Anda di halaman 1dari 9

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN REHABILITASI JARINGAN IRIGASI


D. I. BARO RAYA SUB D. I. BARO KIRI
A. PENDAHULUAN
1. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan Rehabilitasi Jaringan
Irigasi D. I. Baro Raya Sub D. I. Baro Kiri meliputi :
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Tanah
3. Pekerjaan Pasangan
2. PERENCANAAN LAPANGAN ( SITE PLAN)
Perencanaan kegiatan lapangan (site Plan) direncanakan untuk mengatur penempatan
peralatan, penyimpanan material dan sarana penunjang lainnya yang akan digunakan
dalam pelaksanaan pembanguanan, misalnya: Direksi keet, gudang, barak kerja, posisi
peralatan.
Dalam menempatkan material untuk kebutuhan pelaksanaan, baik di gudang maupun
di lokasi terbuka akan diatur sedemikian rupa sehingga :
.Tidak mengganggu kelancaran dalam pelaksanaan
. Memudahkan pemeriksaaan dan pengecekan
. Mudah dalam pengambilannya
. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
. Tidak menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan kerja
. Terjamin kebersihannya
Lalu lintas keluar masuk kenderaan proyek akan diberi rambu-rambu sehingga tidak
menimbulkan gangguan lalu lintas.
3. MANAJEMEN PROYEK
Pengelolaan Pelaksanaan pekerjaan akan ditangani oleh tenaga-tenaga terampil yang
sudah berpengalaman dalam penanganan bidangnya, sehingga keberhasilan
pelaksanaan pekerjaan akan benar-benar terjamin,sesuai dengan apa yang diharapkan
a. Struktur Organisasi
Proyek dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin kepala proyek, dibantu oleh
beberapa tenaga staf dan beberapa tenaga pelaksana lapangan beserta pembantu
pembantunya. Struktur organisasi proyek tersebut adalah sebagaimana struktur
dibawah ini sedangkan personil dapat dilihat dilampiran lain.

PROJECT MANAGER/
PROJECT MANAGER/
GS
GS

SURVEYOR
SURVEYOR

PENGAWAS
PENGAWAS

DRAFTMAN
DRAFTMAN

ADM TEKNIK
ADM TEKNIK

ADM UMUM &


ADM UMUM &
KEUANGAN
KEUANGAN

b. Koordinasi
Dalam kegiatan pelaksanaan proyek akan terjadi interaksi antara perusahaan dengan
pihak lain antara lain owner, pengawas, suplier dan pihak lainnya yang berkaitan
dengan pelaksaan proyek. Dalam interaksi tersebut diperlukan adanya koordinasi
antar pihak dalam mengelola proyek, agar pekerjaan menjadi lancar.
Kepala proyek dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh antara lain :
Untuk masalah teknik engineering dan quality control, kepala proyek dibantu
oleh bagian teknik beserta stafnya.
Urusan keuangan, administrasi umum dan personalia, dibantu oleh bagian
personalia dan keuangan beserta stafnya
Urusan logistik dan peralatan, dibantu oleh Bagian Logistik dan peralatan.
Secara organisasi perusahaan, Kepala Proyek bertanggung jawab langsung kepada
Direktur yang bertindak sebagai pengelola operasional Perusahaan.
Kepala Proyek mempunyai tanggung jawab dan diberi kewenangan penuh dalam
pengelolaan proyek dan mempunyai wewenang bertindak atas nama perusahaan.
Dengan sistim organisasi seperti tersebut, maka pelaksanaan proyek akan berjalan
dengan lancar.
4. METHODE PENCAPAIAN SASARAN
Untuk menjamin sistem manjemen dapat berlangsung dengan baik, kami
melaksanakan setiap item pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
a. Sistem pengendalian Proyek
Sarana pengendalian merupakan sesuatu yang sangat diperlukan untuk menjamin
keberhasilan pelaksanaan pekerjaan. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, segala
sesuatu yang ada hubungannya dengan pengendalian dipersiapkan dan dituangkan
dalam bentuk daftar
Program utama yang telah dituangkan di dalam barchart tersebut, dilapangan dijabar
lagi secara lebih rinci. Dibuat Program mingguan, yang realisasinya dipantau dengan
daftar-daftar isian laporan kegiatan pekerjaan.
Untuk memandu pelaksanaan pekerjaan dilapangan, dibuat methode kerja yang
rinciannya dilengkapi dengan gambar-gambar pelaksanaan (Shop Drarwing) yang
mudah dibaca dan dimengerti oleh setiap petugas yang terlibat didalam pelaksanaan
pekerjaan.

