Preskes
Preskes
Oleh :
Amalia Sukmadianti
G 0002002
G 0002184
Viika Miftakhul
G 0002019
Pembimbing :
dr. Hermawan, Sp.OG
ABSTRAK
Sebuah kasus Seorang P3A0, 45 tahun dengan keluhan benjolan yang membesar pada perut
bagian bawah. Keluhan dirasakan sejak 5 tahun yang lalu. Riwayat menstruasi tidak teratur 3
tahun yang lalu, 1 bulan sekali, ganti pembalut 3-4 x/ hari. Riwayat fertilitas baik, riwayat
obstetri I. Laki-laki 3 tahun (+) lahir spontan, II. Laki-laki, 28 tahun lahir spontan, III.
Perempuan, 25 tahun lahir spontan.
Hasil PA didapatkan polip endometrium. Pemeriksaan USG didapatkan VU terisi cukup,
tampak uterus membesar ukuran 16 x 11 x 8 cm, tidak tampak kelainan adneksa dan
parametrium kiri dan kanan, kesan : menyokong gambaran mioma uteri. Pasien diperiksa staff
bangsal dan diusulkan mondok dan histerektomi.
Pasien mengaku pernah di rawat di rumah sakit sekitar satu bulan yang lalu dengan
keluhan perdarahan selama 10 hari (ganti pembalut 5-6x), benjolan di daerah perut, dan riwayat
haid tak teratur. Pasien pernah mondok 2 kali di RS Wonogiri untuk operasi pengangkatan
namun gagal karena kadar GDS yang tinggi. Pasien didiagnosis dengan AUB(L) dengan
Hiperglikemia( 313 g/dl). Lalu dilakukan kuretase diagnosis pada pasien( 17/4/13)
_________________________________________________________________________
Kata kunci : AUB (L), hiperglikemi, mioma uteri
STATUS PASIEN
I. IDENTITAS
Nama
: Ny. K
Jenis Kelamin
: Perempuan
Umur
: 45 tahun
Alamat
: Tirtomoyo Wonogiri
Pekerjaan
Status Perkawinan
: Kawin
Nama Suami
: Tn T
Umur Suami
: 47 tahun
Pekerjaan
: Swasta
Tanggal Masuk
: 23 Mei 2013
No CM
: 01 18 93 31
II. ANAMNESIS
a. Keluhan Utama
Datang P3 A0, 45 tahun, dengan benjolan besar pada perut. Perut dirasa membesar
sejak 5 tahun yang lalu, dengan cepat semakin lama dirasa semakin membesar. Pasien
juga mengeluh haid tidak teratur. Pasien juga punya riwayat sakit Diabetes Melitus Tipe
2.
: Disangkal
R. DM
:+
R. Penyakit Jantung
: Disangkal
R. Alergi Obat
: Disangkal
R. Operasi
: Disangkal
R. Mondok di RS
: Disangkal
R. DM
: Disangkal
R. Asma
: Disangkal
R. Alergi Obat
: Disangkal
f. Riwayat Haid
Menarche
: 14 tahun
Lama Haid
: 6 hari
Siklus Haid
: 28 hari
Nyeri haid
: kadang dirasakan
g. Riwayat Fertilitas
: belum diketahui
h. Riwayat Obstetri
i. Riwayat ANC
j. Riwayat Perkawinan
k. Riwayat KB
Tanda Vital
: Tensi
: 110/80 mmHg
Nadi
: 84 x/menit
RR
: 20 x/menit
Suhu
Kepala
: Mesocephal
Mata
Leher
membesar, JVP
tidak meningkat.
Thorak
Cor
Pulmo
Abdomen
kepala
bayi,
batas
atas
setinggi
Genital
b. Status Ginekologis
Pemeriksaan Dalam
pusat,
batas
VT
: V/U tenang, dinding vagina dbN, portio utuh, OUE tertutup, darah
(+), discharge(-) , massa sebesar kepala bayi, jika massa digerakan
portio ikut bergerak,adneksa dan parametrium dalam batas normal,
Inspekulo
: tidak dilakukan.
IV PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium :
Hb
Hct
Eritrosit
Leukosit
Gol Darah
GDS
Trombosit
: 11,3 g/dl
: 34 %
: 4,49 . 106 /L
: 5,5 ribu/L
:B
: 179
: 230.000 /L
Ureum
Creatinin
Na
K
Clorida
PP test
HBsAg
: 29 mg/dl
: 0,3 mg/dl
: 136 mmol/L
: 4,1 mmol/L
: 107 mmol/L
: negative
: negative
USG :
Tampak VU terisi cukup, tampak gambaran whorl like appearance, uterus membesar
ukuran 16 x 11 x 8 cm, adneksa dan parametrium dalam batas normal.
Patologi Anatomi :
Mikros: a. Sisa-sisa ektoserviks dan endoserviks tanpa displasia.
b. Sedikit jaringan endometrium berstruktur polip
Tidak didapatkan tanda tanda ganas
Kesimpulan : terdapat polip endometrium.
V. KESIMPULAN
Mioma uteri dengan Diabetes Melitus tipe 2
VI. DIAGNOSIS
Mioma Uteri dengan Diabetes Melitus tipe 2
VII. PROGNOSIS
Dubia
VIII PENATALAKSANAAN
-
Mondok Bangsal
Usul Histerektomi
Konsul Interna
:-
KU
VS
: T: 120/80 mmHg
N: 100 x/ menit
Rr: 20 x/ menit
t: 37,50C
: cor/pulmo dbn
Abdomen
: supel, NT (-), teraba massa padat, rata, mobile ukuran sebesar kepala bayi, batas
atas setinggi pusat, batas ka/ki : LMCS/LMCD batas bawah kesan masuk
panggul
Genital
Dx
Tx.:
Awasi KU/VS
Pro Histerektomi
Cek lab lengkap
EKG dan konsul jantung
Konsul interna
Follow up tanggal 24 Mei 2013
Kel
:-
KU
VS
: T: 120/80 mmHg
N: 78 x/ menit
Rr: 18 x/ menit
t: 36,70C
Thorax
: cor/pulmo dbn
Abdomen
: supel, NT (-), teraba massa padat, rata, mobile ukuran sebesar kepala bayi, batas
atas setinggi pusat, batas ka/ki : LMCS/LMCD batas bawah kesan masuk
panggul
Genital
Dx
Tx.:
Awasi KU/VS
Pro histerektomi
Periksa GDS, GDP,2JAMPP, Hba1c
Follow up tanggal 25 Mei 2013
Kel
:-
KU
VS
: T: 120/80 mmHg
N: 78 x/ menit
Rr: 18 x/ menit
t: 36,70C
: cor/pulmo dbn
Abdomen
: supel, NT (-), teraba massa padat, rata, mobile ukuran sebesar kepala bayi, batas
atas setinggi pusat, batas ka/ki : LMCS/LMCD batas bawah kesan masuk
panggul
Genital
Dx
Tx.:
Awasi KU/VS
Pro histerektomi
Follow up tanggal 26 Mei 2013
Kel
:-
KU
VS
: T: 120/80 mmHg
Rr: 20 x/ menit
N: 78 x/ menit
t: 36,80C
: cor/pulmo dbn
Abdomen
: supel, NT (-), teraba massa padat, rata, mobile ukuran sebesar kepala bayi, batas
atas setinggi pusat, batas ka/ki : LMCS/LMCD batas bawah kesan masuk
panggul
Genital
Dx
Tx.:
Awasi KU/VS
Pro histerektomi
Follow up tanggal 27 Mei 2013
Kel
:-
KU
VS
: T: 110/80 mmHg
N: 88x/ menit
Rr: 20 x/ menit
t: 36,70C
: cor/pulmo dbn
Abdomen
: supel, NT (-), teraba massa padat, rata, mobile ukuran sebesar kepala bayi, batas
atas setinggi pusat, batas ka/ki : LMCS/LMCD batas bawah kesan masuk
panggul
Genital
Dx
Tx.:
Awasi KU/VS
Pro histerektomi (29/5/13)
Follow up tanggal 28 Mei 2013
Kel
:-
KU
VS
: T: 120/80 mmHg
N: 82 x/ menit
Rr: 18 x/ menit
t: 36,70C
: cor/pulmo dbn
Abdomen
: supel, NT (-), teraba massa padat, rata, mobile ukuran sebesar kepala bayi, batas
atas setinggi pusat, batas ka/ki : LMCS/LMCD batas bawah kesan masuk
panggul
Genital
Dx
Tx.:
Awasi KU/VS
Pro histerektomi (29/5/13)
BAB III
ANALISA KASUS
A. Analisa Diagnosis
1. Mioma Uteri
Myoma uteri merupakan tumor yang paling sering terjadi pada saluran reproduksi
wanita yang berasal dari otot polos uterus. Penyebab myoma uteri belum diketahui.
Kriteria Diagnosis
a. Pembesaran rahim (bisa simetris ataupun berbenjol-benjol)
b. Umumnya disertai dengan perdarahan (menometroragia)
c. Sering kali membesar pada saat kehamilan
Gejala yang mungkin timbul yaitu:
a. Perdarahan abnormal, yaitu dapat berupa hipermenore, menoragia dan dapat juga
metroragia merupakan yang paling banyak terjadi.
b. Rasa nyeri yang mungkin timbul karena gangguan sirkulasi darah pada sarang
mioma, yang disertai nekrosis setempat dan peradangan. Pada mioma
submukosum yang akan dilahirkan, pula pertumbuhannya yang menyempitkan
kanalis servikalis dapat juga menyebabkan dismenore. Namun gejala-gejala
tersebut bukanlah gejala khas pada mioma uteri.
c. Gejala dan tanda penekanan yang tergantung pada besar dan tempat mioma uteri.
Gejala yang timbul dapat berupa poliuri, retention uteri, obstipasi serta edema
tungkai dan nyeri panggul.
Diagnosis mioma geburt ditegakkan atas beberapa hal, yaitu :
a.
Anamnesis, teraba massa menonjol keluar dari jalan lahir yang dirasakan
bertambah panjang serta adanya riwayat perdarahan pervaginam terutama pada
perempuan di usia 40an, kadang dikeluhkan juga perdarahan kontak.
b. Pemeriksaan fisik
Pada pasien ini didapatkan 2 dari 3 kriteria diagnosis mioma uteri, yaitu :
a. Pembesaran rahim
Pada pemeriksaan fisik abdomen tampak dan teraba adanya massa pada abdomen
sebesar kepala bayi, batas atas setinggi pusat. Pemeriksaan hasil PA juga
didapatkan polip endometrium. Pada pemeriksaan penunjang yaitu melalui USG
didapatkan uterus yang membesar ukuran 16x11x8cm, kesan menyokong
gambaran mioma uteri..
b. Perdarahan dari jalan lahir. Dari riwayat masuk RS sebulan lalu pasien mengalami
perdarahan dari jalan lahir selama 10 hari (5-6x ganti pembalut/hari).
Didapatkan pula beberapa gejala dan tanda mioma uteri yaitu :
a. Perdarahan abnormal dari jalan lahir
b. Nyeri perut bagian bawah
c. Adanya benjolan di bagaian bawah perut
B.
Analisis Penatalaksanaan
Pada setiap kasus perdarahan abnormal perlu kita cari penyebabnya, adakah kelainan
struktural dari uterus maupun tidak. Hasil pemeriksaan fisik tampak pembesaran massa sebesar
kepala bayi dengan batas atas setinggi pusat pada abdomen bagian bawah. Hasil pemeriksaan
dalam juga didapatkan massa sebesar kepala bayi, jika massa digerakan portio ikut bergerak.
Pada pasien ini telah tindakan dilatasi dan kuretase satu bulan yang lalu, tindakan tersebut sudah
tepat untuk mengetahui apakah perdarahan abnormal dari jalan lahir yang menjadi keluhan
pasien pada saat itu disebabkan karena kelainan struktural dari uterus (mioma uteri). Hasil
pemeriksaan PA yang ditemukan polip endometrium. Hasil USG ditemukan uterus yang
membesar ukuran 16x11x8cm. Dari semua pemeriksaan yang telah dilakukan dana didiagnosis
pasien menderita mioma uteri dengan diabetes melitus tipe 2. Pasien telah diberi edukasi untuk
penanganan mioma uteri, dan pasien setuju untuk dilakukan histerektomi. Penatalaksanaan
histerektoi tersebut dibuat dengan pertimbangan pasien cukup anak, dan benjolan yang sudah
sangan besar dan mengganggu. Histerektomi dijadwalkan akan dilakukan 29 mei 2013 dengan
kadar gula darah pasien terkontrol dengan terget <200.