Pengertian
(Tarwoto,dkk, 2007, hal: 85)
Klasifikasi
Stroke Iskemia
Stroke Haemoragik
Merupakan gangguan neurologi fokal yang timbul secara tibatiba dan menghilang dalam beberapa menit sampai beberapa
jam. Gejala yang muncul akan menghilang secara spontan
dalam waktu kurang dari 24 jam.
Etiologi
1.
Trombosis serebral
2.
Emboli serebral
3.
Perdarahan serebral
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis stroke tergantung dari sisi
atau bagian mana yang terkena, rata-rata
serangan, ukuran lesi dan adanya sirkulasi
kolateral.
Faktor Risiko
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Ras dan keturunan
4. Hipertensi
5. Penyakit jantung
6. Diabetes melitus
7. Polisitemia
8. Perokok
9. Alkohol
10. Peningkatan kolesterol
11. Obesitas
Komplikasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Hipertensi/hipotensi
Kejang
Peningkatan Tekanan Intrakranial (TIK)
Kontraktur
Tonus otot abnormal
Trombosis vena
Malnutrisi
Aspirasi
Inkontinensia urine, bowel
Infeksi
Kerusakan kulit
Emboli paru
Depresi
Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
Gangguan kemampuan sensorik
Penurunan tingkat kesadaran
Patofisiologi
Penatalaksanaan Umum
1.
Lanjutan
2. Pada fase rehabilitasi
Pertahankan nutrisi yang adekuat
Program managemen bladder dan bowel
Mempertahankan keseimbangan tubuh dan
rentang gerak sendi (ROM)
Pertahankan integritas kulit
Pertahankan komunikasi yang efektif
Pemenuhan kebutuhan sehari-hari
Persiapan pasien pulang
Pemeriksaan Diagnostik
Pengkajian
a. Pengumpulan data
Identitas klien
Keluhan utama Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat psikososial
Pola-pola fungsi kesehatan
b.Pemeriksaan Fisik
1. Kesadaran umum
Nilai :
<7
8 sd 10
11 sd 14
15
( Comatus )
( Soporus )
( Somnolent)
( Compos mentis)
Lanjutan
2.
Pemeriksaan integumen
Kulit
Kuku
Rambut
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Pemeriksaan dada
Pemeriksaan abdomen
Pemeriksaan inguinal, genetalia, anus
Pemeriksaan ekstremitas
Pemeriksaan neurologi
Pemeriksaan nervus cranialis
Pemeriksaan motorik
Pemeriksaan sensorik
Pemeriksaan refleks
c.Pemeriksaan Diagnostik
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Angiografi serebral
CT-Scan
EEG (Elektro Encephalogram)
Pungsi Lumbal
MRI
Ultrasonografi Dopler
Sinar X Tengkorak
d.Therapi
Terapi pengobatan tergantung dari jenis stoke
Stroke Iskemia
Pemberian trombolisis dengan rt-PA (recombinant
tissue plasminogen)
Pemberian obat obat jantung seperti digoksin pada
aritmia jantung atau alfa beta, kaptopril, antagonis
kalsium pada pasien hipertensi
Stroke Haemoragik
Antihipertensi : Kaptropil, anatgonis kalsium.
Diuretik
: Manitol 20 %, Furosemide.
Antikonvulsan : Fenitoin.
Tinjauan Kasus
Nama : Ny. H
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 60 Tahun
Status Perkawinan : Kawin
Diagnosa medis
: Stroke Hemoragik
Pekerjaan
: Tidak Bekerja
Diagnosa medis
: Stroke Hemoragik
Tgl Masuk RS : 23 April 2015
Tgl Masuk ICU: 30 April 2015
Tanggal Pengkajian : 30 Mei 2015
Keluhan Utama
Penurunan Kesadran, tingkat kesadaran Sopor, GCS: E=2 M=2 V= 2
Riwayat Penyakit
Keluarga pasien mengatakan 8 hari yang lalu tiba tiba pasien tidak bisa
bangun dan tidak bisa berbicara.Kemudian keluarga langsung membawa
pasien ke rumah sakit, 7 hari pasien di rawat di bangsal
tetapi tidak ada kemajuan sehingga di pindah ke ICU.
Riwayat Penyakit Dahulu
Menurut keluarga 7 bulan yang lalu pasien pernah dirawat dirumah sakit
ketika dilakukan pembedahan pada kaki kanannya akibat luka
yang ditimbulkan oleh penyakit Diabetes Melitus yang diderita Pasien.
Riwayat Penyakit Keluarga
Menurut keluarga pasien, dalam keluarga tidak ada yang menderita stroke,
akan tetapi keponakan pasien menyebutkan bahwa ayah dari pasien
menderita DM semasa hidupnya.
Klien
tidak
mampu
melakukan
perawatan
diri
mandi/hygiene,
Keluarga mengatakan Selama di Rumah sakit selama 8 hari sebelum masuk ICU
pasien minum susu dari rumah sakit melalui NGT
Konjungtiva pucat
LLA : 35 cm
:201/133 mmHg
MAP:137
HR:64 x/menit
RR: 24x/menit
SPO2:
99%
Analisa Data
No
Analisa data
Data Subyektif : -
Data Obyektif :
-Tingkat kesadaran :sopor
-GCS E:2 V:2
Etiologi
M :2
Masalah
Ketidakefektifan perfusi
jaringan serebral
No
Analisa data
Etiologi
Peningkatan TIK
tidak
mampu
melakukan
perawatan
diri
Kegagalan menggerakan
anggota tubuh
Defisit perawatan diri
Masalah
Defisit Perawatan Diri Total
No
Analisa data
Data Subyektif : -
Etiologi
Masalah
Data Obyektif :
-Klien tampak lemah
Gangguan/kerusakan neuromuskuler
: 201/133 mmHg
MAP : 137
HR
: 64 x/menit
RR
: 24 x/menit
SPO2 : 99%
Kelemahan/kelumpuhan sebagian
atau seluruh anggota badan
No
Analisa data
Data Subyektif :
Etiologi
Peningkatan TIK
terganggu
Penurunan Fungsi N X dan
N IX
Refluks
-Konjungtiva pucat
-Terpasang NGT dengan residu berwarna kuning
-Bising usus 8 x/menit
-Klien mengalami kelemahan otot
Disfagia
Kesulitan menelan dan
mengunyah
-LLA : 35 cm
-Interprestasi LILA 122 (Obesitas)
-Edema pada Ekstermitas atas dan ekstermitas bawah
-Turgor kulit buruk
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
Masalah
No
Analisa data
DS: -
Etiologi
Emboli vaskuler serebri
-Disartria, Apasia
-Kelemahan otot wajah
Gangguan komunikasi
verbal
DO:
-Pasien tidak mampu berkomunikasi
Masalah
Afasia
Diagnosa Keperawatan
1.
Perfusi jaringan cerebral tidak efektif berhubungan dengan gangguan transport O2,
gangguan aliran arteri dan vena
2.
3.
4.
5.
Defisit perawatan diri : mandi/ hygiene, berpakaian, makan, toileting secara mandiri
berhubungan dengan kelemahan, kerusakan kognitif atau perceptual, kerusakan
neuromuscular/ otot-otot saraf