b. Pemilihan Alat
Pemilihan peralatan yang tepat baik dari jenis, jumlah maupun kapasitasnya serta
sesuai dengan kondisi lapangan akan menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan
pekerjaan yakni biaya hemat, mutu akurat dan waktu tepat. Kebutuhan peralatan
minimun yang ditentukan merupakan syarat mutlak dalam pelaksanaan.
c. Material
Kebutuhan pokok bahan pada proyek ini yang merupakan material pabrikan adalah
semen dan dan besi. Disamping itu ada material penunjang non pabrikan seperti :
pasir, kerikil, batu gunung, dll. Atau material yang harus diolah dulu di suatu plant.
Sumber material :
- Pasir dan kerikil/agregat didatangkan dari sumber terdekat yang dapat memenuhi
spesifikasi teknis
- Batu Gunung/Kali didatangkan dari beberapa sumber terdekat yang dapat
memenuhi spesifikasi teknis
- Material lain yang bersifat khusus akan didatangkan dari tempat khusus
Sebelum digunakan, material diperiksa terhadap kualitasnya, atau jika dipersyaratkan
untuk uji laboratorium maka akan dilakukan pengujian. Material harus sudah
didatangkan sebelum jadwal pemakaian, sehingga tidak terjadi keterlambatan
pekerjaan hanya karena material belum datang.
Jadwal mobilisasi material akan dibuat setelah mempelajari kondisi lapangan secara
detail dan sarana angkutan yang ada.
d. Tenaga Kerja
Tenaga Kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas ;
- Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek
- Tenaga operasional lapangan, pelaksana, pengawas,mekanik dan operator.
- Pekerja diambil tenaga kerja lokal yang banyak terdapat didaerah sekitar lokasi
proyek untuk menghindari kesenjangan sosial, sedangkan untuk pekerja yang
terampil dan terlatih bila ada akan diambil dan didatangkan dari daerah lain.
e. Pengaman ( Security )
Untuk pengawas dan pengamanan proyek, kami sebagai pelaksana kegiatan akan
menyediakan tenaga keamanan dan keselamatan sesuai dengan kebutuhan, yang
bertugas untuk :
1. Pengawas terhadap para pekerja
2. Pengawasan terhadap bahan-bahan dan peralatan untuk mencegah pencurian.
3. Mencegah dan menghindari terjadinya hal-hal yang tidak didinginkan di
proyek, baik ditempat pekerjaan maupun dikantor proyek..
4. Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja.
5. Melakukan pengawasan dan menyiapkan rambu-rambu pengamanan ditempat
tempat yang berbahaya maupun yang sifatnya menganggu kegiatan proyek.
6. Mengawasi pemakaian peralatan untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
7. Menjaga keamanan para petugas proyek terhadap gangguan/ancaman dari
pihak luar, serta mencegah kemungkinan terjadi keributan di lingkungan
proyek.
Untuk menjaga keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam
kegiatan proyek, akan dibentuk unit K-3 yang akan membuat program seperti tersebut
di atas dan akan diawasi oleh tenaga keamanan.

Sebagai sarana komunikasi di proyek, digunakan handy talky (HT), baik oleh para
petugas Keamanan, para pelaksana (Supervisor) dan petugas-petugas lain yang
memerlukan hubungan secara menerus.
f. Pengendalian Mutu ( Quality Control )
Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu yang
disyaratkan, perlu dilakukan pengendalian mutu (quality control) dengan cara
melakukan pemeriksaan secara telaten dan teratur baik terhadap bahan-bahan yang
digunakan dalam pelaksanaan pekerja.
Alat ukur secara berkala dikalibrasi agar selalu dapat berfungsi dengan akurat.
Peralatan yang lain setiap selesai digunakan dibersihkan dan bagian bagian yang
secara berkala perlu dilumasi. Setiap bagian diperiksa barangkali ada suku cadang
yang perlu.
Meskipun untuk hal hal tersebut diatas sudah ada penanggung jawabnya langsung,
kiranya ditunjuk petugas khusus quality control yang dikoordinasi oleh bagian teknik.

