Anda di halaman 1dari 40

Glaukoma

Oleh: Audrey Natalia 07120110014


Pembimbing: dr. Nusyirwan, SpM

Pendahuluan
Glaukoma No.2 Penyebab kebutaan di dunia

Anatomi

Fisiologi

Definisi

Patofisiologi

Diagnosis - Anamnesis
Glaukoma Primer Sudut Terbuka

Glaukoma Primer Sudut Tertutup

Kehilangan penglihatan perfier

Sakit/nyeri pada mata

Secara bertahap/progresif

Mata merah

Biasanya pada kedua mata

Mual dan muntah

Tunnel vision pada stadium lanjut

Gangguan visual mendadak


Penglihatan kabur
Halo sekitar cahaya

Diagnosis Anamnesis
Gejala-gejala Glaukoma Sekunder
Fase Prodromal/Non-Kongestif

Fase Kongestif

Penglihatan kabur, ada halo sekitar


lampu

Sakit kepala hebat sampai muntahmuntah

Sakit kepala & mata

Palpebra bengkak

Akomodasi lemah, injeksi perikornea

Konjungtiva bulbi: hiperemia


kongestif, kemosis dgn injeksi silier,
konjungtiva, episklera

Kornea suram (edema), COA dangkal

Kornea keruh, COA dangkal

Pupil melebar, reaksi cahaya lambat

Iris edema

TIO meningkat

Pupil melebar, kadang midiriasis


total

Berlangsung 0.5-2 jam

Diagnosis
Tonometri

Diagnosis
Gonioskopi

Diagnosis
Evaluasi Kepala Saraf Optik

Diagnosis
Pencitraan

Diagnosis
Perimetri

Diagnosis Banding
Iritis

Anterior Uveitis

Glaukoma Akut

Silau

Nyeri hebat

Nyeri hebat

Nyeri mata

Nyeri di dalam/sekitar
mata

Nyeri berdenyut
konstan

Injeksi siliar

Memburuk dgn cahaya TIO naik

Sekret (-)

Lakrimasi

COA dangkal

Kelopak lengket (-)

Blefarospasme

Pupil dilatasi

Pupil mengecil

Pupil konstriksi ringan

Tatalaksana Medikamentosa
Supresi Pembentukan Humor Akuos
Penghambat adrenergic beta timolol maleat,
betaksolol, levobunolol, metipranolol, apraklonidin
Inhibitor karbonat anhidrase asetazolamid

Tatalaksana Medikamentosa
Fasilitasi Aliran Keluar Humor Akuos
Miotik/Parasimpatomimetik Pilokarpin
Prostaglandin analog Latanoprost
Antikolinestrase ireversibel Demekarium Bromida
Epinefrin, Dipivefrin

Tatalaksana Medikamentosa
Obat hiperosmotik
Gliserin (gliserol) oral 50%
Mannitol 20%

Tatalaksana Medikamentosa
Midriatik iris bombe; sinekia posterior
Sikloplegik siklopentolat, atropin; pergeseran
lensa ke anterior

Tatalaksana Pembedahan
Iridektomi/Iridotomi Perifer
Trabekuloplasti laser
Bedah drainase glaukoma
Tindakan siklodestruktif

Klasifikasi
Primer
Kongenital
Glaukoma
Sekunder
Absolut

Glaukoma Primer
Sudut Terbuka

Sudut Tertutup

Glaukoma Primer
Sudut Tertutup
Mekanisme:
Pupillary block
Non-pupillary block
Sudut tertutup karena lensa

Glaukoma Primer
Sudut Terbuka
Mekanisme:
Mekanis langsung serabut saraf retina di kepala
nervus optikus
Iskemik kompresi pembuluh darah yang mensupply kepala nervus optikus

Glaukoma Kongenital
True : TIO tinggi Intrauterine
Infantil : <3 tahun
Juvenil: <16 tahun

Glaukoma Sekunder
Glaukoma Pigmentosa

Glaukoma Sekunder
Glaukoma Eksfoliasi

Glaukoma Sekunder
Karena Perubahan Lensa Glaukoma Fakomorfik

Glaukoma Sekunder
Karena Perubahan lensa Glaukoma Fakolitik

Glaukoma Sekunder
Karena Perubahan Lensa Fakoanafilaktik Uveitis

Glaukoma Sekunder
Subluksasi/Dislokasi Lensa

Glaukoma Sekunder
Karena Uveitis

Glaukoma Sekunder
Karena Tumor Intraokular

Glaukoma Sekunder
Sindrom Iridokorneoendotelial

Glaukoma Sekunder
Akibat Trauma

Glaukoma Sekunder
Glaukoma Maligna

Glaukoma Sekunder
Glaukoma Neovaskuler

Glaukoma Sekunder
Akibat tekanan vena episklera

Glaukoma Sekunder
Akibat Steroid

Glaukoma Absolut

thank you !

Anda mungkin juga menyukai