Anda di halaman 1dari 18

Pendahuluan

Sistem pencernaan adalah memindahkan zat gizi atau nutrisi, air dan elektrolit dari
makanan ke lingkungan internal tubuh. Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan
struktur yang berhubungan. Struktur yang berhubungan adalah lidah, gigi, kelenjar
liur,pankreas,hati, dan kantung empedu. Sedangkan saluran pencernaan terdiri atas cavum
oris, faring, esofagus, lambung, usus halus, dan usus besar.
Lambung merupakan salah organ yang ikut termasuk dalam sistem pencernaan.
Lambung menghasilkan enzim enzim ang berperan penting dalama sistem pencernaan
seperti HCl , mengaktifkan pepsin dan renin. Apabila kita mengalami gangguan pada
lambung kita maka secara tidak langsung akan menggangu mekanisme pencernaan kita.
Pembahasan
Struktur Makroskopis
Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam
seperti berikut.1

Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan
yang terjadi di lambung.1

Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim


pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar menjadi molekul yang
berukuran kecil.1
Pertama tama pada saat kita makan, makanan akan masuk melalui rima oris,

vestibulum oris, cavum oris dan isthmus facium.Pada rima oris terdapat Aa. Labiales superior
et inferior yang merupakan cabang dari A.facialis. dan juga terdapat otot otot pengunyah
yang berfungsi untuk menutup mulut yaitu M.Temporalis, M.Masseter dan M.Pterygoideus
medialis sedangkan otot untuk membuka mulut yaitu M.Pterygoideus Lateralis.
Dari mulut makanan diolah oleh gigi. Manusia memiliki dua susunan gigi primer dan
sekunder. Komponen gigi terdiri atas:
a. Mahkota gigi adalah bagian yang terlihat
b. Kemudian terdapat gingiva
c. Membran peridontal merupakan jaringan ikat yang melapisi kantong alveolar dan
melekat pada sementum di akar.
1

d. Rongga pulpa dalam mahkota melebar ke dalam saluran akar, berisi pulpa gigi
yang mengandung pembuluh darah dan saraf.

Kemudian makanan akan melalui faring yang terbentang di antara basis cranii sebelah
kranial dan berakhr pada esofagus di sebelah kaudal setinggi vertebra cervicales ke6. Faring
dibagia menjadi nasofaring ,orofaring dan laringofaring.Faring juga terdiri atas tiga lapis
yaitu tunika mukosa, tunika submuckosa dan tunika muscularis. Dan selanjutnya makanan
akan ke esofagus merupakan suatu pipa musculair sepanjang 25cm merupakan lanjutan faring
dan mulai di tepi bawah cartilago cricoidea setinggi vertebra C6 dan berakhir di cardia
ventriculi setinggi vertebra Th. X XI.
Lambung merupakan bagian yang paling lebar dari saluran pencernaan mulai dari
esofagus sampai duodenum dan berfungsi sebagai tempat penampungan makanan untuk
dicerna menjadi kimus dan mengatur pengaliran hasil cerna tersebut ke usus halus. Kapasitas
lambung kurang lebih 1,5 liter tetapi dapat dilebarkan 2 3 liter. Tapi pada bayi lahir kira
kira 30cc. Jika dilihat dari depan abdomen dan pada posisi berbaring, lambung terletak di
regio hyponcondria kiri, epigastrica dan umbilikalis. Sedangkan pada pembagian kuadran
lambung terletak sebagian besar pada kuadran kiri atas dan sebagian kecil pada kuadran
kanan atas.1

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah.

Gambar1. Pembagian Regio Abdomen


Sumber: http://4.bp.blogspot.com/-JyUOLzdOCM0/Tr_dkPzm-hI/AAAAAAAAAH4/khtiWm5-Z3w/s320/regio+organ.PNG

Gambar2. Pembagian Kuadran Abdomen


Sumber: http://2.bp.blogspot.com/-Y_lKjCf5x1U/Tr_gAv192xI/AAAAAAAAAII/kTlgXLlwsww/s1600/kuadran+pembagian.PNG

Lambung mempunyai dua curvatura major dan minor serta dua permukaan anterior
dan posterior. Lambung juga terbagi menjadi tiga bagian yaitu fundus bagian lambung yang
berbatasan dengan diaphragma. Puncak fundus terletak di sela iga ke5 di bawah apex cordis,
corpus bagian setelah fundus, dan pylorus ang merupakan muara distal lambung ke dalam
duodenum. Sebelum masuk pada bagian fundus lambung mempunyai cardia terletak setinggi
vertebra thorachalis X di belakang rawan iga7.
Fiksasi lambung paling kuat melaluis esofagus pada difragma kemudian pada
lig.hepatoduedenale, lig.hepatogastricum, lig phrenicogastricum, lig.gastrolienale dan
lig.gastrocolicum.Lambung anterior dibatasi di superior oleh diafragma, di anterior oleh
musculus rectus abdominis dan kanan oleh lobus hepatis sinistra. Dinding posterior lambung
3

berhubungan dengan pankreas, adrenalis sinistra,ginjal dan diaphragma. Curvatura gastrica


major dekat dengan colon transversum sedangkan curvatura minor berbatasan dengan hepar.2

