbulkan respon inflamasi pada makrofag. Melalui penelitian in vivo
pada tikus menunjukan adanya agen anti-inflammatory terhadap LPS didalam
makrofag peritonial
Kesimpulan
Hasil penelitian ini memberi kesan bahwa
propofol mengurangi LPS yang merangsang
respon inflamasi pada makrofag dengan
menghabat jalur sinyal interconnected
ROS/akt/IKK/NF-kB