Pendahuluan
1.1. Beberapa Pengertian dan Definisi Penting.
Hasil teknologi didapat mulanya dari suatu ide dasar yang kemudian dirangkai
dengan. pengalaman-pengalaman. tertentu, hasil. pemikiran yang tepat dan
perhitungan yang benar, kemudian. dituangkan menjadi bentuk suatu sistem yang
berguna.
Mekanika adalah salah satu komponen yang penting dalam rangkaian proses
pencapaian. hasil teknologi yang bermanfaat seperti tersebut diatas.
Berikut adalah diagram aliran ilmu-ilmu lain yang mendukung dalam proses
mempelajari Mekanika dan. ilmu-ilmu yang didukung olehnya.
Mekanika adalah suatu pelajaran yang penting bagi seorang ahli teknik.
Terutama bagi para ahli teknik yang bekerja sebagai konstruktor penguasaan
mekanika akan sangat berpengaruh kepada baik tidaknya suatu hasil
konstruksi/teknologi
Pada bab berikut, pada dasarnya untuk mengingat kembali definisi- definisi penting yang
berhubungan erat dengan mekanika, yang beberapa diantaranya pernah dipelajari waktu
di SLTA.
1.1.1.Jarak titik terhadap titik Jarak
titik A terhadap titik B adalah
garis lurus yang menghubung
titik A dan titik B.
Jika garis yang menghubungkan
ke dua titik tersebut disebut
garis I yang panjangnya sama
dengan d, maka d adalah jarak
titik A terhadap titik B.
1.1.2.Jarak titik terhadap garis (atau
sebaliknya)
Jarak titik terhadap suatu garis
adalah suatu garis lurus dari titik
hingga garis yang dimaksud dan
membentuk sudut 900.
Jika garis lurus yang dimaksud
adalah 11, yang panjangnya sama
dengan d, maka d adalah jarak
titik A terhadap garis 1.
1.1.3.Jarak garis lurus terhadap garis
lurus.
Jarak garis lurus terhadap garis
lurus adalah suatu garis lurus
yang menghubungkan ke dua
garis yang dimaksud dan
membentuk sudut saling tegak
lurus pada kedua garis yang
dimaksud.
Jika
garis
lurus
yang
dimaksudadalah 13 yang panjang
nya sama dengan d. Maka d
adalah jarak garis 11 terhadap 12 .
Pada pembahasan mekanika,
garis lurus digunakan sebagai
garis kerja gaya. (lihat bab gaya)
1.1.4.Partikel
Dalam
mekanika
partikel
digambarkan sebagai sebuah titik
yang ditandai dengan huruf
besar. Secara praktis partikel ini
sulit ditunjukkan. Tetapi salah
satu contoh yang cukup jelas
adalah titik berat. (Titik yang
bermassa). Pada pembahasan
mekanika - partikel digunakan
sebagai titik kerja suatu gaya.
(Lihat bab Gaya).
Pada gambar 1.7 adalah sebuah peristiwa fisik yang mungkin sering dijumpai.
Pertanyaan:
- Apakah benda pada peristiwa
gambar 1.7 adalah benda. tegar ?
- Bagian mana yang menyebabkan
benda tersebut tegar ?
- ubahlah benda tersebut menjadi
tidak tegar !
- Buatlah satu contoh lain benda
tegar T
1.1.6.Bidang
Ciri-ciri bidang.
- Pada
mekanika
digambarkan dengan sistem
koordinat (salib sumbu) x
dan y.
- Pada buku ini disepakati
letak harga positif dan
negatif seperti pada gambar
1.8.
- Mempunyai ukuran panjang
dan lebar (luas).
1.1.7 Ruang
Ciri-ciri ruang:
- Pada
mekanika
digambarkan dengan sistem
koordinat (salib sumbu) x,
y dan z. (lihat gambar 1.9)
- Mempunyai luas bidang
- Mempunyai
ukuran
panjang, lebar, dan tebal
(volume).
1.1.8 Mekanika.
Mekanika adalah salah satu
cabang dari Fisika.
Pada
gambar
1.10
ditunjukkan
kedudukan
mekanika ditinjau dari Fisika
dan
beberapa
cabangcabangnya yang lain.
Ditinjau dari keadaan bentuk benda, mekanika dapat dikelompokkan sesuai skema
berikut :
adalah suatu ilmu yang mempelajari pengaruh gaya-gaya yang bekerja pada suatu benda,
dimana dengan pengaruh gaya-gaya tersebut benda dalam keadaan setimbang.
adalah suatu ilmu yang mempelajari gerakan suatu benda.
Sebuah besaran fisika merupakan perkalian antara besar suatu angka dan satuan,
dinyatakan dengan suatu kalimat singkat menjadi seperti :
Harga. besaran = harga angka x satuan.
Simbolis
Contoh
G = {G}.[G]
I = 1000.m.
1.2.2.Konversi
Tabel berikut adalah konversi dari satu. besaran fl.s. ke m.k.s. Pada kolom sebelah
kanan, hitunglah konversi kebalikannya dan isikan.
Gambar 1.15. Tabel konversi besaran dan satuan dari f.l.s ke m.k.s. dan sebaliknya.
1.3. G a y a
Adanya gaya pada kenyataannya sulit dilihat. Tetapi dampak adanya gaya dapat
dirasakan atau dilihat akibatnya. Suatu gaya merupakan sebuah besaran fisika yang
mempunyai besar, garis kerja dan arah yang tetap. Secara grafis gaya dapat
dinyatakan seperti gambar 1.16.
Pada dasamya titik kerja suatu gaya bukan dianggap suatu ciri khas. Karena sifat
titik kerja dapat dipindah-pindah sepanjang garis kerjanya (Gb. 1.17)
F
=
A
=
Besar =
Satuan =
<
=
arah =
F
atau F m.a
M
F = Gaya (N)
M = Massa (kg)
a = Percepatan (m/sec2 )
Pernyataan diatas lebih dikenal dengan HUKUM NEWTON 2.
Jika pada suatu benda bekerja bermacam-macam gaya, maka untuk mengetahui
pengaruh dari gaya-gaya tersebut perlu diketahui satu gaya setara terhadap gayagaya yang bekerja. Kemudian dengan menggunakan HUKUM NEWTON 2,
percepatan dapat dihitung dan arah gerak dapat ditentukan.
Gabungan dari beberapa gaya menjadi sebuah gaya setara ini disebut GAYA
RESULTAN(FR).
Dengan demikian jika pernyataan diatas ditinjau berlawanan, maka sebenarnya
setiap sebuah gaya dapat dinyatakan sebagai gaya resultan yang terbentuk dari
beberapa gaya.
Pemisahan sebuah gaya menjadi beberapa gaya yang bermacam-macam ini disebut
PENGURAIAN.
1.4.1.
1.4.1.1
1.4.1.2
Latihan khusus
1. Dua buah gaya Fl = 5 kN < 1350 dan F2 = 4 kN < 700 bekerja pada partikel B.
Tentukan resultan kedua gaya tersebut secara grafis dan analitis.
2.
3.
4.
5. Bandingkan dengan soal No. 4. Jika tegangan kawat AC = 3000N, tentukan sudut a
agar resultannya vertikal.
6.
1.4.2.
Latihan khusus
1.
1.4.4.
= F. d.
= Kopel
= Jarak kedua gaya. (m)
= Arah putararn
Sebuah kopel dinyatakan oleh sebuah
vektor M, arah vektor (tegak lurus bidang
kerja gaya) dan arah putaran (gambar 1.34.
c)
Kopel dapat pula digambarkan berupa dua
gaya yang membentuknya atau berupa
symbol putaran
(Gambar 1.34. d)
Gbr 1.34 Kopel
1.4.4.1.Prinsip Perpindahan Gaya, Momen Gaya dan Momen Kopel.
Perhatikan gambar 1.35 a.
Pada titik A boleh dibuat gaya Fyang
mempunyai besar sama dengan FB, tetapi
arahnya berlawanan. Konsekwensi dari
pemberian gaya ini, di A harus dibuat juga
gaya FA = F dengan arah yang saling
berlawanan. Hal ini untuk menjaga agar
Resultan gaya pada titik A tetap sama
dengan nol. Jika kita perhatikan gambar
135 b, rnaka dapat dinyatakan bahwa ;
F = F
arah F > < F dan berjarak d, maka dapat
disimpulkan bahwa F dan F membentuk
suatu kopel M = Fd positip gambar 1.35 c
dan di titik A ada gaya FA = F.
Gbr 1.35 Ciri-ciri gaya atau
perpindahan gaya
KESIMPULAN :
Jika sebuah gaya dipindahkan pada suatu titik yang tak terletak pada garis kerjanya,
maka pada titik tersebut terbentuk sebuah kopel M = F.d dan sebuah gaya sebesar
gaya semula dengan arah yang sama.
Besar momen pada setiap titik berbeda. Besar momen akan maksimum jika jarak
gaya terhadap titik yang dimaksud adalah maksimum.
Perhatikan gambar 1.36 a.
Kopel M yang dihasilkan adalah F.d.
Seperti cara-cara perhitungan momen.
Sebelunmya momen terhadap titik A
yang disebabkan oleh dua gaya Fl =
F2 sejajar dapat dilihat pada gambar
1.36 b. Selanjutnya peristiwa ini
disebut momen kopel
Karena: Fl = F2
Maka :
FRA =Fi-F2=0
M1 = Fi.x.
M2 = F2. (X + d)
MA =M2-Ml
= F1.x - F2(x + d)
= Fl.d
atau
= F2.d
Besar kopel dan semua titik di bidang kerja gaya adalah sama
Kopel dinyatakan sebagaimana menyatakan momen tanpa gaya. Untuk itu
kopel juga disebut momen kopel.
Latihan Khusus
1.
2.
4.
5. a
Sebuah mobil penggerak depan mendapatkan reaksi gaya normal 7000 N dan
gaya gesek F.
Jika gabungan ke dua gaya tersebut
membentuk sudut 150 terhadap garis
vertikal, tentukan sebuah sistem kopel
gaya setara pada titik berat G.
(Perhitungan dua dimensi).
Gbr. 1.42 a Latihan 5a
arah tan - 1
Fy
Fx
Mo = M = (F.d)
Sekarang didapat sistem momen gaya
seperti gambar 1.44 c. Resultan sebagai
gaya tunggal dari sistem tersebut adalah
gambar 1.44 d. Jarak pergeseran gaya dari
titik putar adalah
d=
Mo
F
Latihan
1.
3.
4.
M
F
Gambar 1.51.ResultanGaya-gayaSejajar
b) Diagram Posisi
c) Diagram gaya
-1
== 63,20
66,9
Mo
FR
237,3( )
FR ( )
Mo 237,3()
Mo
237,3(-)
secara grafis :
Untuk memecahkan masalah ini pada dasarnya juga menggunakan cara tali
bersudut.Lihat gambar 1.52.b
Buatlah urutan pengerjaannya !