Gambar3.Makrokopis Lambung
Sumber: http://2.bp.blogspot.com/-7eLDvi3Sums/USgZguIFeRI/AAAAAAAAAPQ/it5svKZpTyc/s320/LAMBUNG.jpg

Lambung juga terbagi menjadi tiga lapisan, yaitu:

Tunika mukosa
Terdapat selaput lendir yang berlipat - lipat disebut juga plicae gastricae. Dan
lipatan yang berjalan dari cardia sampai pylorus disebut juga magenstrase
waldeyer

(sejajar dengan curvatura major). Pada permukaan gaster terdapat

lekukan lekukan kecil yang disebut foveala gastrica. Di dalam tunika mukosa
juga terdapat tiga kelenjar yaitu glandula cardiaca, glandula gastrica, dan glandula

pylorica.
Tunika submukosa
Dalam tunika submukosa ini banyak terdapat pembuluh darah.
Tunika muscularis
Adanya tunika muscularis longitudinalis merupakan lapisan terluar sepanjang
curvatura major dan curvatura minor. Dan terdapat tunika muscularis sirkularis
yang merupakan otot sirkuler esofagus yang melapisi corpus dan pylorus

Lambung diperdarahi oleh A.gastrica sinistra yang merupakan cabang dari tripus
halleri ( A.coelica) beranastomoses dengan A.gastrica dextra (cabang dari A.hepatica propia),
Aa. Gastrica brevis yang merupakan cabang dari A.lienale memperdarahi fundus ventriculi.
Dan A.gastroepiploica sinistra yang merupakan cabang dari A.lienale beranastomoses dengan
A.gastroepiploica dextra. Memperdarahi curvatura major dan omentum majus. Begitu juga
dengan vena mengikuti arah perjalanan arteri. Lambung dipersarafi oleh saraf otonom yaitu
4

parasimpatis berasal dari N.Vagus anterior dan posterior. Sedangkan simpatis berasal dari
nervi spinalis T6-T9 melalui plexus coeliacus.
Struktur mikroskopis
Mulut merupakan epitel berlapis gepeng tanpa tanduk. Sel-sel superfisialnya berinti
dan mempunyai granula-granula keratin di bagian dalamnya. Dalam rongga mulut terdapat
kelenjar-kelenjar mucus, berfungsi untuk menghasilkan mucus sebagai pembasah dan pelicin
makanan. Atap mulut terdiri dari palatum keras dan lunak, diliputi oleh epitel berlapis
gepeng. Palatum keras adalah membran mukosa yang melekat pada jaringan tulang,
sedangkan palatum lunak mempunyai pusat otot rangka dan banyak kelenjar mukosa pada
lapisan submukosanya.3
Lidah merupakan massa jaringan pengikat dsan otot lurik yang diliputi oleh membran
mukosa. Membran mukosa melekat erat pada otot karena jaringan penyambung lamina propia
menembus ke dalam ruang-ruang antar berkas-berkas otot. Pada bagian bawah lidah
membran mukosanya halus. Permukaan atas lidah mengandung banyak tonjolan-tonjolan
epitel mulut dan lamina propia (yang disebut papilla).3 Terdapat empat jenis papilla:

Filiformis terdapat di bagian posterior membentuk penonjolan konis, sangat banyak


diseluruh permukaan lidah, epitel tidak mengandung taaste bud, epitel berambut.3

Fungiformis di bagian anterior dan diantara filiformis, menyerupai jamur karena


menpunyai tangkai sempit dan permukaan yang halus, bagian atas melebar,
mengandung taste bud, tersebar di permukaan atas, epitel berlapis pipih tak
menanduk.3

Foliatel pada pangkal lidah bvagian lateral, terdapat beberapa tonjolan-tonjolan padat
bentuk sirkumvalata, banyak taste bud.3

Circumfalate mempunyai papillae yang sangat besar dengan permukaannya yang


pipih meluas di atas papillae lain, susunan seperti parit, tersebar di daerah V bagian
posterior lidah banyak kelenjar mukosa dan serosin banyak putting kecap yang
terdapat di sepanjang sisi papilla.3

Gigi, tersusun dalam 2 lengkung, terletak pada maxilla dan mandibula, masingmasing gigi terdiri atas bagian yang menonjol di atas ginggiva (atau gum) yaitu mahkota dan
di bawah ginggiva yaitu akar (mempertahankan gigi dalam lekuk tulang atau alveolus).
Tempat peralihan mahkota ke akar sampai leher. Tiap gigi mempunyai rongga sentral, rongga
pulpa. Terdiri dari bagian nonmineral: pulpa, dan 3 bagian bermineral: email, dentin,
sementum.3

Dentin merupakan jaringan kalsifikasi yang mirip tulang, tetapi lebih keras karena
mengandung banyak garam-garam kalsium. Dentin terutama terdiri atas serabut-serabut
kolagen, glikosaminoglikans, dan garam-garam kalsium (80%) berat kering dalam bentuk
kristal-kristal hidroksiapatit. Dentin peka terhadap banyak rangsngan seperti panas, dingin,
asam, trauma dan memberi respon terhadap semua rangsang sakit. Matriks organiknya
disintesis oleh sel-sel odontoblas.3

Email merupakan struktur paling keras dari tubuh dan banyak mengandung kalsium. Terdiri
atas 97% garam-garam kalsium dan 3% zat organic. Berasal dari epitel ectoderm, sedangkan
struktur lain gigi berasal dari mesoderm. Matriks amail disekresi oleh sel-sel (ameloblas).
Email terdiri atas struktur batang yang berbentuk prisma atau toraks heksagonal, prisma
email yang berikatan satu sama lain dengan zat interprismatis.3

Pulpa gigi terdiri dari jaringan pnyambung jarang. Unsur-unsur utamanyaadalah serabutserabut kolagen halus yang tersusun asimetris dan substansia dasar yang mengandung
glikosaminoglikans. Pulpa merupakan jaringan yang sangat banyak mengandung persyarafan
dan pembuluh darah, serta banyak terhadap fibroblas.3
Esofagus merupakan saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung,
panjangnya + 25 cm, mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak di bawah lambung.
Lapisan dinding dari dalam keluar: lapisan selaput lendir (mukosa), lapisan submukosa,
lapisan otot melingkar sirkuler, dan lapisan otot memanjang longitudinal. Esofagus terletak di
belakang trakea dan di depan tulang punggung, setelah melalui toraks menembus diafragma
masuk ke dalam abdomen menyambung dengan lambung.3
Gaster merupakan organ pencernaan yang terbagi menjadi empat bagian,
yaitu cardia, fundus, corpus, dan pylorus. Pada lapisan mukosa lambung terdapat epitel
selapis torak, kelenjar lambung dan tunika muskularis mukosa, pada lapisan submukosa
6

terdapat jaringan ikat padat, pembuluh darah besar dan jaringan plexux meissner; pada
lapisan muskularis terdapat lapisan otot sirkuler, plexux aurbach dan lapisan otot
longitudinal. Dan pada lapisan serosa merupakan jaringan ikat longgar, pembuluh darah dan
limfe.3
Fisiologi Sistem Pencernaan
Fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan nutrient, air dan elektrolit dari
makanan yang kita makan ke dalam lingkungan internal tubuh. Manusia menggunakan
molekul-molekul organic yang terkandung dalam makanan dan O2 untuk menghasilkan
energi. Makanan harus dicerna agar menjadi molekul-molekul sederhana yang siap diserap
dari saluran pencernaan ke dalam sistem sirkulasi untuk didistribusikan ke dalam sel.4
Secara umum sistem pencernaan melakukan empat proses pencernaan dasar, yaitu:
1. Motilitas
Motilitas mengacu pada kontraksi otot yang mencampur dan mendorong isi saluran
pencernaan. Otot polos di saluran pencernaan terus menerus berkontraksi dengan kekuatan
rendah yang disebut tonus. Terhadap aktivitas tonus yang terus menerus terdapat dua jenis
dasar motilitas pencernaan:

Gerakan propulsif (mendorong) yaitu gerakan memajukan isi saluran pencernaan ke


depan dengan kecepatan yang berbeda-beda. Kecepatan propulsif bergantung pada
fungsi yang dilaksanakan oleh setiap organ pencernaan.

Gerakan mencampur memiliki fungsi ganda. Pertama, mencampur makanan dengan


getah pencernaan. Kedua, mempermudah penyerapan dengan memajankan semua
bagian isi usus ke permukaan penyerapan saluran pencernaan.5

2. Sekresi
Sejumlah getah pencernaan disekresikan ke dalam lumen saluran pencernaan oleh
kelenjar-kelenjar eksokrin. Setiap sekresi pencernaan terdiri dari air, elektrolit, dan konstituen
organik spesifik yang penting dalam proses pencernaan (misalnya enzim, garam empedu, dan
mukus). Sekresi tersebut dikeluarkan ke dalam lumen saluran pencernaan karena adanya
rangsangan saraf dan hormon sesuai.
7

3. Pencernaan
Pencernaan merupakan proses penguraian makanan dari struktur yang kompleks
menjad struktur yang lebih sederhana yang dapat diserap oleh enzim. Manusia mengonsumsi
tiga komponen makanan utama, yaitu:

Karbohidrat

Kebanyakan makanan yang kita makan adalah karbohidrat dalam bentuk polisakarida,
misalnya tepung kanji , daging (glikogen), atau tumbuhan (selulosa) .Bentuk karbohidrat
yang paling sederhana adalah monosakarida seperti glukosa, fruktosa, dan galaktosa.5

Lemak

Protein terdiri dari kombinasi asam amino yang disatukan oleh ikatan peptida. Protein akan
diuraikan menjadi asam amino serta beberapa polipeptida kecil yang dapat diserap dalam
saluran pencernaan.

