Anda di halaman 1dari 8

Ulkus Kornea

Batasan
Ulkus kornea merupakan hilangnya sebagian permukaan kornea karena akibat kematian
mungkin banyak ditemukan oleh adanya kolagenase yang dibentuk oleh sel epitel baru
radang. Dikenal dua bentuk ulkus pada kornea yaitu sentral dan marginal atau perifer.

Etiologi
Ulkus kornea dapat disebabkan oleh reaksi toksik, alergi dan infeksi. Beratnya penyakit
juga ditentukan oleh keadaan fisik pasien, besar dan virulensi inokulum. Selain radang
dan infeksi penyebab lain ulkus kornea adalah defisiensi vitamin A, lagoftalmusakibat
parese saraf ke VIII dan ulkus mooren.

Gambaran klinis
Ulkus kornea akan memberi gejala mata merah sakit, fotofobia, penglihatan menurun,
dan kadang kotor. Memberikan kekeruhan berwarna putih pada kornea dengan defek
epitel yang bila diberi pewarnaan fluoresein akan berwarna hijau di tengahnya. Iris sukar
dilihat karena keruhnya kornea akibat edema dan infiltrasi sel radang pada kornea. Gejala
yang menyertai penipisan kornea, hipopion, sinekia posterior.
Ulkus yang disebabkan bakteri memberikan gambaran ulkus terbatas, berbentuk bulat
atau lonjong, berwarna putih abu-abu. Ulkus disebabkan pseudomonas terlihat melebar
dengan cepat, bahan purulen berwarna kuning hijau terlihat melekat pada permukaan
ulkus. Ulkus yang disebabkan jamur maka infiltrat akan berwarna abu-abu dikelilingi

infiltrat halus di sekitarnya (fenomena satelit). Ulkus karena virus memberi gambaran
bintik, bintang, filamen, dendrit yang bercabang-cabang.

Pemeriksaan
Tes fluoresins : positif (ulkus +)
Tes fistel

: positif (perforasi +)

Jamur

: agar darah, saboraud, pewarnaan gram

Virus

: tes sensibilitas kornea

Pengobatan
Bertujuan menghalangi hidupnya bakteri dengan antibiotika dan mengurangi radang
dengan steroid. Secara umum ulkus diobati sebagai berikut:
-tidak boleh dibebat, karena akan menaikkan suhu sehingga akan berfungsi sebagai
inkubator.
-sekret yang terbentuk dibersihkan 4x satu hari
-diperhatikan kemungkinan terjadinya glaukoma sekunder
-debridement sangat membantu penyembuhan
-diberi antiibotika yang sesuai dengan kausa. Biasanya diberi lokal kecuali keadaan berat
Pengobatan dihentikan bila sudah terjadi epitelisasi dan mata terlihat tenang kecusli bila
penyebabnya pseudomonas yang memerlukan pengobatan ditambah 1-2 minggu.
Pada ulkus kornea dilakukan pembedahan atau keratoplasti apabila:
-

dengan pengobatann tidak sembuh

terjadinya jaringan parut yang menganggu penglihatan

Iritis, Iridosiklitis
Batasan
Uveitis anterior: peradangan dari iris (iritis); korpus siliaris (siklitis) dan peradangan dari
iris disertai korpus siliaris (iridosiklitis)

Etiologi
-bakteri

: infeksi fokal, tuberkulosis, sifilis

-viral

: herpes simpleks, herpes zoster, penyakit sitomegalovirus

-fungal

: histoplasmosis, koksidiodomikosis

-parasit
-sistemik

: toksoplasmosis, toksokariasis
: rheumatoid arthritis, sarkoidosis

Gambaran klinis
Uveitis anterior:
- Hiperemi kornea tanpa atau disertai edema kornea ringan sampai berat
- Keratik persipitat yaitu endapan sel radang pada endotel kornea
- Bilik mata depan keruh karena selradang, fibrin kadang-kadang didapatkan hipipion
- Hiperemi iris tanpa atau dengan nodul iris, sinekia anterior atau posterior, atropi iris
- Kekeruhan lensa karena endapan sel radang, pigmen atau toksik metabolik
- Kekeruhan badan kaca karena sel radang, fibrin dan sisa kolagen

Umumya unilateral, ditandainya adanya sakit, fotofobia, penglihatan kabur, mata merah,
pupil kecil atau irreguler

Dibedakan dalam bentuk granulomatosa akut kronis dan non granulomatosa akut kronis
Non granulomatosa: simtomatis, sakit, fotofobia, penglihatan kabur, mata merah
sirkumkorneal, pupil kecil dan tidak teratur, akut. Deposit putih halus pada permukaan
posterior kornea dapat dilihat dengan slit lamp atau kaca pembesar.