B. METODE PELAKSANAAN
I. Pekerjaan Persiapan
1. Mobilisasi dan Demobilisasi
- Mobilisasi akan dilakukan mulai dilaksanakan pada bulan pertama setelah keluar
perintah kerja. Mobilisasi yang akan dilakukan adalah mobilisasi alat dan tenaga
kerja yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan. Jenis dan jumlah peralatan
yang akan di mobilisasi akan tergantung pada jenis dan volume pekerjaan yang
akan dilaksanakan.
- Selain mobilisasi alat dan tenaga kerja, pada pada bulan pertama juga akan
dilakukan pembangunan direksi keet, barak kerja dan gudang serta fasilitas
lainnya guna menunjang pelaksanaan pekerjaan. Fasilitas komunikasi Proyek akan
disediakan demi menunjang pelaksanaan proyek.
- Kami akan menyediakan, memelihara dan memperbaiki jalan dan jembatan
sementara demi kelancaran lalu lintas umum untuk kelancaran dan keselamatan
umum. Dengan memasang rambu-rambu lalu lintas, penghalang dan dan fasilitas
lain pada setiap tempat kegiatan pelaksanaan yang dapat mengganggu lalu lintas
umum.
- Untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan, kami melakukan pengukuran terlebih
dahulu. Pelaksanaan pekerjaan pengukuran tersebut akan disaksikan oleh
pengawas/pihak direksi yang akan menunjukan titik referensi.
- Patok-patok sementara yang akan terpasang dibuat dari kayu, dipasang pada setiap
jarak antara 25 sampai 50 meter atau ditentukan dalam jarak lain, menurut
pertimbangan teknis oleh Direksi. Patok-patok ini dipasang sedemikian rupa
sehingga tidak mudah goyang atau hilang dan patok ini dipakai sebagai titikuitzet,
dimana ketinggian patok tersebut dapat diketahui dari hasil pengukuran. Agar
mudah terlihat, patok dicat warna merah.
- Setelah dilakukan pengukuran, maka akan dibuat gambar rencana
bangunan/konstruksi sesuai dengan elevasi yang didapat. Gambar ini akan
menjadi pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

- Masa pelaksaan pekerjaan mobilisasi dan pengukuran MC 0 selama dua minggu


pada bulan pertama dan pelaksaaan demobilisasi selama satu minngu pada minggu
terakhir.
2. Pembersihan Areal Pekerjaan/Lapangan
Semua lokasi kerja yang akan dikerjakan diadakan pembersihan. Lokasi kerja
dibersihkan dari semua pohon-pohon, semak dan bahan yang mengganggu lainnya
dan bahan tersebut akan dibuang ketempat yang telah disediakan. Sisa-sisa
bongkaran bangunan harus dibuang ketempat sesuai persetujuan Direksi. Kerusakan
terhadap pekerja atau bangunan masyarakat atau Pemerintah yang disebabkan
pelaksana kontraktor didalam pembersihan akan diperbaiki atau diganti atas biaya
kontraktor.
3. Pekerjaan Dewatering/Pengalihan Aliran
Pekerjaan di dalam air perlu dilakukan pengamanan dengan cara melakukan
pengalihan aliran air dengan pembuatan kisdam agar tidak mengganggu pekerjaan
didalam air. Kisdam dibuat dengan baik sehingga tidak terjadi rembesan air pada
saat pekerjaan. Peralatan pengeringan seperti pompa air akan disediakan dengan
jumlah yang cukup oleh kontraktor. Setelah pekerjaan pengeringan selesai, kisdam
akan dibongkar kembali. Pelaksanaan pekerjaan dewatering akan dilaksanakan
selama masa pelaksaaan yang akan disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan.
II.

