Anda di halaman 1dari 7

Rangkaian Seri

Pada gambar tidak terdapat percabangan ini artinya arus di setiap resistor sama , beda
potensial pada masing masing ujung resisor (hambatan) menjadi:
pada R1 = V1
pada R2 = V2
Pada R3 = V3
V1 + V2 + V3 = V total (persamaan 1)
nilai beda potensial masing masing kita uraikan sesuai hukum OHM menjadi
V1 = I R1
V2 = I R2
V3 = I R3
Ketiga-tiganya kita subtitusikan ke persamaan 1
I R1 + I R2 + I R3 = I R total
I(R1 + R2 + R3) = I.R total
Eliminasi nilai kuat arus (I) maka persamaan menjadi

R total = R1 + R2 + R3 + +Rn
R total biasa juga disebut sebagai hambatan pengganti , adakalanya disimbolkan dengan Rs

CONTOH SOAL

Jika R1 = 10 , R2 = 20 , dan R3 = 30 , jika beda potensial E = 45 Volt maka berapakah


kuat arus yang mengalir pada rangkaian, dan hitung pula beda potensial AB, BC dan CD ?
R1 =10
R2 = 20
R3 = 30
V= 45 V
R total =?
I=.?
Rtotal = 10 + 20 + 30 = 60

Rangkaian Paralel

Perhatikan gambar di atas R1,R2 dan R3 tersusun secara paralel, jika pada ujung akhir diberi
beda potensial kita melihat bahwa arus mengalir terpecah tiga yaitu melewati R1,R2 dan R3,
menurut Kirchoff
I masuk = I1 +I2 + I3 = I keluar

R1, R2 dan R3 berada pada ujung yang sama, ini artinya ketiga resistor memiliki beda
potensial yang sama, dengan kuat arus yang berbeda. Oleh karena itu sesuai Ohm

Dari ketiga persamaan di atas kita melihat bahwa beda potensial ke tiga penghantar adalah
sama yaitu V, oleh karena itu jika kita subtitusikan ke persamaan Kirchoff kita peroleh

dengan mengeliminasi nilai beda potensial (V) kita peroleh

Gambar di atas dapat kita jadikan contoh

= 6 ohm

Jika rangkaian diberi sumber tegangan 12 V maka arus yang mengalir pada masing-masing
hambatan adalah

karena R1 = R2 maka I1=I2= 0,8A

Besar kuat arus total

atau juga dapat dihitung dengan menjumlahkan bersar kuat arus di perbangan
I total = 0,8 +0,8 + 0,4
I total = 2 A

Hukum-Hukum dalam Listrik


Hukum Ohm

Jika suatu arus listrik melalui suatu penghantar, maka kekuatan arus tersebut adalah
sebanding-selaras dengan tegangan listrik yang terdapat diantara kedua ujung
penghantar tadi.

Hukum Kirchoff 1 :

Jumlah aljabar dari arus listrik pada suatu titik percabangan selalu sama dengan nol

tentang arus (current law), yang menyatakan bahwa arus masuk pada satu titik
percabangan akan sama dengan arus yang keluar melalui titik yang sama.

Hukum Kirchoff 2 :

Di dalam rangkaian tertutup, jumlah aljabar antara gaya gerak


listrik (ggl) dengan kerugian-kerugian tegangan selalu sama dengan
nol

Menyatakan bahwa jumlah tegangan-tegangan didalam satu rangkaian tertutup sama


dengan 0 (nol).

Bunyi Hukum Faraday

apabila sepotong kawat penghantar listrik berada dalam medan magnet yang
berubah-ubah, maka di dalam kawat tersebut akan terbentuk GGL induksi.

Apabila sepotong kawat penghantar listrik digerak-gerakkan dalam medan magnet,


maka dalam kawat penghantar tersebut akan terbentuk GGL induksi.

