Anda di halaman 1dari 1

DUA JALAN

Bukankah telah Kami jadikan bagi manusia dua mata, satu lisan, dan dua bibir, da
n Kami tunjukkan kepada mereka dua
jalan?" (QS AI-Ba lad (90): 8'10).
Menyimak ayat ini, tak dapat disangkal, tatkala diciptakan Allah SWT, telah terb
entang dua jalan di hadapan kita. Jalan kebenaran dan jalan kebatilan. Sesungguh
nya, hal ini yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya.
Malaikat, contohnya, diciptakan Allah SWT hanya untuk meniti satu jalan, yaitu j
alan ibadah dan kesucian. Sedangkan manusia diberi Allah SWT kebebasan untuk mem
ilih. Kebebasan inilah yang membuat manusia menjadi unik karena di satu sisi man
usia bisa mencapai derajat yang lebih tinggi dari malaikat, di sisi yang lainnya
manusia berpotensi untuk jatuh ke derajat yang paling rendah. (QS At-Tiin (95):
4-5).
Tetapi, Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha penyayang tidak menghendaki manusi
a jatuh ke 'derajat yang paling rendah dan hina, karena itu Allah SWT menurunkan
para rasul-Nya untuk memberi peringatan. "Sesungguhnya telah Kami utus beberapa
rasul dengan membawa keterangan dan bersamanya Kami turunkan pula kitab dan ner
aca, agar. manusia berdiri di atas keadilan." (QS AI-Hadiid (57): 25).
Menghayati ayat ini, kita akan merasakan betapa Mahakasih dan Mahasayang Allah S
WT kepada kita. Tapi, memang tak semua orang dapat hidayah untuk menghayatinya.
"Sesungguhnya telah Kami ciptakan manusia dari setetes air mani yang bercampur.
Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami menjadika
n dia mendengar dan melihat. Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lur
us, tapi ada yang bersyukur, ada pula yang ingkar. (QS AI-Insan (76): 2-3).
Kini kita sedang diributkan oleh Rancangan UndangUndang (RUU) Antipornografi dan
Pornoaksi (APP). Dua jalan kembali membentang. Ada yang pro dan ada yang kontra.
Ini lumrah. Tapi, bila kita berpedoman pada Surat AI-Insan di atas, kita segera
tahu, siapa yang bersyukur dan siapa yang ingkar dari petunjuk Allah SWT.
Karena, pada hakikatnya, tak ada kebebasan mutlak dalam hidup ini, bila kita men
gaku sebagai orang Islam. Moral dan etika sangat dijunjung tinggi oleh Islam. Ka
rena moral dan etika berkaitan erat dengan akhlak. Dua jalan membentang di hadap
an kita. Kini terserah kita. Akan memilih jalan yang lurus atau jalan yang ingka
r. Bila kita memilih jalan yang lurus, berarti kita telah menjadi orang bertakwa
dan di sisi Allah SWT kita mendapat kemulian. "..
"Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah, ialah orang yang p
aling bertakwa. Sungguh Allah Maha Mengetahui dan sangat Maha mengetahui." (QS A
I-Hujuraat (49): 13) .

Anda mungkin juga menyukai