Pekerjaan Tanah dan Pasangan

1. Galian Tanah
Galian dilakukan pada lokasi yang ditentukan pada gambar atau petunjuk dari
direksi. Galian akan dilakukan akan menggunakan 2 (dua) cara, yaitu dengan alat
berat (excavator) dan dengan tenaga manual. Galian dimulai dari permukaan tanah
dan turun sedemikian rupa sehingga mencapai elevasi yang diinginkan. Pada galian
saluran akan dilaksanakan dengan cara yang tepat sehingga stabilitas kemiringan
lereng dapat terjamin. Permukaan sisi tanggul akan dirapikan sesuai dengan
kemiringan yang ada dalam gambar.
Bahan hasil galian yang tidak sesuai atau tidak bisa digunakan lagi untuk timbunan,
akan diangkut ketempat yang tidak mengganggu pekerjaan.
Pekerjaan galian tanah dengan tenaga manual akan menggunakan tenaga kerja
sebangyak 10 orang dengan waktu penyelesaian pekerjaan 6 minggu.
Sedangkan galian tanah dengan alat berat membutuhkan waktu selama selama 2
minggu dengan menggunakan 1 alat (excavator)
2. Timbunan Tanah
a. Pekerjaan Timbunan Tanah Hasil Galian (urugan kembali)
Bahan timbunan berasal dari hasil galian yang masih dapat digunakan untuk
timbunan, dikerjakan sampai mencapai elevasi yang telah ditentukan oleh Direksi
atau yang tertera di gambar. Timbunan akan diletakkan pada bagian belakang
konstruksi atau pada bagian tanggul dan dipadatkan. Penimbunan dilakukan
langsung setelah tanah gali dengan excavator dan langsung dilakukan penimbunan
dengan menggunakan tanah hasil galian tersebut.

Pekerjaan urugan kembali akan delakukan setelah pasangan batu selesai dipasang
dengan mengurug kembali lubang dibelakang pasangan batu. Tenaga kerja yang
digunakan dalam pekerjaan ini sebanyak 2 orang dengan waktu penyelesaian selama
11 minggu.
b. Pekerjaan Timbunan Tanah Didatangkan dan dipadatkan
Bahan timbunan didatangkan akan ditempatkan/digunakan sebagai bahan
pembuatan tanggul. Pekerjaan timbunan akan dikerjakan sampai mencapai elevasi
yang telah ditentukan oleh Direksi atau yang tertera di gambar. Bahan timbunan di
ambil dari tempat yang telah setujui oleh pihak Direksi dan diangkut dengan
menggunakan dump truck ke lokasi pekerjaan. Bahan timbunan sampai di lokasi
penimbunan diturunkan dan akan dihampar/disorong dengan menggunakan
buldozer dan akan dipadatkan. Pemadatan akan dilakukan secara lapis demi lapis
sampai mencapai kepadatan optimum yang diinginkan. Pemadatan akan dilakukan
dengan menggunakan Vibrator Roller sampai material yang dipadatkan tercampur
dan terjamin pemadatannya sampai tingkat terbaik.
Waktu pelaksaan timbunan tanah ini selama 1 minggu akan menggunakan alat
angkut (dump truk) sebanyak 4 unit dengan volume pekerjaan 37,18 m3/hari.
c. Pekerjaan Tanah Dibuang
Tanah hasil galian yang tidak sesuai dengan spesifikasi atau tanah yang tidak dapat
dipergunakan lagi untuk bahan timbunan akan diangkut/dibuang keluar dari lokasi
pekerjaan ke tempat yang telah ditentukan. Tanah hasil galian ini akan di muat
kedalam dump truk dengan menggunakan excavator dan akan diangkut oleh damp
truck ke luar lokasi pekerjaan. Waktu pelaksanaan selama 2 minggu dengan
menggunakan alat angkut (dump truck) sebanyak 3 unit.
3. Bongkaran Pasangan Lama
Pada tempat saluran/bangunan yang akan dibangun, apabila ada bangunan lama
yang telah rusak dan tidak dapat digunakan lagi maka akan dilakukan
pembongkaran dengan tenaga manual/manusia. Pembongkaran akan dilakukan pada
tempat yang memang akan dilakukan penggantian bangunan atau konstruksi baru.
Bahan hasil bongkaran akan dibuang ketempat tertentu yang tidak mengganggu
pelaksanan pekerjaan selanjutnya. Pekerjaan bongkaran ini akan menggunakan
tenaga manual dengan jumlah pekerja sebanyak 2 orang dengan masa pelaksanaan 1
minggu.
4. Pasangan Batu
Material batu yang akan digunakan untuk pekerjaan pasangan batu berupa batu
belah atau batu alam yang bersih, keras dan tahan lama. Batu diambil dari sumber
yang disetujui oleh Direksi.
Pengadukan campuran mortal dilakukan dengan alat pengaduk semen dan alat bantu
lainnya. Pelaksanaan tidak dilanjutkan selama hujan yang cukup lebat atau cukup
lama, kecuali bila ada usaha-usaha lain yang memungkinkan, sehingga lokasi
pekerjaan tidak terkena hujan.
Batu yang akan digunakan akan dibersihkan dari kotoran yang dapat mengganggu
mutu pasangan. Batu yang akan dipasang dibasahi dengan air sampai basah merata
sebelum dipasang. Pelaksanaan pemasangan batu akan dilakukan dengan cara
manual/tenaga manusia dengan jumlah pekerja sesuai kebutuhan/volume pekerjaan.