Granulomatosa:asimptomatis,rasa sakit ringan, fotofobia ringan, mata merah difus daerah


sirkumkornea, peripitat keratik besar-besar terlihat di permukaan posterior kornea dengan
slit lamp.

Pemeriksaan
-pemeriksaan dengan lup
Untuk pemeriksaan pelebaran pembuluh darah konjungtiva dan sirkum kornea serta
melihat ukuran pupil yang mengecil, atau irreguler dan memeriksa refleks fundus.
Pemeriksaan oftalmoskop

direk atau indirek untuk mencari edema makula sistoid,

koroiditis, retinitis atau optik neuritis.


Pemeriksaan slit lamp untuk melihat peradangan bilik mata depan, keratitik presipitat,
sinekia anterior/posterior dan mencari komplikasi.
-Pemeriksaan tekanan intraokuler

Terapi
1. Midriatik-sikloplegi
-Aatropin 0,5 %;1% tetes mata 2-3x/hari
2. Kortikosteroid

- Prednison 1% 4-6x sehari


Endoftalmitis
Batasan
Peradangan intraokuler sebagai reaksi/respon terhadap berbagai sebab yang berasal dari
infeksi trauma, reaksi imunologis, perubahan fisk dan kimia, endogen akibat sepsis.
Berbentuk radang supuratif di dalam rongga mata dan struktur di dalamnya.

Etiologi
-Penyebab endoftalmitis supuratif adalah kuman dan jamur yang masuk bersama trauma
tembus (eksogen) atau sistemik melalui peredaran darah (endogen).
-Endoftalmitis eksogen dapat terjadi akibat trauma tembus atau infeksi sekunder pada
tindakan pembedahan yang membuka bola mata.
-Endoftalmitis endogen dapat terjadi akibat penyebaran bakteri, jamur, ataupun parasit
dari fokus infeksi dari dalam tubuh.
-Bakteri yang sering menyebabkan endoftalmitis: Stafilokokus aureus, Pneumokokus,
Streptokokus
-Jamur yang menyebabkan endoftalmitis; Candida, Fusarium, Aspergillus

gambaran klinis
bakteri:
-

Terjadi mendadak (24-48 jam) berkembang dengan cepat

Rasa nyeri

Kelopak mata bengkaka dan tegang

Eksudat/hipopion dalam bilik mata depan dan adanya radang badan kaca

Penglihatan menurun cepat

Jamur:
-

Terjadinya pelan-pelan (8-14 hari)

Hipopion hilang timbul (trasient)

Pemeriksaan
- Preparat apus (gram, giemsa)
- Kultur pada media aerobik dan anaerobik

Terapi
1. Pada endoftalmitis ringan dapat diberikan:
- Suntikan antibiotik intraokuler
- Antibiotik dan steroid topikal
2. Pada endoftalmitis berat pasca bedah dapat diberikan:
- Antibiotik topikal, subkonjungtiva, dan intravitreal
- Kortikosteroid topikal dan periokuler
- Vitrektomi pars plana pada penderita dengan visus proyeksi cahaya
3. Pada endoftalmitis bakteri atau jamur endogen dapat diberikan:
- Antibiotik/antijamur sistemik
- Antibiotik/antijamur intravitreal
4. Pada endoftalmitis jamur eksogen dapat diberikan:
- Virektomi pars plana dan antijamur intravitreal

- Antibiotik topikal, subkonjungtiva dan sistemik.

Pilihan antibiotik yang digunakan:


Topikal
-

Vankomisin 25mg/0,5 ml untuk gram positif

Gentamisin 20mg/0,5 ml atau aminoglikosida lainnya unyuk gram negatif.

Sistemik
-

Vankomisin 1 gr IV setiap 12 jam

Gentamisin 1mg/kg IV setiap 8 jam

Amphotericin B 1mg/kg IV setiap hari

Ketokonazol 400 mg setiap hari

Panoftalmitis
Batasan
Infeksi berat dari seluruh lapisan bola mata, baik jaringan intraokuler (iris, vitreous,
retina dan uvea) maupun jaringan ekstraokuler (kapsul Tenon, episklera dan sklera)

Etiologi
Sama dengan endoftalmitis

Gambaran klinis
-

Selain gambaran endoftalmitis terdapat proptosis

Sakit yang hebat sekali

Demam

TIO yang tinggi

Palpebra edematous

Visus nol

Pemeriksaan umum: Preparat apus (gram, giemsa)


Kultur pada media aerobik dan anaerobik

Terapi
1. Antibiotik topikal
2. Antibiotik sistemik
- Sefotaksin 1 gr IV setiap 12 jam
- Klindamisin 300 mg oral setiap 8 jam
3. Prednison oral 1 mg/kg

Anda mungkin juga menyukai