Protein

Sebagian besar lemak dalam makanan berada dalam bentuk trigelsida. Produk akhir
pencernaan lemak adalah monogliserida dan asam lemak. Proses pencernaan dilakukan
melalui proses hidrolisis enzimatik. Dengan menambahkan H 2O di tempat ikatan, lalu enzim
akan memutuskan ikatan tersebut sehinggan molekul-molekul kecil menjadi bebas.5

4. Penyerapan
Proses penyerapan dilakukan di usus halus. Proses penyerapan memindahkan
molekul-molekul dan vitamin yang dihasilkan setelah proses pencernaan berhenti dari lumen
saluran pencernaan ke dalam darah atau limfe. Saluran pencernaan (traktus digestivus)
merupakan saluran dengan panjang sekitar 30 kaki (9 m) yang berjalan melalui bagian tengaj
tubuh menuju ke anus. Pengaturan fungsi saluran pencernaan bersifat kompleks dan
sinergistik.5
Terdapat empat faktor yang berperan dalam pengaturan fungsi pencernaan, yaitu:
8

1.

Fungsi otonom otot polos

2.

Pleksus saraf intrinsik

3.

Saraf ekstrinsik

4.

Hormon saluran pencernaan

Proses Pencernaan
Proses pencernaan dimulai ketika makanan masuk ke dalam organ pencernaan dan
berakhir sampai sisa-sisa zat makanan dikeluarkan dari organ pencernaan melalui proses
defekasi. Makanan masuk melalui rongga oral (mulut). Langkah awal adalah proses mestikasi
(mengunyah). Terjadi proses pemotongan, perobekan, penggilingan, dan pencampuran
makanan yang dilakukan oleh gigi. Tujuan mengunyah adalah (1) menggiling dan memecah
makanan; (2) mencampur makanan dengan air liur; dan (3) merangsang papil pengecap.
Ketika merangsang papil pengecap maka akan menimbulkan sensasi rasa dan secara refleks
akan memicu sekresi saliva.6
Di dalam saliva terkandung protein air liur seperti amilase, mukus, dan lisozim. Fungsi
saliva dalam proses pencernaan adalah:

Memulai pencernaan karbohidrat di mulut melalui kerja enzim amilase.


Mempermudah proses menelan dengan membasahi partikel-partikel makanan dengan
adanya mukus sebagai pelumas.

Memiliki efek antibakteri oleh lisozim.

1.

Pelarut untuk molekul-molekul yang merangsang pupil pengecap.

2.

Penyangga bikarbonat di air liur menetralkan asam di makanan serta asam yang
dihasilkan bakteri di mulut sehingga membantu mencegah karies.
Selanjutnya adalah proses deglutition (menelan). Menelan dimulai ketika bolus di
dorong oleh lidah menuju faring. Tekanan bolus di faring merangsang reseptor tekanan yang
kemudian mengirim impuls aferen ke pusat menelan di medula. Pusat menelan secara refleks
akan mengaktifkan otot-otot yang berperan dalam proses menelan.5,6

Tahap menelan dapat dibagi menjadi 2, yaitu:


1.

Tahap orofaring: berlangsung sekitar satu detik. Pada tahap ini bolusdiarahkan ke
dalam esofagus dan dicegah untuk masuk ke saluran lain yang berhubungan dengan faring.

2.

Tahap esofagus: pada tahap ini, pusat menelan memulai gerakan peristaltik primer
yang mendorong bolus menuju lambung. Gelombang peristaltik berlangsung sekitar 5-9
detik untuk mencapai ujung esofagus.

Selanjutnya, makanan akan mengalami pencernaan di lambung. Di lambung terjadi proses


motilita. Terdapat empat aspek proses motilitas di lambung, yaitu:
1.

Pengisian lambung (gastric filling): volume lambung kosong adalah 50 ml sedangkan


lambung dapat mengembang hingga kapasitasnya 1 liter

2.

Penyimpanan lambung (gastric storage): pada bagian fundus dan korpus lambung,
makanan yang masuk tersimpan relatif tenang tanpa adanya pencampuran. Makanan secara
bertahap akan disalurkan dari korpus ke antrum.

3.

Pencampuran lambung (gastric mixing): kontraksi peristaltik yang kuat merupakan


penyebab makanan bercampur dengan sekresi lambung dan menghasilkan kimus. Dengan
gerakan retropulsi menyebankan kimus bercampur dengan rata di antrum. Gelombang
peristaltik di antrum akan mendorong kimus menuju sfingter pilorus.
Pengosongan lambung (gastric emptying): kontraksi peristaltik antrum menyebabkan

4.

juga gaya pendorong untuk mengosongkan lambung.6

Selain melaksanakan proses motilitas, lambung juga mensekresi getah lambung.


Beberapa sekret lambung diantaranya:

HCL: sel-sel partikel secara aktif mengeluarkan HCL ke dalam lumen lambung.
Fungsi HCL dalam proses pencernaan adalah (1) mengaktifkan prekusor enzim
pepsinogen menjadi pepsin dan membentuk lingkungan asam untuk aktivitas pepsin;
(2) membantu penguraian serat otot dan jaringan ikat; (3) bersama dengan lisozim
bertugas mematikan mikroorganisme dalam makanan.

10

Pepsinogen: pada saat di ekresikan ke dalam lambiung, pepsinogen mengalami


penguraian oleh HCL menjadi bentuk aktif, pepsin. Pepsin berfungsi dalam
pencernaan protein untuk menghasilkan fragmen-fragmen peptida. Karena
fungsinya memecah protein, maka peptin dalam lambung harus disimpan dan
disekresikan dalam bentuk inaktif (pepsinogen) agar tidak mencerna sendiri sel-sel
tempat ia terbentuk.

Sekresi mukus: Mukus berfungsi sebagai sawar protektif untuk mengatasi beberapa
cedera pada mukosa lambung.

Faktor intrinsik: faktor intrinsik sangat penting dalam penyerapan vitamin B 12.
vitamin B12 penting dalam pembentukan eritrosit. Apabila tidak ada faktor intrinsik,
maka vitamin B12 tidak dapat diserap.

Sekresi Gastrin: Di daerah kelenjar pilorus (PGA) lambung terdapat sel G yang
mensekresikan gastrin.5,6
Aliran sekresi getah lambung akan dihentikan secara bertahap seiring dengan

mengalirnya makanan ke dalam usus. Di dalam lambung telah terjadi pencernaan karbohidrat
dan mulai tejadi pencernaan protein. Makanan tidak diserap di lambung. Zat yang diserap di
lambung adalah etil alkohol dan aspirin.
Makanan selanjutnya memasuki usus halus. Usus halus merupakan tempat
berlangsungnya pencernaan dan penyerapan. Usus halus di bagi menjadi tiga segmen, yaitu:

Duodenum (20 cm/ 8 inci): pencernaan di lumen duodenum di bantu oleh enzimenzim pankreas. Garam-garam empedu mempermudah pencernaan dan penyerapan
lemak.

Jejenum (2,5 m/ 8 kaki)

Ileum (3,6 m/12 kaki)

Proses motalitas yang terjadi di dalam usus halus mencakup:


1.

Segmentasi: merupakan proses mencampur dan mendorong secara perlahan kimus.


Kontraksi segmental mendorong kimus ke depan dan ke belakang. Kimus akan berjalan ke
depan karena frekuensi segmentasi berkurang seiring dengan panjang usus halus. Kecepatan
segmentasi di duodenum adalah 12 kontraksi/menit, sedangkan kecepatan segmentasi di
11

ileum adalah 9 kontraksi/menit. Segmentasi lebih sering terjadi di bagian awal usus halus
daripada di bagian akhir, maka lebih banyak kimus yang terdorong ke depan daripada ke
belakang. Akibatnya, kimussecara perlahan bergerak maju ke bagian belakang usus halus
dan selama proses ini kimus mengalami proses maju mundur sehingga terjadi pencampuran
dan penyerapan yang optimal.
2.

Komplek motilitas migratif: jika sebagian makanan sudah diserap maka proses
segmentasi akan berhenti dan digantikan oleh komplek motilitas migratif yang akan
menyapu bersih usus diantara waktu makan.6
Usus halus mensekresikan 1,5 liter larutan garam dan mukus cair yang disebut sukus
enterikus ke dalam lumen yang fungsinya adalah (1) mukus menghasilkan proteksi dan
limbrikasi; (2) sekresi encer ini menghasilkan H 2O untuk ikut serta dalam pencernaan
makanan secara enzimatik. Proses pencernaan di usus halus dilakukan oleh enzim-enzim
pankreas. Dalam keadaan normal, semua produk pencernaan karbohidrat, protein dan lemak
serta sebagian besar elektrolit, vitamin, dan air diserap oleh usus halus. Sebagian besar
penyerapan terjadi di duodenum dan jejenum.5
Organ pencernaan yang terakhir adalah usus besar yang terdiri dari kolon, sekum,
apendiks, dan rektum. Dalam keadaan normal kolon menerima 500 ml kimus dari usus halus
setiap hari. Isi usus yang disalurkan ke kolon terdiri dari residu makanan yang tidak dapat
dicerna, komponen empedu yang tidak diserap, dan sisa cairan. Zat-zat yang tersisa untuk
dieliminasi merupakan feses. Fungsi utama usus besar adalah untuk menyimpan feses
sebelum defekasi. Feses akan dikeluarkan oleh refleks defekasi yang disebabkan oleh sfingter
anus internus (terdiri dari otot polos) untuk melemas dan rektum serta kolon sigmoid untuk
berkontraksi lebih kuat. Apabila sfingter anus eksternus (terdiri dari otot rangka) juga
melemas maka akan terjadi defekasi. Peregangan awal di dinding rektum menimbulkan rasa
ingin buang air besar. Ketika terjaid defekasi biasanya dibantu oleh mengejan volunter yang
melibatkan kontraksi simultan otot-otot abdomen dan ekspirasi paksa dengan glotis dalam
posisi tertutup sehingga meningkatkan tekanan intra-abdomen yang membantu pengeluaran
feses.6
Mekanisme Penceraan Lemak

12

Lemak sebagian besar merupakan lemak netral (trigliserida) yang tersusun atas molekul
gliserol, dan 3 molekul asam lemak. Sekresi berbagai jenis enzim lipase dan asam empedu
untuk:

Emulsifikasi

Hidrolisis enzimatik

Pelarutan (solubilisasi) hasil lipolisis di dalam garam empedu


Pencernaan lemak sudah mulai terjadi di mulut dan lambung oleh enzim lipase ludah dan

lipase lambung. Lipase ludah dihasilkan oleh kelenjar Ebner di pemurkaan dorsal lidah.
Lipase ludah berfungsi untuk hidrolisa asam lemak, proses emulsifikasi dan membantu kerja
lipase pankreas. Lipase lambung berfungsi untuk hidrolisa asam lemak dan gliserol. Namun
demikian proses digesti lemak dalam mulut dan lambung sangat kecil jumlahnya. Tetapi bila
pankreas mengalami gangguan fungsi, aktifitas lipase ludah dan lambung akan meningkat.
Digesti lemak sebagian besar terjadi di usus halus yaitu di duodenum oleh enzim lipase
pankreas.Enzim ini melakukan hidrolisa semua trigliserida hanya dalam waktu beberapa
menit. Sel epitel usus halus juga menghasilkan lipase enterik dalam jumlah kecil. Aktifitas
enzim lipase pankreas mencapai puncaknya pada pH 8.0. pH yang lebih rendah dari 3.0 akan
merusak enzim ini.5
Tahap pertama dari digesti lemak ialah memecahkan globulus lemak kedalam ukuran
yang lebih kecil sehingga enzim-enzim lipolitik yang larut dalam air dapat bekerja pada
permukaan globulus. Proses ini disebut sebagai proses emulsifikasi lemak, yang berlangsung
di bawah pengaruh empedu yang dihasilkan oleh hati. Empedu tidak mengandung enzim
pencernaan tetapi mengandung garam empedu dan lesitin-fosfolipid yang sangat penting
untuk emulsifikasi lemak. Bila garam empedu di dalam usus meningkat, lemak dan garam
empedu secara spontan membentuk micelles yang merupakan globulus dengan ukuran 3- 6
nm yang terdiri dari molekul garam empedu dan molekul lemak yang terutama asam lemak,
monogliserida, dan kholesterol. Pembentukan micelles akan melarutkan lemak yang
selanjutnya memungkinkan lemak tersebut di absorbsi melalui sel epitel usus halus. Setelah
melewati epitel usus halus , monogliserida dan asam lemak akan diproses oleh retikulum
endoplasmik halus ,yang kemudiannya akan dirubah menjadi molekul trigliserida yang baru

13

dan ditransportasi ke dalam limpe chylomicrons dan mengalir melalui duktus thoracikus
limpatikus dan selanjutnya ke sirkulasi darah.5
Enzim- Enzim Pencernaan
Pemecahan makanan secara mekanis, yang terutama berlangsung dalam mulut dan
lambung (tembolok) disertai atau diikuti oleh pemecahan kimiawi nutrien- nutrien oleh
katalis-katalis yang disebut enzim-enzim pencernaan. Enzim-enzim itu terutama terlibat
dalam reaksi-reaksi hidrolisis:
Polisakarida [C6H10O5]x + x(H2O) -> x(C6H12O6)
Protein + H2O -> asam-asam amino
Lipid + H2O -> asam-asam lemak + gliserol
Enzim-enzim yang bekerja dalam pengolahan pati secara tradisional disebut amilase,
walaupun istilah yang lebih luas bagi enzim-enzim bekerja dalam pengolahan polisakarida,
oligosakarida, trisakarida, dan lain-lain disebut karbohidrase. Enzim-enzim yang bekerja
dalam pengolahan protein disebut protease. Hidrolisis protein dikenal sebagai proteolisis.
Hidrolisis lemak-lemak netral (suatu tipe utama lipid yang diambil ke dalam saluran
pencernaan) disebut lipolisis. Pencernaan tidak berlangsung sekaligus. Alih-alih mungkin ada
banyak langkah dan serangkaian enzim yang berperan serta dalam masing-masing degradasi
utama.6
Seperti yang ditunjukan dalam Tabel 16.1, kelompok-kelompok enzim pencernaan
utama berasal dari pankreas dan usus halus. Pencernaan mekanis dan penyimpanan makanan
terjadi di mulut dan lambung, namun pencernaan secara kimiawi hanya terjadi sedikit pada
organ-organ tersebut. Pencernaan protein hampir sepenuhnya tergantung pada enzim-enzim
proteolitik yang dihasilkan di pankreas dan dikirim ke duodenum melalui saluran pankreas.
Ingatlah bahwa tripsin dan kimotripsin dibentuk sebagai zimogen-zimogen tak aktif
(tripsinogen dan kimotripsinogen), yang diaktivasi melalui pemotongan sedikit bagian
peptida tersebut. Enterokinase dan tripsin sendiri berperan dalam konversi-konversi tersebut.

14

Pepsin, suatu enzim proteolitik yang ditemukan dalam lambung, juga disekresikan sebagai
pepsinogen yang tak aktif, dan dikonversi menjadi pepsin aktif oleh pepsin dalam jumlah
kecil yang sudah ada dalam lambung (suatu contoh autokatalisis).6
Degadrasi sempurna protein melibatkan interaksi yang luar biasa kompleks dari
berbagai enzim. Pepsin, tripsin, dan kimotripsin merupakan endopeptidase, yaitu enzimenzim yang menghidrolisis ikatan-ikatan peptide di bagian interior rantai-rantai polipeptida
yang panjang. Jika bekerja secara individual, produk-produk akhir dari masing-masing enzim
adalah peptida-peptida yang panjangnya sedang; sedangkan bila bekerja bersama-sama, efek
enzim-enzim tersebut menghasilkan oligopeptida (molekul-molekul rantai pendek).
Perbedaan antara ketiga enzim itu adalah dalam hal spesifisitas dan sisi asam amino
(karboksil atau amino) yang dihidrolisis. Tripsin cenderung menyerang ikatan peptida di sisi
karboksil asam amino lisin dan arginin, sedangkan kimotripsin bersifat spesifik bagi ikatan di
sisi karboksil tirosin, fenilalanin, atau triptofan. Pepsin, yang sebagai suatu agen proteolitik
tidak seefektif tripsin atau kimotripsin, bersifat spesifik bagi ikatan di sisi amino tirosin dan
fenilalanin. Ketiga endopeptidase yang berbeda itu mampu menghasilkan fragmen-fragmen
peptida yang lebih pendek dari berbagai polipeptida rantai panjang.
Eksopeptidase adalah enzim-enzim yang bekerja pada ujung-ujung fragmen
peptida dengan panjang berapa pun. Eksopeptidase memotong asam amino terakhir dengan
15

cara memutuskan ikatan peptida terminal. Eksopeptidase pada dasarnya terdiri atas dua tipe:
Karboksipeptidase, yang disintesis di pankreas dan bekerja pada ikatan-ikatan peptida
terminal di ujung karboksil bebas rantai peptida tersebut, dan aminopeptidase, yang disintesis
di usus halus dan bekerja pada ikatan-ikatan peptida di ujung amino bebas rantai peptida.
Efek dari kedua tipe eksopeptidase itu berlangsung dalam usus halus. Sebagai
tambahan bagi asam-asam amino yang dihasilkan oleh eksopeptidase, asam-asam amino
tunggal juga dihasilkan oleh kerja berbagai dipeptidase, yang menghidrolisis dipeptidadipeptida yang terbentuk dalam usus sebagai akibat kerja gabungan endopeptidaseendopeptidase. Terdapat sejumlah dipeptidase yang berbeda, dan masing-masing memiliki
afinitas terhadap dipeptida-dipeptida tertentu.
Walaupun pencernaan pati dimulai dengan kerja ptialin dalam saliva, pencernaan
pati dalam jumlah besar berlangsung di usus halus. Amilase pankreas disekresikan ke dalam
duodenum. Di situ, amilase pankreas mendegradasi pati menjadi maltosa disakarida. Gula
rangkap dua itu lalu dihidrolisis menjadi molekul-molekul tunggal glukosa melalui enzim
maltase. Mirip dengan itu, sukrosa dikonversi menjadi monosakarida glukosa dan fruktosa
oleh enzim sukrase, sedangkan laktosa dikonversi menjadi glukosa dan galaktosa oleh
laktase.
Agen primer pencernaan lemak adalah enzim lipase, yang disekresikan oleh
pankreas. Lipase memecah molekul-molekul lemak menjadi gliserol dan asam-asam lemak.
Kerjanya dibantu oleh empedu yang mengemulsifikasi (melarutkan) lemak menjadi globulaglobula berukuran lebih kecil, dan karenanya meningkatkan luas permukaan yang dapat
diserang oleh lipase. Empedu juga membantu menetralkan asam hidroklorat yang memasuki
usus halus dari lambung.
Empedu dibentuk dalam hati sebagai bagian dari pemecahan sel-sel darah merah,
yang mengakhiri hidupnya setelah terbentuk 90-120 hari. Empedu merupakan cairan yang
mengandung garam-garam kompleks, pigmen, dan sejumlah steroid. Walaupun dihasilkan
dalam hati, empedu disimpan dalam kantung empedu. Saat pencernaan, empedu dikeluarkan
dari kantung empedu melalui saluran empedu bersama (common bile duct), yang merupakan
gabungan saluran hepatik dari hati dan saluran sistik kantung empedu, menuju duodenum.
Enzim dilepaskan hanya bila diperlukan. Koordinasi pelepasan enzim demi
efisiensi pencernaan dikontrol oleh semua saraf otonom dan berbagai hormon yang biasanya
16

dihasilkan dalam saluran pencernaan. Batang saraf utama yang mempengaruhi responsrespons pencernaan (kontraksi otot organ-organ pencernaan dan pelepasan enzim) adalah
nervus vagus dari sistem saraf parasimpatik.

Faktor yang Mempengaruhi Sekresi Lambung


Laju sekresi lambung dapat dipengaruhi oleh faktor faktor yang muncul
bahkan sebelum mekanan mencapai lambung, faktor faktor yang disebabkan oleh
keberadaan makanan dilambung dan faktor faktor di duodenum setelah makanan
meninggalkan lambung. Karena itu sekresi lambung dibagi menjadi fase sefalik,lambung dan
usus.5

Fase Sefalik
Fase sefalik sekresi lambung merujuk kepada peningkatan sekresi HCl dan
pepsinogen yang terjadi melalui mekanisme umpan sebagai respon terhadap
rangsangan yang bekerjadi kepala bahkan sebelum makanan mencapai lambung
(sefalik = artinya kepala). Memikirkan, mencicipi, mencium, mengunyah, dan
menelan makanan meningkatan sekresi lambung oleh aktivitas vagus terhadap pleksus
intrinsik mendorong peningkatan sekresi Ach, yang pada gilirannya menyebabkan
peningkatan sekresi HCl dan pepsinogen oleh sel sekretorik. Kedua, stimulasi vagus
pada sel G di dalam PGA menyebabkan pembebasan gastrin, yang pada gilirannya
semakin meningkatkan sekresi HCl dan pepsinogen dengan efek HCl mengalami
potensiasi diperkuat oleh pelepasan histamin yang dipicut oleh gastrin.

Fase Lambung
Fase lambung sekresi lambung berawal ketika makanan benar benar mencapai
lambung. Rangsangan yang bekerja di lambung yaitu protein,khususnya potongan
peptida ;peregangan;kafein dan alkohol meningkatkan sekresi lambung melalui jalur
jalur eferen yang tumpang tindih.
17

Fase Usus
Fase usus sekresi lambung mencakup faktor faktor yang berasal dari usus halus
yang mempengaruhi sekresi lambung. Sementara fase fase lain bersifat eksitatorik,
fase ini inhibitorik. Fase usus penting untuk menghentikan aliran getah lambung
sewaktu kimus mulai mengalir ke dalam usus halus.

Penutup
Kesimpulan
Jadi di dalam sistem pencernaan kita mengetahui banyak sekali organ organ yang
turut berperan serta dalam sistem pencernaan dengan melakukan tugasnya masing masing
dan mensekresikan enzim yang berfungsi untuk mencerna makanan tersebut. Masing
masing enzim pun mempunyai ph yang berbeda beda untuk melakukan kerjanya. Apabila
terdapat salah satu organ yang rusak maka akan menganggu sistem pencernaan yang lain.
Dan rasa nyeri ulu hati disebabkan karena kembalinya isi lambung pada esofagus.
Daftar Pustaka
1. Widjaja H. Anatomi abdomen. Jakarta:EGC. 2007. p. 53.
2. Sabiston. Buku ajar bedah. Jakarta:EGC. 1995.p.512 3.
3. Tambayong J. Buku ajar histologi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2004. hal:657-69
4. Lucente FE, Ilmu THT esensial edisi 5. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG;
2004. hal:341-5
5. Sherwood L. Human Physiology from cells to system. 6 th ed. Connecticut:
Brooks/Cole Cengage Learning; 2011.p. 641-4.
6. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran.ed 11 th. Jakarta:EGC.p. 124-5.

18

Anda mungkin juga menyukai