Pemasangan akan dilakukan dengan menyusun batu satu


menempatkan adukan semen/mortal diantara batu. Pasangan
dengan ukuran yang tertera dalam gambar rencana.
Pasangan batu akan dikerjakan oleh beberapa kelompok kerja
seorang kepala tukang. Jumlah tenaga kerja yang digunakan
dengan masa pelaksaan pekerjaan selama 17 minggu.

demi satu dengan


akan dibuat sesuai
yang dikepalai oleh
sebanyak 80 orang

5. Plesteran
Pekerjaan plesteran dilaksanakan pada bangunan setelah pasangan batu bagian luar
atau teratas selesai. Permukaan yang akan diplester dibersihkan dari kotoran yang
menempel, adukan dilabur pada permukaan objek dengan menggunakan raskam
sambil digosok-gosok dengan sedikit menekan. Campuran plesteran yang akan
digunakan adalah 1 semen : 3 pasir. Jumlah tenaga kerja yang digunakan
disesuaikan dengan kebutuhan/volume pekerjaan.
Pekerjaan plesteran akan dikerjakan oleh beberapa kelompok kerja yang dikepalai
oleh seorang kepala tukang. Jumlah tenaga kerja yang digunakan sebanyak 25 orang
dengan masa pelaksaan pekerjaan selama 15 minggu.
6. Pekerjaan Beton
Beton dibentuk dari semen Portland, pasir, kerikil dan air sesuai dengan spesifikasi.
Mutu beton yang akan digunakan akan disesuaikan dengan penggunaannya sesuai
dengan gambar rencana. Jenis Beton yang akan digunakan pada pekerjaan ini adalah
beton 1 : 2 : 3. Pekerjaan pengecoran akan dilakukan setelah pekerjaan besi dan
cetakan selesai dikerjakan.
Adukan beton dibuat menurut komposisi campuran yang sesuai dengan mutu dan
kekuatan beton yang disyaratkan menurut jenis pekerjaan. Pengadukan dilakukan di
dalam suatu mesin pengaduk dengan jenis yang telah disetujui.
Cetakan yang akan dibuat sesuai dengan bentuk dan ukuran yang ada dalam gambar.
Cetakan dibuat dengan kokoh dan aman kedudukannya sehingga dapat mencegah
pengembangan atau pergerakan selama pengecoran.
Semua beton cor yang telah selesai dikerjakan akan dilakukan perawatan dan
perlindungan dengan cara menyiram atau membuat beton tetap basah selama 14 hari
secara terus menerus.
Permukaan beton yang diekpose akan dilakukan perapihan yang akan dilakukan
oleh tenaga terampil.
Pekerjaan pengecoran beton akan dilakukan selama 1 minggu dengan jumlah
pekerjan yang digunakan sebanyak 12 orang.
7. Pekerjaan Besi
Besi/tulangan yang akan dipasang bebas dari kotoran, minyak dan lapisan lain yang
dapat mengurangi mutu. Pembentukan dilakukan sesuai dengan gambar rencana,
dengan penempatan seperti yang ditentukan dalam gambar dengan menggunakan
ikatan kawat besi pada persilangan dan diganjal dengan kepingan beton sesuai
dengan keperluan. Bentuk dan ukuran besi yang akan digunakan sesuai dengan yang
ditentukan dalam gambar rencana.
Tulangan akan ditempatkan secara tepat dan dijamin terhadap penggesekan dengan
menggunakan ikatan kawat ikat yang cocok pada persilangan dan akan diganjal
dengan kepingan beton atau logam sesuai dengan keperluan konstruksi.

