Anda di halaman 1dari 58

PERAWATAN PEMULIHAN

KETERGANTUNGAN
NAPZA/NARKOBA

Oleh:
Zuh Apt.

NAPZA

(Narkotika, Alkohol, Psikotropik dan Zat Adiktif lain)

Dunia kesehatan dan narkoba atau


NAPZA berhubungan sangat erat
NAPZA = kategori obat, jika
digunakan atas indikasi yang tepat
Penyalahgunaan NAPZA berarti ia
digunakan tanpa ada indikasi tepat
& untuk keperluan yang tidak
berkaitan dengan kesehatan

NAR KOTIKA

PSI KO TROPIKA

BA HAN ADIKTIF

PENGENALAN NARKOBA
NARkotika (UU No. 35 Thn 2009) adlh zat /obat yg
berasal dari tanaman /bukan tan. baik sintetis / semi
sintetis yg dpt msebabkan penurunan /perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
mhilangkan rasa nyeri & dapat menimbulkan
ketergantungan.

PsiKOtropika (UU No. 5 Thn 1997) adlh zat/obat


baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yg
berkhasiat psikoaktif mlalui pengaruh selektif pada
SSP yg msebabkn perubahan khas pada aktifitas
mental & perilaku.

BAhan adiktif adlh zat/bahan yg tidak tmasuk gol.


Narkotika /psikotropika, tetapi menimbulkan
ketergantungan antara lain alkohol, tembakau,
inhalansia.

ASPEK YURIDIS
Undang-Undang
REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 35 TAHUN
2009 tentang

NARKOTIKA

NARKOTIKA
UU RI No. 35 / 2009
UU RI No. 35 / 2009

Yang termasuk narkotika adalah :

Tanaman papaver somniferrum & semua bagiannya.


Tanaman koka yi tan dari semua genus Erytroxyolon &
keluarga Erytroxylaceae tmasuk buah & bijinya.
Tanaman ganja, yi semua tan genus Canabis & semua
bagiannya.
Garam garaman & turunan dari morfina & kokaina.
Bahan - bahan lain baik yg alamiah maupun sintesis
yg dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau
kokaina dan menimbulkan ketergantungan fisik.

PENGGOLONGAN NARKOTIKA
Gol. I
Hanya

utk
kpentingn
pengemb iptek
Tdk digunakan
utk pengobatan
Potensi
ktergantungan
sangat tinggi.
Cth : tan.
papaver
sonmiferum,
opium, tan. koka,
daun koka, koka
merah, heroin,
ganja

Gol. II
Utk

pengemb.
Iptek
Dignkan utk
pengobatan
Punya potensi
ketergantungan
tinggi
Cth : Morfin,
Pethidin,
Exgonina,
Phentanyl.

Gol. III
Utk

pengemb.
iptek.
Digunukan utk
pengobatan.
Punya potensi
ktergantungan
ringan
Contoh : Kodein,
Doveri

Menurut Proses pembuatannya Narkotika


berasal dari :

Alam
Opium, diperoleh
dari buah
tanaman papaver
somniferum yg
getahnya bila
dkeringkn akan
mjadi opium
mentah.
Koka, diperoleh
dr daun tumbuhan
erythroxylon coca,
dlm peredaran
punya efek
stimulantia yg
disebut kokain.
Canabis, diproleh
dr tanaman Perdu
Cannabis Sativa
(ganja) yg

Semi sintetik
Narkotik semi
sintetik, dibuat
dr alkaloid
opium yg
mempunyai inti
Phenanthren
dan diproses
secara kimiawi
menjadi suatu
bahan obat yg
berkhasiat sbg
narkotik.
Contoh :
Heroin, Codein,
Oxymorphin dll.

Sintetik
Narkotik
Sintetik, dibuat
dgn suatu proses
kimia dgn
gunakan bhn
baku kimia
sehingga
diperoleh suatu
hasil baru yg
punya efek
narkotik.
Contoh : Petidine

Narkotika alami yaitu zat dan obat yang

langsung dapat dipakai sebagai narkotik tanpa


perlu adanya proses fermentasi, isolasi dan proses
lainnya terlebih dahulu karena bisa langsung
dipakai dengan sedikit proses sederhana. Bahan
alami tersebut umumnya tidak boleh digunakan
untuk terapi pengobatan secara langsung karena
terlalu berisiko.

Narkotika semi sintetis yaitu zat/obat yang

diproduksi dengan cara isolasi, ekstraksi, dan lain


sebagainya seperti heroin, morfin, kodein, dan
lain2

Narkotika sintetis adalah jenis narkotika yang


memerlukan proses yang bersifat sintesis untuk
keperluan medis dan penelitian sebagai
penghilang rasa sakit/analgesik.

1. OPIADA
Merup. sekelompok zat alamiah, semi sintetis atau sintetis yang

memp khasiat farmakologi menguragi atau menghilangkn rasa nyeri.

Opiad alamiah, yi opium, morpin dan codein.

Opiad semi sintetis, yi hidromorfin & heroin. Heroin adalah hasil


pemrosesan opiad alamiah dgn sedikit perubahan kimiawi.

Opiad sintetik mlp meperidin, propoksifen, leforfanol dan levarolfan.

2. MORFIN
merup opiad alamiah yg memp daya anlgetik yg kuat, berbentuk
kristal, bwarna putih & bubah mjd kecoklatan, tdk berbau. Opium
mentah mengandung 4 21% morfin. Sebagian besar opium diolah
mjd morfin & kodein.

3. CODEIN
merup. alkaloid tkandung dlm opium ~ 0.7 2.5%, dan merup
opiad alamiah yg banyak dgunakan utk keperluan medis.
Mempunyai khasiat analgetik lemah ( seperduabelas daya analgesik
morfin)
Codein digunakan sbg antitusif (pereda batuk) yg kuat.

4. HEROIN / PUTAW
Heroin atau diasetil morfin ad/ opiad semi sintetis berupa serbuk
putih yg berasa pahit. Dipasar gelap heroin dipasarkan dlm ragam
warna krn dicampur dgn bahan lain spt gula, coklat, tepung susu
dll dgn kadar sekitar 24%.

MENJERAT pemakainya dgn cepat, baik secara fisik maupun


mental usaha mengurangi pemakaiannya menimbulkan rasa
sakit & kejang2 bila konsumsi dihentikan.

Salah satu jenis heroin yg populer saat ini adlh PUTAUW yi


heroin dgn kadar lebih rendah (heroin kelas lima atau enam) yg
berwarna putih.

Jenis2 heroin lainnya dikenal dg berbagai nama : putauw, putih,


bedak, PT, white, etep, dll.

5. GANJA, MARIJUANA, CANABIS SATIVA,


C. INDICA
tumbuhan perdu liar yg tumbuh di daerah beriklim tropis
dan sub tropik.

Komponen aktifnya : delta-9-tetrahydrocabinol atau 9-THC,


yg dapt mempengaruhi perasaan & penglihatan serta
pendengaran.

Kadar THC tertinggi tdpt pd pucuk bunga tan betina. Ganja


kering biasanya terdiri atas campuran daun (50%) ranting
(40%) dan biji 10%).

Ada 3 bentuk Ganja, yi Cannabis (marijuana), Hashis &


minyak hashis.

Marijuana yi daun & bunga kering pd tan canabis & umumnya


dampaknya paling ringan dari ketiga jenis ganja.

Hashis, mbentuk lapisan minyak kental pd bunga bagian atas


yg diambil sbg gumpalan dari damar kering. Kepekatan THC
hashis > shg efek sangat kuat.

Marijuana biasanya diisap dlm rokok atau membentuk


gulungan rokok.

Jenis pekat hashis sering dihisap dg rokok atau dimasukkan


ke dalam bahan makanan spt daging dendeng, kue/ biskuit.

menimbulkan ktergantungn mental yg diikuti o/ kcanduan


fisik dlm jangka waktu yg lama.

Efek yg bisa ditimbulkan ol/ ganja adalh hilangnya


konsentrasi, pen denyut jantung, khilangan keseimbangan
& koordinasi tubuh, gelisah, panik, depresi, kebingungan
atau halusinasi.

Dipasar gelap Ganja juga kenal dgn berbagai istilah :


marijuana, gele, cimeng, ganja, hash, kangkung, oyeng, ikat,
bang, labang, rumput atau grass.

6. METADON
OPIAD SINTETIS YG MEMP DAYA KERJA LEBIH LAMA &
LEBIH EFEKTIF DRPD MORFIN. (DITELAN)
Digunakan sebagai terapi subtitusi dlm METHADONE
MAINTENANCE PROGRAM u mengobati ketergantungan
thadap opiad.

7. CRACK
MERUP. NARKOTIKA BENTUK BARU BERUPA KRISTAL SPT
KERIKIL. TERBUAT DARI SARI PATI KOKAIN & MEMPUNYAI
DAMPAK KETERGANTUNGAN > KOKAIN.
DIGUNAKAN DGN CARA DIHISAP SPT ROKOK.
NAMA LAINNYA : COKE, SNOW, FLAKE & ROCK.

8. KOKAIN
ALKALOID DARI DAUN TUMBUHAN ERYTROXYLEN COCA, YI
SEJNIS TUMBUHAN YG TUMBUH DI LERENG PEGUNUNGAN
ANDES DI AMERIKA SELATAN. ORANG INDIAN INCA
MENGUNYAH DAUN COCA U MENAHAN LAPAR / LETIH.

PENGGOLONGAN PSIKOTROPIKA
GOL. I
Hanya

dignkan
utk
kepntingn
pengemb
iptek &
TIDAK utk
P'obatan.
Potensi
ketergantu
ngan sgt
kuat.
Cth:MDMA,
Psilosin,
mescalin,

GOL. II
Ut

kpentingn
iptek & utk
pngobatan.
Potensi
ketergantun
gan kuat.
Contoh :
Ampetamin,
, Fenetilina

GOL. III
Utk

kepentinga
n iptek
&P'obatan.
Potensi
ketergantu
ngan
sedang.
Cuntoh :
Amobarbita
l,
Butalbital,
Flunitrazpa
m,pentobar
bitl

GOL. IV
Utk

kepentingan
iptek &
P'obatan.
Potensi
ketergantun
gan ringan
Contoh :
Diazepam,Ni
trazepam,
Luminal.

Psikotropika
UU RI No. 5 / 1997

1. AMPHETAMIN
Zat/ obat yg memp khasiat sbg

stimulan SSP & meningkatkan


kinerja otak & mengubah suasana
hati.
Pengguna Amphetamin &
Methamfetamin sering menjadi
tgantung pd obat ini secara
mental.
Efek : penurunan BB, gelisah,
penampilan spt kurang tidur, TD
tinggi, denyut jantung tidak
beraturan, paranoid mendalam,
pingsan akibat kelelahan.
Dipasar sering disebut : ampet;
estasy, speed, billywhizz, pep
pills.

2. ATS (AMPHETAMIN TYPE STIMULANTS)

Nama skelmpok zat/obat yg memp khasiat


sama dgn atau spt amphetamin. Nama lainnya
yi SPEED, CRYSTAL & ECSTASY.
SHABU : nama jalanan u amphetamin
ICE

: bentuk amphetamin baru yg pd

akhir2 ini memasuki pasaran gelap narkoba.


Terbuat dari bahan dasar metamfetamin dlm
bentuk kristal biru yg dapt dihisap dengan
hidung

ECTASY

PSIKOTROPIKA yg biasanya diproduksi secra ilegal di


dlm lab & dibuat dlm bentuk tablet / kapsul.

Ectasy mendorong tubuh bekerja di luar batas


kemampuan fisik. Dan akibatnya kekeringan cairan
tubuh dpt tjadi sbg akibat dari pengerahan tenaga yg
tinggi & lama. Beberapa pengguna meninggal krn tlalu
banyak minum air akibat rasa haus yg berlebihan.

Efek : diare, rasa haus yg berlebihan, hiperaktif, sakit


kepala, menggigil yg tdk tkontrol, detak jantung cepat,
mual disertai muntah2, hilang nafsu makan.

Dikenal dengan nama : INEX, I, KANCING, dll.

BERBAGAI JENIS
EKSTASI

BERBAGAI JENIS
EKSTASI

SHABU-SHABU / ICE
-

Julukan untuk METHAMFETAMIN .

ICE, berbentuk kristal & tidak berbau serta


tidak berwarna shg diberi nama ICE.

EFEK SANGAT KUAT PD JARINGAN SARAF &


DPT MENIMBULKAN : Penurunan BB,
impotensi, halusinasi, kerusakan hati &
ginjal, kerusakan jtg, stroke bahkan
kematian.

Pengguna akan mjd tgantung scr mental pd


zat ini & pemakaian yg lama dpt msbbkan
peradangan pd otot hati atau bahkan
kematian.

Dikenal dgn nama : SHABU-SHABU;


KRISTAL, UBAS, SS, MECIN, ICE.

BAHAN ADIKTIF
1.

ALKOHOL
Mengandung etanol etil alkohol, yang
berpengaruh menekan susunan saraf
pusat, dan sering menjadi bagian dari
kehidupan manusia sehari hari
dalam kebudayaan tertentu. Jika
digunakan bersamaan dengan
Narkotika atau Psikotropika akan
memperkuat pengaruh obat / zat itu
dalam tubuh manusia.

Lanjutan..
Ada 3 golongan minuman beralkohol :

Golongan A : kadar etanol 1 5 % ( Bir ).


Golongan B : kadar etanol 5 20 % ( Berbagai
minuman anggur )
Golongan C : kadar etanol 20 45 % ( Whisky, Vodca,
Manson House, Johny Walker ).

2. KAFEIN (1,3,7 TRIMETIL XANTIN)


ALKALOID yg tdapat dlm buah tanaman kopi. Biji kopi
mengandung 1-2.5% kafein.

3. Nikotine (Nicotina Tabacum L)

Tdapat dlm tumb tembakau dgn kadar 1-4%.

Dalam setiap batang rokok tdapat 1,1 mg nikotin.


Nikotin menimbulkan ketergantungan.

4. INHALASI
Zat-zat yang disedot melalui
hidung/gas yang dihirup ) dan solven ( zat
pelarut ) mudah menguap

HIDROKARBON ALIFATIS & SOLVEN


TMASUK TOLUEN (yg tdpat dlm
perekat/lem, pelumas, bensin, aerosol
& semir sepatu), Benzena, siliena,
strirena (tdapat dlm perekat, pelumas,
bensin).

HALOGEN HIDROKARBON;
trichloetilen; tetracloroetilen (tdapat
dlm minyak pelumas); Chloroform;
halotane, dichlorotetraflourometana
(terdapat dlm freon, pendingin AC &
lemari es), dll.

MANFAAT NAPZA UNTUK


MEDIS

Analgetika :(morphine,
pethidine)
Antispasmodik: (papaverin)
Antitusive: (codein)
Antiemetika: (apomorphine)
Stimulasi: amphetamin
Antipsikotik: CPZ, Haloperidol
Anti Ansietas: (Diazepam.
Lorazepam)
Zat Pelarut, desinfeksi:
(ethanol)

Pengaruh penggunaan psikotropika


terhadap SSP dapat dikelompokkan
menjadi :
Depressant, bekerja mengendorkan /

mengurangi aktivitas SSP, contohnya antara


lain Valium.

Stimulant, bekerja mengaktifkan kerja


susunan syaraf pusat, contohnya
Amphetamine, dan turunannya ( Ectasy )

Halusinogen, bekerja menimbulkan


perasaan halusinasi atau khayalan,
contohnya Lysergic Acid Diethilamide (LSD)

PENYALAH GUNAAN
NAPZA

Penyalahgunaan NAPZA merupakan


penyimpangan perilaku seseorang berkaitan
dengan penggunaan zat psikoaktif

Penyalahgunaan NAPZA merupakan suatu


pola penggunaan zat bersifat patologik
(tidak sehat), paling sedikit 1 bulan
sedemikian rupa sehingga menimbulkan
gangguan pada fungsi sosial dan pekerjaan

KRITERIA
PENYALAHGUNAAN NAPZA

Digunakan tanpa
indikasi medis
Dipergunakan
secara
kontinu/episodik
minimal 1 bulan
Komplikasi sosial
Ketergantungan
psikologik

TINGKATAN PENGGUNAAN
NAPZA
Experimental use
Rekresional
Social use
Situational use
Abuse (penyalahgunaan)
Dependence (ketergantungan)

Eksperimental: Kondisi pengguna

taraf awal, yang disebabkan rasa ingin


tahu dari remaja. Sesuai kebutuan pada
masa tumbuh kembangnya,klien
biasanya ingin mencari pengalaman
yang baru atau sering dikatakan taraf
coba-coba.

Rekreasional: Penggunaan zat

adiktif pada waktu berkumpul dengan


teman sebaya, misalnya pada waktu
pertemuan malam mingguan, acara
ulang tahun. Penggunaan ini
mempunyai tujuan rekreasi bersama
temantemannya.

Situasional: Mempunyai tujuan secara

individual, sudah merupakan kebutuhan


bagi dirinya sendiri. Seringkali penggunaan
ini merupakan cara untuk melarikan diri
atau mengatasi masalah yang dihadapi.
Misalnya individu menggunakan zat pada
saat sedang mempunyai masalah, stres,
dan frustasi.
Penyalahgunaan: Penggunaan zat yang
sudah cukup patologis, sudah mulai
digunakan secara rutin, minimal selama 1
bulan, sudah terjadi penyimpangan
perilaku mengganggu fungsi dalam peran
di lingkungan sosial, pendidikan, dan
pekerjaan.

Ketergantungan: Penggunaan zat


yang sudah cukup berat, telah terjadi
ketergantungan fisik dan psikologis.
Ketergantungan fisik ditandai dengan
adanya toleransi dan sindroma putus
zat

"Ketergantungan narkoba,
adalah gangguan jiwa
disebabkan gangguan otak
yang menimbulkan perubahan
perilaku dan terapinya adalah
kombinasi antara farmakoterapi
dengan terapi perilaku"
www.drugabuse.gov

MACAM-MACAM
KETERGANTUNGAN

Ketergantungan mental/psikologik:

kebutuhan untuk memakai zat secara berulang tanpa


mempedulikan akibatnya. Bila dihentikan menyebabkan
kebingungan, gelisah, rasa kehilangan sesuatu, craving,
mudah marah, insomnia, depresi, anoreksia, dll

Ketergantungan fisik:

Keadaan dimana timbul gejala-gejala fisik bila pemakaian


zat dihentikan, seperti berkeringat dingin, keluar air mata,
keluar lendir hidung, linu, kram usus, mencret
Ditandai 3 hal pokok:

Kompulsifitas: kehilangan kemampuan untuk menghentikan


penggunaan NAPZA meskipun dia tahu hal itu tidak benar
Meneruskan penggunaan NAPZA
Obsesif: tidak dapat menghindar dari berpikir tentang
aktifitas tersebut

CIRI-CIRI REMAJA YANG BERPOTENSI


MENYALAHGUNAKAN NAPZA

Sifat mudah kecewa,


cenderung agresif & destruktif
Perasaan rendah diri
Tidak bisa menunggu atau
sabar yang berlebihan
Suka mencari, melakukan halhal yang mengandung bahaya
berlebihan
Cepat bosan & tertekan,
murung, merasa tidak
sanggup untuk berfungsi
Kurang motivasi

GEJALA DINI
PENYALAHGUNAAN NAPZA

TANDA FISIK:

kesehatan fisik turun


penampilan diri turun
badan kurus, lemas, malas
suhu badan tidak beraturan
pernapasan lambat atau dangkal
pupil mata mengecil
warna muka membiru
tekanan darah menurun
kejang otot
kesadaran makin lama makin
menurun
selera makan berkurang

TANDA-TANDA DI RUMAH

membangkang
semakin jarang ikut kegiatan keluarga
berubah teman, jarang mau
mengenalkan teman
lupa tanggung jawab rutin
sering pulang lewat jam malam
sering pergi ke disko, mall, pesta
pola tidur berubah: pagi susah
dibangunkan, malam begadang
sikap defensif, penuh kebencian
menghabiskan uang tabungan,
kehabisan uang
sering mencuri uang & barang berharga
dirumah
sering merongrong keluarga
malas mengurus diri
sering tersinggung, mudah marah
menarik diri, sering dikamar &
mengunci diri
sering berbohong

bersikap lebih kasar dari sebelumnya


sekali-kali dijumpai mabuk, bicara pelo,
jalan sempoyongan
ada obat-obatan, kertas timah, baubauan yang tidak biasa, jarum suntik
prestasi belajar cenderung rendah
kurang partisipasi dalam kegiatan ekstra
kurikuler
cenderung memiliki gangguan jiwa:
cemas, obsesi, apatis, menarik diri,
depresi, kurang mampu menghadapi
stres, hiperaktif
cenderung mengabaikan peraturan
perilaku menyimpang: sex bebas, putus
sekolah, perilaku antisosial yang sangat
dini (mencuri, bohong, kenakalan
remaja)
berkawan peminum berat atau pemakai
obat secara berlebihan
mulai merokok pada usia dini

BAHAYA NAPZA

Intoksikasi akut
Penggunaan yang
merugikan
Sindroma
ketergantungan
Keadaan putus zat

Intoksikasi akut

Suatu kondisi yang timbul


akibat menggunakan zat
psikoaktif sehingga terjadi
gangguan kesadaran,
fungsi kognitif (berpikir),
persepsi, afek (perasaan),
perilaku atau fungsi dan
respons psikologis lainnya

Penggunaan yang
merugikan

Suatu kondisi pola


penggunaan zat psikoaktif
yang merusak kesehatan
dalam bentuk:
fisik (gangguan
pencernaan, pernapasan,
jantung, ginjal dll)
mental (depresi, bunuh diri,
perubahan karakter)

Sindroma
ketergantungan

Suatu kondisi fenomena


fisiologis, perilaku dan
kognitif akibat
penggunaan zat psikoaktif
yang menyebabkan
keinginan kuat untuk
menggunakan zat
psikoaktif, kesulitan
mengendalikan perilaku,
timbulnya toleransi

Keadaan Putus Zat

Sekelompok kondisi
dengan berbagai
bentuk gejala dan
keparahan yang
terjadi pada saat
penghentian
pemberian zat
psikoaktif atau dikenal
dengan istilah sakau

Keadaan Putus Zat


OPIAT
- nyeri
- mata dan
hidung berair
- perasaan
panas dingin
- diare
- gelisah
- tidak bisa
tidur

GANJA
jarang
ditemukan

Amphetamin
- cemas
- depresi
- kelelahan
- energi
berkurang
- kebutuhan
- tidur
meningkat

SEDATIFHIPNOTIK
- cemas
-tangan
gemetar
- perubahan
persepsi
- gangguan
daya ingat
- tidak bisa
tidur

ALKOHOL
- cemas
- depresi
- muka merah
- mudah marah
- tangan
gemetar
- mual muntah
- tidak bisa
tidur

TANDA & GEJALA UMUM


AKIBAT NAPZA

Perubahan kesadaran: apatis, somnolen


sampai koma
Perubahan perilaku: agresif, impulsif,
hiperaktif/serba lambat, gangguan
koordinasi motorik: jalan sempoyongan,
bicara cadel/pelo, gemetar
Perubahan perasaan: emosi labil, mudah
tersinggung, mudah marah, mudah
gembira
Perubahan proses & isi pikir: proses
pikir lambat, waham, halusinasi

PENGGUNAAN ZAT
PSIKOAKTIF JUMLAH BESAR

MENGANCAM
HIDUP

GANGGUAN PERNAPASAN
TEKANAN DARAH TURUN
PUPIL MELEBAR
DENYUT NADI LAMBAT ATAU
TIDAK TERATUR

LANGKAH-LANGKAH
TERAPI

Penerimaan Awal:
wawancara khusus,
pemeriksaan fisik klinik,
pemeriksaan lab &
penunjang lain
Detoksifikasi &
Pengobatan komplikasi
medik
Stabilisasi & kemantapan

STABILISASI/PEMANTAPAN
Keagamaan
Badaniah/fisik
Mental
Sosial
Pendidikan &
Kebudayaan
Vokasional
Lain-lain

HAMBATAN PENYEMBUHAN
PENYALAHGUNAAN NAPZA

Ketrampilan petugas
Keterlibatan lingkungan
sosial: keluarga, sikap
kepedulian masyarakat,
faktor pendekatan hukum
moral
Berubahnya struktur & fungsi
SSP pemakai obat
Keadaan lingkungan yang
peka untuk kambuh

ASUHAN KEPERAWATAN
PENDEKATAN BIO-PSIKO-SOSIAL
BIOLOGIS:

Overdose (OD).intensive care


Putus zat (withdrawal)detoksifikasi

PSIKOLOGIS

Motivasi
Penyelesaian masalah
Terapi kognitif
Latihan asertif, self affirmation, relaksasi
Pencegahan kambuh

SOSIAL

Pendidikan kesehatan keluarga


Terapi kelompok
Self help group

ASUHAN KEPERAWATAN:
OVERDOSIS

DIAGNOSA KEPERAWATAN:

Bersihan jalan napas tidak efektif


Penurunan output jantung
Hipertermi
Hipotermi
Intoleransi aktivitas
Risiko cedera

PRINSIP TINDAKAN KEPERAWATAN:


life saving

ASUHAN KEPERAWATAN:
PUTUS ZAT

DIAGNOSA KEPERAWATAN:

Nyeri akut
Diare
(Risiko) Defisit volume cairan
Gangguan sensori persepsi
Gangguan pola tidur
Gangguan proses pikir
Ansietas
Risiko perilaku kekerasan

PRINSIP TINDAKAN KEPERAWATAN:


Basic human needs

ASUHAN KEPERAWATAN:
REHABILITASI

DIAGNOSA KEPERAWATAN:
Koping individu tidak efektif: ketidak mampuan
menolak keinginan menggunakan zat kembali
Distres spiritual
Gangguan konsep diri: harga diri rendah
Koping keluarga tidak efektif
Gangguan proses keluarga
ketidakberdayaan

PRINSIP TINDAKAN KEPERAWATAN:


Self care

Anda mungkin juga menyukai