Hukum Lenz

Arah dari arus GGL induksi ialah sedemikian rupa sehingga melawan arus yang
menimbulkannya

Arus induksi yang timbul arahnya sedemikian sehingga menimbulkan medan magnet
induksi yang melawan arah perubahan medan magnet

Hukum Lorentz

Bila penghantar berarus di letakkan di dalam medan magnet , maka pada penghantar
akan timbul gaya

Jadi gaya lorentz adalah gaya yang dialami kawat berarus listrik di dalam medan
magnet

1.
2.
3.
4.
5.

Motor induksi bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik dari kumparan stator


kepada kumparan rotornya. Garis-garis gaya fluks yang diinduksikan dari kumparan stator
akan memotong kumparan rotornya sehingga timbul emf (ggl) atau tegangan induksi dan
karena penghantar (kumparan) rotor merupakan rangkaian yang tertutup, maka akan mengalir
arus pada kumparan rotor.
Penghantar (kumparan) rotor yang dialiri arus ini berada dalam garis gaya fluks yang
berasal dari kumparan stator sehingga kumparan rotor akan mengalami gaya Lorentz yang
menimbulkan torsi yang cenderung menggerakkan rotor sesuai dengan arah
pergerakan medan induksi stator. Pada rangka stator terdapat kumparan stator yang
ditempatkan pada slot-slotnya yang dililitkan pada sejumlah kutup tertentu. Jumlah kutup ini
menentukan kecepatan berputarnya medanstator yang terjadi yang diinduksikan ke rotornya.
Makin besar jumlah kutup akan mengakibatkan makin kecilnya kecepatan putar medanstator
dan sebaliknya. Kecepatan berputarnya medan putar ini disebut kecepatan sinkron.
Secara sistematis, prinsip kerja motor induksi tiga phasa dapat diuraikan sebagai beriku
Apabila sumber tegangan tiga phasa dipasang pada kumparan stator akan timbul medan putar
dengan kecepatan ns = 120flp.
Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor yang ada pada rotor.
Akibatnya pada kumparan rotor timbul tegangan induksi (ggl) sebesar:
E2s = 4,44 f2N2m (untuk satu phasa)
E2s merupakan tegangan induksi pada saat rotor berputar
Karena kumparan rotor merupakan rangkaian yang tertutup, maka ggl (E) akan menghasilkan
arus (I).
Adanya arus (I) di dalam medan magnet menimbulkan gaya (F) pada rotor.

Secara umum, Prinsip kerja generator sinkron adalah:


1. Kumparan medan yang terdapat pada rotor dihubungkan dengan sumber eksitasi yang
akan mensuplai arus searah terhadap kumparan medan. Dengan adanya arus searah
yang mengalir melalui kumparan medan maka akan menimbulkan fluks.
2. Penggerak mula (Prime Mover) yang sudah terkopel dengan rotor segera dioperasikan
sehingga rotor akan berputar pada kecepatan nominalnya.
3. Perputaran rotor akan memutar medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan medan.
Medan putar yang dihasilkan pada rotor akan diinduksikan pada kumparan jangkar
sehingga pada kumparan jangkar yang terletak pada stator akan menghasilkan fluks
magnetik yang berubah-ubah besarnya terhdap waktu. Adanya perubahan fluks
magnetik yang melingkupi suatu kumparan akan menimbulkan GGL induksi pada
ujung kumparan tersebut.

Prinsip Kerja Transformator


Prinsip kerja transformator adalah berdasarkan hukum faraday yaitu arus listrik
dapat menimbulkan medan magnet dan sebaliknya medan magnet dapat
menimbulkan arus listrik. Bila pada salah satu kumparan pada transformator
diberi arus listrik bolak balik maka jumlah garis gaya magnet berubah ubah
akibatnya pada kumparan primer terjadi induksi. Kumparan sekunder menerima
garis gaya magnet dari kumparan primer terjadi yang jumlahnya juga berubah
ubah. Maka pada kumparan sekunder juga timbul induksi dan akibatnya antara
dua ujung kumparan terdapat beda tegangan.

Anda mungkin juga menyukai