Untuk tulangan didalam plat beton di atas tanah akan ditopang dengan beton yang
dicor sebelumnya (beton tahu) dengan permukaan datar beton 5 7,5 cm,
Sedangkan untuk permukaan pondasi, plat, dinding dan konatruksi pokok lainnya
yang dicor langsung terhadap dasar, tulangan harus mempunyai lapisan penutup
beton min. 7,5 cm.
Untuk pekerjaan sambungan besi tulangan, panjang sambungan akan dibuat min. 30
x diameter besi yang digunakan.
Waktu pelaksaan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan pembesian
adalah 1 minggu dengan pekerja 4 orang.
8. Pekerjaan Bekisting / cetakan
Bentuk dan disain cetakan disesuaikan dengan bentuk dan ketinggian dari bangunan
yang akan dikerjakan. Bahan yang digunakan terdiri dari kayu atau papan halus
yang dalam kondisi baik.
Cetakan dibuat dengan kokoh dan aman kedudukannya sehingga dapat mencegah
pengembangan atau pergerakan selama pengecoran. Semua cetakan untuk
permukaan yang akan dilalui air akan dibuat rata dan bersih. Kekuatan dan
keefektifan harus terjamin sehingga konstruksi seluruh cetakan dapat mengikat sisi
yang berdampingan dengan ujung dari panel-panel dan membentuk penampang
yang tepat. Semua ini dilakukan untuk membentuk dan menghasilkan beton yang
halus pada saat pembongkaran cetakan.
Semua cetakan akan dibuat rapat ketikan dipasang agar diperoleh hasil yang cocok
dan baik pada saat pembongkaran. Sebelum beton dituang kepermukaan cetakan
akan diberi oli yang akan secara efektif mencegah pelekatan dari beton dengan
cetakan dan tidak akan menodai beton.
Pembongkaran cetakan dan perancah dilakukan dengan teliti untuk menghindari
kerusakan beton. Penunjang dan perancah serta cetakan tidak akan dibongkar
sebelum umur beton mencukupi dan cukup untuk memikul beban berat sendiri dan
ditambah muatan yang diperkirakan diatasnya. Pembuatan cetakan akan dikerjakan
oleh 6 orang pekerja dengan masa pemyelesaian pekerjaan selama 1 minggu.
9. Pekerjaan Drain Hole
Untuk mengurangi tekanan air tanah pada bagian dinding dipasang pipa drainase
(Drain Hole). Drain hole yang digunakan adalah berdiameter 2 dengan panjang 50
cm yang dipasang pada lening saluran. Pipa yang akan dipasang diberikan ijuk yang
diikat dengan kawat dan diberi kerikil secukupnya pada sebelah dalam agar tidak
masuk kotoran, posisi pemasangan agak miring agar air yang masuk dapat mengalir
dengan lancar. Pekerjaan drain hole akan dikerjakan sejalan dengan pekerjaan
pasangan batu.
10. Jalan Inspeksi
Elevasi Permukaan jalan inspeksi dibuat mengikuti elevasi dan garis sesuai dengan
yang tertera dalam gambar. Bahan/material batu yang akan digunakan merupakan
jenis batu keras, bersih terdiri dari batu-batuan yang sama dengan tebal lapisan
tingginya, dan ukuran datarnya. Kerikil dan pasir yang digunakan bebas dari
lempung, lanau dan kotoran lainnya. Bahan material dihampar dilokasi dan
diratakan dengan tenaga manusia kemudian akan dipadatkan dengan alat pemadat
(Vibrator Roller). Pemadatan akan dilakukan dengan menggilas dengan beberapa
kali lintasan sampai mencapai kepadatan optimum.

Untuk menjaga keutuhan jalan inspeksi, selama masa pelaksanaan akan dilakukan
perawatan dan pemeliharaan jalan inspeksi akibat lalu lalang alat transportasi di
jalur jalan inspeksi. Pekerjaan pemeliharaan jalan inspeksi akan dikerjakan selama 6
minggu dengan menggunakan pekerjan sebanyak 5 orang.
Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan, semua bangunan, sampah dan kotoran selama
pelaksanaan pekerjaan berlangsung akan dibersihkan, menimbun kembali lubanglubang dan merapikan tempat-tempat yang berongga yang ada selama pelaksanaan
pekerjaan sebelum meninggalkan wilayah kerja seperti semula.

Banda Aceh, 21 Januari 2010


PT. INDRAPURINDO MARGA BAKTI UTAMA

RIZAL FAHMI
Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai